BUMI MANUSIA ANTI AHMADIYAH

Artikel dan pertukaran pikiran mengenai SYI'AH, Ahmadiyah, Sufi, Salafi, Wahabi, dan berbagai aliran dan sekte Islam selain Sunni.
Post Reply
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

BUMI MANUSIA ANTI AHMADIYAH

Post by TERBANG »

FATWA MUI DARI MASA KE MASA

1980
Dalam MUNAS II tanggal 11-17 Rajab 1400 H/26 Mei - 1 Juni 1980 M itulah MUI pertama kali menetapkan bahwa
aliran Ahmadiyah di luar Islam, sesat dan menyesatkan. Dalam MUNAS tersebut MUI menyatakan bahwa :
- Orang Islam yang mengikuti Ahmadiyah adalah murtad atau keluar
dari Islam.
- Pemerintah berkewajiban untuk melarang penyebaran faham Ahmadiyah di seluruh Indonesia
- Membekukan organisasi serta menutup semua tempat kegiatannya.

1984
Dalam Rapat Kerja Nasional MUI bulan 1- 4 Jumadil Akhir 1404 H./4 7 Maret 1984 M, kembali MUI menyerukan bahwa ahmadiyah adalah diluar islam, sesat dan menyesatkan dengan pertimbangan :
- Keresahan karena isi ajarannya bertentangan dengan ajaran agama Islam
- Perpecahan, khususnya dalam hal ubudivah (shalat), bidang munakahat dan lain-lain.
- Bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka MUI menyatakan :
- Meminta kepada pihak yang berwenang untuk meninjau ulang AKTE PENDIRIAN AHMADIYAH sebagaimana tertulis dalam Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI JA/22/ 13, tanggal 31-3-1953 (Tambahan Berita Negara No. 26, tanggal 31– - 1953).
- Majelis Ulama Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat II, para ulama, dan da’i di seluruh Indonesia, menjelaskan kepada masyarakat tentang sesatnya Jema’at Ahmadiyah Qadiyah yang berada di luar Islam.
- Bagi mereka yang telah terlanjur mengikuti Jema’at Ahmadiyah Qadiyah supaya segera kembali kepada ajaran Islam yang benar.
- Kepala seluruh ummat Islam supaya mempertinggi kewaspadaannya, sehingga tidak akan terpengaruh dengan faham yang sesat itu

2005
Pada tanggal 28 Juli 2005, MUI mengeluarkan 11 Fatwa yang merupakan referensi kongres. Beberapa isi dalam fatwa tersebut adalah :
- Desakan kepada pemerintah untuk membubarkan ajaran Ahmadiyah yang dianggap sesat.
- Haram hukumnya bagi umat muslim mengikuti ajaran liberalisme,
sekularisme dan pluralisme.
- Mengharamkan doa bersama yang dipimpin pemeluk agama lain, dan melarang pernikahan beda agama.

Jum'at 29 Juli 2005 - Awal ketegangan dirasakan anggota ahmadiyah
1. Petojo - Jakarta Pusat :Sejumlah umat yang bersiap untuk sholat Jum'at terpaksa membatalkan niat mereka. Pintu pagar mesjid,
siang itu disegel aparat keamanan dan Musyawarah Pimpinan Daerah. Alasannya, untuk menjaga ketertiban umum.
2. Kuningan, Ciamis, dan Bogor Jawa Barat :sejumlah mesjid, musholla dan kantor milik Ahmadiyah juga dipaksa tutup dengan alasan sama.
3. Padang - Sumatera Barat :sejumlah ulama dan ormas Islam memberi ultimatum sepekan kepada jemaat Ahmadiyah, untuk segera membubarkan diri.
4. Kampus Mobarok, Parung Bogor :Front Pembela Islam FPI dan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam LPPI menyerang kongres Ahmadiyah Qodiyan, dengan orasinya yang luar biasa "Allahu akbar, FPI menang. Jangan sampai ada satupun Ahmadiyah dibolehkan hidup di Indonesia"
5. Cisurupan, Garut, Jawa Barat :72 orang pengikut jemaat Ahmadiyah dipaksa keluar dari keyakinan mereka. Di
bawah todongan senjata tajam jawara yang dikerahkan kepala desa, mereka dipaksa menandatangi pernyataan keluar dari Ahmadiyah.

Pada tahun 2005, fatwa MUI belum memiliki dampak luar biasa bagi pengikut ahmadiyah, karena pada masa itu, masih banyak para cendekiawan / intelektual muslim yang "membela" ahmadiyah atas nama kebebasan ber-agama. Salah satu tokoh islam yang menentang adalah tokoh NU Abdurahman Wahid. Dengan didampingi Dawam Rahardjo, Syafi'i Anwar, Ullil Abshar Abdallah serta para tokoh lintas agama lain, mereka membentuk Aliansi untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan.
Dalam pernyataannya yang sedikit "mbalelo" Gus Dur menyatakan :
- Umat islam diminta mengabaikan fatwa MUI tersebut
- kalau MUI mau menetapkan ini itu terserah. Itu kan urusan
interen umat. Dipercaya orang atau tidak ya kita lihat saja nanti. Di Indonesia itu yang bisa bilang benar atau tidak benar, hanyalah Mahkamah Agung.

2006
Penyerangan besar-besaran kepada pengikut ahmadiyah diwilayah :
- Kecamatan Praya, Lombok Tengah.
- Kerinci, Jambi
- Garut, Cianjur, Kuningan - Jawa Barat

2007
Penyerangan kembali kepada pengikut ahmadiyah diwilayah :
- Manis Lor, Kuningan - Jawa Barat

Protes tokoh-tokoh indonesia kepada pemerintah RI atas fatwa MUI :
GUS DUR : Pemerintah cenderung membiarkan terjadinya kekerasan beragama, terutama terhadap kelompok minoritas. Para pelaku tidak pernah diproses, apalagi ditangkap. Sepanjang sejarah, baru kali ini pemerintah tunduk terhadap kelompok tertentu, bukan pada Pancasila atau konstitusi
ADNAN BUYUNG :bahwa negara hukum kita sudah kacau. UUD bisa kalah dengan fatwa. MUI ikut berperan secara tidak langsung dalam tindak kekerasan terhadap penganut aliran agama itu.

2008
Puncak serangan kepada pengikut ahmadiyah

1. Penangkapan dan diadilinya ketua ahmadiyah
2. Pembakaran masjid ahmadiyah di Sukabumi
3. Kekerasan mental dan fisik yang dialami jemaat Ahmadiyah di sejumlah wilayah antara lain Singaparna, Parung, Parangsalak (Sukabumi) dan Banjarsari.

