Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Mencatat pendapat Muslim yg saling bentrok, berlawanan, Muslim 'moderat/reformis' vs Muslim 'radikal/fundamentalis' dan bgm Muslim memberlakukan sesama Muslim
Post Reply
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by pod-rock »

Alasan2 keterbelakangan Muslim
Asbab Takhallof al-Muslimeen
Oleh: Jacob Thomas
http://www.news.faithfreedom.org/index. ... e&sid=2114" onclick="window.open(this.href);return false;

Jika kita melihat2 situs2 berbahasa arab, kadang kita temukan para ‘pemikir’ arab berdiskusi tentang hal ini. Di awal Agustus 2008, Judul diatas terpampang besar di situs Kwtanweer: “The Reasons for the Backwardness of Muslims: Asbab Takhallof al-Muslimeen”. (Alasan2 keterbelakangan Muslim, Asbab Takhallof al-Muslimeen)

Sang penulis memulai dengan pernyataan:

“Saat ini, tak seorangpun menyangkal bahwa negara muslim paling wahid dalam daftar negara2 terbelakang, ****, miskin dan buta huruf. Apa alasan dari keterbelakangan ini? Terlalu banyak utk disebutkan dalam satu artikel saja, tapi ini beberapa diantaranya.

Alasan Pertama:

Ketika islam muncul, orang2 Kristen di Siria, el-Koofa dan Yaman telah terbiasa dengan bacaan, tulisan dan terjemahan; sementara kebanyakan orang2 Quraish (sukunya Muhammad) [1] buta huruf, kecuali sebagian besar pedagang dan para hanif [2] seperti Waraqa bin Nawfal (saudara Khadijah-istri Muhammad).

Karena meratanya kebutahurufan ini, mayoritas Muslim tidak bisa mencatat Quran, jadi mereka harus puas dengan menghafalkannya. Bahkan mereka yang bisa baca juga merasa sukar membaca Catatan Quran (yang kebetulan tercatat) karena tidak memakai tanda titik [3] hingga membuat pembacaan kembali menjadi mustahil tanpa pertolongan guru atau mereka yang hafal ayat tsb. Ini membuat bangkitnya kelas pembaca Quran, yang sebenarnya menghapalkan teks2 tersebut. Mereka dipanggil al-Qurra (pelantun) dan mendapat status khusus dimasyarakat Islam.

Karena suku Quraish termasuk kelas pedagang, banyak diantara mereka betah menjadi perantara (makelar). Dengan cara yang sama, sang al-Qurra bertindak sebagai makelar antara Allah dan Muslim. Demi menjaga orang2 awam belajar Quran, mereka menciptakan aturan2 tertentu utk melantunkannya, atau intonasi2 khusus utk ayat2 suci tertentu dan perawiannya.

Seiring waktu, para “pelantun” ini mulai mendiktekan kepada muslim awam ataupun pada Kalifah Umayyad dan Abbasid, apa yang harus mereka lakukan dan apa yang tidak boleh mereka lakukan, utk membuat Allah senang.

Para pengumpul hadis ikut-ikutan para ‘pelantun’ ini dengan membentuk kelas spesial yang sangat dijunjung dan dihormati para kalifah, yang mengaku sebagai wakil Allah dibumi. Utk menambah kekuasaan mereka atas orang banyak, para Ulama menciptakan banyak hadis yang mencegah orang2 menikmati hidup. Mereka mengumumkan larangan menikmati musik, bernyanyi dan menari.

Alasan Kedua

Alasan lain atas keterbelakangan Muslim adalah rasa takut terbagi menjadi banyak sekte, seperti yang terjadi pada orang Yahudi dan kristen, menuruti akal fuqaha mereka [4]. Mereka terlalu menekankan perlunya masyarakat muslim utk berpikiran sama/satu. Apapun yang diterima oleh sang Kalifah dianggap sebagai pilihan dari seluruh umat. Mereka diajarkan kepatuhan pada sang penguasa lebih daripada mematuhi Allah dan UtusanNya.

Alasan Ketiga

Ketakutan muslim akan perpecahan berujung pada rasa takut bahwa ayat2 Quran nantinya bisa dirusak. Ini membuat pembuatan Quran hanya dilakukan dipusat2 utama seperti Damaskus, Kairo dan Istanbul. Ada peribahasa yang mengatakan bahwa “Quran turun di Mekah, dilantunkan di Kairo dan dibuat di Istanbul!” Sultan Muhammad sang penakluk menolak tawaran dari Guttenberg (jerman) bagi mesin cetak.

