Terorisme Zona Afrika

[russkayapravda]

Pertempuran Hebat di Mogadishu Tewaskan 18 Orang
16 Oktober 2008



Pertempuran hebat pecah di ibukota Somalia, Mogadishu, menewaskan sedikitnya 18 orang, kebanyakan warga sipil. Pertempuran dimulai ketika pasukan pemberontak menyerang pasukan Uni Afrika dan pasukan Ethiopia yang membantu tentara Somalia. Ketika pertempuran berkecamuk, tembakan-tembakan meriam menghantam pasar bakara yang sedang ramai dikunjungi orang. Ethiopia sebelumnya menolak seruan kelompok oposisi supaya ditentukan batas waktu bagi penarikan pasukan Ethiopia dari Somalia. Kata PM Meles Zenawi kepada parlemen hari Kamis, penarikan pasukan hanya akan dipertimbangkan apabila kestabilan Somalia bisa dijamin. Tapi ia juga menyatakan ketidak-sabaran atas usaha internasional untuk membantu Somalia memulihkan keamanan dan ketertiban setelah perang saudara yang berlangsung 17 tahun.

Usaha rekonsiliasi yang didukung PBB antara pemerintah Somalia dan kelompok lawannya tidak menghasilkan kemajuan, sementara pemberontakan kelompok islam terus berkecamuk. Ethiopia diperkirakan punya lebih dari 10-ribu orang tentara di Somalia untuk mendukung pemerintahan Somalia. Tentara Ethiopia itu masuk ke Somalia tahun 2,006 untuk membantu pemerintah setempat melawan kelompok islam yang merebut kekuasaan di kawasan tengah dan selatan, termasuk ibukota Mogadishu. Pemberontak Somalia ancam akan serang Kenya.

Sementara itu, kelompok pemberontak islam Somalia mengancam akan menyerang Kenya apabila Kenya memberikan latihan pada tentara Somalia. Kata Sheikh Muktar Robow, jurubicara kelompok islam al-shabab, tawaran Kenya minggu lalu untuk melatih 10-ribu orang tentara Somalia sama saja artinya dengan membantu pemerintahan sementara Somalia itu. Kata Robow, Kenya harus menghentikan rencana itu, kalau tidak, kelompok al-shabab akan mengerahkan semua pasukan jihadnya untuk menyerang Kenya. Amerika mengatakan, kelompok al-Shabab adalah kelompok teroris yang punya hubungan dengan al-Qaida.

Dikutip dari:
http://www.voanews.com/indonesian/2008-10-16-voa10.cfm
http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7673605.stm

[russkayapravda]

Counter-terrorism: SOMALIA

Pria Bersenjata Bunuh Pekerja WFP di Mogadishu
Sabtu, 18 Oktober 2008

Mogadishu - Sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang pria Somalia yang bekerja untuk Program Pangan Dunia Jumat dan pertempuran di ibukota Mogadishu menewaskan sedikitnya 14 orang. Dalam pembunuhan tetakhir di negara Tanduk Afrika yang anarkis itu, sejumlah pria bersenjata dengan pistol telah menyerang pegawai PBB tersebut saat ia meninggalkan sebuah masjid di kota Merka di Somalia tengah. "Kami sedang berdoa di dalam dan kemudian bergegas ke tempat kejadian," kata warga setenpat Ahmed Salad. "Kami melihat staf WFP itu luka terluka berat dan pendarahan dari dadanya." Satu sumber PBB menyebut orang itu sebagai Abdinasir Aden Muse. "Kami bergegas membawanya ke rumah sakit Merka tempat ia meninggal stelah beberapa menit," kata sumber itu.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah duel mortir di ibukota yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan orang lain. Beberapa warga mengatakan gerilyawan Islam telah menembakkan artileri di sebuah pangkalan di daerah K4 di kota itu yang digunakan oleh panjaga perdamaian Uganda yang bertugas dengan misi kecil Uni Afrika. Hal itu mendorong saling tembak mortir dan senjata berat yang berlangsung selama beberapa jam. "Mereka telah menyerang posisi pertahanan kami di K4 dan kami mengejar mereka...Tidak ada korban dari pihak kami," kata seorang jurubicara pasukan AU, AMISOM.