ORASI PEMIMPIN ORMAS ISLAM :
Fauzan Al Ansyari: Kekerasan itu muncul karena kekecewaan masyarakat atas tersumbatnya mekanisme hukum yang selama ini diharapkan mampu dijalankan aparat. Proses hukum mandek, macet, oleh sebab itu main hakim sendiri akan terjadi. Itu terjadi karena tersumbatnya mekanisme hukum.
Faiz FPI:
Dulu Nabi Muhammad pernah membakar mesjid karena mesjid tsb sesat dan menyesatkan. Sekarang bagaimana dengan JIL? Siap tidak? Siap!!!! Kalau siap sekarang juga kita berangkat ke sana. Kita hancurkan JIL !!!
Sobri Lubis: " Ahmadiyah Halal dibunuh !!! "

-----------------------------------------

SATU PEPATAH BUAT MUI : " MULUTMU HARIMAUMU "

Renda persaudaraan yang erat dan saling mengikat antara NU, Muhammadiyah dan Ahmadiyah merupakan fakta kesejarahan yang dapat dihikmati dengan cinta dan kasih. Narasi persaudaraan ini merupakan pelipur lara bagi kawan-kawan Ahmadiyah yang telah kehilangan rumah ibadahnya. Yang telah dibakar habis dalam amunisi kemarahan pemaksaan mazhab. Pemaksaan ini telah dilegitimasi oleh dua Fatwa MUI tahun 1980 dan 2005 yang memunculkan kata sesat pada Jemaat Ahmadiyah. Setelah sejak tahun 1920-an hidup berdampingan secara damai dengan penganut lain, kawan-kawan Ahmadiyah dirompak luka. Ibu-ibu dan anak-anak berlari-lari tergopoh-gopoh dalam ketakutan ketika masjid-masjid mereka dibakar hangus sampai habis. Pun, teror menghantui kehidupan para keluarga Ahmadiyah di Indonesia. Tak terkecuali, ibu-ibu dan anak-anak Ahmadiyah menderita trauma psikososial untuk kembali menjalani hidup yang normal sebagai bagian dari peri kewarganegaraan Indonesia, yang seharusnya dijamin oleh negara. Negara telah menjadi lalai untuk menjamin hak berkehidupan yang aman dari rasa takut dan ancaman teror. Banyak anak-anak di Parakan Salak Sukabumi mengalami trauma sehingga malu untuk pergi ke sekolah. Kekerasan psikologis ini merupakan kelanjutan dari stempel fatwa MUI. Menyebut ahmadiyah sebagai berkeyakinan sesat telah memasuki ruang kekerasan epistemik. MUI tidak menghitung dera luka psikososial yang dialami kawan-kawan Ahmadiyah, pun kawan-kawan Muslim, yang melihat aksi-aksi teror dan kekerasan ini tetap duduk dihadapn televisi memperhatikan tanpa iba apa yang dialami oleh para pengikut ahmadiyah. Bahkan ada yang dengan sangat lugas mengatakan "Mampos Loe"
Apakah ini bau kasturi perjuangan islam yang diajarkan muhammad ?

PARAKAN SALAK - SUKABUMI UNDERCOVER

Suara ketakutan seorang ibu mampu membuat menggugah hati ketika dia berkata-kata dalam isak tentang sebuah perusakan dan pembakaran serta kekerasan-kekerasan tidak semestinya kepada para pengikut ahmadiyah di parakan salak sukabumi. Dari balik suara si penelpon, bisa terdengar suara tangisan menyayat anak-anak yang mencerminkan rasa takut luar biasa. "ada apa ini sesungguhnya?". Salahkah jika seorang manusia mengedepankan nilai kemanusiaan tanpa melihat agama "terbang" menuju titik lokasi konflik ? Dan ternyata yang disaksikan bukanlah sekedar sebuah aksi pembakaran 6 atau 8 masjid sebagaimana yang diberitakan di media. Ada aksi kekerasan yang luar biasa biadab kepada para pengikut ahmadiyah, dan yang paling mengiris kalbu adalah si penyerang meneriakkan kata "ALLAHU AKBAR" dan si korban juga mengatakan "ALLAHU AKBAR" tetapi dengan rintihan. Sungguh sebuah tontonan yang tidak manusiawi dan terbersit sejenak, alangkah bingungnya si ALLAH yang mendengar teriakan dan rintihan. Pertanyaannya adalah, kepada siapa si ALLAH akan berpihak ?

Jika pedang itu dihunuskan, jika rotan-rotan itu diayunkan, maka yang tersisa adalah erangan anak-anak manusia dalam sakit yang tak terperih. Wanita-wanita dan anak-anak harus menyaksikan suami dan bapak mereka disiksa dihadapan mereka. Inilah bentuk kekejaman yang paling luar biasa. Karena setiap manusia akan mengalami luka psikis yang mengakar ketika dia melihat orang yang dicintainya dilukai secara fisik tanpa dia bisa memberikan pertolongan selain doa dan airmata. Doa itu tertuju kepada siapa ? ALLAH? bukankah si pembantai juga melakukan semuanya atas nama menjunjung tinggi nilai kesucian allah ?!
Teriakan-teriakan para bapak berubah menjadi hembusan nafas yang terpotong-potong karena tubuh telah lelah dihantam rotan, karena jiwa telah lelah dihujam teriakan dan makian. Dalam sisa-sisa desahan sebelum menuju pingsan, si bapak hanya bisa berucap "tinggalkan kami disini, tolong selamatkan istri dan anak kami"
Tangan ini hanya 2, kaki ini hanya 2, tubuh ini juga mulai lemah karena kekerasan-kekerasan yang nyaris sama. Berapalah yang mampu direngkuh, maka sejumlah itulah yang direngkuh dan membawanya "terbang" jauh dari titik konflik.

PERPISAHAN ANAK DAN ISTRI DARI SUAMI DAN BAPAK
Masih dengan menyebut nama si ALLAH, ibu-ibu ini mengajak anak-anaknya yang sudah layak mengerjakan sholat untuk sholat, zikir dan doa bersama. Mereka sudah mulai membacakan YAASIIN untuk bapak dan suaminya, dengan alasan jikalau mereka sekarang ini telah mati, biarlah doa ini mengantarkan mereka ke surga.
Sekali lagi, tangan ini hanya dua, kaki ini hanya dua, ruangan ini hanya 4 x 5 meter, apa yang bisa dilakukan kepada wanita-wanita lelah nan lapar juga anak-anak yang tak juga mampu memejamkan mata karena takut dengan suara kaleng jatuh sekalipun. MUI, inilah hasil fatwamu. Wanita-wanita ini hanya bermodal nomor telepon si pe"nerbang" untuk menghubungkan kembali dirinya dengan suami-suami mereka yang masih harus berjuang untuk keluar dari tekanan kaum seukuwah tetapi beda "cara sembahyang". Tetapi kapan suami-suami ini akan menelpon dan mengabarkan keberadaan mereka? Kapan anak-anak ini kembali duduk dalam pangkuan bapaknya dan bersama-sama mempelajari IQRO'? Dan, harus berapa banyak lagi anak-anak yang terpisah dari bapak atau ibunya hanya karena "takdir" mereka terlahir dari orang tua pengikut ahmadiyah. Ingin sekali, dibuat sebuah keputusan tegas, bahwa mereka-mereka ini adalah korban terakhir. Bisakah ?

