Penyimpangan Sex pada muhammad

User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Murtadiningrat »

Percaya atau tidak ,dari berbagai macam jenis penyimpangan sex yang ada, muhammad sebagai nabi yang paling suci dan mulia pun pernah mengalaminya , mari kita bahas satu-satu , mohon tambahkan dan lengkapi artikel saya ini :

( Thanks to Murtad Mama, Walet dan rekan FFI lain buat artikelnya )

Jenis/Macam/Bentuk Kelainan Seksual / Penyimpangan Seks Manusia

Manusia atau nabi yang paling suci dan yang paling mulia pun tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja yang memiliki kecenderungan tidak normal / tidak wajar dalam menjalani hidup di dunia. Salah satu ketidakwajaran manusia dapat dilihat dari perilaku seksual menyimpang yang ada pada dirinya.

Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.

Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak selamanya ditolak oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas seks yang terjadi dan ada pula yang malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seksual ( Jangankan menolak secara tegas,orang yang menyindirpun langsung ditebas lehernya )

Untuk mengobati bentuk penyimpangan aktivitas seks diperlukan suatu bimbingan konseling yang baik ( Kita maklumi pada jaman muhammad belum ada konseling ), dukungan orang-orang terdekat serta peran serta masyarakat untuk memberantas segala bentuk penyimpangan seks yang tidak normal.

Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual :

1. Homoseksual / Homo / Homoseks
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.

Lagi seru dibahas di thread ini : viewtopic.php?f=3&t=32603" onclick="window.open(this.href);return false;

2. Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

Sudah terbukti di thread ini : viewtopic.php?f=5&t=32354" onclick="window.open(this.href);return false;

3. Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

Sudah terbukti di thread ini : viewtopic.php?f=89&t=17259" onclick="window.open(this.href);return false;


4. Fetishisme / Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak,pakaian wanita, kancut, kaus kaki, dsb.

Kemungkinan besar muhammad suka memakai baju aisyah untuk memuaskan nafsunya,bisa dilihat thread ini : viewtopic.php?f=3&t=32788" onclick="window.open(this.href);return false;

5. Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

Sudah jelas2 terbukti di thread ini : viewtopic.php?f=89&t=16462" onclick="window.open(this.href);return false;

6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil

Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.


Sudah jelas2 terbukti di thread ini : viewtopic.php?f=89&t=10341" onclick="window.open(this.href);return false;

7. Bestially

Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.


Temuan terbaru,dan sudah terbukti di sex-dengan-hewan-t38269/

Berikut , hadits sahihnya :
Muhammad sex dgn kambing (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71,--Number 660: Narrated Aisha:
Magic was worked on Allah's Apostle so that he used to think he having sex with his wives, however in fact he was actually having sex with with his goat.)
(Santet mempengaruhi rasulullah sehingga ia menyangka dirinya sedang sex dengan istri2nya, padahal ia sebenarnya berhubungan sex dengan kambing)

8. Incest

Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok,mertua dengan menantu , pria dengan tantenya , pria dengan saudara perempuannya


Sudah terbukti di thread ini : viewtopic.php?f=89&t=12994" onclick="window.open(this.href);return false; dan tambahan dari ayat quran : muhammad-bebas-ngesex-dgn-cara-incest-t37711/
9. Necrophilia / Necrofil

Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.


Silahkan anda boleh percaya atau tidak , tapi hadits ini memperkuat bukti bahwa Muhammad memang seorang Necrophilier :
post849005.html#p849005

10. Zoophilia

Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.

Belum terbukti pada diri muhammad , @netter FFI ,semoga kelak kita akan menemukan haditsnya

11. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

Tidak jauh beda dengan perilaku homoseksualitas pada muhammad ,threadnya sama dengan yang diatas,walaupun belum ada petunjuk yang jelas dari hadits ,tapi homoseksualiatas cenderung melakukan sodomi pada pasangannya , untuk mengetahui lebih jauh , ini temuan hadits terbaru sex-dengan-hewan-t38269/


12. Frotteurisme / Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.

Korelasinya sangat jelas pada hadits dibawah ini :

Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.
'Aisha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Apostle (may peace be upon him) married me when I was six years old, and I was admitted to his house when I was nine years old.

Menyatakan bahwa "legitnya" Aisha yang berumur 9 th secara fisik, seperti tharid (hidangan roti dan daging), tidak ada bandingannya.

Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Narrated Abu Musa:


Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."


