Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post Reply
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by IC1101 »

Kisah Isro' Mi'roj Nabi Muhammad Saw

http://majlisdzikrullahpekojan.org/kisa ... d-saw.html


Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa’ Wa Mi’raaj Khoiril Bariyyah ;
Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.


Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka’bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring di antara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya disana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril AS.

Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”.

Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan di atas kebersihan, kesucian di atas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan Allah SWT.

Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.

Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.

Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: “Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)”, mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah tenang, naiklah Rasulullah ke atas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya’ yang menaiki buroq ini.

Dalam perjalanan, Jibril menemani di sebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa’ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.

(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata: “Turunlah disini dan sholatlah”, setelah Beliau sholat, Jibril berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat?”, “Tidak”, jawab beliau, Jibril berkata: “Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah” [1]

Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril berseru: “berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!”, setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung di bawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun [2]

Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina’, sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu [3]

Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: “Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam” [4]

Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: “Tidakkah aku ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?”

Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”, Jibril menjawab:” mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali.

Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: “Wahai Jibril bau wangi apakah ini?”, “Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya”, jawab Jibril AS.

Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: “Bismillah, celakalah Firaun”, mendengar ini anak Firaun bertanya: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?”, Masyithoh menjawab: “Ya”. Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: “Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?”, Masyithoh menjawab: “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”.

Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: “Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat”.

Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya, satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: “Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang benar”, kemudian dilemparlah dia dan anaknya.

Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.

Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untuk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: “Mereka adalah manusia yang sudah mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzinah (berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk berzinah dengannya”.

Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: “Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku”, tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.

Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: “Wahai Muhammad lihatlah kepadaku”, tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: “Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat”.

Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat buraq disana. Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat [5]. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya’ dan Mursalin.

Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: “Sungguh anda telah memilih kefitrahan yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda”.

Setelah melakukan Isra’ dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi’raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara denganNya, yang intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu [6].

Sungguh merupakan nikmat dan anugerah yang luar biasa bagi umat ini, dimana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadiratNya untuk menerima perintah ini.

Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu malaikat pula.

Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya:

“Siapakah ini?”

Jibril menjawab: “Aku Jibril.”

Malaikat itu bertanya lagi: “Siapakah yang bersamamu?”

Jibril menjawab: “Muhammad saw.”

Malaikat bertanya lagi: “Apakah beliau telah diutus (diperintah)?”

Jibril menjawab: “Benar”.

Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata: “Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang”.

Maka dibukalah pintu langit dunia ini”.

Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata: “Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.

Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok di sebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.

Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai di sekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang suka berzinah, meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram.

Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah manusia yang suka memakan riba. Disana beliau juga menemui suatu kaum, daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka:
“makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah”.

Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya, keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing duduk bersama umatnya.

Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan baru keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya dengan sahabat beliau ‘Urwah bin Mas’ud ats Tsaqafi.

Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan: “Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh”.

Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin Ya’kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Nabi Isa.

Nabi berkomentar: “Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan”. Dalam riwayat lain, beliau bersabda: “Dialah paling indahnya manusia yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang”.

Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya.

Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin ‘Imran AS, separuh janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu’ mendengarkan petuahnya.

Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada pengikutnya.

Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara: “Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab “.

Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerah-merahan kulit beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata: “Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku”.

Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: “Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku”.

Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, disana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya berkumpul umatnya.

Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan: “Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas”. Rasulullah bertanya: “Apakah tanaman surga itu?”, Nabi Ibrahim menjawab: “(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim“.

Dalam riwayat lain beliau berkata: “Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar”.

Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu melukiskan keindahannya.

Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga khusus milik beliau saw.

Setelah itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.

Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.

Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT.

Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT.

Allah berfirman: “Wahai Muhammad.”Labbaik wahai Rabbku”, sabda beliau.

“Mintalah sesuka hatimu”, firmanNya.

Nabi bersabda: “Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati”.

Kemudian Allah berfirman: “Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu”.

Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda: ” … kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya: “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?”

Aku menjawab: “50 sholat”,

Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”,

Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata: “Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”.

Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”.

Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:“Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”,

Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNya”.

Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar.

Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.

Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya). Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.

Inilah ringkasan dari perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang kami nukil dengan ringkas dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, keduanya karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA, Mahaguru dari Al Ustadz al habib Sholeh bin Ahmad al Aydrus.


