Kre-setan wrote:
setiap pedagang pasti ngecap, merek daganganya nomor satu....tapi kalau dagangan pedagang nggak sesuai dengan SELERA pembeli, itu bukan tanggung jawab pedagang
Masalahnya ada pedagang yang ngecapnya itu Super Lebayyy, ga fair sampe jelek2in produk pedagang lain..
Dibilangnya ini udah kecap paling enak sejagat, ga bakalan bisa dibikin kecap yg lebih enak lagi, bumbunya udah pass..
Terus ada kurator kecap penasaran, ditelitilah ramuan kecap itu, kurator tersebut menemukan :
1. kecap tersebut ternyata pake ganja, menggiurkan tapi berbahaya bisa hilang kesadaran -- tukang kecap tersebut marah tingkat 1
2. Bahan bawangnya kayaknya kebanyakan, harusnya bisa dikurangin dikit.. -- tukang kecap tersebut marah tingkat 2
3. Katanya kecapnya mengandung bahan rahasia yg langka, ternyata cuma ketumbar aja.. -- tukang kecap tersebut marah tingkat 3
4. ini kecapnya ga konsisten, botol yang 1 diolah pake gilingan mesin, botol kedua diolah pake gilingan manual, qualitynya beda2, ga satu pintu, terus ada SOP yang belum jelas tapi diterjemahkan macem-macem -- tukang kecap tersebut marah tingkat 4
5. cabenya ternyata pake cabe busuk.. pedesnya enak sih tp lama2 bikin mules -- tukang kecap tersebut marah tingkat 5
6. Ada proses kotor dan menjijikan dalam pembuatannya, tangan pekerjanya ga pake sarung tangan dan keringat2nya netes ke adonan, begitu sudah dipack sih ya mana kelihatan -- tukang kecap tersebut marah tingkat 6
7. Diusulkan menggunakan garam dengan standar terbaru -- tukang kecap tersebut marah tingkat 7.
8. Ditanya :
"Apakah resep ini benar2 asli??" --
"Asli banget, di pabrik A, B, C semuanya sama, kata2 di resepnya sama persis" --
"Boleh lihat kertas yg bertuliskan resep asli yg pertamanya mana ya?"
"GA ADA ITU, INI resep dibilang sudah paling yahud, udah disusun dengan susunan terbaik, resep DEWAA" -- tukang kecap tersebut marah tingkat 8
9. "Hmmmmmmm, kalo dari rasanya sih emang enak... 10 tahun lalu kecap ini paling enak yang pernah saya coba, tapi kemarin saya nyoba kecap lain ga baru sih, cuma kata kamu kecapnya beracun jadi saya takut nyicip.. pas nyicip enak banget tahuu.. lebih enak dari yang ini"
-- "HEHH, lo kalo ngomong gitu terus, SANA PINDAH ga usah beli kecap GUE, GUE KAGAK RUGI orang macam lo ga mau beli" -- tukang kecap tersebut marah tingkat 9
10. "OO, baiklah" Pindahlah orang itu ke tukang kecap sebelah dan beli banyak di sana.. marahlah si tukang kecap tingkat 10, dengan kepala mau meledak sambil bawa golok : "KAMPRETT LOO, NANTANGIN GW LOO?? SEKALI UDAH NYICIP KECAP GUE, PANTANG ADA YANG BOLEH GANTI KECAP.. ITU ARTINYA ELO NANTANGIN!!!! GUE BACOK LOO !!!"
Cerita di atas fiktif belaka, bila ada kesamaan cerita dengan tukang kecap asli, hanyalah kebetulan yang tidak disengaja