" KAMERA SUDAH BERHENTI MENYOROT, PENA SUDAH BERHENTI MENULIS, TETAPI FPI BELUM BERHENTI ANARKIS DALAM MALAM YANG GELAP DAN PEKAT "

DATA
- Hingga tertulisnya ini semua, tercatat ada 19 anak dibawah usia 12 tahun bersama 7 ibu yang terpisah dari suami dan bapaknya. Tetapi ada yang lebih menyayat lagi, bahwa 3 dari 19 anak tersebut ternyata bukan anak kandung dari 7 ibu tersebut. mereka anak-anak ahmadiyah yang oleh ibu-ibu ini langsung saja di"gendong" untuk diajak "terbang" bersama keluar dari lokasi konflik ini. Itu artinya ada 3 anak yang terpisah dari bapak dan ibunya. Sayatan ini begitu dalam, teramat dalam bahkan. Akan ada berapa banyak lagi anak-anak yang akan terpisah oleh orang tuanya akibat konflik atas nama agama yang paling benar ?
- Hingga tertulisnya ini semua, tercatat ada 29 lelaki usia 35 - 54 tahun tidak jelas dimana rimbanya. Yang salah satu dari mereka dikabarkan memiliki rekaman peristiwa tersebut melalui handycamnya.
- Hilangnya barang bukti berupa rekaman kejadian setelah diserahkan kepada salah satu "ketua" wilayah tersebut. Dan si pembuat rekaman sekarang harus dilarikan keluar propinsi karena tekanan luar biasa terus dialami.

Berlebihan jika masih ada yang berharap masalah ini akan diusut tuntas, terlebih ketika kembali ke lokasi, hanya akan ditemui sisa-sisa pengikut ahmadiyah yang mulai ketakutan untuk berbicara atau bahkan sekedar mengucapkan salam. Sebagian dari mereka ada yang secara "terpaksa" menyatakan taubat dan mengikuti "perbaikan ajaran" dilembaga-lembaga berbendera islam yang bekerjasama dengan MUI dan FPI, demi sebuah keselamatan.

Apakah akan ada brainwash disini ? Dari pengikut ajaran islam "sesat" menjadi pengikut islam sejati dengan berubah karakter menjadi "killer machine" yang remote controlnya selalu dipegang oleh ulama, kyai,ustad dan pemimpin agama lainnya yang mengklaim dirinya secara pribadi berikut ajaran yang dianut adalah paling benar.

(saya belum merasa perlu menyertakan ayat-ayat setan dalam tulisan ini, karena dalam memahami makna mengasihi sesama manusia sebenarnya tidak diperlukan agama, tetapi sebuah hati yang bisa bekerja dengan cerdas)

Untuk sementara ini, saya nyatakan selesai.
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

Post by TERBANG »

TOKOH - TOKOH INDONESIA BERBICARA TENTANG AHMADIYAH

Ir. Soekarno (Presiden RI Pertama)
“Ahmadiyah adalah besar pengaruhnya, juga di luar India. Ia bercabang di mana-mana, ia menyebarkan banyak perpustakaannya ke mana-mana. sampai di Eropa dan Amerika orang baca ia punya buku- buku, sampai di sana ia sebarkan punya propagandis- propagandis.
Corak ia punya Sistem adalah memprogandakan Islam dengan cara apologetis, yakni mempropagandakan Islam dengan mempertahankan Islam itu terhadap serangan-serangan dunia Nasrani; mempropagandakan Islam dengan membuktikan kebenaran Islam di hadapan kritikannya dunia Nasrani, ya … Ahmadiyah adalah salah satu faktor penting di dalam pembaharuan pengertian Islam di India, dan satu faktor penting pula di dalam mempropagandakan Islam di benua Eropa khususnya, di kalangan kaum intelektuil seluruh dunia umumnya.

Prof. Dr. Hasbullah Bakry; Seorang penulis terkenal, Ulama dan Guru Besar Hukum Islam dan Perbandingan Agama.
“Akhirulkalam kami berpendapat Ghulam Ahmad adalah ulama besar seperti ulama besar lainnya sedangkan pengikutnya adalah umat Islam tanpa perlu diragukan Islamnya, dan salah besar mereka yang menganggap kafir. Semoga Allah SWT. menguatkan selanjutnya pendapat kami ini dengan menggerakkan para ulama lainnya dalam membelanya, amin”.

H. Agus Salim dan H.O.S Cokroaminoto
“Kongres Serikat Islam 26-29 januari 1928 di Jogjakarta memperingati hari S.I. 15 tahun. Sebagai dimaksudkan dahulu itu, diadakan juga Majelis Ulama itu, tetapi Muhammadiyah tidak mau turut duduk di Majelis itu sebenarnya Majelis S.I. adanya, jadi di luar organisasi ini, tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Di Kongres itu dibicarakan juga tafsir Qur’an yang sedang dikerjakan oleh Cokroaminoto. Dari penerbitan-penerbit an pertama, ternyatalah bahwa tafsir itu didasarkan atas Tafsir Ahmadiyah. Lantran ini timbullah dalam kalangan sendiri perlawanan yang keras. Salim menerangkan, bahwa dari segala jenis tafsir Qur’an, yaitu dari kaum kuno, kaum Muktazilah, ahli sufi dan golongan moderen (di antaranya Ahmadiyah, Wahabi baru, dan kaum Theosofi), Tafsir Ahmadiyah-lah yang paling baik untuk memberi kepuasan kepada pemuda-pemuda Indonesia yang terpelajar”.

Mustofa Bisri ( Ketua PBNU)
Jangan gunakan kekerasan pada Ahmadiyah

Hamka Haq ( Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia)
Pelarangan dan aksi kekerasan atau ancaman terhadap jemaat Ahmadiyah merupakan tindakan yang melanggar konstitusi. kontroversi soal Ahmadiyah hanya merupakan perbedaan penafsiran, tidak ada perbedaan keyakinan yang prinsipil. Dia juga menyatakan Fatwa MUI yang melarang dan mengharamkan Ahmadiyah dikatakannya tidak tepat.