Pertanyaan2 Seputar Kisah Isra Miraj

Setelah membaca kisah Isra Miraj di atas, ada beberapa bagian dalam kisah itu yang menjadi pertanyaan saya antara lain:

1. Di awal kisah ketiga malaikat datang untuk membawa Muhammad ke sumur zamzam, lalu membelah dada Muhammad, mengeluarkan hatinya kemudian mencucinya tiga kali. Saat proses itu berlangsung apakah Muhammad dalam keadaan sadar? Bagaimana mungkin dia melihat sendiri dadanya dibelah lalu hatinya dikeluarkan kemudian dicuci tetapi masih dalam keadaan hidup?

2. Apakah Buraq memang benar ada? Dikatakan para nabi juga mengikat Buraq di salah satu sisi pintu masjid Al-Aqsha. Artinya sebelum Muhammad buraq ini sudah menjadi kendaraan para nabi yang lain [mungkin maksudnya nabi-nabi sebelum Muhammad]. Lalu kemana buraq setelah masa Muhammad, apakah menghilang begitu saja?

3. Bagaimana hewan [Buraq setelah ditegur oleh Muhammad] mempunyai rasa malu? Lha… hewan2 tidak pakai celana saja gak malu kok…

4. Muhammad melakukan shalat di 5 tempat saat perjalanan Isra sementara perintah shalat belum ada karena baru diberikan saat peristiwa Miraj… bagaimana mungkin?

5. Tawar menawar jumlah shalat dari 50 menjadi 5 mirip kisah nabi Ibrahim dalam kitab Taurat. Apakah Muhammad terinspirasi oleh kisah itu?

6. Seorang anak kecil yang masih menyusu dalam dekapan ibunya bisa memberikan nasehat kepada ibunya tentang cara mati di jalan yang benar?

7. Dikatakan dalam perjalanan Miraj, Muhammad melewati 7 lapisan langit, lalu ke sebuah tempat bernama Sidratul Muntaha, kemudian dibawa ke telaga Al Kautsar, setelah itu baru memasuki surga.

Di masing2 lapisan langit tersebut Muhammad bertemu para nabi seperti: Adam (Langit ke 1), Isa & Yahya (Langit ke 2), Yusuf (Langit ke 3), Idris (Langit ke 4), Harun (Langit ke 5), Musa (Langit ke 6) dan Ibrahim (Langit ke 7).

Bila kita cermati, dalam kisah ini para nabi tersebut tidak berada di surga. Mereka saja tidak masuk surga bagaimana dengan manusia biasa? Lalu siapa yang berhak masuk surga? Apakah kita manusia biasa harus melebihi kesucian para nabi tersebut agar bisa masuk surga?

8. Dalam perjalanan Isra, terakhir Muhammad berhenti di Masjid Al-Aqsha untuk shalat (padahal perintah shalat belum diberikan kepada Muhammad), siapa yang mendirikan masjid tersebut? Semasa Muhammad hidup atau setelah Muhammad wafat?


Bagaimana kesimpulan anda tentang kisah Isra-Miraj yang sering kita dengar ini? :-k
User avatar
James Bond
Posts: 380
Joined: Tue Feb 01, 2011 11:06 am
Location: Indonesia Raya

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by James Bond »

Isra Miraj = cerita fiksi belaka
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by walet »

Ada kisah lain yang membuktikan Isra Miraj hanya menutupi aib Muhammad yang sedang dirumah janda semalaman.

Saya kasih linknya nanti.
User avatar
Topsy KreeT
Posts: 2102
Joined: Tue Sep 22, 2009 8:32 pm
Location: Somewhere Far Away
Contact:

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by Topsy KreeT »

Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda: ” … kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia bertanya: “Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?”

Aku menjawab: “50 sholat”,

Musa berkata: “kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya”,

Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada Musa, tapi Musa berkata: “Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah”.

Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman: “Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat”.

Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:“Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan”,

Maka aku katakan kepadanya: “Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNya”.
:lol: kok malah beda dengan yang ini...??

http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1194066089
Nabi SAW bersabda, "Allah mewajibkan atas umatku 50 shalat dan aku kembali dengan perintah itu, sampai aku melewati nabi Musa di mana dia bertanya, "Apa yang Allah wajibkan kepada umatmu?" Aku menjawab, "Allah mewajibkan 50 shalat."Musa berkata, "Kembali kepada tuhanmu, karena umatmu tidak akan kuat atas perintah itu." Maka aku kembali dan Allah menghapuskan separuhnya dan aku kembali kepada Musa dan berkata, "Allah telah menghapuskan sepatuhnya."

