allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Siapa 'sosok' Allah, apa maunya, apa tujuannya ?
Post Reply
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by robint »

saya mau nanya sama muslim:

1. apakah benar menurut muslim Allah adalah nur dan nur disini berarti cahaya.
2. apakah setan dan malaikat itu terbuat dr api dan apakah api tsb bercahaya ?

jika demikian apakah Allah dan malaikat dan setan sama2 punya material yg sama.

3. apakah di neraka setan merasa tersiksa oleh panasnya api sedangkan dia sendiri terbuat dr apa

terimakasih sebelum dan sesudahnya.. GBU
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by robint »

haloo ???
Marukochan
Posts: 82
Joined: Sun Jun 21, 2009 6:13 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Marukochan »

robint wrote:saya mau nanya sama muslim:

1. apakah benar menurut muslim Allah adalah nur dan nur disini berarti cahaya.
2. apakah setan dan malaikat itu terbuat dr api dan apakah api tsb bercahaya ?

jika demikian apakah Allah dan malaikat dan setan sama2 punya material yg sama.

3. apakah di neraka setan merasa tersiksa oleh panasnya api sedangkan dia sendiri terbuat dr apa

terimakasih sebelum dan sesudahnya.. GBU
1.Allah bukanlah cahaya .. karena Allah yang ciptakan cahaya dan Allah tidaklah sama dengan makhluknya, Allah adalah dzat yang maha agung

2.jin terbuat dari api dan malaikat terbuat dari cahaya ....

an-nahl : 27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
ar-rahman: 15. dan Dia menciptakan jin dari nyala api.

tentunya api mengeluarkan cahaya

"Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian." (HR. Muslim dari Aisyah r.a.)

tidak sama materilnya apalagi anda membandingkan Allah dengan ciptaanya !!! tidak semua cahaya berasal dari api !!!!

3.jangan menyangka api dunia sama dengan api di neraka atau bahkan .. api neraka adalah api yang dipakai untuk menciptakan setan.

salam chibi
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by robint »

trims buat jawabannya:
1.Allah bukanlah cahaya .. karena Allah yang ciptakan cahaya dan Allah tidaklah sama dengan makhluknya, Allah adalah dzat yang maha agung
kalo gitu km setuju dng yg ditulis ini?

http://www.angelfire.com/journal/suluk/an-nur-35.html" onclick="window.open(this.href);return false;
Kenyataan pada ayat

1. Allah, Dialah cahaya langit dan bumi.
2. Bandingan nurNya adalah seperti sebuah "misykaat"
3. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya kepada nurNya itu;
4. dan Allah mengemukakan berbagai-bagai perumpamaan untuk umat manusia;
5. dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
muslim menambah terjemahannya dng
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
tp toh dibawahnya dia menulis allah adalah cahaya langit dan bumi.
3.jangan menyangka api dunia sama dengan api di neraka atau bahkan .. api neraka adalah api yang dipakai untuk menciptakan setan.
ok, pertanyaan ttp sama, apakah setan merasa tersiksa dlm api neraka krn dia kan terbuat dr api neraka ? apakah dlm islam sebenarnya neraka itu adalah surganya setan ?
Marukochan
Posts: 82
Joined: Sun Jun 21, 2009 6:13 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Marukochan »

Tafsir Qur'an Surat An Nur 35
Contributed by Administrator
Thursday, 13 September 2007

Tanggapan untuk sdr ( pri7912 ) Assalamu’alaikum wa rahmatulllahi wa barakaatuh Sebelumnya saya mohon
maaf untuk menanggapi tulisan yang sebenarnya tidak tercantum (ditujukan) kepada Abu Sangkan, yang berjudul
ma’rifat. Pada ulasan singkat tersebut ditegaskan bahwa untuk beribadah harus menemui Nur-Nya, karena tidak
mungkin kita bisa bertemu dengan Dzat yang mutlak. Dan untuk menemui Nur-Nya harus mencari mursyid untuk
mengajarkan syahadat yang hakiki. …. Tujuan saya menanggapi tulisan tersebut adalah untuk menambah wacana
kita, mungkin kita bisa menganalisa mana yang baik dan mana yang dianggap logis menurut tingkat penangkapan
intelektual kita. Bukan untuk adu debat atau yang lainnya, tetapi semata-mata karena kita perlu wacana untuk kebijakan
kita berfikir. Agar kita tidak egois menurut satu pendapat saja. Setelah kita tahu pendapat orang lain, maka kita bisa
mengambil kesimpulan bagaimana kita seharusnya bersikap dengan arif. Tanpa melecehkan pendapat yang masih
belum sampai ketingkat yang lebih baik. Hal ini untuk menyadarkan kita bahwa ilmu pengetahuan itu bergerak dinamis
dan universal, tidak berhenti sampai disini. Dan mudah-mudahan kita tidak menggunakan kata-kata primitif POKOKE !!
untuk membenarkan diri sendiri. Insya Allah, Allah akan merahmati kita selama kita tetap mencari yang lebih baik,
alladzina jahadu fiina lanahdiyannahum subulana …..