Penjaga perdamaian itu telah dijadikan sasaran dalam serangkaian pemboman dan serangan sejak milisi Islam melancarkan pemberontakan mereka awal tahun lalu. Pertempuran itu telah menewaskan hampir 10.000 warga sipil, dan delapan tentara AU -- tujuh tentara Uganda dan satu Burundi. Lebih dari satu juta orang telah terlantar. Hussein Aden, penjual pangan di pasar Bakara di Mogadishu, mengatakan ia melihat delapan mayat dipuntungi setelah tiga bom mortir meledak berdekatan. "Mortir pertama mendarat di depan sebuah toko menewaskan empat orang dan melukai empat orang lainnya yang sibuk membeli sayuran," katanya.

Mortir lainnya meledakkan empat anak ketika mortir itu jatuh di depan rumah mereka, katanya. Sumber rumah sakit mengatakan enam dari sedikitnya 35 warga sipil yang terluka dalam bentrokan itu kemudian meninggal. Tentara Ethiopia juga di Somalia untuk mendukung pemerintah sementara dukungan-PBB yang telah berjuang untuk melaksanakan kekuasaan di hadapan perlawanan gaya-Irak oleh gerilyawan. Pada Kamis, PM Ethiopia Meles Zenawi mengatakan waktunya bagi pasukannya untuk pergi makin mndekat, tapi tentara itu akan tinggal hingga semua 8.000 penjaga perdamaian yang direncanakan AU dapat dikerahkan semuanya. Ada sekarang ini sekitar 30.000 tentara dari Uganda dan Burundi yang beroperasi di Mogadhisu, demikian Reuters.

Sumber:
http://www.suaramerdeka.com/beta1/index ... news=15676

[russkayapravda]

Counterterrorism: SOMALIA

Pejabat Lokal UNICEF Tewas Ditembak di Somalia
Senin, 20 Oktober 2008

Muqtar Mohamed Hassan, pemimpin program sanitasi dan air Dana Anak PBB (UNICEF) di kota Hudur di Somalia selatan, ditembak hingga tewas oleh beberapa pria bersenjata, kata beberapa saksi mata Ahad. Hassan adalah pejabat lokal ke-21 badan PBB yang tewas di Somalia selatan pekan lalu. Dalam serangan paling akhir, tiga pria yang bersenjatakan pistol dan senapan serang menyergap pekerja UNICEF itu saat ia sedang jalan di kota Hudur. "Kami mendengar suara tembakan di dekat tempat kami duduk. Kemudian kami menemukan Muqtar sudah meninggal. Pria bersenjata tersebut melarikan diri," kata seorang saksi yang tak ingin disebutkan jati dirinya.

Hudur, ibukota provinsi wilayah Bakool, 430 kilometer di sebelah barat-daya ibukota Somalia, Mogadishu, berada di bawah kekuasaan gerakan Islam Ash-Shabaab (pemuda), yang akhir bulan lalu melarang kegiatan dua lembaga bantuan internasional dan mengeluarkan peringatan buat mereka. Serangan tersebut terjadi dua hari setelah seorang lagi pekerja PBB dibunuh sewaktu ia meninggalkan masjid di kota Merka, Somalia tengah. Pertempuran di ibukota negeri tersebut, Mogadishu, salah satu kota paling berbahaya di dunia, telah meningkat sewaktu gerilyawan mengincar warga setempat yang bekerja untuk lembaga bantuan asing, setelah kebanyakan staf internasional dikeluarkan dari negeri itu.

