Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by usmanabdullah »

Semangat Pagi...

Sebentar lagi umat Kristiani merayakan Natal... Bagi kita mengucapkan selamat Natal mungkin bukanlah suatu masalah tetapi bagi muslim itu adalah masalah dan haram hukumnya. Bahkan, MUI dalam rilisnya mengatakan sebaiknya tidak usah menyampaikan selamat Natal...

Lihat disini : http://www.jpnn.com/read/2012/12/19/151 ... mat-Natal-

Ada beberapa pendapat yang dibuat oleh para ustad seperti ini : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawa ... NMjA6yuo2c

dan juga ini : http://www.alkhoirot.net/2011/12/hukum- ... natal.html

Intinya adalah ulama terbelah akan hal ini... Mungkin teman2 murtadin bisa membantu saudara2 muslim yg ada di forum ini...
Kemudian bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari? Bila tidak mengucapkan kan berarti tidak tolerian dgn saudara sebangsa yg merayakan?
Bagaimana pendapat saudara-saudara? Bukankah kita adalah bangsa yang majemuk dimana keberagaman katanya adalah berkah?

Atau mungkin saudara2 muslim mau menyanggah atau nambahin mungkin ada solusi bagi saudara2 muslim supaya tidak terhindar dari dosa saat ngucapin "Selamat Natal ya..." soalnya kata MUI dan ustad (yg mereka kaji dari qur'an dan hadis) kan haram... Kalo haram berarti dosa donk... Masak tiap tahun muslim jadi dosa karna ngucapin selamat Natal? Bayangkan aja kalo ngucapinnya sama ribuan orang atau ratusan juta orang seperti presiden kita berarti dosanya ratusan juta donk...??? :stun:

Monggo silahkan...
User avatar
MaNuSiA_bLeGuG
Posts: 4292
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:08 am
Location: Enies Lobby

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by MaNuSiA_bLeGuG »

seharusnya muslim2 ga usah ambil pusing mo ucapin selamat natal, pake alasan dosa segala...lah mau gimana pun mereka tetep masuk neraka ( nerakanya islam )karena udah make produk budaya kapir. dari baju ampe teknologi juga yg dipake sekarang itu hasil pemikiran kapir YANG TIDAK DIDASARKAN AKAN KEPERCAYAAN THD ALLAH SWT.


muslim itu bermuka dua, klo enak..walo dosa tetep aja disantap. make teknologi kapir seharusnya dosa, tapi karena enak...ya diterusin dan tiba2 menjadi halal. jdi ga usahlah pake alasan tasyabbuh segala macam, mau muntah gw juga dengernya.... :vom:
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by miau miau »

benar tuh.. Dulu sempat kecewa bgt krn teman2 di kantor ga ada yg ngucapin met natal gt.. Di ktr ga nyampe 10 yg kristennya, bahkan di profesi sy cm 2 orang. Nah sy taunya dr tman seiman sy (yg sygnya sekarang udah jd muallaf krn terpicut pangeran tampan moslem).. Dia taunya dari slh 1 tman kantor sy yg muslimah banget wlpun tak bercadar tp smua yg di kenakan over size, maklum anggota PKS hehe.. Katanya haram ngucapin natal, tar jd kristen jg kalo ngucapin natal.. Haduh sedih jg tp whatever lah yg penting ga ngeganggu hohoho..
User avatar
Koran Bekas
Posts: 39
Joined: Fri Aug 09, 2013 3:20 pm

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Koran Bekas »

SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU :D
slomo
Posts: 112
Joined: Mon Jan 24, 2011 4:07 pm

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by slomo »

Boleh,,,,,asal pake jurus taqiyya,,,,, :stun:
Nihhhh kata ustadz :

Akan tetapi jika memang seseorang muslim berada dalam kondisi terdesak dan berbagai upaya untuk menghindar darinya tidak berhasil maka ia diperbolehkan mengenakannya dikarenakan darurat atau terpaksa dengan hati yang tidak redho, beristighfar dan bertaubat kepada Allah swt, seperti : seorang karyawan supermarket miliki seorang Nasrani, seorang resepsionis suatu perusahaan asing, para penjaga counter di perusahaan non muslim untuk yang diharuskan mengenakan topi sinterklas dalam menyambut para tamunya dengan ancaman apabila ia menolaknya maka akan dipecat.

Wallahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo Lc
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by miau miau »

fentung mana fentung kirim buat pak wiranto.. Tolong kirim video pak wiranto nyanyi di natal MNC ke fpi dan mui..Wajib dapat fentung noh
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by fayhem_1 »

Selamat natal dan tahun baru bagi semuanya, khususnya member FFI berserta adminnya

:partyman: :partyman: :partyman: :partyman: :partyman:
User avatar
Bigman
Posts: 3186
Joined: Sat Jan 03, 2009 8:19 pm
Contact:

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Bigman »

miau miau wrote:fentung mana fentung kirim buat pak wiranto.. Tolong kirim video pak wiranto nyanyi di natal MNC ke fpi dan mui..Wajib dapat fentung noh


Hihihiiiii, eslaam2 banyak nyang kebakaran jenggot....

http://www.youtube.com/watch?v=BvIOVzJ3KOM
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by miau miau »

@bigman kaga usah jauh2 liatin aja ekspresi istrinya, kaga senyum kaya ga nyaman banget hahaha.. Untung anaknya udah modar duluan kalo ga bisa2 halal tu darah bokapnya wkwkwk
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by walet »

User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by miau miau »

kok adem ayem aja ye, mui n fpi kok kaga buat teguran ama pak wiranto??
shara
Posts: 274
Joined: Mon May 09, 2011 11:38 pm

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by shara »

di tempat kerja ku pun sama...atasan ku yang dulunya sering datang & mengucapkan selamat Natal sekarang ini sudah tidak mau mengucapkan selamat Natal. Sungguh ironis umat muslim yang tidak mempunyai toleransi, agama macam apa yang melarang umat nya untuk bertoleransi terhadap agama atau ajaran lain. Jelas jika mereka tidak mempunyai toleransi mereka tidak akan bisa damai sampai kapanpun bahkan dengan sesama muslim sendiri. Awloh yang mudah memberi Azab dari pada memberi damai bagi banyak orang.
Selamat Natal & Tahun Baru
User avatar
miau miau
Posts: 192
Joined: Mon Sep 24, 2012 3:35 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by miau miau »

parah pokoknya moslem skrg. Teman sy cerita dia kan kerjanya pake shift2an gt. Nah waktu ijin ga masuk tgl 24 bwt ikut natal, dianya buat surat ijin. Disurat itu di tls ama bosx di minta kembali stlah ibadah. Parah ga gt.. Masa mlm takbiran aja boleh kosong ini kentara bgt diskriminasinya. Tmanq sih masa bodo, kalo di tegur mau disuruh tu bos bc UUD'45 jgn bc koran mulu hehehehe..
User avatar
qprim
Posts: 259
Joined: Wed Nov 09, 2005 4:01 pm

Muslim galau soal ribut-ribut ucapan selamat Natal

Post by qprim »

Tulisan seorang muslim "moderat" yang kayaknya gundah dan malu, karena sesama muslim ribut sendiri soal ucapan selamat Natal
Dimensi-dimensi Politik Kegaduhan Desember
By: AE Priyono

Konservatisasi keagamaan yang dipelopori MUI selama beberapa tahun berlakangan, mulai dari diterbitkannya fatwa anti-pluralisme hingga pengharaman Natal – yang diulang-ulang setiap Desember – sebenarnya mengandung konsekuensi politik yang berbahaya.