Musa berkata lagi, "Kembali kepada tuhanmu, karena umatmu tidak akan kuat atas perintah itu." Maka aku kembali dan Allah menghapuskan separuhnya dan aku kembali kepada Musa.

Musa berkata lagi, "Kembali kepada tuhanmu, karena umatmu tidak akan kuat atas perintah itu." Maka aku kembali dan Allah berkata, "Shalat itu lima (waktu) dan dinilai lima puluh (pahalanya) dan perkataan-Ku tidak akan berganti." Aku kembali lagi kepada Musa.

Musa berkata lagi, "Kembali kepada tuhanmu." Namun aku berkata, "Aku sudah malu kepada tuhanku."(HR Bukhari Muslim)
User avatar
akuadalahkafir
Posts: 424
Joined: Wed Jun 08, 2011 8:57 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by akuadalahkafir »

Itu neraka ada dimana sih? kok bisa ada di dalam perjalanan dari bumi ke surga ya? Apakah muhammad dibawa ke neraka dulu baru ke surga?
Terus di langit pertama setelah ketemu adam, kok masih ada orang yang disiksa persis kaya di neraka yang ada di dalam perjalanan ya? kok bisa adam satu level dengan orang-orang yang disiksa? :-s
User avatar
DHS
Posts: 4163
Joined: Sat Jan 05, 2008 7:56 pm
Contact:

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by DHS »

Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah SWT.
Ngibul, Montir aja lebih jujur:
Head Fixer wrote: :stun: Emang siapa yg bilang Nabi Muhammad bisa melihat Allah dgn Bola matanya ? :rock: :rock:
di sini

Lebih-lebih kesaksian Aisyah yang mengatakan bahwa Muhammad HANYA pernah melihat jibril dua kali. Tidak ada seorangpun yang pernah berjumpa dengan Allah secara langsung. Kalaupun ada yang mengaku demikian, maka orang itu berdusta (kata Aisyah sendiri, lho), :-s apalagi Aisyah menggunakan dasar-dasar Qur'an yang sahih:
  • Shahih Bukhari 4477:

    Telah menceritakan kepada kami Yahya. Telah menceritakan kepada kami Waki'dari Ismail bin Abu Khalid dari 'Amir dari Masruq dia berkata; Aku bertanya kepada 'Aisyah radliallahu'anha wahai Ibu, Apakah benar Nabi shallallahu'alaihi wasallam pernah melihat Rabbnya? Aisyah menjawab; Sungguh rambutku berdiri (karena kaget) atas apa yang kamu katakan. Tiga perkara yang barangsiapa mengatkan kepadamu, maka sungguh ia telah berdusta. Barangsiapa mengatakan kepadamu bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat Rabbnya, maka ia telah berdusta.
    Lalu Aisyah membaca ayat: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al An'am: 103). Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir. (As Syura: 51). Dan barangsiapa mengatakan kepadamu bahwa beliau mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat: Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. (Luqman: 34). Dan barangsiapa yang mengatakan kepadamu bahwa beliau menyembunyikan sesuatu, maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (Al Maidah: 67). Hanya saja beliau pernah melihat jibril dua kali.
Saya undang para muslimin untuk masuk ke trit ini:
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by Adadeh »

Tentang asal-usul Isra Mi'raj, silakan baca keteranganku di sini:

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 60/#p88607
Kisah Isra Miraj ini dapat dibandingkan dengan kitab Pahlavi (bagian dari ajaran Zoroastria dari Persia Tengah) yang berjudul Arta (atau juga disebut Artay) Viraf yang ditulis ratusan tahun sebelum Muhammad menciptakan Islam (Tisdal, hal. 80). Pendeta2 Zoroastria merasa iman mereka berkurang sehingga mereka mengirim Arta Viraf ke surga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sana. Arta mengunjungi setiap lapisan surga dan akhirnya kembali ke bumi untuk memberitahu pengikutnya apa yang telah dia lihat:
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah surga lapisan terbawah;… dan di sana kami melihat Malaikat yang diberi Sang Maha Suci cahaya yang menyala, indah, dan agung. Dan aku bertanya kepada Sorash yang suci dan Azar sang malaikat: “Tempat apakah ini, dan siapakah mereka itu? “[Arta juga kemudian naik ke surga lapisan ke dua dan ke tiga.] “Bangkit dari singgasananya yang berlapiskan emas, Bahman sang Malaikat Penghulu membimbingku, sampai dirinya dan aku bertempu Ormazd bersama kawanan malaikat dan pemimpin2 surgawi, semua bercahaya sangat kemilau dan aku belum pernah melihat hal ini sebelumnya. Pemimpinku berkata: Ini adalah Ormazd. Aku memberi salam kepadanya, dan dia berkata dia gembira menyambutku dari dunia fana ke tempat yang terang dan sempurna…. Akhirnya, kata Arta, pengantarku dan sang Malaikat yang bercahaya selesai menunjukkan surga padaku dan mereka lalu membawaku untuk melihat neraka; dan dari tempat yang gelap dan mengerikan itu, mereka membawaku ke atas ke tempat indah di mana terdapat Ormazd dan kawanan malaikatnya. Aku ingin memberi salam padanya, tapi Ormazd dengan anggunnya berkata: Arta Viraf, kembalilah ke dunia fana, kau telah melihat dan mengenal Ormazd, karena akulah dia; aku mengenal siapapun yang jujur dan bajik.
Juga baca keterangan Abul Kasem tentang siapakah Umm Hani, wanita pemilik rumah di mana Muhammad tidur saat dia mengaku mengalami Isra Mi'raj.
MUHAMMAD MELANGGAR QUR'AN
Q 24:30
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Sekarang mari kita lihat apa yang dilakukan Muhammad terhadap wanita2 yang tak menikah, yang dapat dikawininya.