Pemerintah Somalia dan sekutunya, militer Ethiopia, telah terlibat pertempuran gaya Irak sejak awal tahun lalu. Pertempuran telah menewaskan hampir 10 ribu warga sipil dan memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan tempat tinggal mereka, dalam apa yang telah digambarkan banyak organisasi bantuan sebagai krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Perdana Menteri Somalia Nur Hassan Hussein, yang berbicara di Mogadishu, Ahad, mengatakan pemerintahnya memerlukan bantuan internasional guna mencegah ancaman perompakan di lepas pantai Somalia.

Perompak saat ini menyandera puluhan kapal, termasuk kapal Ukraina yang membawa tank dan senjata lain yang ditujukan ke Kenya, dan telah meminta tebusan jutaan dolar AS

Sumber:http://www.kapanlagi.com/h/0000256996.html

[russkayapravda]

Teroris Bunuh Pekerja Kemanusiaan Asal Somalia

MOGADISHU, Somalia - Kepala badan bantuan untuk Somalia mengatakan, teroris telah menembak mati salah satu pekerjanya, seorang wanita Somalia dalam serangan terakhir yang menargetkan komunitas pekerja kemanusiaan (25/10). Duniya Sheik Daud merupakan korban ke-15 yang tewas tahun ini di tengah berkecamuknya perang sipil.
Ali Sheik, ketua Lida, menyatakan bahwa Daud dibunuh Sabtu sore ketika pulang bekerja di pusat kota Guriel. Organisasi ini menyuarakan hak2 wanita dan penentangan terhadap kasus mutilasi genital wanita. Sementara ini belum bisa dipastikan identitas pelaku penembakan.

Negeri Tanduk Afrika tsb memang tidak memiliki sistem pemerintahan yang mumpuni setelah lengsernya diktator pada tahun 1991 sedangkan separuh penduduknya sangat menggantungkan diri terhadap bantuan asing.

[sinar]

Bang russkayapravda wartawan ya? Top abis laporannya, saya senang mengikutinya. Terimakasih.

[russkayapravda]

Milisi Islam Bunuh 8 Tentara Somalia

Mogadishu - Sebanyak delapan tentara tewas dalam dua serangan terpisah hari Minggu (26/10), dalam serial kekerasan terbaru antara pemerintah dengan pemberontak Islam yang pengaruhnya makin kuat. "Ledakan ranjau menewaskan tiga tentara dan tiga warga sipil di utara Mogadishu, sementara tiga prajurit lagi cedera," ujar Mohamed Abdi, penduduk lokal.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tsb, namun ledakan bom dan pembunuhan terhadap pejabat pemerintah merupakan hal yang biasa terjadi di Somalia, di mana milisi Islam bertekad memerangi pemerintah yang mereka anggap lemah dan korup. Di tempat terpisah, serangan militan menewaskan pula 5 tentara dan melukai 15 lainnya di kota Saydheelow sebelah selatan Somalia. Juru bicara milisi Islam, Sheik Mukhtar Abu Robow, mengatakan bahwa dia kehilangan salah satu pejuangnya. Sementara menurut kepala wilayah Bay, Shine Moallim Nor, hanya satu orang terbunuh dari pihak militer. Manipulasi jumlah korban memang kerap dilakukan para pejabat. Saydheelow berjarak sekitar 10 kilometer dari kota Baidoa, di mana parlemen Somalia tengah mengadakan perundingan.

Hari sabtu (25/10), pejabat pemerintah mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh kembali, kontrol atas wilayah Bay dan Bakool setelah pertempuran sengit melawan milisi Islam. Militer Somalia dan Ethiopia dilaporkan berhasil memukul mundur kaum pemberontak dari ibukota dan mendorong mereka jauh ke selatan pada bulan Desember 2006, setelah milisi Islam menguasai kota tsb 6 bulan lamanya. Saat ini Somalia belum memiliki pemerintahan yang teratur sejak tahun 1991, sesudah lengsernya diktator Mohamed Siad Barre akibat kudeta.

[russkayapravda]

Bang russkayapravda wartawan ya? Top abis laporannya, saya senang mengikutinya. Terimakasih.