Mari kita buka surat An Nur 35, yang artinya : Allah (pemberi) cahaya (kepada )langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan)
kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tidak tumbuh di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat
(nya) yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya (berlapislapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah memperbuat perumpamaanperumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Professor Ali Ash Shabuni, mufassir
terkemuka masa kini memberikan penjelasan mengenai arti ayat diatas dalam kitab tafsir Shofwatut Attafaasir halaman
240, sebagai berikut ; Allah cahaya bagi langit dan bumi, yaitu Allah sebagai munawwir ( yang menerangi ) langit dan
bumi. Allah menerangi langit dengan bintang-bintang yang terang dan menerangi manusia di bumi dengan syariat dan
hukum-hukum. Oleh sebab itu di turunkanlah utusan-utusan (rasul-rasul) yang mulia. Arti Cahaya ( Nur) disini adalah
ciptaan Allah berupa bintang-bintang atau matahari, sedangkan Cahaya (Nur) bagi penduduk bumi berupa hukumhukum
atau syariat. Dan diturunkan rasul-rasul sebagai Nur yang memberikan pencerahan dari alam kegelapan menuju
alam yang terang benderang …minadhz dhzulumati ilan nuur (Al Baqarah ayat 257 ). Pada tafsir ini disimpulkan
bahwa cahaya itu ciptaan Allah bukan Allah itu sendiri. Jika demikian arti cahaya sebagai diluar Tuhan (ciptaan) maka
kita telah syirik apabila menghadap kepada ciptaanNya. Mari kita lanjutkan dengan pendapat yang lain : Telah berkata
Ath Thabari : Allah sebagai Pemberi petunjuk ( Al Hadi ) bagi penduduk langit dan bumi dengan cahayanya menuju
kebenaran ( Al Haq ) dan memberikan tuntunan ( isymat ) untuk keluar dari perbuatan yang tercela. Allah yang
menuntun penduduk langit dan bumi dengan berbagai macam cara, berupa ilham, isymat ( tuntunan secara langsung ),
sehingga orang keluar dari perbuatan yang tercela menjadi kebaikan. Hal ini terjadi kepada Nabi Yusuf Alaihissalam :
Sungguh wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu ) dengan Yusuf dan Yusuf pun bermaksud (melakukan
pula) dengan wanita itu, andai kata tidak melihat tanda (Burhan/ cahaya/ pencerahan) dari Tuhannya. Demikianlah agar
Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami
yang berserah diri (Yusuf :24) Allah memberikan pencerahan (burhan) kepada nabi Yusuf berupa bimbingan dan
tuntunan (‘Isymat) agar selamat dari perbuatan yang tercela. Dengan demikian nabi Yusuf telah mendapakan Nur
Allah, artinya Yusuf telah mendapatkan ilham dari Allah . Kemudian pendapat Syekh Al Qurthuby : Kata Cahaya ( An
Nur) bagi orang-orang Arab, sering digunakan sebagai majaz ( perumpamaan ) untuk memberikan makna kepada
sesuatu kata yang sulit di ungkapkan, sehingga mereka cukup berkata itu "Nur". Kata-kata majaz ini sebenarnya tidak
perlu kita fahami sebagai arti yang sebenarnya , sebab kita akan menjadi bingung sendiri. Seperti ungkapan seorang
penyair : Engkau bagiku adalah Nur, artinya sebagai penolong dan penuntun.. ada juga orang yang berkata : Si fulan itu
cahaya (Nur) bagi Negerinya , sebagai matahari dan bulan. Bagi orang-orang Arab lumrah saja mengatakan bahwa
Allah adalah Nur bagi alam semesta. Disebut demikian karena adanya alam ini berasal dari Allah, bergantung
kepadanya, dan yang mengatur segala urusannya dengan ketetapan kudrat-Nya. Maka Allah disebut Nur alam semesta.
Kita tidak perlu mengkotak-katik kata majaz ini sebab kita akan tersesat sendiri, seperti pada kalimat "saya mau pergi ke
rumah sakit". Kalau kita tidak mengerti kata majaz, kita akan menjadi gila karena tidak akan menemukan rumah yang
menderita sakit. Atau ada kalimat "nyiur melambai-lambai", kita cukup mengerti apa yang dimaksudkan tanpa harus
mengatakan nyiur kok melambai-lambai, memangnya punya tangan ??. Pada masa Nabi hal itu tidak pernah ditanyakan
artinya, karena para sahabat sudah faham maksudnya dan kalimat (majaz /perumpamaan) itu sudah terbiasa di gunakan
untuk menjelaskan sesuatu yang sulit dimaknai dengan baik. Seperti pada kalimat "Allah menciptakan langit dan bumi
dengan kedua tangannya.", kita tidak perlu membayangkan tangan Allah segede apa ya ..?? Berkata Ibnu Athaillah :
beliau menafsirkan Nur yaitu " keadaan segala sesuatu pada dasarnya adalah kegelapan ( ketiadaan ), kemudian Allah
menerangi dengan Nur-Nya sehingga menjadi tampak / terwujud atau menjadi ada. Kalaulah tidak ada wujud Allah maka
tidak akan ada wujud segala sesuatu ini. Sebagaimana hadist Rasulullah Saw : Allahumma lakal hamdu anta
nurussamawaati wal ardh waman fihinna ~ Ya Allah, Engkau adalah cahaya bagi langit dan bumi beserta isinya ) Pada
dasarnya segala sesuatu itu tidak ada, yang ada hanyalah Allah. kemudian semua menjadi ada, disebabkan adanya
Allah. maka Allah disebut Cahaya ( Nur ), karena yang memulakan ada. Berkata Ibnu mas’uud : laisa
‘inda rabbikum lailun wa nahaarun. yang dimaksudkan adalah wujud Allah yang tidak terpengaruh oleh waktu


