saia wrote:nah gitu donk bro, langsung to the point (kita bahas ginian sudah 2 halaman ya??)
anda sudah tahu mengapa saia mengambil sample produk aqua dan di implementasikan pada perbedaan tuhan ... tuhan ...tuhan ...yang lain.
anda sudah tahu bagaimana menilai sebuah produk air minum yang 'handal', tapi jika anda sendiri menelitinya sendiri di Lab.
Mungkin memang benar juga jika konsumsi produk tsb karena sudah ber'bakti' pada masyarakat puluhan tahun tapi menurut saia tidak bisa dijadikan dasar bahwa produk itu sangat bagus, malah biasa saja.
supaya tidak panjang lebar jadi intinya jika anda ingin mengenal Allah, bukan Allah nya yang anda cari, melainkan sistem atau ajaran nya yg anda pelajari, kalau anda tanya hal semacam ini, misal "di mana Allah, kenapa anda bisa percaya sedangkan melihat saja tidak????" dan lain sebagainya, saya yakin bahkan paus yang ada di vatican pun tidak akan dapat memuaskan pertanyaan macam orang atheis sperti itu.saia wrote:anda tahu Fillico Beverly Hills??
per 750 ml dapat anda beli dengan Rp 1 juta per botol. (dah kek sales ), di kantor saia sudah dijual tuh ....
Image
secara fisik mirip 'Vodka' tapi sebenarnya itu adalah air minum ...
mana yang akan beli?? produk Aqua yang sudah "memasyarakat", di pinggir jalan pun banyak dijual atau produk dari Jepun ini?? (konsekuen dgn omongannya ya)
gini, jangan berkutat dengan masalah produk air minum, itu hanya implementasi saja.
saia tidak bisa membedakan mana Tuhan yang mahal dan mana Tuhan yang murahan, lha ketemu aja belum pernah. tapi saia menangkap pesan yg diberikan oleh anda, jadi anda memilih Tuhan anda sendiri berdasarkan 'hidayah', 'manfaat' dan 'aturan' yg diberikan Tuhan anda, tapi bagi sebagian orang menganggap itu biasa saja, malah 'murahan' karena kembali lagi pada anda sendiri, anda memilih karena 'SELERA' ....
jadi syahadat anda tidak terbukti malah terkesan 'bualan' yang dibuat-buat?? jika saia salah, maka tunjukkan bahwa allah swt adalah allah yg berbeda dengan allah yang lain, tapi ingat bro, sulit bagi saia menerima jawaban yang dogmatis seperti .... quran yg bilang seperti itu .... muhammad yang mengatakannya .... dsb
jadi hal ini berlaku umum untuk semua agama, jadi jika anda ingin menilai suatu kebearan ajaran agama, sebaiknya anda memulai dari mempelajari sistem dan tatacara dari penerapan agama itu,... menurut saya dlm agama manapun tuhan adalah sesuatu yg sangat tinggi dan agung derajatnya, jadi tak mungkin dapat dengan mudah anda berinteraksi langsung dengan Nya