Bukan, bukan. Saya bukan wartawan, lagipula terjemahan saya sering masih acak2an, masih perlu banyak belajar. Btw, trims atas tanggapannya, saya selalu usahakan yang terbaik.

[swatantre]

Gw bingung harus belain yang mana... Habis, dua pihak yang bertikai SAMA-SAMA MUSLIM, sih....!!!!!!!!!!!!!!!!! :D:D:D:D

[russkayapravda]

Dhuhulow Ibrahim Tewas Dirajam
Sumber: news.com.au



Kismayo, Somalia - Aisho Ibrahim Dhuhulow, dirajam hingga tewas oleh 50 pria setelah pengadilan agama memutus bersalah dirinya atas dugaan perselingkuhan. Tubuh wanita itu dibenamkan dalam tanah hingga batas leher, kemudian para pria melempari kepalanya dengan batu, hari Rabu (28/10). Masyarakat berbondong-bondong datang ke pusat kota untuk menyaksikan jalannya eksekusi.

"Saudari Aisho meminta pengadilan Sharia Kismayo untuk menghukum dirinya atas kejahatan yang Ia perbuat," ujar Sheikh Hayakallah, seorang ulama berpengaruh, kepada khayalak ramai.

"Ia mengaku di hadapan pengadilan telah melakukan perzinahan," tegasnya.

"Pihak pengadilan memberikan kesempatan baginya untuk mengajukan pembelaan, namun Ia bersikeras untuk segera dihukum sesuai undang-undang syariat Islam".

Kota pelabuhan Kismayo direbut dari tangan pemerintah pusat oleh koalisi Al-Shahab dan kaum pemberontak pimpinan Hassan Turki, bulan Agustus lalu. Militan kemudian mulai menerapkan syariat Islam yang cukup ketat di daerah itu. Al-Shahab sendiri merupakan organisasi radikal Islam terbesar di Somalia.

"Sore ini kami ingin menyampaikan kepada penduduk bahwa kami mengadopsi hukum baru dan telah diterapkan untuk pertama kalinya di Kismayo," kata Sheikh Hayakallah. Panitia melarang penggunaan kamera untuk meliput kejadian namun wartawan media cetak dan radio diperkenankan hadir.

[russkayapravda]

Mudah2an terjemahannya sudah tepat. Berikut salah satu pendapat mengenai kasus Dhuhulow Ibrahim:

According to the followers of the madman from the Arabian dessert, the murdered woman, Aisho Ibrahim Dhuhulow "asked for it". Such is the brainwashing power of Islam, where even the most defenseless of people can agree to become even more victimized than they were before.

[russkayapravda]

Next.....................

Suicide Bomber Tewaskan 14 Orang di Somaliland & Puntland
Sumber II: news.yahoo



Somaliland
Lima tersangka pembom bunuh diri menyerang target-target mereka di Republik Puntland dan Somaliland, dua republik di utara Somalia, menewaskan hingga 14 warga sipil dan melukai beberapa lainnya. Di Hargesia, ibukota Somaliland, tiga pelaku pengeboman menyerang beberapa sasaran termasuk istana kepresidenan menewaskan sedikitnya 14 orang. Reporter Al Jazeera, Mohammed Adow melaporkan dari Nairobi bahwa kepala negara dan istri selamat.

"Bom mobil menghantam istana kepresidenan dan kedutaan besar Ethiopia. Saya melihat asap hitam keluar dari gedung istana. Saya juga melihat seorang prajurit tewas di depan pintu gerbang, namun saya tak dapat mendekat," ujar saksi mata.Pejabat kepolisian mengatakan seorang pegawai kedutaan besar Ethiopia terluka parah selama kejadian. Sejauh ini belum ada pihak manapun yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa itu, yang merupakan ekses dari gelombang kekerasan yang melanda Somalia utara dan tengah dalam bulan-bulan belakangan.