Pada perayaan Idul Fitri lebih dari tiga tahun lalu, seorang pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Al Andang L. Binawan, menulis sebuah artikel yang menyentuh hati.  Judul tulisan yang dimuat di harian Kompas (8 September 2010) itu adalah “Terima kasih, Islam” -- http://nasional.kompas.com/read/2010/09/08/07461835

Tulisan itu ditulis dengan gaya mirip surat pribadi, semacam renungan mengenai peran umat Islam Indonesia sebagai integrator bangsa, perekat hubungan-hubungan sosial-kultural yang harmonis, dan pengemban toleransi dalam kehidupan antar-golongan.
Saya tahu bahwa penulisnya tahu bahwa ketika dia menulis tulisan tersebut pada 2010, kejadian-kejadian kekerasan yang dipicu oleh aksi beberapa kelompok fundamentalis sebenarnya sudah mulai merebak. Penulis artikel itu seperti mengabaikan begitu saja peristiwa-peristiwa tersebut. Ia lebih suka memilih angle positif mengenai peranan konstruktif umat Islam dalam pembentukan wadah bersama untuk menyelenggarakan kehidupan kolektif yang inklusif. Ia menghargai pilihan umat Islam untuk melebur diri menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Menurutnya, pilihan itu adalah semacam pengorbanan karena umat Islam rela meredupkan identitas partikularistiknya – sambil menyembunyikan klaim mayoritarialnya – dan lalu menempuh sebuah strategi politik kebudayaan untuk memberi tempat bagi semua kelompok lain dalam kedudukan yang sama dan setara. Dengan politik kebudayaan semacam itu, kebesaran hati dan kepercayaan diri yang tinggi ditunjukkan oleh umat Islam. Mereka menempuh strategi itu karena keyakinan bahwa kehidupan kolektif sebagai bangsa adalah ladang amal, sebuah arena fastabiq al-khairat, di mana mereka membuka diri dan mengajak semua golongan lain untuk berpartisipasi di dalamnya. Dalam sejarah, kita mengetahui bagaimana pandangan Mohammad Hatta tentang pilihan itu – sebuah pandangan yang akhirnya juga dianut oleh Hadikusumo, Natsir, dan tokoh-tokoh Islam lainnya.
Melihat dengan perspektif seperti itu, penulis artikel di atas menilai bahwa umat Islam berjasa menciptakan format besar kehidupan publik dan civic di mana kelompok-kelompok minoritas bukan hanya memiliki hak untuk dilindungi tapi harus bisa merasa nyaman menjadi bagian inheren sebuah common-good. Untuk itulah ia merasa berkewajiban mengucapkan terima kasih yang tulus, karena umat Islam berhasil menerapkan ajaran Islam mengenai rahmatan lil-alamin. Ucapan terima kasih itu dikemukakan pada saat umat Islam merayakan Idul Fitri, tiga tahun lalu.

***
Sekarang, tiga tahun setelah ucapan terima kasih itu dikemukakan, saya tidak tahu apakah Andang Binawan masih berpikir seperti itu. Pada hari Natal yang akan segera dia rayakan tahun ini, dia pasti sudah atau sedang menyaksikan umat Islam kalang kabut dan ribut bertengkar dengan sesamanya sendiri mengenai boleh tidaknya mereka ikut merayakan hari besar itu dengan sekadar memberi ucapan selamat kepada orang-orang Kristen.

Makin tahun makin nyaring kelompok-kelompok umat Islam yang mengharamkan ucapan suka cita itu. Mulai dari spanduk-spanduk di jalanan terbuka, fatwa MUI, pernyataan resmi beberapa organisasi Islam, hingga sms anak-anak Muslim usia sekolah dasar, keributan menjelang Natal semakin meluas. Dan ini tak terhindarkan menimbulkan kesan bahwa ekspresi-ekspresi ekslusioner Muslim terhadap Kristen sesungguhnya masih sangat kuat, dan mudah dikobarkan. Mereka yang mengobarkan sentimen anti perayaan Natal berusaha memperlihatkan wacana bahwa perayaan Natal yang dilakukan kaum Nasrani adalah semacam agresi terhadap wilayah akidah kaum Muslim.

