CRESCENT-STAR wrote:
ya al Quran kan memang merespon situasi yang terjadi di belakangnya.
jadi sebenarnya SURGA adalah APA YANG KITA IDAMKAN dan KITA INGINI. sesuatu yang membuat kita PUAS dgn KENIKMATAN yg Allah berikan. bung tak minta bidadari pun bisa.
thanks bro,
jwban anda memuaskan muslim, tp membuat dalil yg anda ikuti jd gak universal dan menjadikan surga menjadi sebuah iming iming yg gak jelas,
saya jd bertanya2 apa yg di iming imingkan wali songo pada rakyat wakt itu, harusnya beda dgn yg di iming imingkan pada Raja2
misal saya, saya puas bila nantinya di surga bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya ( anak2 dan istri saya saat ini) atau seseorang yg sangat saya hormati/kagumi/idam idamkan di dunia, lalu BLINK , saya msk surga dan terjadilah, saya berkumpul dgn keluarga saya/orang itu, tapi, orang itu seharusnya msk neraka, lalu tiba tiba gara gara karena keinginan/idaman saya jd msk surga ? atau di duplikat ? berarti TUHAN gak adil, berat sebelah dong,
coba dibalik, saya tdk suka pada seseorang dan saya PUAS kl dia msk neraka, ternyata TUHAN memasukkan saya ke surga dan org yg saya tidak sukai di surga jg, lalu BLINK, orang itu jd msk neraka ?
btw, saya setuju dgn jwbn anda bahwa bidadari itu ssatu yg gak jelas,
tp sayangnya msk di quran dan menjadikannya sebuah motivasi bagi PENZINAH yg msk surga dan menjadi kepalsuan/tanda tanya bagi yg bukan penzinah yg msk surga, dan membenarkan bahwa quran punya banyak sisi yg bisa digunakan untuk memuaskan semua fihak? wpln bertolak belakang ?