3. Menganjurkan untuk mengawini anak2 gadis perawan yang masih ingusan sehingga bisa meraba2 mereka dan bermain2 dengan mereka.




Dari 12 Kelainan/Penyimpangan sex yang dikenal/ditemukan didunia,di diri muhammad sudah terbukti ditemukan 11 Penyimpangan sex yang pernah muhammad lakukan , subhahanallah..!! Sungguh mulia dan sempurna nabi yang satu ini..!! :finga: :finga:
Last edited by Murtadiningrat on Tue Aug 21, 2012 11:50 pm, edited 5 times in total.
Abu.Dzulfiqor
Posts: 17
Joined: Tue Sep 29, 2009 2:37 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Abu.Dzulfiqor »

WAH KAGET SAYA YUK KITA ANALISA SATU DULU

BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER

Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini.
Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu'l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : " Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq " (Tehzi'bu'l-tehzi'b, Ibn Hajar Al-`asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: " Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq" (Tehzi'b u'l-tehzi'b, IbnHajar Al- `asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu'l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: "Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok" (Mizanu'l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu'l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah



BUKTI #2: MEMINANG

Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: "Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya " (Tarikhu'l-umam wa'l-mamlu'k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara'l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M).

Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.



BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah

Menurut Ibn Hajar, "Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun... Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah " (Al-isabah fi tamyizi'l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu'l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.



BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma'

Menurut Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd: "Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la'ma'l-nubala', Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu'assasatu'l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: "Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]" (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: "Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun" (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: "Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H." (Taqribu'l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi'l-nisa', al-harfu'l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.



BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab karahiyati'l-isti`anah fi'l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: "ketika kita mencapai Shajarah". Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab Ghazwi'l-nisa' wa qitalihinnama`a'lrijal): "Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb]."

Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu'l-maghazi, Bab Ghazwati'l-khandaq wa hiya'l-ahza'b): "Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb."

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.



BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)

Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: "Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)" ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu'l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa'l-sa`atu adha' wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih
suka bermain (Lane's Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.



BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab

Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: "Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)". Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris "virgin".
Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah "wanita" (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah "wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan." Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya.



BUKTI #8. Text Qur'an

Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur'an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur'an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c) mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan "sampai usia menikah" sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur'an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan," berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?" Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur'an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.



BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan

Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.



SUMMARY:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di
Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur'an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.
User avatar
Yehuda
Posts: 2883
Joined: Fri Jan 18, 2008 8:07 pm
Location: Depok
Contact:

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Yehuda »

](*,)

Jiaaaaah...mulai melakukan pembenaran terhadap salah satu dosa muhammad...baiklah taruhlah muhammad menikahi aisyah pada umur 14 tahun tidak membuat muhammad menjadi lebih baik kan, ente berusaha menutupi salah satu dosa muhamad, ingat kang salah satu bukan satu-satunya.
Ini percuma kang...hadits yang ente bawakan diatas penuh dengan kontradiksi dan lebih parahnya lagi ente memilih hadits yang menunjukkan kalau aisyah tidak menikah umur 9 tahun sedangkan hadits yang memberitahu kalau aisyah menikah umur 9 tahun ente tolak dengan alasan kontradiksi ini dan itu...

Bagaimana ente bisa menolak satu hadits dan menerima yang lain sedangkan menurut teman sealiran ente (abdul) mengatakan kalau hadits dan quran itu sederajat, masalahnya hadits mana yang sederajat dan mana yang tidak? Karena ada beberapa hadits yang menurut dia ngaco...

Peace...

:-#
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by walet »

SOAL AISYAH TIDAK BISA DIBANTAH DAN DIGANGGU GUGAT

KARENA SOAL AISYAH ada di 3 hadist paling Sahih yaitu:

1. Bukhari
2. Muslim
3. Abu Dawud
Mufassiri
Posts: 84
Joined: Sat Apr 18, 2009 8:21 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Mufassiri »

Aisyah pernah berkata aku sedang bermain ayunan tiba2 nabi datang dan membawaku dan langsung menikahiku

PEACE...

:-# :-$
User avatar
Yehuda
Posts: 2883
Joined: Fri Jan 18, 2008 8:07 pm
Location: Depok
Contact:

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Yehuda »

Jadi mana hadits yang palsu mana hadits yang asli? Silakan kang abu! Sehingga para kafir disini bisa merujuk dari hadits itu.

Peace...