Wanita pertama adalah tak lain dari saudara sepupunya sendiri, Umm Hani bt Abu Talib. Muhammad sangat mencintainya, tapi entah kenapa pamannya yang terkasih, Abu Talib, tidak memberikan Umm Hani kepada Muhammad sewaktu Muhammad memintanya. Lalu Umm Hani menikah dengan orang Pagan yang bernama Hibayrah. Tapi hubungan gelap Muhammad dengan Umm Hani (yang nama aslinya adalah Fakitah, dan juga dikenal sebagai Hind) terus berlangsung. Muhammad biasa tidur di rumahnya ketika tidak ada siapa2. Kejadian ini terjadi ketika Muhammad kembali dari kegagalan usahanya di Taif, setelah kematian istri pertamanya, Khadijah dan pamannya Abu Talib. Sekembalinya dari Taif, dia menginap di Ka’aba. Tapi pada malam hari ketika semua tertidur, dia diam2 pergi ke rumah Umm Hani dan bermalam bersamanya. Ketika orang2 tidak menemukannya di Ka’aba, mereka mulai mencarinya dan mendapatkannya di rumah Umm Hani. Muhammad dan Umm Hani merasa malu. Untuk menutupi kejadian yang sebenarnya, Muhammad mengarang cerita bahwa pada malam hari dia terbang ke Yerusalem dan Surga dari rumah Umm Hani (atau tepatnya dari ranjang Umm Hani). Banyak orang Muslim yang menganggap hal ini tidak dapat dipercaya, sehingga mereka akhirnya meninggalkan Islam. Hal ini membuat Muhammad sedih dan tertutup. Tak lama kemudian setelah hubungan gelap ini ketahuan, dia meninggalkan Mekah dan menetap di Medina. Tapi cintanya terhadap Umm Hani tetap membara.

Di kemudian hari ketika Muhammad punya angkatan militer yang kuat dan berhasil menaklukkan Mekah, dia pergi ke rumah Umm Hani dan bermalam di sana, sembahyang dan ngobrol dengannya. Hubayrah, suami Umm Hani, telah menduga kejatuhan Mekah dan melarikan diri ke Najran. Jadi Umm Hani tinggal sendiri di rumahnya, berpisah dari suaminya yang orang Pagan, dan Muhammad di sebelahnya untuk menghiburnya dan jelas melanggar aturan Qur’an. (Lihat: Martin Lings, p.33, 101, 103-104, 299; Ibn Ishaq, p.184, Tabari, vol.viii, p.186)
Keterangan tambahan bisa dibaca di buku gw Riwayat Hidup Nabi Muhammad di http://prophetmuhammadillustrated.com/:

Image
Image
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by walet »

Adadeh wrote:Tentang asal-usul Isra Mi'raj, silakan baca keteranganku di sini:

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 60/#p88607
Tolong dong komik yang ada referensinya, itu cuma kode aja tp referensinya gak ada.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by Adadeh »

Adadeh wrote:Tentang asal-usul Isra Mi'raj, silakan baca keteranganku di sini:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 60/#p88607
walet wrote:Tolong dong komik yang ada referensinya, itu cuma kode aja tp referensinya gak ada.
Ini referensi komiknya:
Riwayat Hidup Nabi Muhammad
[73] Ibn Hisham, Al Sira Al Nabawiyah, Ch. 74.
[74] Abul Kasem, Muhammad Violated the Qur'an, 12/9/2005.