malam ataupun siang, sebab Dzat Allah tidak terikat oleh segala sesuatu, akan tetapi segala sesuatu terikat atau
bersandar kepada Dzatullah. Secara tegas beliau mengartikan nurussamawati wal ardh itu adalah Dzatullah. Berkata
Ibnu Qayyim : Allah swt menamakan dirinya Nur. Dan Allah juga menamakan kitabnya Nur, rasul-rasul-Nya sebagai Nur,
menghijabi dirinya dan makhluknya dengan Nur. Dengan demikian telah sepakat para mufassir untuk mengartikan Allah
Nurussamawati wal Ardh sebagai Al hadi; yang memberikan hidayah, yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.
Dalam hal ini tidak ada pertentangan antara Ibnu Mas’ud, Ibnu Qayyim dan yang lainnya. Mereka sepakat bahwa
Nur adalah Allah sendiri bukan cahaya-Nya. Sebab kalau cahaya dengan arti yang sebenarnya maka kita telah
menyembah bukan Dzat-Nya tetapi ciptaan-Nya sehingga kita termasuk orang yang berbuat syirik. Sama halnya apabila
kita menyembah matahari, karena matahari juga disebut Nur, kitab-kitab disebut Nur, ilmu juga disebut nur, hidayah
berarti nur, si fulan juga nur bagi negaranya, Muhammad juga nur dst. Akan tetapi yang dibahas pada ayat diatas adalah
Allah sebagai Nur, nurun ‘ala nurin. Dia cahaya diatas cahaya . Untuk lebih jelasnya kita lanjutkan
bagaimanakah kenyataan Nur yang dimaksudkan oleh tafsir berikutnya : ( matsalu nuurihi ) perumpamaan cahaya Allah
dalam hati orang-orang mukmin bagaikan sebuah misykat ( kamisykatin fiha misbahun / cerukan pada dinding yang
didalamnya terdapat pelita, yaitu cahaya yang terhimpun di dalam misykat yang mengakibatkan cahaya itu bersinar amat
terang sekali . Di dalam kitab Tasyhil dijelaskan : Bahwa makna sifat Nur Allah sulit digambarkan oleh pikiran manusia,
maka dibuatlah perumpamaan seperti sifatnya misykat yang didalamnya ada pelita yang terang benderang karena
sinarnya terhimpun disitu. Misykat itu ibarat hati orang mukmin, sedangkan hidayah itu adalah Nur Allah yang menuntun
hati orang mukmin menuju jalan yang haq. Dengan Nur itulah Allah akan membimbing menjadi ‘khusyu’,
bertakwa, bergetar hatinya dikala disebut nama Allah, dan menenangkan hati, serta melapangkannya. Nur Allah itu
bukan berwarna kuning, biru, atau yang putih berkilauan, sebab itu masih berupa apa yang bisa kita bayangkan.
Sedangkan Nur Allah bukan berupa huruf, bukan suara, bukan wujud materi. Seperti disebutkan didalam kitab Masyariq,
bahwa Nur, ilham, wahyu, ialah sesuatu yang diberitahukan dalam keadaan tersembunyi dan cepat. Dikehendaki
dengan cepat ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan kedalam jiwa sekaligus dengan tidak lebih dahulu
timbul pikiran dan muqaddimat-muqaddimatnya. Itulah yang dimaksudkan Allah memberikan tuntunan dengan Nur-Nya.
Nur di sini berarti ilham atau wahyu , intuisi, naluri. Almishbahu fii zujaajah), pelita itu terbuat dari kaca yang bening,
seakan-akan bintang-bintang seperti mutiara, yang minyaknya berasal dari pohon zaitun yang di berkati. Dan
mengandung manfaat yang sangat banyak. Laasyarqiyya wa la gharbiyyah ~ tidak tumbuh ditimur dan tidak juga di
barat. Ayat ini menggambarkan bahwa Nur itu tidak bisa digambarkan sehingga tidak bisa dikatakan berada dimana dan
bagaimana. Tidak barat juga tidak timur berarti tidak ada batas ruang waktu, tidak ada tempat. Diibaratkan berada di
ruang yang tidak ada apa-apa, misalnya berada di padang pasir yang luas, tidak ada gunung, tidak ada pohon, tidak ada
goa, atau seperti kalau kita berada diruang angkasa, kita berada di luar pengaruh siang dan malam, tidak dibatasi oleh
bumi dan planet lainnya maka kita akan berada di wilayah yang tidak ada barat, timur, atas, bawah, utara, selatan, tidak