O:)
User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Murtadiningrat »

1 dari 11 penyimpangan sex muhammad sudah dibela dan dicoba dikotak-kotik berharap muhamad akan menjadi lebih sedikit bermoral (walaupun hadits2 tsb tidak bisa dibantah kesahihannya dan alasan2 tsb tidak masuk akal) tapi masih ada 10 penyimpangan sex muhammad lainnya yang belum bisa dibantah,artinya muhammad masih hina dan tercela dimata gua,ayoo bantah 11 penyimpangan sex lainnya yg pernah muhammad lakukan supaya nama besar muhammad tidak ternodai oleh hadits2 tsb !
Last edited by Murtadiningrat on Wed Aug 22, 2012 12:00 am, edited 2 times in total.
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by walet »

Image

Hadis

http://en.wikipedia.org/wiki/Hadith
http://en.wikipedia.org/wiki/Six_major_ ... ollections



Dari artikel wikipedia diatas, kita dapat mengurutkan hadis sahih dari paling sahih sampai yang kurang sahih dan akan didapatkan:

Sunni Muslims view the Six major Hadith collections as their most important. They are, in order of authenticity [2]:
1. Sahih Bukhari, collected by Imam Bukhari (d. 870), includes 7275 hadiths
2. Sahih Muslim, collected by Muslim b. al-Hajjaj (d. 875), includes 9200
3. Sunan al-Sughra, collected by al-Nasa'i (d. 915)
4. Sunan Abi Da'ud, collected by Abu Da'ud (d. 888)
5. Sunan al-Tirmidhi, collected by al-Tirmidhi (d. 892)
6. This one is disputed. Sometimes referred to as Al-Muwatta, collected by Imam Malik (d. 796) and sometimes, Sunan Ibn Majah, collected by Ibn Majah (d. 886). Some have even considered Sunan al-Darami to be the sixth.


Referensi:
[2] Various Issues About Hadiths

Jadi Bukhari, Muslim, dan Abi Daud adalah hadis sangat sahih.

Mari kita lihat hadis-hadis tersebut:

Sahih Bukhari
Hadist Bukhari wrote:Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64

http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 07.062.064
Narrated 'Aisha: that the Prophet married her when she was six years old and he consummated his
marriage when she was nine years old, and then she remained with him for nine years (i.e., till
his death).


Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 065.

Narrated By 'Aisha: That the Prophet married her when she was six years old and he consummated
his marriage when she was nine years old. Hisham said: I have been informed that 'Aisha
remained with the Prophet for nine years (i.e. till his death)."


Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88

http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 07.062.088
Narrated 'Ursa: The Prophet wrote the (marriage contract) with 'Aisha while she was six years old
and consummated his marriage with her while she was nine years old and she remained with him for
nine years (i.e. till his death).


Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236

http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 05.058.236
Narrated Hisham's father: Khadija died three years before the Prophet departed to Medina. He
stayed there for two years or so and then he married 'Aisha when she was a girl of six years of
age, and he consumed (sic – consummated) that marriage when she was nine years old.

Sahih Muslim
Sahih Muslim wrote:Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.

'Aisha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Apostle (may peace be upon him) married me
when I was six years old, and I was admitted to his house when I was nine years old.
Sunan Abu Dawud
Sunan Abu Dawud wrote:Sunan Abu Dawud, Vol. 2, #2116:

"Aisha said, "The Apostle of Allah married me when I was seven years old." (The narrator Sulaiman
said: "Or six years."). "He had intercourse with me when I was 9 years old."


Sunan Abu Dawud. Book 36. General Behavior. Hadith 4914.

Narrated 'Aisha, Ummul Mu'minin : When the Apostle of Allah (pbuh) arrived after the expedition
to Tabuk or Khaybar (the narrator is doubtful), the draught raised an end of a curtain which was
hung in front of her store-room, revealing some dolls which belonged to her.

He asked: What is this? She replied: My dolls. Among them he saw a horse with wings made of
rags, and asked: What is this I see among them? She replied: A horse. He asked: What is this that
it has on it? She replied: Two wings. He asked: A horse with two wings? She replied: Have you not
heard that Solomon had horses with wings? She said: Thereupon the Apostle of Allah (pbuh) laughed
so heartily that I could see his molar teeth.


Selengkapnya:

nilai-moral-nabi-yg-meniduri-gadis-9-th-t53/
aisyah-digauli-ketika-umur-9th-t20875/


Silakan percaya sama penjahat kelamin dari gurun pasir tandus.