Suara-suara bising beberapa ulama yang berkeras kepala menyebarkan pandangan di atas – pandangan bahwa mengucapkan selamat Natal kepada orang-orang Kristen bisa merusak akidah – itu seperti mencemari pandangan jernih para ulama lain bahwa tindakan memberi ucapan selamat Natal hanyalah sebentuk praktek etika sosial. Lagi pula, demikian seorang ulama berpandangan, tidak ada masalah sama sekali memberi ucapan selamat menyambut kelahiran Nabi Isa yang dirayakan para pengikutnya.

Sebagian umat Islam menjadi bingung dengan pandangan yang saling bertolak belakang ini. Konflik internal di kalangan umat Islam terjadi, setidaknya pada tingkat percekcokan. MUI menjadi pemicu paling agresif, diikuti oleh beberapa organisasi Islam yang selama ini mendukungnya, sesuai dengan kalkulasi dan tujuan politik masing-masing.

Saya bisa merasakan betapa bingungnya orang-orang Kristen menghadapi sikap kaum Muslim yang terbelah-belah setiap memasuki bulan Desember. Tetapi di tengah-tengah kebingungan itu rata-rata mereka bersikap santai, dengan mengatakan tidak masalah diberi ucapan selamat atau tidak oleh saudara-saudara Muslimnya. Sebagian yang lain bahkan sangat memaklumi dan menganjurkan agar kaum Muslim tidak perlu mengucapkan ucapan selamat apapun jika itu bisa menganggu keyakinan mereka. Hanya sedikit yang bereaksi norak atau marah dan sinis dengan menegaskan bahwa umat Kristen tidak membutuhkan ucapan selamat apapun dari kaum Muslim.
Di tengah-tengah sikap rata-rata orang Kristen itu, perlu juga ditengok sikap rata-rata kaum Muslim pada umumnya yang mengambil pandangan moderat. Mereka dengan enteng tetap saja mengucapkan selamat Natal kepada rekan-rekan Kristennya. Mereka bahkan melihat sikap MUI aneh. Tak jarang kaum Muslim moderat ini mulai unjuk ayat dan dalil untuk menegaskan pandangan mereka bahwa tindakan memberi ucapan selamat itu justru dianjurkan karena kaum Muslim juga diminta menghormati semua Nabi, termasuk Nabi Isa, atau Yesus, alaihisalam. Jadi, mengucapkan selamat Natal bukan saja merupakan praktek etis dalam kehidupan sosial, tetapi juga sikap teologis untuk menghormati salah satu Nabi yang di dalam Qur’an disebut “sangat terkemuka di dunia dan di akhirat” itu.

***
Jadi, dengan melihat moderasi pada kedua kelompok agama itu, sesungguhnya kita perlu melihat kembali kegaduhan berkala di setiap Desember ini. Sementara mainstream pada kedua kelompok agama tidak menginginkan kegaduhan berlanjut menjadi konflik, kita melihat arus lain bekerja ke arah yang sebaliknya. Dan ini sepenuhnya adalah permainan politik belaka.
Upaya konservatisasi agama terus menerus dipertajam oleh agen-agen yang menginginkan konflik sosial berbasis agama makin meluas di sekitar kita. Tak tanggung-tanggung, agen konservatisasi itu adalah MUI sendiri. Ingat, sebelumnya MUI berhasil menelorkan fatwa anti-pluralisme dengan tujuan agar umat Islam menjadi kelompok eksklusif. Dengan cara ini umat Islam terus digosok-gosok ke arah eksklusivisme dalam kehidupan sosial-keagamaannya, dengan konsekuensi agar secara politik makin dikesankan sebagai kelompok yang menolak citizenship. Agenda untuk bertahan dan berjuang sebagai “umat” akan dianggap sebagai pilihan politik yang lebih absah ketimbang berintegrasi sebagai “bangsa.”
Demikianlah, jika umat Islam berhasil diprovokasi untuk bergerak di luar trajektori kebangsaan dan berada “di luar Indonesia,” maka mereka akan terus menjadi kambing congek abadi dalam berbagai dinamika politik nasional. Jika mereka berhasil terperosok ke dalam lobang jebakan itu, maka mereka tentu tak akan punya legitimasi lagi untuk terlibat dalam politik nasional lebih jauh ke masa depan. Jika demikian, alangkah sialnya nasib umat di bawah proyek konservatisasi MUI itu. ***
Sumber: http://m.islami.co/syndicate-blog/257/1 ... ember.html