ada kemarin tidak ada akan datang , tidak ada hari senin, selasa , bulan, januari, februari dll, yang ada kekinian atau
keabadian . Kyai Tuguh (Seorang Ulama Khas di Bondowoso) memberikan wejangan hakikatnya dengan berbahasa
Madura: "Neka akherat benne bere’ benne temor. Jebe neka sobung, madure neka sobung, Cena neka sobung,
Mekkah neka sobung, Madina neka sobung, sebede Akherat!!" Ini Akhirat, bukan Barat bukan Timur, Pulau Jawa ini
tidak ada, Madura tidak ada, Cina tidak ada, Mekkah tidak ada, Madina tidak ada, yang ada Akhirat. Inilah
penggambaran bahwa alam hakikat itu tidak di bisa dibatasi oleh ruang dan waktu serta batasan pikiran sempit manusia.
Kita harus memasukinya bukan berada pada batas ruang dan waktu ~ karena kita akan menjadi kecil dan sempit. Sebab
pikiran dan perasaan tidak akan mampu menggambarkan (memberikan persepsi) atas keadaan hakikat kecuali kita
mampu "memfanakan" diri dan alam semesta maka wajah Dzat yang ada . Karena rasa dan pikiran bukanlah sebuah
ukuran untuk memberikan perbandingan yang amat luas dan tak terhingga, kasih sayang Allah tidak bisa di uraikan oleh
keutuhan rasa manusia. Selama ini kita hanya mengira atau menyangka (dzhan) bahwa kasih sayang dan kehebatan
Allah itu bisa kita rasakan. Itu hanyalah anggapan bukan keadaan yang sebenarnya. Karena rasa manusia itu terlalu
kecil untuk bisa menggambarkan kenyataan kasih sayang Allah. Maka benarlah kita ini ternyata hanya bisa mengira
dengan dzhan kita …inna dzhanni abdi …Aku menurut persangkaan hamba-hamba-Ku ….. ... yukadu
zaituha yudhi-u walaulam tamsashu naarun ~ yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh
api (kalimat ini merupakan mubalaghah, didalam mensifati minyak yang sangat bersih dan bening apalagi kalau disentuh
api) Nurun ‘ala Nurin ~ Allah adalah Cahaya diatas cahaya . Sesungguhnya telah terhimpun cahaya dan
penutup lampu yang indah, minyak yang bersih maka sempurnalah cahaya yang diperumpamakan dengannya. Maka
Allah-lah yang berada diatas segala cahaya, karena Dialah yang menggerakkan cahaya (ilham) kepada siapa saja yang
dikehendaki . Kesimpulan dari tafsir diatas dengan mempertimbangkan beberapa pendapat ulama masyhur seperti
Ibnu Mas’ud, Ibnu Athoillah, Ibnu Qayyim dan kitab-kitab yang terkenal keshahihannya adalah bahwa kata "NUR"
merupakan kata majazi yang bisa digunakan untuk penyebutan apa saja yang memiliki kelebihan yang sulit digambarkan
dengan kata-kata. Seperti matahari merupakan Nur bagi langit, si fulan adalah Nur bagi negerinya karena ia adalah anak
yang telah membawa nama harum bangsanya serta pengabdiannya yang tidak ternilai. Rasulullah adalah Nur bagi
ummat yang keadaannya sangat jahiliyyah, sehingga Syekh Al barzanji menulis syair untuk beliau " anta syamsu anta
badru anta nurun fauqa nurin, engkau adalah matahari, engkau adalah bulan dan engkau adalah cahaya yang terang
diatas segala cahaya. Alqur’an juga di sebut An Nur, karena merupakan firman Allah yang memberikan jalan
kebenaran dan tuntunan hidup bagi manusia. Ilham merupakan Nur dari Allah, disebut Nur karena merupakan
pencerah hati dari yang gelap dan buta menjadi faham dengan ilmu pengetahuan. Gambaran ayat diatas adalah
menerangkan keadaan hati orang mukmin yang terang setelah mendapatkan pencerahan dari Allah berupa ilham atau
hidayah. Cahaya yang dimaksudkan bukanlah Dzat Allah akan tetapi ilham/ hidayah. Dan Allah menggelari dirinya
sebagai Nur diatas Nur (Nurun ‘ala Nurin), yaitu Cahaya Yang menggerakkan Cahaya, yang menciptakan cahaya
(bintang-bintang), menurunkan cahaya-cahaya yang menerangi ummat (rasul-rasul), memancarkan cahaya berupa ilham