Ini wajah Nabi Besar Muhammad Salawah Wa Pedhopil Wassalam.

Image
User avatar
Murtadiningrat
Posts: 662
Joined: Mon Jan 05, 2009 8:54 am

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Murtadiningrat »

Sundul lagi threat lama ahh.... :-"
User avatar
che guevara
Posts: 3
Joined: Thu Jul 31, 2008 9:23 am

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by che guevara »

Bangsat model Muhammad layak dikebiri.
User avatar
Raven_13
Posts: 718
Joined: Wed Sep 08, 2010 11:53 pm
Location: somewhere in South East Asia...

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Raven_13 »

sundul ah....
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Tuanku »

gila nieh kapir,otaknya mesum abiezz. ini sih fitnah gila-gilaan dan membabi buta. sama sekali tak ada bukti,semua itu hanya hasil interpertasi otak mesumnya sendiri. otak kl sdh mesum,lobang jarum juga dikhayalkan sbg lobang vagina. dasar otak mesum. gak bisa berpikiran waras. manusia mulia kok difitnah spt itu,emangnya elu,beda donk,nabi dg kamu.
User avatar
bigkong
Posts: 555
Joined: Wed Jun 30, 2010 2:49 am

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by bigkong »

Tuanku wrote:gila nieh kapir,otaknya mesum abiezz. ini sih fitnah gila-gilaan dan membabi buta. sama sekali tak ada bukti,semua itu hanya hasil interpertasi otak mesumnya sendiri. .
sebelum anda mewek-mewek bilang fitnah, kenapa tidak anda crosschek dulu kebenaran dari hadist-hadist diatas??
dan seharusnya komentar gila lebih cocok di berikan pada mohamad bro, daripada penyuguh bukti.

"gila nih momed, udah bangkotan bau tanah, masih juga doyan sama anak ingusan. Bukannya sibuk ngurus umat yang tolol-tolol malah sibuk ngurus syahwat". gitu seharusnya bro.... :green:
Tuanku wrote:otak kl sdh mesum,lobang jarum juga dikhayalkan sbg lobang vagina. dasar otak mesum. gak bisa berpikiran waras.
lha itu dia bro.....
Aneh ga ada nabi yang katanya manusia sempurna kok bisa otaknya mesum, sampe anak-anak aja di embat juga. :lol:
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Tuanku »

TIDAK ADA BUKTI. hanya prasangka otak mesum kalian sendiri dg hanya berdasar cuma hadist,itupun terjemahan yg kalian artikan sendiri sesuai imajinasi otak mesum kalian sendiri. padahal hadis2 tsb jika pengartiannya spt apa yg kamu pikirkan,mk akan bertentangan dg ayat2 quran. jadi TAK MUNGKIN,jelas itu semua hanya fitnah hasil kedengkian hati kalian thd nabi.
lisaduri
Posts: 3
Joined: Tue Oct 19, 2010 4:30 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by lisaduri »

klo gak tau tentang islam jangan mengada - bro ..... ente sendiri juga belum tau seluk beluk agama ente ... bahkan ente sendiri belum tentu tau riwayat orang tua ente ... jadi klo ente gak suka ama muslim ya jangan memfitnah nabi muhammad SAW ....
User avatar
Raven_13
Posts: 718
Joined: Wed Sep 08, 2010 11:53 pm
Location: somewhere in South East Asia...

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by Raven_13 »

Tuanku wrote:TIDAK ADA BUKTI. hanya prasangka otak mesum kalian sendiri dg hanya berdasar cuma hadist,itupun terjemahan yg kalian artikan sendiri sesuai imajinasi otak mesum kalian sendiri. padahal hadis2 tsb jika pengartiannya spt apa yg kamu pikirkan,mk akan bertentangan dg ayat2 quran. jadi TAK MUNGKIN,jelas itu semua hanya fitnah hasil kedengkian hati kalian thd nabi.
lisaduri wrote:klo gak tau tentang islam jangan mengada - bro ..... ente sendiri juga belum tau seluk beluk agama ente ... bahkan ente sendiri belum tentu tau riwayat orang tua ente ... jadi klo ente gak suka ama muslim ya jangan memfitnah nabi muhammad SAW ....
Bapak2 dan Ibu2 sekalian...

Saya mengerti perasaan anda sekalian...

Memang berat menerima sesuatu yang kita percayai dari kecil adalah baik dan mulia...