Maftuh Basyuni ( Menteri Agama RI)
Menag mengecam keras pelaku pembakaran Masjid Ahmadiyah. Dia menilai aksi pembakaran tersebut adalah tindak kejahatan yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang berakal sehat.”Itu satu kejahatan yang harus dibasmi

Ade Armando ( Mantan Wartawan Republika/ Pemred Majalah Madina)
“Ahmadiyah itu sudah ada di Indonesia sejak 1920an. Pernahkah kita mendengar mereka melakukan aksi kekerasan dan menyerang pihak lain? Tidak. Dan ini bisa dijelaskan dengan merujuk pada salah satu dasar ajaran Ahmadiyah. Mereka memang anti menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan Islam. Istilah jihad dalam komunitas Ahmadiyah dipercaya sebagai penyebaran ajaran dengan cara dakwah dan persuasif.

Yudi Latif - Hasil Survey PSIK Paramadina
Mayoritas warga menyatakan Ahmadiyah berhak hidup di Indonesia

Amien Rais ( Mantan Ketua MPR RI/PP Muhamadiyah )“Ahmadiyah bukan gerakan politik. Beberapa stasiun televisi mereka di Eropa hanya bicara tentang ajaran,Islam, akhlak, dan ekonomi.Di Pakistan mereka tetap eksis. Mereka naik haji ke Mekkah dan Madinah,juga tetap salat lima waktu. Bahkan setahu saya, banyak jenderal angkatan laut, darat, dan udara di Pakistan orang Ahmadiyah.
Bahkan pemenang Nobel Fisika, Dr Abdussalam, juga orang Ahmadiyah. Jadi mereka itu sekumpulan orang intelektual. Bahkan, kalau mau jujur, yang menyiarkan agama Islam di Eropa, ya, orang-orang Ahmadiyah lewat stasiun televisi dan stasiun radio.

Goenawan Muhamad (Redaktur Senior Tempo)
SKB Ahmadiyah jangan dikeluarkan karena bertentangan dengan kebebasan beragama . Jika Ahmadiyah dibubarkan , satu lagi bagian penting Negara dikhianati.

Todung Mulya Lubis ( Pengacara Senior )
Pernyataan yang menuding Ahmadiyah sesat adalah pernyataan arogan, Negara tidak punya hak masuk domain pribadi. Kita akan melawan setiap pembubaran organisasi.

Forum Kyai Peduli Khittah Nahdatul Ulama
Kiai-kiai sepuh yang tergabung dalam Forum Kyai Peduli Khittah Nahdatul Ulama 26 Cirebon menyatakan sikap menolak rekomendasi tersebut. Mereka menyayangkan sikap Bakorpakem yang menyatakan ajaran Ahmadiyah. sesat, tanpa terlebih dulu mengetahui pengertian sesat menurut agama. “Nanti jangan-jangan semua aliran Islam yang masih ada oleh Bakorpakem dinyatakan sesat,” ujar KH Syarif Usman Yahya

Adnan Buyung Nasution - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
"Biar (SKB) didukung MUI, FPI atau Hizbut Tahrir , saya tidak peduli. Yang saya perjuangkan itu kebenaran dan hak hidup orang banyak. Ini negara demokrasi,"


TOKOH-TOKOH "ANARKIS' BICARA TENTANG AHMADIYAH

Abdul Haris Umarela alias Abdurrahman Assegaf - Panglima Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII)
”Darah Ahmadiyah halal,Insya Allah, dalam waktu dekat, bila pemerintah tidak menutup Ahmadiyah, jangan kami disalahkan bila kami akan memberantas mereka”

Ir. M. Khattath - Pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia
"Bila pengikut Ahmadiyah tidak mau bertobat, hukumannya mati "

Abu Bakar Baasyir - Pimpinan ponpes ngruki
"Hukuman bagi yang percaya pada nabi palsu sederhana: kalau ditemukan, tangkap, potong leher"

Sobri Lubis - Sekjen Front Pembela Islam (FPI)
”Bunuh, bunuh, bunuh, BUNUH! PERANGI AHMADIYAH, BUNUH AHMADIYAH, BERSIHKAN AHMADIYAH DARI INDONESIA! Ahmadiyah halal darahnya! Persetan HAM! *** kucing HAM! Allahu Akbar”
Mahendradatta - Tim Pengacara Muslim
"Jadi, kami tidak mau berdebat dan berbicara lagi apakah Ahmadiyah itu sesat atau tidak. Bagi TPM, Ahmadiyah aliran sesat dan itu sudah final,"


ORASI DIDEPAN ISTANA PRESIDEN : "Bubarkan Ahmadiyah, Harga mati!!"

Para ulama dan tokoh umat memberikan orasi, diantaranya tokoh yang memberikan orasi antara lain, KH. Cholil Ridwan (Ketua MUI Pusat), Ahmad Sumargono (Ketua Umum GPMI), Munarman, SH. (An-Nasr Institute), Mashadi (Ketua FUI), Ismail Yusanto (Jubir HTI), Habib Rizieq Shihab (Ketua Umum FPI), KH. Abdul Rasyid AS (Perguruan Asy Syafiiyah), dan tokoh-tokoh umat lainnya.
Para tokoh umat ini meminta pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah. Mereka menilai Ahmadiyah menyesatkan dan menyimpang dari ajaran Islam. Mereka juga meminta Presiden SBY segera mengeluarkan surat larangan untuk Ahmadiyah. "Kami akan perang terhadap Ahmadiyah dan membubarkan elemen yang mendukungnya, kalau sampai batas waktu supaya tidak dibubarkan maka kita akan kembali menduduki Istana. Kalau SBY tidak membubarkan Ahmadiyah berarti kaki tangan imperalisme, "

Forum Umat Islam merupakan wadah gabungan dari berbagai ormasi Islam, diantaranya :

- Perguruan As Syafi’iyyah,
- Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI),
- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII),
- Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI),
- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),
- Syarikat Islam (SI),
- Dewan Masjid Indonesia (DMI),
- PERSIS,
- BKPRMI,
- Al Irsyad Al Islamiyyah,
- Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT),
- YPI Al Azhar,
- Front Pembela Islam (FPI),
- Front Perjuangan Islam Solo (FPIS),
- Majelis Tafsir Al Quran (MTA),
- Majelis Mujahidin Indonesia (MMI),
- Majelis Adz Zikra,
- MER-C,
- PP Daarut Tauhid,
- Forum Betawi Rempug (FBR),
- Tim Pembela Muslim (TPM),
- Muslimah Peduli Umat (MPU),
- Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI),
- Korps Ulama Betawi,
- Forum Tokoh Peduli Syariah (FORTOPS),
- Taruna Muslim,
- Al Ittihadiyah,
- Hidayatullah,
- Al Washliyyah,
- KAHMI,
- PERTI,
- IKADI,
- Ittihad Mubalighin,
- Koalisi Anti Utang,
- PPMI,
- PUI,
- JATMI,
- PII,
- BMOIWI,
- Wanita Islam,
- Missi Islam,
- Gema Pembebasan,
- Forum Silaturahim Antarpengajian (FORSAP)
- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
- Partai Bulan Bintang (PBB),
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
- Partai Bintang Reformasi (PBR),
- Nahdlatul Ulama (NU),
- Muhamadiyyah,
- Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI)
- Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI),
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

