CRESCENT-STAR wrote:loh saya kan sudah bilang KEJAMAKAN Nya itu adalah SIFAT, KUASA, dan NAMA. bukan jamak dalam ESSENCE (DZAT).
Otak ustad tolong di benarin tuh
ESA adalah CARA MANUSIA untuk melakukan PENDEKATAN cara MENGHITUNG KWANTITAS Tuhan .
Muslim JUGA mengatakan awlloh swt TAUHID , sebagai PENDEKATAN cara MENGHITUNG KWANTITAS awlloh .
Kristen mengatakan Tuhan dalam bentuk TRINITAS , sebagai PENDEKATAN cara MENGHITUNG KWANTITAS Tuhan.
Kok tiba tiba lari ke SIFAT .
Tolong buat diskusi ini lebih jujur ustad .. apa ente ga cape kumarahin terus menerus hehehe
CRESCENT-STAR wrote:sedangkan dalam kristen sudah terbukti JAMAKnya itu dalam ESSENCE (dzat)
contoh :
- ada 2 ruh yg beda kemampuan. Ruh Allah dalam kisah Musa jelas ANTI MATERI, sedangkan RUH ALLAH dalam inkarnasi (Yesus) jelas PRO MATERI.
- ada 2 Kuasa dalam Maha Mengetahui Kiamat.
kalau ada pengakuan Yesus dan Bapa satu. itu METAFORA. sbgmana kalimat Yesus pada muridnya"agar kalian satu dgn Bapa".
saya sudah katakan berulang kali, kristen itu korban kalimat METAFORA dalam Alkitab, dimana kasus ini jarang terjadi pada kaum YAHUDI.
Kalaupun ente me_METAFORAKAN
suara Tuhan yang berkata "Inilah Anak Yang kukasihi"
SEBAGAI KENTUT TUHAN >>>> mbok loss !!
Tapi BUKTIKAN bahwa kita sebagai manusia YANG LAGI
MELAKUKAN PENDEKATAN cara menghitung
KWANTITAS Tuhan , sedang menuju kesimpulan bahwa tuhan ARAB memang memenuhi kaedah KWANTITAS : "Yang ada ESA dibentuk dalam kejamakan."