Tapi itu semuanya berasal dari hadits sahih...

Silakan baca lebih lanjut di http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p668937
mengenai "MENGAPA MUSLIM HARUS MENERIMA HADIST2 SAHIH.... TERMASUK DI DALAMNYA KISAH2 YANG MENJABARKAN KEJAHATAN MUHAMMAD?"

Mereka yang berani membuka hati nurani dan nalar pikirnya akan menyadari ada sesuatu yang amat-amat salah dengan ajaran islam ini...

Anda sudah mengambil keputusan yang benar untuk berani beragumentasi dengan kami di sini...
Anda tidak sendiri di sini...
Kenapa hanya berhenti di perdebatan dan pemaksaan apa yang anda ketahui selama ini?

Tiada pemaksaan...
Tiada ancaman...

Yang kami minta adalah silakan bandingkan tuduhan di atas (dan semua di FFI ini) dengan sumber2/referensi yang anda miliki saat ini...
Dan lihatlah betapa bejatnya nabi yang anda puja2 dan doakan 5x sehari itu!

Jika dari kelakuan nabi anda saja tidak bisa diterima dengan akal sehat,
apalagi semua ajaran yang hanya datang dari mulutnya?

Silakan direnungkan baik2...

Anda berdua masih punya kesempatan...
Jangan sia-siakan!
andika
Posts: 9
Joined: Mon Oct 18, 2010 8:56 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by andika »

Murtadiningrat wrote:Percaya atau tidak ,dari berbagai macam jenis penyimpangan sex yang ada, muhammad sebagai nabi yang paling suci dan mulia pun pernah mengalaminya , mari kita bahas satu-satu , mohon tambahkan dan lengkapi artikel saya ini :

( Thanks to Murtad Mama, Walet dan rekan FFI lain buat artikelnya )

Jenis/Macam/Bentuk Kelainan Seksual / Penyimpangan Seks Manusia

Manusia atau nabi yang paling suci dan yang paling mulia pun tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja yang memiliki kecenderungan tidak normal / tidak wajar dalam menjalani hidup di dunia. Salah satu ketidakwajaran manusia dapat dilihat dari perilaku seksual menyimpang yang ada pada dirinya.

Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.

Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak selamanya ditolak oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas seks yang terjadi dan ada pula yang malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seksual ( Jangankan menolak secara tegas,orang yang menyindirpun langsung ditebas lehernya )

Untuk mengobati bentuk penyimpangan aktivitas seks diperlukan suatu bimbingan konseling yang baik ( Kita maklumi pada jaman muhammad belum ada konseling ), dukungan orang-orang terdekat serta peran serta masyarakat untuk memberantas segala bentuk penyimpangan seks yang tidak normal.

Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual :

1. Homoseksual / Homo / Homoseks
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.

Lagi seru dibahas di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... =3&t=32603" onclick="window.open(this.href);return false;

2. Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

Sudah terbukti di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... =5&t=32354" onclick="window.open(this.href);return false;

3. Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

Sudah terbukti di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 89&t=17259" onclick="window.open(this.href);return false;


4. Fetishisme / Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak,pakaian wanita, kancut, kaus kaki, dsb.

Kemungkinan besar muhammad suka memakai baju aisyah untuk memuaskan nafsunya,bisa dilihat thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... =3&t=32788" onclick="window.open(this.href);return false;

5. Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

Sudah jelas2 terbukti di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 89&t=16462" onclick="window.open(this.href);return false;

6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil

Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.


Sudah jelas2 terbukti di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 89&t=10341" onclick="window.open(this.href);return false;

7. Bestially

Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.


Belum terbukti pada diri muhammad , @netter FFI ,semoga kelak kita akan menemukan haditsnya
8. Incest

Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok,mertua dengan menantu , pria dengan tantenya , pria dengan saudara perempuannya


Sudah terbukti di thread ini : http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 89&t=12994" onclick="window.open(this.href);return false;
9. Necrophilia / Necrofil

Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.


Belum terbukti pada diri muhammad , @netter FFI ,semoga kelak kita akan menemukan haditsnya

10. Zoophilia

Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.

Belum terbukti pada diri muhammad , @netter FFI ,semoga kelak kita akan menemukan haditsnya

11. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

Tidak jauh beda dengan perilaku homoseksualitas pada muhammad ,threadnya sama dengan yang diatas,walaupun belum ada petunjuk yang jelas dari hadits ,tapi homoseksualiatas cenderung melakukan sodomi pada pasangannya.