Referensi dari buku Zoroastria Pahlavi berjudul ARDA VIRAF yang dicontek Mamad SAW bisa dilihat di sini:
http://www.avesta.org/pahlavi/viraf.html

Arda Viraf dibawa malaikat Srosh ke neraka untuk melihat berbagai siksaan yang dialami manusia² berdosa, dan setelah itu dia dibawa ke surga untuk menemui tuhan semesta alam versi Zoroastria yang bersama Ohrmazd (atau dikenal juga sebagai Ahura Mazdā). Dari buku inilah Mamad punya khayalan bagaimana kafir bakal disiksa di neraka. Dia 'lupa' bahwa sebenarnya di buku Pahlavi itu, justru Muslim tukang rampok umat Zoroastria-lah seperti dialah yang bakal mengalami siksaan sadis di neraka.

Chapter 101.

1. Afterwards, Srosh the pious and Adar the angel took hold of my hand, (2) and brought me forth from that dark, terrible, fearful place, (3) and carried me to the eternal light, and the assembly of Ohrmazd and the archangels.
4. When I wished to offer homage before Ohrmazd. (5) And he was gracious and said thus: 'A perfect servant art thou, pious Arda Viraf, the messenger of the Mazdayasnians; go to the material world, (6) and as thou hast seen and understood, speak truly to the worlds; (7) for I, who am Ohrmazd, am with thee; (8) everyone who speaks correct and true, I honor and know; (9) so say to the wise'.
10.And when Ohrmazd spoke in this manner, I remained astonished, (11) for I saw a light, but I saw nobody; I also heard a voice, (12) and I understood that: 'This is Ohrmazd'.
13.And he, the creator Ohrmazd, the most munificent of spirits, said (14) thus: 'Speak thou forth, Arda Viraf, to the Mazdayasnians of the world, (15) thus: 'There is only one way of piety, the way of the primitive religion, and the other ways are all no ways. (16) Take ye that one way which is piety, and turn ye not from it in prosperity, nor in adversity, nor in any way; (17) and practice good thoughts and good words and good deeds; (18) and remain in that same religion which, as received by him from me, Spitaman Zartosht and Vishtasp made current in the world; (19) and hold the proper law, but abstain from the improper. (20) And be ye aware also of this, that cattle are dust, and the horse is dust, and gold and silver are dust, and the body of man is dust; (21) he alone mingles not with the dust, who, in the world, praises piety and performs duties and good works.' (22) Perfect art thou, Arda Viraf! go and prosper; (23) since every purity and purification which you perform and keep, (24) and everything which you keep lawfully, (25) and the purification and ceremonial, when you perform them, in like manner, mindful of God, I know them all.'
26.And when I heard those words, I made a profound bow to the creator Ohrmazd. 27. And then, Srosh the pious, conveyed me successfully and courageously to this carpeted place. (28) May the glory of the good religion of the Mazdayasnians be triumphant!
29.Completed in health and pleasure and joy.
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by IC1101 »

Terima kasih atas link2nya ditambah komiknya Adadeh =D>. Sudah waktunya umat muslim untuk merenungkan dengan pikiran terbuka soal kenabian muhammad. Betulkah ia seorang nabi utusan Tuhan bila dari mulutnya suka mengatakan kebohongan :---) , perintah2 untuk menjarah/membunuh serta mempunyai perilaku moral yang bertolak belakang dengan cara hidup kudus seorang nabi sejati?
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by hersus »

IC1101 wrote:Terima kasih atas link2nya ditambah komiknya Adadeh =D>. Sudah waktunya umat muslim untuk merenungkan dengan pikiran terbuka soal kenabian muhammad. Betulkah ia seorang nabi utusan Tuhan bila dari mulutnya suka mengatakan kebohongan :---) , perintah2 untuk menjarah/membunuh serta mempunyai perilaku moral yang bertolak belakang dengan cara hidup kudus seorang nabi sejati?

