seorang hamba wrote:terima kasih saudara "je_prince" atas "masukannya"...
mungkin saya termasuk orang yang beruntung, saya mempelajari Islam dari orang-orang yang memandang Islam sebagai agama kasih sayang, saya pun tidak menutup mata dengan adanya saudara-saudara yang "memandang" Islam secara "radikal". namun yang saya pahami Alquran merupakan ajaran Tuhan yang membimbing setiap orang kedalam kedamaian.
dan apabila kita sedang berbicara tentang agama atau Tuhan. Alquran mengajarkan :
"“Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan..."
berdasarkan ayat diatas, inilah kekhawatirannya ketika kita berdiskusi dengan bahasa "gaul". oleh karena itu, saya menggunakan bahasa yang biasa saya gunakan ketika berbahas tentang agama.
walaupun demikian saya lihat banyak postingan yang sangat "merendahkan" Allah swt.
terima kasih
Sorry, man. Gaya bicaramu sama seperti pendeta kesiangan yang pernah saya kenal. Munafik sekali. Persis banget.
Kenapa takut menghina sesembahan? Kalau kamu menggunakan kata2 yang tidak mengandung makna menghina sama sekali, mau pakai bahasa apa pun, toh artinya tetap tidak menghina. Kenapa pakai alasan konyol begitu? Lagian sapa yang suruh pakai bahasa gaul? Bicara Indonesia biasa saja, bahasa sehari2, kok susah amat? Emangnya kamu robot? Oh ya lupa, kalau jadi muslim, memang jadi robot.
Seringkali kalian menghina Tuhan kami: "Kok Tuhanmu keok dipancang di tiang jemuran?" "Cuma bisa terpaku di tiang jemuran telanjang pula cuma pakai kolor." Menurutmu, kata2 seperti itu menghina atau apa?
Sedangkan kami mengatakan kalau awlohmu itu barbar, mengeluarkan hukum agama yang menistakan manusia, melecehkan wanita, tidak menghargai HAM. Itu semua bukan OMDO! Semua ada buktinya! Bahkan bukti di kehidupan nyata!
Bagaimana mungkin kami merendahkan sesembahanmu, kalau sesembahanmu tidak rendah?? Lihat saja masalah GKI Yasmin, Cikeusik, Alexander Aan. Kamu masih mau membalut islam dengan "kebaikan2" palsu begitu? Asal kamu tahu, kotoran biar dibungkus dengan apa pun, diberi wangi 7 kembang sekalipun, tetap bau kotoran.
Lihat saja, sesembahanmu hanya berbentuk satu patung kecil yang adalah dewa bulan bernama awloh, disumpelin dalam bangunan kabah di mekkah sana. Tapi kalian berani menistakan Tuhan kami dengan mengatakan kami menyembah berhala?
Si mamad hanya ngarang2 koran demi pelampiasan nafsu bejadnya itu, kamu masih bilang islam itu agama damai?
Saya gak habis pikir, kamu itu otaknya masih berfungsi kan? Logika masih jalan gak? Ngapain sih, susah payah mau menutupi islam yang memang pada dasarnya tidak lebih dari kotoran?