12. Frotteurisme / Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.

Korelasinya sangat jelas pada hadits dibawah ini :

Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.
'Aisha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Apostle (may peace be upon him) married me when I was six years old, and I was admitted to his house when I was nine years old.

Menyatakan bahwa "legitnya" Aisha yang berumur 9 th secara fisik, seperti tharid (hidangan roti dan daging), tidak ada bandingannya.

Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Narrated Abu Musa:


Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."


3. Menganjurkan untuk mengawini anak2 gadis perawan yang masih ingusan sehingga bisa meraba2 mereka dan bermain2 dengan mereka.




Dari 12 Kelainan/Penyimpangan sex yang dikenal/ditemukan didunia,di diri muhammad sudah terbukti ditemukan 9 Penyimpangan sex yang pernah muhammad lakukan , subhahanallah..!! Sungguh mulia dan sempurna nabi yang satu ini..!! :finga: :finga:

nih coba baca kalau anda memandang Rasulullah Muhammad,saw adalah seorang Pedofilia...http://yopienoorr.wordpress.com/2010/08 ... h-7-tahun/

semoga sadar.
Last edited by andika on Tue Oct 19, 2010 9:13 pm, edited 1 time in total.
lisaduri
Posts: 3
Joined: Tue Oct 19, 2010 4:30 pm

Re: Penyimpangan Sex pada muhammad

Post by lisaduri »

lisaduri wrote:klo gak tau tentang islam jangan mengada - bro ..... ente sendiri juga belum tau seluk beluk agama ente ... bahkan ente sendiri belum tentu tau riwayat orang tua ente ... jadi klo ente gak suka ama muslim ya jangan memfitnah nabi muhammad SAW ....
Raven_13 wrote:Bapak2 dan Ibu2 sekalian...

Saya mengerti perasaan anda sekalian...

Memang berat menerima sesuatu yang kita percayai dari kecil adalah baik dan mulia...

Tapi itu semuanya berasal dari hadits sahih...
terima kasih ente telah mengerti perasaan kami, kami tidak merasa berat dan terbebani apa yang kami percaya dari kecil, dan karena itulah kami sangat bersyukur serta sangat beruntung sekali kami terlahir dalam keadaan islam
Raven_13 wrote:Silakan baca lebih lanjut di http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p668937
mengenai "MENGAPA MUSLIM HARUS MENERIMA HADIST2 SAHIH.... TERMASUK DI DALAMNYA KISAH2 YANG MENJABARKAN KEJAHATAN MUHAMMAD?"
Raven_13 wrote:MENGAPA MUSLIM HARUS MENERIMA HADIST2 SAHIH.... TERMASUK DI DALAMNYA KISAH2 YANG MENJABARKAN KEJAHATAN MUHAMMAD?

Pertama:
Hadits (bahasa arab: الحديث) adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum dibawah Al Qur'an.
Klasifikasi berdasarkan tingkat keaslian hadits:
Kategorisasi tingkat keaslian hadits adalah klasifikasi yang paling penting dan merupakan kesimpulan terhadap tingkat penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut. Tingkatan hadits pada klasifikasi ini terbagi menjadi 4 tingkat yakni shahih, hasan, da'if dan maudu':
> Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
.. 1. Sanadnya bersambung;
.. 2. Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
.. 3. Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadits .
> Hadits Hasan, bila hadits yg tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
> Hadits Dhaif (lemah), ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
> Hadits Maudu', bila hadits dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.

Periwayat Hadits yang diterima oleh Muslim:
1. Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H)
2. Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H)
3. Sunan Abu Daud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H)
4. Sunan at-Turmudzi, disusun oleh At-Turmudzi (209-279 H)
5. Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H)
6. Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273)
7. Imam Ahmad bin Hambal
8. Imam Malik
9. Ad-Darimi

Saya sungguh heran pada muslim. Sering sekali menolak hadits yang nyata2 sudah lulus sensor alias lulus uji kesahihan, maka dunia muslim secara universal mengkategorikannya sebagai hadits sahih, contoh yang paling dipercaya yaitu sahih Bukhari.
Terutama saya sampaikan untuk muslim yang suka meragukan hadits sahih:
Hadits yang sudah ditetapkan sahih oleh jenius2 muslim yang dipercayakan untuk menyaring hadits itu sahih atau tidak seharusnya tidak mungkin sanadnya putus, penuturnya tidak punya akredibilitas, dan matan-nya ngawur KECUALI jenius2 muslim yang diberi otoritas untuk menyaring hadits itu terlalu ****.
ataukah..
anda yang meragukan ke-sahih-an hadits yg telah ditetapkan sahih merasa lebih PINTAR dari pada kalangan yg telah menetapkannya?
perbedaan antara Al - Quran dengan Hadist :

1. Lafadh dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah. Sedang Hadis Qudsi lafadh (redaksinya) dari Rasulullah–Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.