atau intuisi yang menerangi kebodohan (Al ilmu nurun / ilmu itu cahaya), cahaya-cahaya tersebut bukanlah Dzat Tuhan,
dan barang siapa menyembah kepada cahaya-cahaya tersebut berarti telah terjebak kepada cahaya yang diciptakan
Tuhan. Kita disuruh mencari sumber cahaya yaitu Nurun ‘Ala Nurin, Cahaya diatas Cahaya. Ada dua Nur yang
di uraikan diatas : Pertama adalah Nur yang bersemayam dihati orang mukmin. Seperti yang telah digambarkan
sebagai misykat yang didalamnya terdapat pelita yang terang dengan minyak yang berasal dari pohon zaitun yang
diberkati. Maka Nur tersebut berarti ilham yang masuk kedalam jiwa yang dikendaki oleh Allah (pencerahan), melalui
ilham itu manusia dapat mengikuti tuntunan atau petunjuk Allah kepada Yang Haq . Yang kedua, Nurun ‘ala
Nurin. yang dimaksud Nur disini adalah Dzat Allah. seperti yang telah diuraikan oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu Qayyim.
Karena Allah menamakan dirinya juga Nur, artinya yang mengadakan dan yang menggerakkan cahaya-cahaya, yang
menurunkan Nur( ilham ) kedalam hati orang mukmin. Maka Allah disebut Nurun ‘ala nurin…cahaya diatas
cahaya, yaitu cahaya yang menguasai seluruh cahaya. Dengan demikian Nur yang dimaksudkan adalah Dzat Allah yang
tidak bisa diserupakan dengan makhluknya. Kepada Dzat inilah kita kembali dan bersujud, bukan kepada Nur yang
diciptakan. Katakanlah : Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa . barang siapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukannya ( Al Kahfi: 110 )
Ayat ini merupakan peringatan bagi orang yang mencari Tuhannya untuk bermakrifat kepada Allah bukan kepada selain
Allah, sebab banyak orang terjebak kepada logika yang keliru ketika ia berpendapat bahwa: kita tidak bisa
membayangkan wajah Allah, lalu dengan sangat disesalkan ia mengatakan: kita cukup menuju kepada Nur-nya saja .
Ketidakbisaan kita untuk berkomunikasi kepada Dzat yang tidak bisa diserupakan dengan makhluknya bukan lantas kita
harus mengatakan, "kalau begitu kita cukup menyembah kepada Nurnya saja, sedangkan Nur itu bukan Allah dan justru
Allah secara tegas mengatakan diri-Nya juga disebut Nur diatas Nur. Artinya yang mengadakan Nur yang menyebabkan
adanya Nur. Berarti nur-nur itu berada dibawah Allah atau bersandar kepada Allah. Dengan demikian kita tidak mungkin
bersujud dan berkonsentrasi kepada yang bersandar (makhluk), sama halnya "sifat" yang bergantung dengan Dzat,
maka sifat bukanlah Dzat itu sendiri. Dialah yang memberikan taufik untuk mengikuti Nur-Nya yaitu Alqur’an.
Dialah yang menyinari langit dan bumi dengan bintang-bintang (Nur) Dialah yang memberikan pengetahuan (Al ilmu
nurun / ilmu adalah cahaya), Allah mengutus Rasulullah sebagai Nur untuk mengeluarkan masyarakat jahiliyyah
(kegelapan) menuju Nur. Sesungguhnya AKU ini bernama Allah, tidak ada Tuhan selain AKU, maka sembahlah AKU
dan dirikanlah shalat untuk mengingat AKU . (QS Thaha:14 ) Ayat ini merupakan kalimat yang harus dijadikan
pegangan di dalam beribadat dan mengingat Allah seperti shalat ataupun berdzikir. Yaitu sembahlah AKU-nya dan AKU
(Dzat) mengenalkan dirinya bernama ALLAH. AKU inilah yang tidak laki-laki tidak perempuan dan tidak bisa di
serupakan dengan makhluknya. Kepada AKU atau Dzatnya kita diperintahkan untuk menyembah dan bergantung,
bukan kepada Nur-Nya. Setelah kita mengambil perbandingan dari para ulama yang masyhur, maka kita bisa mengerti,
ternyata tidaklah mudah kita memberikan penafsiran mengenai Al Qur’an yang mengandung banyak kalimatkalimat
majaz dan mutasyabihat. Untuk itu kita semestinya belajar terbuka agar bisa menerima masukan yang baik untuk
dijadikan acuan kita berfikir. Dan tidak mudah menutup diri dari pendapat orang lain. Barang kali kitanya yang kurang
mampu mencerna kalimat yang sulit atau kurangnya informasi mengenai ilmu yang lainnya, sehingga kita tidak bisa
memberikan gambaran yang tepat atau paling tidak mendekati tepat. Demikianlah uraian saya mengenai Tafsir QS An
Nur, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya. Kalau kita masih belum puas dengan satu tafsir, insya Allah saya
bersedia menterjemahkan tafsir-tafsir lainnya seperti pada tafsir Jalalain, Al Maraghi, Fi Dzhilalil Qur’an, Al Munir,
Tafsir Ibnu Abbas dll. Kitab-kitab tersebut merupakan acuan yang bisa diterima oleh seluruh kalangan. Insya Allah
Wassalamualaikum Wr, Wb, Abu Sangkan (Referensi Tafsir Shafwatut At Tafaasir karangan Prof. Ali Ash Shabuni,
Beirut. Diterjemahkan secara bebas Oleh Abu Sangkan Paraning Wisesa )