Post by TERBANG »

"TRAGEDI" AHMADIYAH ADALAH INDIKASI PERJALANAN NEGARA "PANCASILA" MENUJU NEGARA ISLAM

Keraguan adanya rancangan terbentuknya RI sebagai negara islam adalah sebuah keraguan yang salah.
Keyakinan adanya penegakkan nilai Pancasila dan UUD 1945 tanpa dicabik-cabik oleh syariat islam adalah keyakinan yang salah.


Salah satu peserta longmarch istiqlal - istana negara adalah - Partai Keadilan Sejahtera (PKS),

"terbang"4 langkah kebelakang, berada persis pada tahun 2004.
Catatan istimewa dalam keberadaan PKS di RI, salah satunya adalah sebagai partai pendukung terbesar ketiga setelah partai demokrat dan golkar atas terpilihnya pasangan Presiden dan wakil presiden SBY - JK.
Dan dalam PILKADA pun, PKS tercatat memenangkan pemilihan Gubernur Jabar dan Sumut, belum lagi PKS-PKS yang menduduki kotamadya dan kabupaten. PKS merata dalam tubuh masyarakat indonesia. Akankah presiden RI memilih menegakkan konstitusi dan memperjuangkan hak hidup kaum ahmadiyah sebagai bagian rakyat indonesia atau lebih memilih "akur" dengan sikap partai yang berkompeten memenangkan pemilihan presiden periode 2009 - 2014 mendatang , dengan menyatakan secara resmi bahwa ahmadiyah adalah aliran / ajaran sesat dan menyesatkan di Indonesia?

Untuk sementara, pertanyaan hanya itu saja.
User avatar
Garin laksana
Posts: 1112
Joined: Mon Sep 24, 2007 5:07 pm
Location: Al-Quds

Post by Garin laksana »

@Terbang,
Terima kasih atas informasi yg berharga ini; Wah...anda rupanya "dekat" dgn tokoh sastrawan ulung / nominator penerima Nobel ..ya??
Saya seneng baca buku2 karangan beliau...
Apakah beliau (Pramudya Ananta Toer / Alm.) itu seorang Ahmadiyah??...sorry atas stupid question ini!!... Salam!
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Post by DHS »

@Terbang,

Saya masih terus merenungi apa yang anda sampaikan...

Saya bukan muslim, namun saya dapat merasakan betapa sakitnya rintihan :"Allah Huakbar" yang terucap lirih tak berdaya disela-sela teriakan: "ALLAH HUAKBAR" dan penganiayaan yang tidak berperi-kemanusiaan terucap ... keduanya sama-sama ditujukan kepada Allah yang sama!! Pedih dan ironis!

Terbang,
Sudikah anda mengupas dari Kitab Suci Al-Quran bagian mana yang menjadi dasar pembenaran bagi kaum muslim "benar" dalam menjatuhkan vonis "kafir" terhadap golongan Akhmadiyah?

Terima kasih banyak sebelumnya.
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

Post by TERBANG »

DHS wrote:@Terbang,

Saya masih terus merenungi apa yang anda sampaikan...
Saya rasa anda seorang humanist. Perenungan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain yang berbeda aqidah / aliran / kepercayaan / keyakinan. Rasanya sulit dilakukan oleh manusia yang memiliki agama. Karena manusia beragama biasanya hanya bisa merasakan pendindasan atas manusia-manusia yang seagama dengannya. Ini sebuah fakta yang sulit diingkari.
DHS wrote:Saya bukan muslim, namun saya dapat merasakan betapa sakitnya rintihan :"Allah Huakbar" yang terucap lirih tak berdaya disela-sela teriakan: "ALLAH HUAKBAR" dan penganiayaan yang tidak berperi-kemanusiaan terucap ... keduanya sama-sama ditujukan kepada Allah yang sama!! Pedih dan ironis!
Saya bukan Tuhan islam. tetapi sayapun bisa membayangkan bagaimana bingungnya tuhan islam disebut dengan nama yang sama oleh dua kubu penindas dan tertindas.
Seperti yang Achilles bilang dalam TROY : "berhentilah minta parlindungan. karena musuh juga meminta kekuatan untuk menghancurkan kita. kita berperang saja"
DHS wrote:Terbang,
Sudikah anda mengupas dari Kitab Suci Al-Quran bagian mana yang menjadi dasar pembenaran bagi kaum muslim "benar" dalam menjatuhkan vonis "kafir" terhadap golongan Akhmadiyah?
Smart question, DHS
Tetapi menurut saya dengan landasan yang saya pahami, kata "kafir" bukanlah istilah yang tepat untuk ahmadiyah. Karena mereka bukan kelompok yang mendustakan agama. Mereka juga bukan kaum kufrun duna kufrin (ke-kufur-an yang tidak sampai membawa pelakunya kafir/keluar dari islam).
Satu hal yang harus DHS tahu bahwa kata KAFIR adalah sebuah label moral, bukan label aqidah atau keyakinan.

Mungkin jauh lebih relevan kalau yang kita bahas adalah tuduhan bahwa ahmadiyah adalah sesat. Ahmadiyah dinyatakan sesat salah satunya karena adanya tuduhan bahwa ahmadian mengakui nabi lain sesudah nabi muhammad saw. yang diyakini oleh umat islam sebagai nabis dan rasul terakhir.

”Hai orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia pada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik.” [An Nisaa’:59]

Ulil Amri : secara harfiah dapat diartikan Amirul Mukminin atau Pemimpin orang-orang beriman, dan tidak terlepas dengan khalifah/ daulah/ darus Islam.

Saudara DHS, ahmadiyah mengakui Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai ulil amri dalam istilah yang mereka pilih, sebagai mujaddid. Jadi sesungguhnya tidak ada kesesatan dalam ahmadiyah.