2. Al-Qur’an adalah mutawatir (tidak diragukan kesahihannya). Sedang Hadis Qudsi sama dengan hadis-hadis yang lain, bisa sahih, hasan, dha’if dan bahkan palsu. Sehingga perlu diteliti seperti hadis-hadis lain.

perkembangan Hadist terbagi antara lain :

Para ulama membagi perkembangan hadits itu kepada 7 periode yaitu :

a. Masa wahyu dan pembentukan hukum ( pada Zaman Rasulullah SAW : 13 SH - 11 SH ).

b. Masa pembatasan riwayat ( masa khulafaur-rasyidin : 12-40 H ).

c. Masa pencarian hadits ( pada masa generasi tabi'in dan sahabat-sahabat muda : 41 H - akhir abad 1 H ).

d. Masa pembukuan hadits ( permulaan abad II H ).

e. Masa penyaringan dan seleksi ketat ( awal abad III H ) sampai selesai.

f. Masa penyusunan kitab-kitab koleksi ( awal abad IV H sampai jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H ).

g. Masa pembuatan kitab syarah hadits, kitab-kitab tahrij dan penyusunan kitab-kitab koleksi yang lebih umum ( 656 H dan seterusnya ).

Pada zaman Rasulullah SAW al-Hadits belum pernah dituliskan sebab :

a. Rasulullah SAW sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang diizinkan beliau sebagai catatan pribadi.

b. Rasulullah SAW berada ditengah-tengah umat Islam sehingga dirasa tidak sangat perlu untuk dituliskan pada waktu itu.

c. Kemampuan tulis baca di kalangan sahabat sangat terbatas.

d. Umat Islam sedang dikonsentrasikan kepada Al-Qur'an.

e. Kesibukan-kesibukan ummat Islam yang luar biasa dalam menghadapi perjuangan da'wah yang sangat penting.

Pada zaman-zaman berikutnya pun ternyata al-Hadits belum sempat dibukukan karena sebab-sebab tertentu. Baru pada zaman �Umar bin Abdul Azis, khalifah ke-8 dari dinasti Bani Umayyah ( 99-101 H ) timbul inisiatif secara resmi untuk menulis dan membukukan hadits itu. Sebelumnya hadits-hadits itu hanya disampaikan melalui hafalan-hafalan para sahabat yang kebetulan hidup lama setelah Nabi wafat dan pada sa'at generasi tabi'in mencari hadits-hadits itu.

Diantara sahabat-sahabat itu ialah :

Abu Hurairah, meriwayatkan hadits sekitar 5374 buah. Abdullah bin � Umar bin Khattab, meriwayatkan sekitar 2630 buah. Anas bin Malik, meriwayatkan sebanyak 2286 buah. Abdullah bin �Abbas, meriwayatkan sebanyak 1160 buah. �Aisyah Ummul Mu'minin, meriwayatkan sebanyak 2210 buah. Jabir bin �Abdillah meriwayatkan sebanyak 1540 buah. Abu Sa'id al-Hudri meriwayatkan 1170 buah.

Kenapa kemudian Hadits Dikodifikasi.

Kodifikasi Hadits itu justru dilatar belakangi oleh adanya usaha-usaha untuk membuat dan menyebarluaskan hadits-hadits palsu dikalangan ummat Islam, baik yang dibuat oleh ummat Islam sendiri karena maksud-maksud tertentu, maupun oleh orang-orang luar yang sengaja untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dan sampai saat ini ternyata masih banyak hadits-hadits palsu itu bertebaran dalam beberapa literatur kaum Muslimin. Di samping itu tidak sedikit pula kesalahan-kesalahan yang berkembang dikalangan masyarakat Islam, berupa anggapan terhadap pepatah-pepatah dalam bahasa Arab yang dinilai mereka sebagai hadits.