http://shalatcenterjabar.org/index2.php ... f=1&id=159" onclick="window.open(this.href);return false;

islam dengan jelas membedakan surga dan neraka ... surga dan neraka berbeda

neraka surganya setan ?? sangat lucu sekali :) syaitan pun pernah tinggal disurga, lantas apakah anda berargumen kalau surga adalah nerakanya setan ??

dalam islam jin dan manusia yang menolak ajaran Allah akan menjadi kayu bakar neraka ..ini menandakan bahwa jin akan tersiksa ketika mendapatkan siksa api neraka.
wallahu a'lam
User avatar
Calo
Posts: 1421
Joined: Sun Sep 30, 2007 3:08 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Calo »

Marukochan wrote:3.jangan menyangka api dunia sama dengan api di neraka atau bahkan .. api neraka adalah api yang dipakai untuk menciptakan setan.
@marukochan

apakah anda yakin dengan pernyataan anda, bahwa setan diciptakan dari api neraka? bisakah anda menunjukan referensi yang valid?














?
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by kutukupret »

Marukochan wrote:3.jangan menyangka api dunia sama dengan api di neraka atau bahkan .. api neraka adalah api yang dipakai untuk menciptakan setan.
Calo wrote:@marukochan

apakah anda yakin dengan pernyataan anda, bahwa setan diciptakan dari api neraka? bisakah anda menunjukan referensi yang valid?
Tambahan, siapa yang menciptakan SETAN ?
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by robint »

1.Allah bukanlah cahaya .. karena Allah yang ciptakan cahaya dan Allah tidaklah sama dengan makhluknya, Allah adalah dzat yang maha agung
justru menurut saya islam penuh dng kontradiksi jadinya, disisi lain dikatakan allah tidak lah sama dng makhluknya , tp diayat yg lain allah diasosiasikan dng ciptaanya.

tidak heran akhirnya ada yg bertanya dan timbul penjelasan yg kontradiktif , spt quote km ini :
Pada tafsir ini disimpulkan
bahwa cahaya itu ciptaan Allah bukan Allah itu sendiri. Jika demikian arti cahaya sebagai diluar Tuhan (ciptaan) maka
kita telah syirik apabila menghadap kepada ciptaanNya.
padahal quran diklaim sbg :
1.kitab yg tiada keraguan didalamnya (ternyata ada yg ragu dr pihak muslim sendiri bukan cm gw)
2.kitab yg terang dan jelas

Oke, tp itu bukan alasan gw membuat thread ini, tp karena gw pikir islam satu2nya agama yg ada kemungkinan menjawab pertanyaan ttg Allah dan ciptaan yg kasat mata, spt malaikat, setan dan jin , secara islam adalah satu2nya agama yg menyebutkan materi dr setan/jin.

1.menurut islam apakah allah bercahaya,misalkan manusia memandang Allah , apakah dia akan silau?
2.Jika setan itu terbuat dr api neraka, seperti apakah api neraka itu, bedanya dimana dng api dunia dan mengapa asosiasi nya dinyatakan dng api.
3.Api adalah barang bercahaya, dng asosiasi spt ini apakah berarti setan itu bagi manusia bercahaya?

selain itu saya juga tertarik dng pertanyaan dr sdr calo dan kutu.

mohon pencerahan nya.. muslim lain yg kaffah juga boleh nimbrung.

trims
azizgol
Posts: 454
Joined: Tue Dec 04, 2007 2:07 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by azizgol »

hahahahaha terlalu banyak bertele tele, bagi gue Tuhan itu bisa juga dsb cahaya atau bisa juga dsb kegelapan karena semua yg tampak itu pada hakekatnya tidak ada. klo elu bisa melihat dunia yg tampaknya sangat real nyata sekali tapi pada hakekatnya juga tak ada, setelah itu elu baru sadar ternyata "cahaya" atau "nur" yg elu bahas itu pada hakekatnya tidak ada....yg ada hanya Allahu Akbar....gitulooooh.
User avatar
Calo
Posts: 1421
Joined: Sun Sep 30, 2007 3:08 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Calo »

gue sadar sekarang.....tulisan diatas pada hakekatnya nggak ada, yang nulis pada hakekatnya nggak ada, otak yang nulis juga pada hakekatnya nggak ada....orang gak punya otak gak usah ditanggapin! LANJUT..!!!
Osama aHMaDiNeJaD
Posts: 221
Joined: Wed Jan 07, 2009 4:17 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Osama aHMaDiNeJaD »

azizgol wrote:hahahahaha terlalu banyak bertele tele, bagi gue Tuhan itu bisa juga dsb cahaya atau bisa juga dsb kegelapan karena semua yg tampak itu pada hakekatnya tidak ada. klo elu bisa melihat dunia yg tampaknya sangat real nyata sekali tapi pada hakekatnya juga tak ada, setelah itu elu baru sadar ternyata "cahaya" atau "nur" yg elu bahas itu pada hakekatnya tidak ada....yg ada hanya Allahu Akbar....gitulooooh.