Adanya ahmadiyah, yang itu artinya adalah menambah daftar jumlah golongan dalam islam, sesungguhnya ini adalah sah. Dan bahkan sangat dikuatkan oleh hadist berikut :
"Taftariqu ummati ala bidh'in wa sab'iina firqotan, kulluha fi al-jannah illa wahidah, wahiya al-zanadiqoh "
"Umatku akan terpecah belah menjadi tujuhpuluh lebih golongan, semuanya kembalinya ke syurga terkecuali satu golongan, dia adalah zanadiqoh" (HR Abu Ya'la)

Zanadiqoh adalah bentuk plural dari zindiq yang berarti oknum-oknum yang "berkulit"Islam namun batinnya kafir, apapun motifnya, dan dalam fase manapun mereka hidup.

DHS, anda termasuk orang yang setuju / tidak bahwa dalam islam banyak sekali ayat / dalil/ hadist yang berlawanan/kontradiksi ?
Ada sebuah hadist yang biasa disebut dengan hadits al-iftiroq, yang berbunyi :
"kulluha fi al-naar illa wahidah"
"Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan".(HR Abu Ya'la)

Jika ini dikembalikan kepada keberadaan ahmadiyah, maka ahmadiyah tidak bisa dinyatakan sesat dan atau kafir oleh umat islam lainnya karena tidak ada pelanggaran aqidah yang dilakukan ahmadiyah. Ahmadiyah tetap mematuhi apa yang tersebut dalam An Nisaa’:59.
Dan bagi aliran diluar ahmadiyah yang menyatakan dirinya benar, dalil mana yang mereka pegang dan imani? menjadi salah satu dari 70 lebih golongan yang masuk surga? atau menjadi salah satu golongan yang semuanya masuk neraka?
DHS wrote:Terima kasih banyak sebelumnya.
Saya juga berterimakasih atas pertanyaannya. Karena bukankah cara membongkar kebusukan islam menjadi efektif jika kita mulai dengan pernyataan dan diikuti tanya jawab.

Salam
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

Post by TERBANG »

Garin laksana wrote:@Terbang,
Terima kasih atas informasi yg berharga ini; Wah...anda rupanya "dekat" dgn tokoh sastrawan ulung / nominator penerima Nobel ..ya??
Saya seneng baca buku2 karangan beliau...
Apakah beliau (Pramudya Ananta Toer / Alm.) itu seorang Ahmadiyah??...sorry atas stupid question ini!!... Salam!
Saya tidak tahu agama beliau apa, tetapi yang saya tahu beliau menuhankan ilmu pengetahuan yang datang dari tuhan yang sebenar-benarnya tuhan.
Orde Baru memenjarakan beliau karena rezim tersebut bertuhankan tuhan yang sebenar-benarnya iblis.
Pramoedya Ananta Toer adalah sosok ciptaan tuhan yang sungguh mampu menjadi manusia beradab. Sekalipun tanpa berpeci di istiqlal saat jam sholat jumat.

Salam
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Post by DHS »

TERBANG wrote:Saya rasa anda seorang humanist. Perenungan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain yang berbeda aqidah / aliran / kepercayaan / keyakinan. Rasanya sulit dilakukan oleh manusia yang memiliki agama. Karena manusia beragama biasanya hanya bisa merasakan pendindasan atas manusia-manusia yang seagama dengannya. Ini sebuah fakta yang sulit diingkari.
Benar dugaan anda, saya memang humanist walaupun sigi yang saya gunakan itu adalah semboyan dari Theosofi. Memang saya meletakkan Peri Kemanusiaan, HAM, akal, Kebenaran dan Hati-Nurani di atas agama. Saya Theist Non Religion.
Saya bukan Tuhan islam. tetapi sayapun bisa membayangkan bagaimana bingungnya tuhan islam disebut dengan nama yang sama oleh dua kubu penindas dan tertindas.
Seperti yang Achilles bilang dalam TROY : "berhentilah minta parlindungan. karena musuh juga meminta kekuatan untuk menghancurkan kita. kita berperang saja"
Apakah pernyataan di atas mendukung pandangan bahwa kita sebenarnya tidak perlu berdoa? Terus terang saya tidak pernah berdoa, walaupun terkadang saya berbicara dengan diri sendiri jika melihat sesuatu hal yang menyedihkan, sambil berkata: "Oh my God!".
Maaf, seumur hidup saya tidak merasakan adanya suatu "komunikasi" yang nyata melalui doa. Menjaga hati tetap bersih, itu bagi saya adalah bentuk komunikasi yang lebih nyata dengan Sang Pencipta. tanpa melalui kata.
Ulil Amri : secara harfiah dapat diartikan Amirul Mukminin atau Pemimpin orang-orang beriman, dan tidak terlepas dengan khalifah/ daulah/ darus Islam. Ahmadiyah mengakui Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai ulil amri dalam istilah yang mereka pilih, sebagai mujaddid. Jadi sesungguhnya tidak ada kesesatan dalam ahmadiyah.
Lalu, apa atau siapa yang layak dianggap sebagai Ulil Amri bagi golongan Islam yang lain? Uztad? Tokoh-tokoh Salafi? Imam? Bolehkan mereka menafsirkan Ulil Amri secara kontektual? Jika ya, mengapa ada perkecualian terhadap Mirza Ghulam? Bila perlu point ini akan saya lempar ke semua muslims di sini!
DHS, anda termasuk orang yang setuju / tidak bahwa dalam islam banyak sekali ayat / dalil/ hadist yang berlawanan/kontradiksi ?
Beberapa kali di forum ini saya sudah membuktikan bahwa banyak kontradiksi yang terdapat di dalam Quran dan Hadis. Ini lagi satu contoh, penulis Hadisnya sama, H.R. Abu Ya'la, namun isinya berkontradiksi. Apalagi untuk zaman sekarang dimana manusia berpikir jauh lebih rasional dan kritis daripada zaman dulu. Bagaimana mungkin seseorang dapat tetap memegang satu agama yang berdiri di atas (begitu banyaknya) kontradiksi? Terus terang saya tidak habis pikir. Yang geli itu (juga rada kasihan sebenarnya), muslims sendiri tidak dapat mempertahankan argumentasinya karena mereka harus membela kontradiksi. Posisi ini sulit sebenarnya tapi yahh ... salah sendiri koq masih tetap memegang Islam dan masih aja ngotot pingin dibuktidak ketidakbersalahannya. :) :lol:

Terakhir,
Saya melihat betapa korupnya kebenaran di negara kita sehubungan dengan kasus Ahmadiyah ini dimana pemerintah dan Oknum Pejabat (Pusat dan Daerah) bukannya melindungi Ahmadiyah dari serangan brutal Islam, melainkan malah berperan aktif turut menindas pula.
Masalahnya adalah, bukankah azas negara kita Pancasila berlindung di bahwa HAM dan menganut faham Trias Politika? Mengapa Dasar Negara sendiri sudah begitu jauh diselewengkan dan diinjak-injak justru oleh orang-orang yang seharusnya menjaga dan memelihara hukum?
Pertanyaan yang timbul adalah: Kalau satu pemerintah negara, sampai begitu jauh menganiaya rakyatnya sendiri dengan menginjak-injak HAM, apakah PBB tidak bisa turun tangan terhadap negara itu? (Contoh saat ini: campur tangan PBB atas musibah di Myanmar).
Apakah kasus Ahmadiyah ini tidak bisa dibawa ke forum dunia?