Somaliland dahulunya berupa Protektorat Somaliland Britania. Tidak lama kemudian setelah Somaliland Britania merdeka, dia bergabung dengan Somaliland Italia untuk membentuk Somalia pada 1960. Namun segera mengumumkan kemerdekaan 10 bulan setelah ambruknya pemerintahan Somalia di bawah rezim diktator Mohamed Siad Barre.

Puntland
Muse Gelle, gubernur Bari di Puntland melaporkan dua ledakan bom menghantam kantor Badan Intelijen Puntland di kota pelabuhan Bosasso hari Rabu (28/10). "Dua pelaku bom bunuh diri menghancurkan sejumlah mobil di halaman kantor Badan Intelijen dan sejauh ini delapan tentara kami terluka," ujar Gelle. "Ada dua serangan

Menurut keterangan saksi mata, insiden terjadi pukul 10.30 pagi (07:30 GMT) dan mengakibatkan setidaknya empat warga luka parah. Puntland memerdekakan diri dari Somalia bulan Agustus 1998 di bawah pimpinan presiden Abdullahi Yusuf Ahmed, yang masih menjabat sampai hari ini.

Kedua insiden ini terjadi bersamaan ketika para pejabat pemerintahan Somalia mengadakan perundingan dengan pemimpin kedua negara tetangga di Kenya. Pihak oposisi terus mendesak pemerintah Somalia untuk mengakhiri rangkaian kekerasan dan segera membagi kekuasaan mereka kepada beberapa tokoh oposisi.

[russkayapravda]

Baidoa: 2 Rangkaian Bom Tewaskan 6 Orang
Sumber: allAfrica

Somalia - Setidaknya enam warga sipil tewas dan dua puluh lainnya cedera akibat dua ledakan bom terpisah di area pemukiman penduduk kota Baidoa hari Jumat (1/11), ujar seorang saksi mata. Bom pertama diledakkan di kawasan perbelanjaan Khat. Hal itu sempat menimbulkan kepanikan di tengah warga sebelum bom kedua diledakkan kemudian. Belum ada kelompok teroris yang menyatakan bertanggungjawab namun polisi sudah memulai penyelidikan atas insiden itu. Seorang saksi mata mengatakan bahwa target serangan adalah sekawanan tentara yang sedang berjalan-jalan di tengah bazar.

Ledakan terjadi dengan selang waktu 10 menit jam 6:30 waktu setempat di lokasi padat penduduk. Situasi cukup menegangkan, dengan beberapa orang tampak berlumuran darah saat hendak melarikan diri dari lokasi. Jasad korban bergelimpangan di jalan-jalan dan kemudian dipindahkan ke rumah sakit. Sekitar 1000 orang diperkirakan berada di sekitar area sore itu.

"Ledakan yang pertama tidak begitu kuat," ujar Hussein Farah, pemilik toko terdekat kepada Shabelle. "Beberapa orang datang untuk melihat apa yang tengah terjadi dan di saat bersamaan bom yang kedua meledak di dalam kerumunan sehingga melukai beberapa orang." Lima tentara Somalia dilaporkan termasuk dalam korban luka dari jumlah total delapan orang tentara yang terluka. Selama ini Baidoa relatif lebih tenang dibandingkan ibukota Mogadishu di mana milisi Islam ditunding sebagai biang keladi atas berbagai serangan kepada tentara pemerintah Somalia dan koalisi dari Ethiopia. Namun baru-baru ini beberapa serangan mematikan turut terjadi pula di daerah tersebut.

[russkayapravda]

Baidoa: Separatis Bunuh 5 Lima Warga Sipil
Sumber: Hiiraan

Mogadishu - Setidaknya lima orang tewas hari Sabtu (1/11) akibat bom tepi jalan yang menargetkan pejabat kota Baidoa, selatan Mogadishu, saksi mata dan polisi menyatakan. Ledakan bom terjadi ketika kendaraan walikota Hasan Moalim Ahmed melintasi jalanan kota Baidoa, sehingga melukai dirinya serta membunuh tiga pasukan pengawal sekaligus dua warga sipil. "Kendaraan walikota rusak berat oleh bom tepi jalan. Saya lihat ketiga pengawal dan dua warga sipil tewas di tempat, dan tujuh orang lain termasuk walikota ikut terluka," kata Abdisalan Adan Yare, saksi mata. Hasan Yake Doyow, polisi setempat membenarkan kejadian tersebut.