Saudara.. Kami tidak menyalahkan tulisan anda tetapi kami tidak pula membenarkan... Anda harus lebih berhati-hati bicara soal hakikat.. Karena banyak orang yang tidak memahami tentang hakikat.. Salah pemahaman bisa kacau masalahnya.. Hakikat Ma'rifat adalah intisari keTuhanan didalam hakikatlah kita dapat membuktikan dan menyaksikan Tiada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah Rasulullah.. Hanya saja persoalannya, Islam saat ini hanya dipandang sebatas syariat saja dan semua kawan-kawan disini hanya mengerti tentang syariat saja.. Untuk masuk kedalam ilmu tarekat hingga hakikat akhirnya Ma'rifat butuh bimbingan langsung seorang mursyid karena semua tentang ALLAH akan diungkapkan dan butuh pemahaman yang mendalam bukan hanya lahiriah tetapi batiniahnya juga.. Mungkin anda mempunyai seorang mursyid/Guru tetapi teman-teman disini belum tentu memilikinya.. Jadi kami hanya mengingatkan untuk lebih berhati-hati.. Salah-salah berucap ditakutkan nanti kasus seperti Husein al-hallaj atau syeikh Siti Djenar bisa terulang.. ALLAHU HAQ, ALLAH adalah kebenaran dan kebenaran hanya ada pada ALLAH...

Wassalam
overdose
Posts: 1227
Joined: Sat Apr 11, 2009 1:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by overdose »

Osama aHMaDiNeJaD wrote:[
Saudara.. Kami tidak menyalahkan tulisan anda tetapi kami tidak pula membenarkan... Anda harus lebih berhati-hati bicara soal hakikat.. Karena banyak orang yang tidak memahami tentang hakikat.. Salah pemahaman bisa kacau masalahnya.. Hakikat Ma'rifat adalah intisari keTuhanan didalam hakikatlah kita dapat membuktikan dan menyaksikan Tiada Tuhan selain ALLAH dan Muhammad adalah Rasulullah.. Hanya saja persoalannya, Islam saat ini hanya dipandang sebatas syariat saja dan semua kawan-kawan disini hanya mengerti tentang syariat saja.. Untuk masuk kedalam ilmu tarekat hingga hakikat akhirnya Ma'rifat butuh bimbingan langsung seorang mursyid karena semua tentang ALLAH akan diungkapkan dan butuh pemahaman yang mendalam bukan hanya lahiriah tetapi batiniahnya juga.. Mungkin anda mempunyai seorang mursyid/Guru tetapi teman-teman disini belum tentu memilikinya.. Jadi kami hanya mengingatkan untuk lebih berhati-hati.. Salah-salah berucap ditakutkan nanti kasus seperti Husein al-hallaj atau syeikh Siti Djenar bisa terulang.. ALLAHU HAQ, ALLAH adalah kebenaran dan kebenaran hanya ada pada ALLAH...

Wassalam[/b]
benarkah yg ente temui itu TUHAN? atau hanya sekedar filsafat ketuhanan?
Osama aHMaDiNeJaD
Posts: 221
Joined: Wed Jan 07, 2009 4:17 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Osama aHMaDiNeJaD »

overdose wrote: benarkah yg ente temui itu TUHAN? atau hanya sekedar filsafat ketuhanan?

Kawan.. Kami tidak pernah memahami Filsafat KeTuhanan itu seperti apa.. Kami ini **** dan tidak mengerti apa-apa tentang ilmu atau filsafat keTuhanan.. Kami hanya mencari jalan untuk menyempurnakan syahadat kami yaitu "Penyaksian"..
overdose
Posts: 1227
Joined: Sat Apr 11, 2009 1:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by overdose »

Osama aHMaDiNeJaD wrote: Kawan.. Kami tidak pernah memahami Filsafat KeTuhanan itu seperti apa.. Kami ini **** dan tidak mengerti apa-apa tentang ilmu atau filsafat keTuhanan.. Kami hanya mencari jalan untuk menyempurnakan syahadat kami yaitu "Penyaksian".. [/b]
:-k :-k
menarik jg kawan...
btw, jangan merenda gitu ahh..
apakah uraian yg ente jabarkan td itu merupakah bagian dr penyaksian?
robint
Posts: 2123
Joined: Sat Jun 21, 2008 10:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by robint »

saya serius nanya loh. Mungkin kesempatan bagi muslim utk menjelaskan ttg konsep Tuhannya scr fisis, krn islam mengklaim sbg agama sempurna.

bung osama,

bgmn jika anda saja yg menjawab pertanyaan saya sbb:

1.menurut islam apakah allah bercahaya,misalkan manusia memandang Allah , apakah dia akan silau?
2.Jika setan itu terbuat dr api neraka, seperti apakah api neraka itu, bedanya dimana dng api dunia dan mengapa asosiasi nya dinyatakan dng api.
3.Api adalah barang bercahaya, dng asosiasi spt ini apakah berarti setan itu bagi manusia bercahaya?


lalu pertanyaan kutu dan calo .
calo :
apakah anda yakin dengan pernyataan anda, bahwa setan diciptakan dari api neraka? bisakah anda menunjukan referensi yang valid?

