Kresetan wrote:jika emang dunia sekuler berhasil mengentaskan perbudakan atau menolak poligami itu bagus, tapi bukan berarti islam yang berkontribusi meminimalisir perbudakan/poligami jadi nggak bagus
Ternyata jauh di lubuk hati yang paling dalam ...
anda bisa juga dengan jujur mengatakan bahwa "mengentaskan poligami" adalah hal yang bagus.
Dengan begitu
anda mengakui bahwa poligami adalah hal yang tidak patut di apresiasi!! Saya sangat sependapat dengan anda! namun sayangnya tidak begitu dengan Quran.
Poligami tetap lestari dikalangan orang-orang yang memercayai Quran.... dan pada akhirnya ini menjadi polemik di masyarakat sekuler.
Masih ingat tokoh ini??
Tokoh yang pada akhirnya menjadi gunjingan masyarakat ini pada akhirnya "dilegalkan" melakukan perzinahan terselubung berkedok poligami karena diijinkan oleh Quran dan mengikuti panutan Muhammad.
Anda masih mau mengatakan bahwa islam berkontribusi meminimalisir poligami?? Bung, bukankah islam MELESTARIKAN poligami?
Apakah anda tidak merasa malu dengan kitab sebelah yang anda klaim habis-habisan telah dipalsukan yang mengutuk keras praktek poligami dan berupaya dengan sungguh sungguh bukan hanya
"meminimalisir" (seperti yang anda banggakan) ... namun untuk
mengentaskan poligami. Dan anda ingat? kitab sebelah selesai ditulis secara lengkap hampir 500 tahun sebelum Muhammad lahir.
Bung, seperti yang saya sampaikan ... sementara para pengikut "duladi" (dalam ilustrasi anda) masih bersikeras membuang limbah sortirannya di kali, warga penduduk lainnya sudah menciptakan insenerator canggih yang ramah lingkungan yang mengkonversi limbah-limbah menjadi bahan baku daur ulang. Namun entah mengapa para pengikut "duladi" yang fanatik ini ngotot bahwa caranya membuang limbah adalah kebijaksanaan paling sempurna di alam semesta, dan mendesak warga lainnya untuk mengikuti cara-cara kuno pembuangan sampah ke kali.
kre-setan wrote:
loh,, pentolan protesetan si martin luther aja merekomendasikan poligami sbg alternatif buat para karosetan yang hoby kumpul kebo dengan banyak wanita...sayangnya altrernatif poligami si martin nggak memuat aturan batasan berapa isteri yang boleh di poligami...jd islam merasa perlu MEMPERBAIKInya, batasnya cuma boleh 4 isteri saja.
....
kalau masalah legalisasi persetubuhan antara tuan budak, aturan jahudi dan islam dalam hal ini sama...tapi dalam islam ada larangan mengeksploitasi budak untuk menghasilkan uang lewat melacur, aturan ini nggak ada dalam jahudi jahudi.
Saya sering mendengarkan modus pembenaran diri seperti ini khususnya di FFI.
"Membantah kebusukan dengan kebusukan", atau
"Mempertahankan dalil yang dianggap 'benar' dengan membandingkannya dengan oknum kafir yang melanggar hukum." ...and even proud of it...
Saya nggak tau apakah anda bahkan memiliki dasar dan bukti atas klaim anda yang mengatakan bahwa "orang yahudi" (perhatikan istilah prasangka rasis ini, saya tidak bermaksud rasis, saya hanya menggunakan terminologi yang digunakan kre-setan, mungkin yang ia maksud adalah "yudaisme") melegalisasi persetubuhan diluar perkawinan dengan budak. Namun yang pasti, apabila mereka mengikuti hukum Musa dengan benar, siapapun pelakunya akan mendapat hukuman mati, dan si budak akan ikut di hukum mati
apabila ia bekerjasama dengan pelaku kesalahan, namun akan dilepaskan dan dimerdekakan
apabila ia diperkosa.
Demikian pula yang dengan yang tanpa bukti anda klaim menganjurkan poligami, oknum pentolan protestan bernama Martin Luther. Seandainya pun benar apa yang anda tuduhkan, yakinlah itu bukan satu-satunya kesalahan yang dilakukan Martin Luther.... Namun, yang jelas hal itu tidak selaras dengan pengajaran Alkitab.
Tetapi anehnya adalah, mengapa anda repot-repot menggunakan jalan panjang memutar membanding-bandingkan perilaku yang anda anggap mulia dalam ajaran anda dengan oknum-oknum pelanggar kaidah hukum dalam ajaran "kafir"? Kenapa anda tidak langsung membandingkan moralitas yang anda agung-agungkan dengan Yesus Kristus, tokoh terbesar dalam kekristenan?? Sekarang saya berbaik hati membagikan tips ini kepada anda... kalau anda bisa menemukan satu saja kaidah moral yang lebih unggul daripada apa yang dilakukan atau diajarkan Yesus dengan figur yang anda banggakan yang memiliki pseoudonym "duladi" dalam ilustrasi anda... akan ada banyak orang yang mualaf di forum ini.
kre-setan wrote:STATUS itu cuma perkara panggilan yang di kasi manusia,
STATUS budak yang di perlakukan manusiawi lebih baik dari pada STATUS merdeka tapi tidak di perlakukan manusiawi.
Saya setuju bahwa perlakuan tidak manusiawi kepada manusia (termasuk budak, karena budak juga manusia) adalah tidak terpuji.
Nah, anda juga pasti setuju bahwa memperkosa budak adalah perlakuan yang tidak manusiawi bukan?
Apakah "duladi" dalam ilustrasi anda dengan segenap pengajarannya
ilahinya sanggup melindungi budak dari penganiayaan seksual semacam ini??