Nabi sontoloyo gitu koq dipercaya !!! amit amit deh !!! coba tanyain ada dimana nabi sembahan moslim sekarang berada !!! pasti duduk antrean paling depan untuk diadili karena membawa banyak orang binasa !!!! mangkanya moslim di suruh sholawat nabi sampe saat ini ato dia lagi sibuk ngebor ame bidadari 72 hheheheeh :prayer: :prayer:
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by IC1101 »

hersus wrote:Nabi sontoloyo gitu koq dipercaya !!! amit amit deh !!! coba tanyain ada dimana nabi sembahan moslim sekarang berada !!! pasti duduk antrean paling depan untuk diadili karena membawa banyak orang binasa !!!!
Katanya sih muhammad ada disini:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by keeamad »

Pernah baca dari situs islam, berdasarkan urutan turunnya surat quran, disimpulkan miraj terjadi 5 tahun 6 bulan lebih awal dari miraj ....

Mana yg bener ... ?
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Kapan Terjadinya Isra Miraj?

Post by IC1101 »

http://muslim.or.id/aqidah/kisah-isra-miraj.html#
Kapankah Isra` dan Mi’raj?

Sebagian orang meyakini bahwa peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab. Padahal, para ulama ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal kejadian kisah ini. Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai penetapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj , yaitu[2] :

Peristiwa tersebut terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nubuwah (kenabian). Ini adalah pendapat Imam Ath Thabari rahimahullah.
Perisitiwa tersebut terjadi lima tahun setelah diutus sebagai rasul. Ini adalah pendapat yang dirajihkan oleh Imam An Nawawi dan Al Qurthubi rahimahumallah.
Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh Bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian. Ini adalah pendapat Al Allamah Al Manshurfuri rahimahullah.
Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi enam bulan sebelum hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun dua bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun sebelum hijrah, atau pada bulan Rabi’ul Awwal tahun ketiga belas setelah kenabian.

Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri hafidzahullah menjelaskan : “Tiga pendapat pertama tertolak. Alasannya karena Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh setelah kenabian, sementara ketika beliau meninggal belum ada kewajiban shalat lima waktu. Juga tidak ada perbedaan pendapat bahwa diwajibkannya shalat lima waktu adalah pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Sedangakan tiga pendapat lainnya, aku tidak mengetahui mana yang lebih rajih. Namun jika dilihat dari kandungan surat Al Isra’ menunjukkan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada masa-masa akhir sebelum hijrah.”

Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas bahwa Isra` dan Mi’raj tidak diketahui secara pasti pada kapan waktu terjadinya. Ini menunjukkan bahwa mengetahui kapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj bukanlah suatu hal yang penting. Lagipula, tidak terdapat sedikitpun faedah keagamaan dengan mengetahuinya. Seandainya ada faidahnya maka pasti Allah akan menjelaskannya kepada kita. Maka memastikan kejadian Isra’ Mi’raj terjadi pada Bulan Rajab adalah suatu kekeliruan. Wallahu ‘alam..
Umat muslim suka mempertanyakan ketidak jelasan peristiwa Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya, tetapi mereka sendiri selalu memperingati peristiwa isra miraj yang juga tidak jelas kapan terjadinya peristiwa tersebut.

Kapan Terjadinya Isra Miraj?
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by keeamad »

Isra dan miraj adalah 2 peristiwa berbeda yg berjarak sekitar 5 tahun di antaranya .....
:toimonster:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by keeamad »

Coba perintah sholat 50x sehari diterima, maka pasti :
1. Muslim Jumlahnya sangat sedikit:
a. Gak sempat kawin bolak-balik dan bikin anak
b. Pada murtad, gak sanggup dengan kewajiban edan tsb
2. Muslim yg sedikit itu bdoh2x dan miskin
a. Gak sempat belajar
b, Gak sempat nyari duit
3. Dunia damai sejahtera
a. Gak sempat perang
b. Gak sempat bikin bom
KARENA PD TONGGANG TONGGENG TERUS ...

NB.
Itu ibadah yg wajib,
sementara masih ada yg sunah:
Sholat sunnah, ngaji, zikir, wirid dll ....
Kebayang pekerjaan muslim,
cuma saat be'ol doang muslim gak ngrapal mantra arabnya - karena dilarang,
tapi selebihnya - termasuk kencing dan saat kimpoi (kalo sempat),
tetap menjalankan sholatnya ....
](*,)
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Re: Pertanyaan2 Seputar Isra Miraj

Post by IC1101 »

Setelah dicermati dan diambil kesimpulan bahwa jika kisah isra miraj itu hanyalah karangan muhammmad, maka sesungguhnya tidak pernah ada perintah sholat dari Alloh. Lalu apa gunanya selama ini muslim menjalankan sholat yang berasal dari kisah palsu? Bagaimana cara islam menyembah Alloh jika ternyata sholat tidak pernah diperintahkan?
Post Reply