"Ledakan bom meremukkan kendaraan walikota Hasan dan sejumlah korban berjatuhan. Ia sendiri termasuk di antara mereka yang terluka namun kami belum dapat memastikan seberapa besar keseluruhan jumlah korban." Seorang pejabat lokal menyatakan bahwa kondisi yang diderita sang walikota tidak membahayakan jiwanya.

Baidoa merupakan kota kedudukan badan legislatif Somalia namun pihak separatis telah menguasai posisi di sekeliling kota itu, sekitar 250 kilmeter (155 mil) selatan ibukota. Milisi Islam dan kelompok radikal lainnya banyak melakukan serangan terhadap target-target badan pemerintah dan pasukan Ethiopia. Serangkaian aksi kekerasan telah menimpa warga sipil negara itu, dengan perkiraan sebanyak 8.000 orang meninggal sejak konflik berawal.

[russkayapravda]

Teroris Kembali Tewaskan Aktivis Kemanusiaan di Somalia
Sumber: mareeg

Somalia - Tersangka teroris hari Senin malam (3/11) membunuh seorang wanita mantan aktivis organisasi kemanusiaan di kota Baidoa, polisi dan saksi mata menerangkan. Maryan Aden, yang semula pernah bekerja untuk organisasi bantuan di wilayah Bay, ditembak di bagian kepala di tempat usahanya di pasar Baidoa. "Tiga pria bersenjata lengkap menembak Aden dua kali di kepala dan dada hingga Ia tewas seketika," ujar Yusuf Ahmed, seorang saksi mata. "Saat itu Aden sedang menutup gerai miliknya ketika Ia tewas tertembak." Saksi mata mengatakan kawanan bersenjata membunuh Aden dan menembakkan peluru ke udara untuk membubarkan kerumunan orang sebelum kemudian mereka meninggalkan lokasi.

[russkayapravda]

1 Tentara Somalia Tewas Oleh Kaum Radikal Islam
Sumber: allafrica

Mogadishu - Seorang tentara pemerintah dilaporkan tewas dalam bentrokan bersenjata antara blok pemerintah dukungan PBB dan militan Islam hari Rabu (5/11), berdasarkan keterangan saksi mata. Korban meninggal terkena ledakan granat tangan di wilayah Towfiq, sementara tiga rekannya turut terluka, ujar Mohamed, penduduk lokal. Untuk sementara belum ada pihak-pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Serangan atas berbagai institusi pemerintah sering sekali muncul di negara ini, di mana milisi Islam tidak puas terhadap pemerintah karena mereka menuduhnya sebagai korup dan lemah.

Secara terpisah dilaporkan, tentara Ethiopia telah memasuki desa di distrik Afgoi dan menemukan timbunan senjata api di area itu. Mereka berjaga-jaga di sekitar perkampungan warga lokal selama beberapa jam kemudian. Pasukan Somalia dan Ethiopia berhasil memukul mundur gerakan radikal Islam dari ibukota dan terus mendesak mereka ke selatan di bulan Desember 2006, setelah militan mendudukinya selama enam bulan. Sementara Somalia tidak memliki pemerintahan yang berfungsi dengan baik sejak digulingkannya diktator Mohamed Siad Barre tahun 1991.

