tekiro wrote:Mesjit di t4 saya dulu sering kalau jumatan isi kotbahnya selalu menghina: "kafir nasrani dilaknat awlloh, mereka adalah penghuni neraka." tapi itu dulu, tiba2 lampu neon mesjid ambruk, habis itu ga pernah dengar lagi. Aku juga dah jarang disana.
waktu SMP (kira - kira 2003 - 2006) => didaerah pondok aren tanggerang
masjid dekat rumah saudara saya (waktu pengajian ibu2) kira2 bilang gini :
"ibu2 hati2 kalau anak perempuan kita pacaran sama orang kristen, karena akan di hamili supaya nikah sama anak kita (karena terpaksa) , supaya tanggung jawab menikahi ank kita, mereka ingin anak kita jadi kristen. ini adalah cara kristenisasi mereka.
FITNAH, islam keji banget ya. padahal di gereja saya selalu diingeti cari pacar harus seiman. karena gelap dan terang tak bisa bersatu.
waktu SMA (2006) => sekolah negeri di bekasi
kalau kami non muslim gak boleh keluar saat pelajaran agama islam, jadi ikut mendengarkan pelajaran2.
waktu mereka belajar rukun iman, mereka belajar iman kepada nabi dan kitab. sang guru bilang ke murid2, bahwa injil,jabur, taurat sudah dipalsukan oleh pengikut2 nya. yang asli hanya alquran.
kuping saya merah dengar itu lalu saya acungkan jari dan terjadi dialog seperti ini :
saya : ibu tadi bilang kalau kitab2 lain sudah dipalsukan, saya mau tanya apa kitab saya dipalsuikan menurut ibu?
guru : iya.
saya : bu bisa gak kasih ke saya seperti apa yg asli supaya saya bisa bandingkan?
guru : lha itu urusan kamu untuk membuktikan
saya : (dengan bingung) lha kan ibu yg keluarkan statement, maka ibu mempertanggungjawabkan kata2 ibu
guru :................................. (diam seribu bahasa)
disekolah negeri, kami tidak punya guru agama, saat pelajaran agama islam kami "dianiyaya" dengan mendengar hinaan2 kepada alkitab dan yesus oleh sang panutan disekolah (guru agama)
tapi kalau melihat jawaban guru yg seperti itum terlihat mereka memang sengaja cuci otak murid2 nya, jika murid2 hanya mangut2 berarti cuci otak berhasil, menurut saya sekali seumur hidup guru agama itu adak anak yg menantang ajarannya, sehingga murid2 lain berpikir rasional