He2x, tinggal dilihat saja apakah ribut2x kayak gini masih akan terus berlanjut di tahun2x ke depan? :green:
Sementara kelompok yang jadi sumber keributan malah bersikap cool aja. Dan ini yang bikin muslim2x yang masih punya "kesadaran" jadi makin malu sendiri.

Tapi saya jadi punya beberapa pertanyaan karena tulisan di atas. Benarkah larangan mengucapkan selamat natal itu krn faktor politis? Apa bukannya bersumber dari ajaran islam yang selalu meng-claim kelompoknya memang lebih segala-galanya dibanding kelompok lain?
Dan apakah benar kalau fatwa MUI ini diabaikan oleh sebagian (besar) muslim? Mestinya sih bisa dicek dengan gampang ke rekan2x yg kristen. Tahun ini terima ucapan selamat Natal dari rekan2x mereka yang muslim lebih banyak atau lebih sedikit?

Anyway, selamat Natal dan Tahun Baru untuk semua yang merayakannya. Damai di bumi, damai di hati. :supz: Saya suka sekali ungkapan itu.

Muslim galau soal ribut-ribut ucapan selamat Natal
Mirror
Faithfreedom forum static
Bang Maman
Posts: 9
Joined: Thu Jan 23, 2014 8:20 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Bang Maman »

Haram dong , kalo kami ngucapin berarti kami meng-IYA-kan hari kelahiran al masih . Itu artinya kami juga percaya isa benar-benar di salib
Bang Maman
Posts: 9
Joined: Thu Jan 23, 2014 8:20 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Bang Maman »

Haram hukumnya ,
Kalo kami mengucapkan selamat natal sama artinya dgn kami mengiyakan kelahiran "Sesembahan" kristiani, dan otomatis juga mengiyaka bahwa almasih benar-benar disalib
User avatar
CrimsonJack
Posts: 2189
Joined: Thu Oct 13, 2011 3:20 pm
Location: Tempat yang ada internetnya

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by CrimsonJack »

Jadi hari peringatan kelahiran nabi (maulid) itu selain mengiyakan kelahiran nabi juga sekaligus mengiyakan kematian nabi karena diracun/sakit?
User avatar
NYFGbY
Posts: 658
Joined: Thu Mar 01, 2012 12:30 am
Location: Di puncak Jayawijaya, menjaga agar salju tidak mencair.
Contact:

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by NYFGbY »

Bang Maman wrote:Haram dong , kalo kami ngucapin berarti kami meng-IYA-kan hari kelahiran al masih . Itu artinya kami juga percaya isa benar-benar di salib

..Apa hubungan mengucapkan kelahiran sama dgn percaya Isa di salib? islam memang telah membuat cara berpikir muslim menjadi aneh.
Bang Maman
Posts: 9
Joined: Thu Jan 23, 2014 8:20 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Bang Maman »

CrimsonJack wrote:Jadi hari peringatan kelahiran nabi (maulid) itu selain mengiyakan kelahiran nabi juga sekaligus mengiyakan kematian nabi karena diracun/sakit?
Hah ? Nabi mati di racun ?
Aku baca hadist nya kok , dia di racun sama wanita yahudi tapi gk mati di tempat , sahabat nabi yg ikut makan langsung mati keracunan, sedangkan nabi mati 3 tahun setelahnya . Apa bisa di bilang mati gara-gara di racun ?
Bang Maman
Posts: 9
Joined: Thu Jan 23, 2014 8:20 am

Re: Ucapkan Selamat Natal hukumnya haram

Post by Bang Maman »

Mengucapkan selamat natal dapat menggoyahkan akidah , sa$a halnya apabila non muslim mengucapkan dua kalimat sahadat
Post Reply