He he he...saya tidak akan mengarang jika tidak punya buktinya.
Atau sepertinya anda memang belum baca semua isi alkitab ya?
makanya saran saya jangan pilah pilih ayat.... baca semua kitab suci anda...
walaupun isinya jelek sekalipun.
Soal karang-mengarang, kibul-mengibul, korup-mengorup perlu diakui bahwa muhammad jagonya.
Ini menular kepada para sahabat, staf, sampai umat paling kroco (semisal jj).
Mari kita pelajari kembali ayat-ayat yang berkisah tentang IBRIHIM ini :
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya),
104. Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan (seekor ) sembelihan yang besar
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109. (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.”
Siapakah yang dimaksud dengan "anak itu" dalam ayat di atas ?
Apakah awloh lupa mendiktekan kepada jibril nama "anak itu" ?
Apakah jibril teledor sehingga nama "anak itu" tercecer di jalan ?
Apakah muhammad sedikit terganggu pendengarannya sehingga ia tidak mendengar nama "anak itu" ketika didiktekan oleh jibril ?
Kitab orang yahudi jelas menyebutkan bahwa "anak itu" adalah ISHAK, dan bukan nama lainnya !
Nama ISHAK ini telah dikenal selama lebih dari 2000 tahun dan tanpa bantahan seorangpun, termasuk "nabi Ismail" sendiri ,..
sebelum si "nabi" arab (muhammad) itu menurunkan ayat-ayatnya yang tidak menjadikan lebih jelas tapi semuanya menjadi kabur, tersamar.. !
Dan seperti kita ketahui, pengaburan, penyamaran, rekayasa yang menyebabkan ketidak jelasan itu semua adalah trik dari para penjahat, para koruptor.. lebih tepatnya trik dari SETAN,.. karena setan merasa nyaman bersembunyi dibalik kekaburan sehingga ia mudah berbelit, berkelit, dan balik menfitnah ! Bukankah SETAN itu paling pandai dan suka menyamar ?
Qur'an tidak berani memastikan bahwa "anak itu" adalah Ismail !
Kalau toh akan dipaksakan bahwa "anak itu" adalah Ismail, maka akan timbul masalah dengan hadits ini : Hadis Shahih Bukhari Volume 4, buku 55, nomor 583.
Baca juga :
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ih-t50154/
Tuhan pasti tidak asal sembarangan memilih “anak-kurban” yang hendak dipersembahkan kepada-Nya. Muslim hanya beranggapan bahwa Ismail itu anak sulung, dan karenanya dia yang layak dipilih awloh. SALAH! Anak pilihan bukannya soal anak sulung, tetapi soal “anak-ahli-waris” atau bukan. Tentu anak gundik tak akan menjadi ahli waris sepanjang istri pertama, Sara, itu “sah permaisuri” bagi Abraham. Itu sebabnya Ishak mendapatkan segala warisan ayahnya Abraham, tetapi anak-anak gundik Abraham hanya mendapatkan sekedar pemberian, dan dipisahkan tempat mereka dengan Ishak. Ini semua terjadi ketika Abraham masih hidup.
Anak Abraham yang sejati adalah dan hanyalah anak-perjanjian yang Tuhan janjikan untuk diberikan kepada Abraham, Sara, dan Ishak sendiri. Anak tersebut bahkan sudah ditandai oleh Tuhan sendiri dengan tanda mukjizatnya kepada Sara yang sudah tua dan mati haid.
Muhammad malahan mengungkapkan bahwa Ishak –dan bukan Ismail– yang lahir lewat tanda-ilahi yang menerobos kemandulan Sara lewat kunjungan para malaikat ketempatnya. Malaikat menyampaikan kabar gembira bahwa Ishak-lah yang ditetapkan oleh awloh dan dijadikan keturunan kenabian dan Alkitab
(Qs.11:70- 73, 29:27).
Tuhan tegas bersabda, “yang akan disebut keturunanmu (Abraham) ialah yang berasal dari Ishak”
(Kejadian 21:12).