Quran dan kitab2 agama lainnya, terus menerus ditulis tangan hingga tahun 1627; ini menjelaskan kenapa sedikit sekali kitab2 tersebut ditemukan ditanah Ottoman. Mesin cetak pertama dibuat di Mesir yang dikuasai Muhammad Ali tahun 1822. Jadi, para pemimpin musilm bertanggung jawab karena penundaan pencetakan kitab suci ini selama lebih dari 300 tahun. Bahkan setelah mesin cetak dihalalkanpun, semua buku harus disetujui lebih dulu oleh otoritas sebelum dipublikasikan.

Alasan Keempat

Karena adanya panggilan Adzan, ini menyebabkan orang2 Arab tidak begitu peduli akan waktu, kecuali waktu terbit/terbenam matahari. Ketika islam mengenalkan sholat lima waktu, Adzan dari sang Muezzin menjadi “Jam” berbicara bagi para muslim.

Pernah, Sultan Murad III dari Ottoman membangun jam tahun 1561 yang mengumumkan waktu2 Adzan; bukannya dipuji oleh para ulama, Sang Sultan malah dituduh mengenalkan mesin karya orang kafir! Dia dipaksa menghancurkan mesin jam tersebut; dan para muslim terus bergantung waktunya pada waktu adzan sebagai metoda pengenalan waktu mereka.

Alasan kelima

Para Ulama mendorong orang2 utk mengembangkan konsep menggantungkan nasib pada Allah, yang menihilkan peran tanggung jawab pribadi dalam rencana dan tindakan seseorang. Ulama2 ini tidak pernah berhenti mengulang-ulang ayat Quran At Tauba 51:


[9.51] Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."

Menurut para ustadz, tindakan manusia pada akhirnya dianggap sebagai tindakan Allah itu sendiri, seperti ditulis dalam surat al-Anfal 17:

[8.17] Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Jadi, para muslim mengembangkan sikap tidak peduli dengan masa depan, karena tipe ketergantungan mereka pada Allah. Lagipula, segala sesuatu dalam hidup ini sudah ditakdirkan.

Alasan keenam

Islam melarang bunga dalam simpan pinjam, apapun jenis bunga dianggap sebagai Riba. Ini diungkapkan dalam ayat pada surah al-Baqarah 275:


[2.275] Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Alasan ketujuh

Quran meminta istri2 Nabi agar tetap tinggal didalam rumah, jangan menghiasi/memperindah rumah2 mereka seperti para wanita dijaman Jahiliyah (sebelum islam). Pihak berkuasa menafsirkan ini sebagai perintah khusus yg normatif utk semua wanita muslim. Ini berujung pada pelemahan masyarakat islam, menambah keterbelakangan dan kemiskinan mereka.

Alasan kedelapan

Percaya pada mitos dan dongeng isapan jempol adalah bagian dan paket kehidupan masyarakat muslim. Setiap kejahatan atau kesialan atau malapetaka yang terjadi didunia ini adalah pekerjaan setan. Utk melindungi anak2 dari perusakan setan, anak2 muslim harus memakai kalung tasbih biru, sementara wanita dewasa harus memakai jilbab.


Itulah kutipan saya dari artikel mereka.

Analisa

Kolumnis ini membuat delapan alasan kenapa dunia islam sekarang begitu menyedihkan, dengan menunjuk hidung pada perkembangan tertentu diawal munculnya islam yang membuat para muslim melakukan keputusan yang salah. Jadi mereka sebenarnya menuai hasil dari benih kemunduran yang mereka tanam dulu dengan Islam, hasilnya muslim sekarang tidak bisa bertarung dengan tantangan dunia modern.

Komentar

Penulis artikel diatas menghabiskan cukup banyak waktu memikirkan tiga alasan pertama dari “keterbelakangan muslim”. Malah dia cukup ahli dalam sejarah akan peran para ‘pelantun’ Quran yang, menurut dia, menjadi komentator resmi ayat2 “Owloh” ini. Ini pada akhirnya menghasilkan pandangan kaku akan kehidupan dan mencegah para muslim mengatasi perubahan sang waktu.

Alasan2 lainnya bisa cukup dimengerti. Diawal sejarah islam, akibat dari stagnasi (kemandekan) demikian tidaklah mudah dideteksi, karena para kalifat mendapat untung dari hasil kerja dan pajak yang dipaksakan pada populasi dhimmi (warga kelas dua yang bukan muslim). Tapi dgn semakin beratnya beban sbg dhimmi, banyak non-muslim memutuskan utk masuk islam, daripada dijadikan kambing perah. Jadi, keuntungan yang masuk kocek kalifat semakin berkurang bahkan akhirnya berhenti. Lama kelamaan dampak negatif Islamisasi ini akhirnya menghancurkan masyarakat Islam itu sendiri. Penulis menulis contoh2 seperti ketakutan akan ciptaan baru (jam); menganggap wanita lebih rendah dari pria; fatalisme (kepercayaan bahwa nasib menguasai segala-galanya) yang melumpuhkan free will manusia, membuat mereka jadi sangat pasif; percaya akan mitos dan dongeng menyebabkan orang2 meremehkan keuntungan dari ciptaan2 sains, dll.