Sekian dulu untuk sementara.

BTW, panggil saja saya Dewi (pr). Thanks.
OLLOH
Posts: 412
Joined: Fri Apr 04, 2008 9:51 am

Post by OLLOH »

hey muslim2, gimana pendapat kalian??

plg2 ya darah ahmadiyah holol gitu khannn????
User avatar
TERBANG
Posts: 78
Joined: Tue May 20, 2008 6:20 am

Post by TERBANG »

DHS wrote: Apakah pernyataan di atas mendukung pandangan bahwa kita sebenarnya tidak perlu berdoa?
Saya mencontohkan Achilles dalam troy, dimana saat itu antara sparta dan troy menyembah tuhan yang sama yaitu Apollo. Dan ini sama kasusnya antara ahmadiyah dan fpi, keduanya menyembah allah, tetapi doa mereka berbeda. Saya lebih anjurkan untuk berhenti berdoa karena tuhan mereka tidak tahu pihak mana yang dikabulkan doanya.
Jika tuhan mereka mengabulkan FPI, akan semakin menguatkan opini bahwa agama ini menghalalkan kekerasan, tetapi jika mengabulkan permintaan ahmadiyah, gengsi tuhan mereka akan jatuh karena lebih berpihak kepada kesesatan.
Jadi, ahmadiyah dan FPI lebih bagus berhenti berdoa, dan tuhan mereka berhenti mengabulkan permintaan diantara keduanya. ini langkah bijak saya rasa.
DHS wrote:Lalu, apa atau siapa yang layak dianggap sebagai Ulil Amri bagi golongan Islam yang lain? Uztad? Tokoh-tokoh Salafi? Imam? Bolehkan mereka menafsirkan Ulil Amri secara kontektual? Jika ya, mengapa ada perkecualian terhadap Mirza Ghulam? Bila perlu point ini akan saya lempar ke semua muslims di sini!
Pertanyaan anda sama dengan pertanyaan saya, dan saya juga sedang mencari jawaban, mengapa ada pengecualian terhadap Mirza Ghulam. Tetapi pertanyaan saya lebih kepada "mengapa ada fatwa berkali-kali oleh MUI tetapi tidak juga dibubarkan jika memang terbukti sesat?"
Pertanyaan tentang pengecualian tersebut memang seharusnya muslim yang jawab. Karena merekalah yang menyatakan keberatan atas ditunjukkan Mirza Ghulam sebagai Ulil Amri.
Tetapi saya sudah bisa memprediksikan, bahwa mereka tidak akan bisa menjawab kecuali muslim yang memiliki pengetahuan luas dan dalam tentang islam dan bagaimana sejarah dijatuhkannya fatwa sesat kepada ahmadiyah khusus di indonesia.
DHS wrote:Apakah kasus Ahmadiyah ini tidak bisa dibawa ke forum dunia?
Seharusnya bisa karena ahmadiyah bukan organisasi kelas coro, ahmadiyah organisasi islam yang besar didunia. Pertanyaannya adalah sisi mana yang akan dibawa ke forum dunia :
X : Pembubarannya kah ?
Y : Apakah benar Indonesia akan membubarkan ahmadiyah

X : Kekerasan terhadap ahmadiyah kah ?
Y : Kekerasan yang mana? Jika dokumentasi yang bisa bebas dipertontonkan hanya barisan FPI dengan spanduknya saja.

RI adalah sebuah negara yang dipenuhi dengan manusia-manusia muslim yang sangat lihai dalam merekayasa bukti sejarah. Jadi ketika ahmadian mengadukan ke forum dunia, pasti dan akan berhenti pada satu pertanyaan kunci : "apa buktinya?". Dan kalau saya yang ditanya seperti itu, saya akan jawab : "bagaimana bisa ada bukti jika pembuat bukti itu sekarang sudah "terbang" tanpa bisa kita membuktikan siapa pelakunya selain kita dipaksa untuk mempercayai mereka "terbang" karena kecelakaan.

Ini Indonesia Bung !
sweety
Posts: 7
Joined: Fri May 30, 2008 3:28 pm

Post by sweety »

RI adalah sebuah negara yang dipenuhi dengan manusia-manusia muslim yang sangat lihai dalam merekayasa bukti sejarah. Jadi ketika ahmadian mengadukan ke forum dunia, pasti dan akan berhenti pada satu pertanyaan kunci : "apa buktinya?". Dan kalau saya yang ditanya seperti itu, saya akan jawab : "bagaimana bisa ada bukti jika pembuat bukti itu sekarang sudah "terbang" tanpa bisa kita membuktikan siapa pelakunya selain kita dipaksa untuk mempercayai mereka "terbang" karena kecelakaan.

Ini Indonesia Bung !
Hmmm ... bukti? Baru tadi pagi saya dengar di Hard Rock FM, anggota FPI memukuli wanita cacat dan anak-anak karena mereka Ahmadiyah. Apa masih perlu bukti ? Ini sudah KRIMINALITAS !
Apa Islam menghalalkan penganiayaan terhadap wanita dan anak-anak ? Tentara di medan perang saja masih punya ETIKA.
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

http://www.banjarmasinpost.co.id/conten ... 34306/597/


JAKARTA, BPOST - Penyerangan terhadap masa Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKB) ikut memakan korban wanita dan orang cacat.

"Saya lihat dengan mata kepala sendiri wanita, entah menurut dugaan saya itu wanita Ahmadiyah, yang digebuki. Bahkan ada orang di atas kursi roda yang ikut digebuki," ujar Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP), Sayfi`i Anwar, yang ikut menjadi korban penyerangan.

Sayfi`i yang menjadi korban kekerasan menduga penyerangan itu sudah direncanakan sebelumnya. Sebab ia yang berdiri paling belakang di barisan sebelum masuk ke arah arena acara langsung mendapat serangan berupa pemukulan dengan bambu panjang.

"Ada tiga orang yang menyerang saya, dua orang memukulkan bambu pada badan saya, tapi masih bisa saya tangkis, ketika saya ingin menolong kiai Imannul Haq mereka memukul kepala saya dengan bambu," ujarnya.