kutu:
Tambahan, siapa yang menciptakan SETAN ?

trims
Osama aHMaDiNeJaD
Posts: 221
Joined: Wed Jan 07, 2009 4:17 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Osama aHMaDiNeJaD »

robint wrote:saya serius nanya loh. Mungkin kesempatan bagi muslim utk menjelaskan ttg konsep Tuhannya scr fisis, krn islam mengklaim sbg agama sempurna.

bung osama,

bgmn jika anda saja yg menjawab pertanyaan saya sbb:

1.menurut islam apakah allah bercahaya,misalkan manusia memandang Allah , apakah dia akan silau?
2.Jika setan itu terbuat dr api neraka, seperti apakah api neraka itu, bedanya dimana dng api dunia dan mengapa asosiasi nya dinyatakan dng api.
3.Api adalah barang bercahaya, dng asosiasi spt ini apakah berarti setan itu bagi manusia bercahaya?
Kami akan coba menjawab pertanyaan anda dengan segala keterbatasan kami :

1. ALLAH Azza wa Jalla adalah sumbernya cahaya, Dia adalah cahaya diatas cahaya.. Analoginya kurang lebih seperti sumbu lilin dan apinya.. Api adalah cahayanya sumbu dari lilin adalah sumbernya.. Apakah manusia akan silau memandang ALLAH?? Anda bisa menyaksikan sendiri jika anda sudah mengenalnya..

2. Api neraka seperti api neraka tidak ada yang menyerupai api neraka didunia ini.. Namun kami sarankan pada anda kawan.. Jangan penasaran dengan api neraka karena anda hanya bisa merasakannya dikehidupan selanjutnya tempat semua penyesalan sudah tak berarti lagi dan kata "maaf dan ampuni" sudah tidak berguna lagi.. Lalu kenapa dinyatakan dengan api?? Karena didalam tubuh manusia terdapat Api, biasa disebut hawa nafsu.. Dan api itu bisa jadi teman jika kecil dan bisa dikendalikan, dan bisa jadi musuh jika membesar dan sulit untuk dikendalikan.. Semua tergantung diri kita sendiri mau diapakan api itu..

3. Jelas setan mempunyai cahaya, api yang ada sering lihat dikehidupan mempunyai cahaya juga bukan?? kenapa kami berkata demikian, karena yang menciptakan setan adalah ALLAH juga.. Hanya setiap mahluk mempunyai jenis cahayanya masing-masing sesuai yang sudah ditetapkanNya...
Osama aHMaDiNeJaD
Posts: 221
Joined: Wed Jan 07, 2009 4:17 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Osama aHMaDiNeJaD »

overdose wrote: :-k :-k
menarik jg kawan...
btw, jangan merenda gitu ahh..
apakah uraian yg ente jabarkan td itu merupakah bagian dr penyaksian?
Mungkin lebih tepatnya bukti nyata dari "Penyaksian".. Karena kita bisa berkata tentang apapun sesuatu apapun tentu setelah disaksikan.. Jika kita berkata "bersaksi" tetapi tidak pernyah menyaksikan tentu kita termasuk saksi palsu dan yang ada hanya fitnah.. Dipengadilan dunia saja saksi palsu ada hukumannya apa lagi diakhirat nanti..
User avatar
Calo
Posts: 1421
Joined: Sun Sep 30, 2007 3:08 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Calo »

@ osama

yang ini kok dilewatkan?
robint wrote:selain itu saya juga tertarik dng pertanyaan dr sdr calo dan kutu.
overdose
Posts: 1227
Joined: Sat Apr 11, 2009 1:52 pm

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by overdose »

Osama aHMaDiNeJaD wrote:
3. Jelas setan mempunyai cahaya, api yang ada sering lihat dikehidupan mempunyai cahaya juga bukan?? kenapa kami berkata demikian, karena yang menciptakan setan adalah ALLAH juga.. Hanya setiap mahluk mempunyai jenis cahayanya masing-masing sesuai yang sudah ditetapkanNya...[/b]
maaf mas,
jika kedua2 nya memiliki cahaya, bagaimana kita tau bahwa cahaya yg datang itu adalah TUHAN yg sebenarnya? bukankah setan/iblis sangat menyesatkan?
adakah standar atau kriteria tertentu bahwa yg kita temui itu adalah TUHAN yg sebenarnya. karena sepertinya ada pemahaman bahwa Allah yg diklaim oleh
islam berbeda dgn TUHAN yg sebenarnya?
trims nih..
Marukochan
Posts: 82
Joined: Sun Jun 21, 2009 6:13 am

Re: allah adalah nur, setan dan malaikat terbuat dr api?

Post by Marukochan »

kutukupret wrote:3.jangan menyangka api dunia sama dengan api di neraka atau bahkan .. api neraka adalah api yang dipakai untuk menciptakan setan.
mas anda kurang ngebold dan mewarnai jadi aku nambahin warna ..

yang ciptaiin jin adalah Allah :) karena jin juga makhluk
Post Reply