Jelas, artikel “Asbab Takhallof al-Muslimeen” ini ditujukan pada pemirsa arab dan bukan pada kita yang mereka sebut kafir. Tapi para kafir juga bisa mengambil keuntungan dari cara pandang sipenulis. Kita perlu merasakan kekhawatiran para intelektual arab yang betul-betul berpikir mengenai lingkungan mereka di masa lalu dan sekarang ini dan bertanya kenapa budaya mereka menghasilkan ‘keterbelakangan’ yang demikian, dan apa yang harus dilakukan utk itu.

Saya percaya jawabannya tidak akan muncul dari dalam islam. Selama muslim dari segala tipe berpegang erat pada prinsip2 dasar ajaran iman mereka dan menganggapnya sebagai pesan Paling Akhir dan paling Lengkap dari Tuhan utk umat manusia, mereka terjebak dlm “Lingkaran Setan” yang mereka ciptakan sendiri [7]. Pengertian mereka akan sejarah dan
tempat mereka dalam sejarah itu akan menjadi makin jelas begitu mereka semakin banyak belajar utk lebih toleran pada non-Muslim yang juga sama-sama mengisi dunia ini.

----------------
1. Qureish, the leading tribe in Mecca; Muhammad was a member of this tribe, and of the clan of Hashim

2. Hanifs, Arab monotheists who were neither Jewish, nor Christian; very little is known about them.

3. Dots, The Arabic alphabet resembles shorthand (stenography); its letters are distinguished by the number and place of the dots that are placed over or under a letter. They are referred to in Arabic as “Niqat” plural of “Niqta.” They are to be distinguished from the vowel signs known as “Harakat,” that indicate how a consonant should sound.

4. Fuqaha, plural of faqih, an expert in the exegesis of the Shari’a, a Muslim theologian.

5. Firman, a decree issued by an Ottoman Sultan promulgating a new rule to be followed throughout the Empire.

6. Muezzin, a Muslim charged with chanting the call to prayer 5 times a day, he climbs to the top of the minaret to call the faithful to fulfill their duty. Nowadays, the call to prayer goes over loudspeakers in many parts of the Muslim world. The time for the call to prayer is known as the Azan.

(7) Reference here is to the title of David-Pryce Jones’ “The Closed Circle: An Interpretation of the Arabs.”

http://www.kwtanweer.com/articles/reada ... icleID=568#" onclick="window.open(this.href);return false;
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Re: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by ali5196 »

Mantan anggota Dewan Shura Saudi, Ibrahim Al-Buleihi, Al-Arabiya TV (Dubai/Saudi Arabia) : "The Truth is that arabs have nothing to offer others".
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... a2-t37959/
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

User avatar
muhammad gendeng
Posts: 7
Joined: Tue Feb 04, 2014 11:59 pm

Re: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by muhammad gendeng »

alhamdulillah...
ini postingan pertama saya di FFI :supz:
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by gema »

muhammad gendeng wrote:alhamdulillah...
ini postingan pertama saya di FFI :supz:
Met gabung Bro.. kelihatanya lg happy nih...
12345678901
Posts: 986
Joined: Thu Oct 31, 2013 12:06 am

Re: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by 12345678901 »

alesan ke 9
muslim malas, kerjanya cuman mikirin selangkangan dan kawin dan nyolong seferti nabi arabnya
karena bagi muslim, nyolong itu holol kalo kefefet ... kefefetnya ya cari aja alasannya
sesuai dengan sunnah nabi .. ngegarong sesama muslim .. langsung keluar alesan kefefet

muslim maunya serba instan ..... karena ajrannya ... mbeledugh .. langsung masuk syurrga eslam ... ga ferlu susah susah beramal ... asal ngebom cukuf
bisa dilihat dari para imigran gelap islam yang kabur ke negeri kapeer ....
bukannya bekerja memajukan negara asalnya, mereka malahan minggat ke negeri kapir ....
setelah sampe di negeri kapir, bukannya bekerja keras supaya bisa lebih maju dari di negeri asal, mereka hanya mau tunjangan sosial di negeri kapir ... lalu nyolong n ngerusuh dengan alesan muslim ga dapet kerjaan ... pedahal sih ngelamar kerjaannya aja engga
makanya pas denger imigran gelap ga bakalan dapet ijin tinggal di negeri kapir n ga bakalan dapet tunjangan, ngamuklah para muslim imigran gelap itu

Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim
Mirror 1: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim
Faithfreedompedia static
User avatar
muhammad gendeng
Posts: 7
Joined: Tue Feb 04, 2014 11:59 pm

Re: Muslim mengulas Alasan terbelakangnya Muslim

Post by muhammad gendeng »

kalo mau pasang gambar gimana ya?? #-o
Post Reply