Menurut kesaksian Syafi`i, orang-orang yang menyerang menggunakan baju koko warna putih dan tidak menggunakan sorban. Mereka datang tiba-tiba tanpa diketahui asal-usulnya.

Sebagian korban yang sudah berteriak bahwa mereka bukan Ahmadiyah pun tetap menjadi sasaran pemukulan tongkat bambu. Bahkan ada yang sudah jatuh tapi masih tetap dipukuli. Salah satu korban, Pengasuh Pesantren Azzaman Cirebon, Kyai Maman Imanulhaq menderita luka robek didagunya.

"Di sebelah saya, Kiai Mamam jatuh dan berteriak saya bukan Ahmadiyah, tapi masih saja tetap dipukuli kepalanya. Saya ingin menolong, namun ada yang memukuli saya juga, tapi karena bahaya, saya langsung menghindar, saya masih beruntung," ujarnya.


muslim vs muslim emang paling entop dah, muslimah emang bener2 di naikan derajatnya dalam kasus ini, setara dengan pria, sampe dapet bogem dari non muhrim segala
User avatar
STRIKER
Posts: 131
Joined: Wed Apr 23, 2008 11:56 pm

Post by STRIKER »

Thread yang luar biasa. Dan saya tetap berpendapat bahwa gaya tulisan dan format penyampaiannya mengingatkan saya pada seorang wanita muda yang sangat berani melawan arus.
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

"Saya lihat dengan mata kepala sendiri wanita, entah menurut dugaan saya itu wanita Ahmadiyah, yang digebuki. Bahkan ada orang di atas kursi roda yang ikut digebuki," ujar Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP), Sayfi`i Anwar, yang ikut menjadi korban penyerangan.
=======
IMHO ini pernyataan yg memperkeruh keadaan.wong msh "menurut dugaan saya", udh ditulis di koran.
Anti-Sesat
Posts: 1
Joined: Sun Apr 03, 2011 3:37 am

Re: BUMI MANUSIA ANTI AHMADIYAH

Post by Anti-Sesat »

[font=50]To: Pengikut Ahmadiyah [/font]

Kebiasaan orang Ahmadiyah SAAT INI adalah mencari simpatik yang kemudian mengangkat isu mayoritas dan minoritas, mungkin karena sejak lama difatwakan "menyimpang/keluar dari Islam" bahkan diusir dari negara asalnya yang kemudian (Ahmadiyah Qadiani) hijrah ke Inggris. Perlu diketahui bahwa ajaran/akidah Ahmadiyah yang didirikan Mirza Ghulam Ahmad secara sepakat dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh ulama Islam diberbagai negara, bahkan oleh Liga Muslim Dunia (Rabitha al-Alam al-Islami) pada tahun 1974, jauh sebelum MUI mengeluarkan fatwa. Fatwa tersebut tentu saja setelah melakukan kajian terhadap Ajaran Ahmadiyah yang terbukti sesat dan menyesatkan.

WALAUPUN orang ahmadiyah berlindung dibelakang HAM, hal itu tidak tepat karena Ahmadiyah telah melakukan penodaan dan penyimpangan dalam Islam -sebagaimana yang difatwakan para ulama-...

Masalah minoritas dan mayoritas BUKAN tolak ukur suatu kebenaran, dan semua "kebaikan" yang dilakukan Ahmadiyah untuk Islam maupun negara juga bukan ukuran kebenaran (karena bisa dilakukan siapa saja tanpa menyebutkan golongan).

Secara akidah seorang muslim menghormati kebebasan beragama (Lakum dinikum wa Liya Din[109:5]) akan tetapi tidak menerima secara keras jika ajarannya dinodai [48:29], karena kebebasan beragama dalam Islam tidak berarti bebas menodai agama Islam.

Kekerasan yang banyak terjadi karena pihak Ahmadiyah tetap mengganggap sebagai Muslim, sekalipun banyak PERBEDAAN AQIDAH YANG PRINSIPIL antara Muslim dan golongan Ahmadiyah (pengikut Mirza Ghulam Ahmad). Bagi pihak Muslim tentu saja tidak perlu menggunakan Kekerasan dan akan menghargai jika Ahmadiyah tidak lagi menggunakan nama Islam dan membentuk suatu agama baru diluar Islam, agar tidak menyesatkan umat.

Perbedaan Aqidah yang prinsip banyak sekali jika disebutkan, terutama masalah Pengakuan Mirza Ghulam Ahmad dan Sikap orang Ahmadiyah terhadap Muslim lainnya.

Pengakuan Mirza Ghulam Ahmad (pendiri Ahmadiyah), selain sebagai nabi baru, isa yang dijanjikan (yesus) dan lain², juga mengaku sebagai IMAM MAHDI. Bagi Muslim pengakuan tersebut bukan saja keliru, tapi sudah basi dan batal, karena Mirza Ghulam Ahmad sudah mati lebih dari seratus tahun yang lalu. Bukankah IMAM MAHDI harus menghadapi dajjal?, apakah dajjal sudah menang sebelum melawan IMAM MAHDI?.... Tentu saja yang jelas Mirza Ghulam Ahmad adalah PEMBOHONG dan IMAM MAHDI palsu, sebaiknya Ahmadiyah membubarkan diri dan mulai mencari IMAM MAHDI yang akan menghadapi dajjal.

Khilafah penerus Mirza Ghulam Ahmad, yang ke-2 Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad dalam bukunya "Kalimat-ul-Fasal" menyatakan "memutus hubungan keimanan" dengan umat Muslim yg bukan Ahmadiyah. Bahkan Khilafahnya yang ke-3 Mirza Mahmud Ahmad dalam bukunya A’inah-i Sadaqat menyatakan muslim diluar Ahmadiyah adalah KAFIR. Hal ini bisa terlihat dari sikap Ahmadiyah Qadiani yang:
*). Tidak mau shalat dibelakang Imam yang bukan orang Ahmadiyah
*). Tidak mau menshalati jenazah Umat Islam lainnya
*). Tidak merestui menikahi anak gadisnya kepada pria yang bukan Ahmadiyah

Dengan demikian sangat logis jika terjadi kekerasan terhadap Ahmadiyah.
ramonhorpa
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 29, 2008 10:35 pm
Location: INDONESIA

Re: BUMI MANUSIA ANTI AHMADIYAH

Post by ramonhorpa »

Anti-Sesat wrote: Dengan demikian sangat logis jika terjadi kekerasan terhadap Ahmadiyah.
ini yang patut disayangkan !
kenapa tidak dibuat forum macam FFI ini khusus utk debat antara ahmadiah vs non ahmadiah ?
tentu akan seru... !
:-k
Post Reply