[russkayapravda]

2 Prajurit Ethiopia Ditembak Mati di Mogadishu
Sumber: allAfrica

Mogadishu - Saksi mata mengatakan tersangka kelompok teroris membunuh 2 tentara Ethiopia di wilayah Labadhagah hari Sabtu (1/11). Mereka tewas dalam bunker perlindungan dekat Labadhagah. Militer memberikan perlawanan balasan namun malah menewaskan satu warga sipil. Belum ada kelompok manapun yang mengaku bertanggungjawab. Pejabat Etiopia enggan berkomentar mengenai insiden itu. Mereka mengakui mengirim beberapa penasehat militer ke Somalia namun menolak jika dikatakan telah mengirimkan angkatan bersenjata dalam jumlah besar. Ethiopia berjanji bahwa mereka akan menarik mundur kesatuan mereka sesuai pakta perdamaian Djibouti. Pemerintahan intern Somalia dibentuk melalui mandat PBB dua tahun lalu, namun kondisinya masih riskan akibat stabilitasnya yang selalu dirongrong oleh gerilyawan Islam radikal. Pengamat menilai bahwa negara itu telah menjadi ajang perebutan pengaruh bagi kedua negara tetangga, Ethiopia dan Eritrea.

.

[russkayapravda]

10 Tewas Dalam Lanjutan Perang SIpil Di Mogadishu
Sumber: pna.gov

Mogadishu - 10 orang tewas termasuk 3 tentara Ethiopia dan 16 orang lagi terluka ketika militan Islam menyerang markas pasukan Somalia dan Ethiopia di ibukota (6/11), dua hari setelah kesepatakan gencatan senjata diberlakukan, demikian saksi mata dan sumber rumah sakit menerangkan. "3 orang tetangga di pemukiman kami tewas setelah mortir mendarat di rumah mereka," kata Omarey, saksi mata yang dekat dengan kejadian. "Ada lima warga lagi yang terluka di rumah yang sama."

Dalam serangan terpisah, dua pasukan Somalia tewas dan tiga sisanya cedera setelah kendaraan militer yang mereka tumpangi meledak menginjak ranjau darat yang diatur remote-controlle di selatan ibukota, media lokal mengutip keterangan saksi mata. Pasukan Somalia langsung melancarkan serangan bela diri tetapi dua warga sipil tewas terkena peluru nyasar ketika berada di tengah kekacauan tersebut.

Baku tembak juga terjadi antara koalisi Somalia-Ethiopia dengan militan Islam di depan markas pasukan di selatan Mogadishu, di mana tentara pemerintah melawan dengan perenjataan berat sehingga mengenai beberapa wilayah pemukiman yang berbeda terutama di daerah pinggir pantai dan di sekitar pasar Bakara. Kerusuhan kembali terjadi setelah warga Somalia dapat menikmati suasana tenang selama sekian hari.

Tiga korban tewas dari militer Ethiopia ditemukan terbaring di jalanan pada salah satu area pemukiman timur-laut di mana barak mereka berada. Mereka terbunuh saat berusaha mengejar pelaku teroris yang berusaha melarikan diri, ujar saksi mata. Pihak rumah sakit melaporkan bahwa mereka sudah menerima empat pasien luka-luka sejauh ini, namun mereka mengharapkan lebih banyak korban luka dapat dibawa untuk dirawat karena sulitnya mendapat akses kesehatan di malam hari pada saat banyak jalur jalan ditutup.

Baik pemerintah Somalia maupun pihak oposisi yang menekan perjanjian damai enggan memberikan komentar atas peristiwa ini. Dua hari setelah insiden, organisasi Islam fundamentalis Al-Shahab yang tidak ikut dalam perjanjian damai mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara Al-Shahab melaporkan bahwa dua aktivis mereka terluka selama operasi dilakukan. Kelompok tersebut mengatakan tidak sudi mengadakan perundingan dengan pemerintah tradisional Somalia, karena mereka menganggapnya sebagai "pemerintah kafir," dan berjanji akan melanjutkan serangan terhadap para pejabat dan militer, kepada kawan mereka dari Ethiopia, dan militer Uni Afrika yang dipandang sebagai tentara penjajah.

[russkayapravda]

Update dikit aja...

Teroris Tewaskan 1 Pekerja Bantuan Somalia
Sumber: mareeg

Shabelle - Mohamud Mohamed Osman yang bekerja pada organisasi Mercy Coprs tewas terbunuh hari Sabtu (8/11) di kota Jamame wilayah administratif Shabelle saat Ia berjalan meninggalkan masjid. Lembaga ini bekerja di bidang rekonstruksi bangunan. Belum jelas oknum pelaku serangan tersebut. Setidaknya lebih dari 15 pekerja badan kemanusian telah tewas tahun ini di Somalia. Rangkaian pembunuhan tersebut dilakukan oleh fraksi-fraksi oposisi yang selama ini terlibat dalam perang sipil.

[russkayapravda]

1 Pejabat Somali Korban Pembunuhan
Sumber: nongsain

Kelompok bersenjata hari Minggu (9/11) menewaskan deputi gubernur wilayah administratif Bay di barat-daya Somalia dalam lanjutan aksi kekerasan selama akhir pekan ini yang memakan korban 7 orang. Hussenow Ronow Shiek, deputi gubernur itu, ditembak hari Minggu sore dekat kediamannya, ujar gubernur provinsi, Shine Moalim Nurrow. "Dua pria bersenjata menembak rekan kami tiga kali di kepala dan dada," katanya. ""Kami belum mengetahui motif serangan tersebut."

Sementara itu, baku tembak berlangsung di jalanan kota Mogadishu hari Minggu, .menewaskan enam orang setelah teroris menyerang markas pasukan perdamaian Uni Afrika (African Union Peacekeepers). Sumber dari dua rumah sakit terbesar kota itu, Medina dan Daynille, mengatakan, lusinan warga menderita luka. Pegawai Mercy Corps asal Somalia, Mohamed Saakow, tewas dibunuh hari Sabtu malam saat Ia keluar meninggalkan masjid di kota Jamame, sektar 275 mil (440 km) dari ibukota, kata Januune Ali, kepala desa.

Warga asing, wartawan, dan pegawai organisasi bantuan baik lokal maupun asing sering dijadikan sasaran penculikan untuk uang tebusan di Somalia. Mereka juga menjadi sasaran pembunuhan dari orang-orang tak dikenal. Setidaknya sebanyak 16 relawan meninggal tahun ini, yang umumnya terjebak di tengah perang sipil dengan militan Islam. Ribuan warga sipil selama pertempuran yang telah lama berlangsung dan ratusan-ribu lainnya mengungsi dari ibukota. Sebanyak 2 juta menggantungkan diri pada bantuan pangan asing.

[russkayapravda]

Teroris Tembak Mati Pejabat Militer di Baidoa
Sumber: AllAfrica

Somalia - Tersangka pemberontak telah menewaskan seorang pejabat militer Somalia di kota Baidoa (13/11), Radio Garowe melaporkan. Pria bernama Abdullahi "Karakatey" Ibrahim itu, segera dipindahkan ke rumah sakit umum setelah tertembak di bagian kepala dan dada, namun dokter kemudian mengumumkan Ia meninggal. Qadijo Adan, saksi mata, mengatakan saat itu sekelompok pemuda mendekati korban dan menembak dia beberapa kali lalu mereka pergi begitu saja. Pada saat kejadian, korban tengah berjalan-jalan sendirian, Ia menambahkan.

Polisi Baidoa, kolonel Adan Biid kepada pers menyatakan bahwa pihak keamanan telah menahan tersangka pembunuh kolonel Karakatey. "Polisi berhasil menangkap para pembunuh itu....kemudian kamipun telah meringkus pelaku serangan thd rumah seorang anggota DPR, Yusuf Mohamed Khayre," kata Biid. (Baca juga di sini). Baidoa adalah kota kedudukan parlemen pemerintah federal Somalia dan basis dari ribuan pasukan Somalia dan Ethiopia. Kelompok militan secara rutin menyerang target militer dan pejabat pemerintah di kota ini.