Walaupun ditinjau dari segi isi materinya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pokok ajaran Islam, tetapi kita tetap tidak boleh mengatakan bahwa sesuatu ucapan itu sebagai ucapan Rasulullah kalau memang bukan sabda Rasul. Sebab Sabda Rasulullah : " Barangsiapa berdusta atas namaku maka siap-siap saja tempatnya dineraka ".

Alhamdulillah, berkat jasa-jasa dari ulama-ulama yang saleh, hadits-hadits itu kemudian sempat dibukukan dalam berbagai macam buku, serta diadakan seleksi-seleksi ketat oleh mereka sampai melahirkan satu disiplin ilmu tersendiri yang disebut Ilmu Musthalah Hadits. Walaupun usaha mereka belum dapat membendung seluruh usaha-usaha penyebaran hadits-hadits palsu dan lemah, namun mereka telah melahirkan norma-norma dan pedoman-pedoman khusus untuk mengadakan seleksi sebaik-baiknya yang dituangkan dalam ilmu musthalah hadits tersebut.

Sehingga dengan pedoman itu ummat Islam sekarang pun dapat mengadakan seleksi-seleksi seperlunya. Nama-nama Ishak bin Rahawih, Imam Bukhari, Imam Muslim, ar-Rama at-Turmudzi, al-Madini, Ibnu Shalah dan banyak lagi ulama-ulama saleh lainnya adalah rentetan nama-nama yang besar jasanya dalam usaha penyelamatan hadits-hadits dari kepalsuan-kepalsuan sehingga lahirlah ilmu tersebut.

A. Cara penyusunan kitab-kitab hadits.

Dalam penyusunan kitab-kitab hadits para ulama menempuh cara-cara antara lain :

1. Penyusunan berdasarkan bab-bab fiqhiyah, mengumpulkan hadits-hadits yang berhubungan dengan shalat umpamanya dalam babush-shalah,hadits-hadits yang berhubungan dengan masalah wudhu dalam babul-wudhu dan sebagainya. Cara ini terbagi dua macam :

a. Dengan mengkhususkan hadits-hadits yang shahih saja, seperti yang ditempuh oleh Imam Bukhari dan Muslim.

b. Dengan tidak mengkhususkan hadits-hadits yang shahih ( asal tidak munkar ), seperti yang ditempuh oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'I, dan sebagainya.

2. Penyusunan berdasarkan nama-nama sahabat yang meriwayatkannya. Cara ini terbagi dua macam :

a. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan abjad.

b. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan nama qabilah. Mereka dahulukan Banu Hasyim, kemudian qabilah yang terdekat dengan Rasulullah.

c. Dengan menyusun nama-nama sahabat berdasarkan kronologik masuknya Islam. Mereka didahulukan sahabat-sahabat yang termasuk assabiqunal awwalun kemudian ahlul Badr, kemudian ahlul Hudaibiyah, kemudian yang turut hijrah dan seterusnya.

d. Dengan menyusun sebagaimana ketiga dan dibagi-bagi berdasarkan awamir, nawahi, ikhbar, ibadat, dan af'alun nabi. Seperti yang ditempuh oleh Ibnu Hibban dalam shahehnya.

3. Penyusunan berdasarkan abjad-abjad huruf dari awal matan hadits, seperti yang ditempuh oleh Abu Mansur Abdailani dalam Musnadul Firdausi dan oleh as-Suyuti dalam Jamiush-Shagir.

B. Kitab-kitab Hadits Pada Abad ke I H.

1. Ash-Shahifah oleh Imam Ali bin Abi Thalib.

2. Ash-Shadiqah oleh Imam Abdullah bin Amr bin �Ash.

3. Daftar oleh Imam Muhammad bin Muslim ( 50 - 124 H ).

4. Kutub oleh Imam Abu Bakar bin Hazmin.

Keempat-empatnya tidak sampai ke tangan kita, jadi hanya berdasarkan keterangan sejarah saja yang dapat dipertanggung-jawabkan.

C. Kitab-kitab Hadits Pada Abad ke-2 H.

1. Al-Musnad oleh Imam Abu Hanifah an-Nu'man ( wafat 150 H ).

2. Al-Muwaththa oleh Imam Malik Anas ( 93 - 179 H ).

3. Al-Musnad oleh Muhammad bin Idris asy-Syafi'I ( 150 - 204 H ).

4. Mukhtaliful Hadits oleh Muh, bin Idris asy-Syafi'I ( 150 - 204 H ).

5. Al-Musnad oleh Imam Ali Ridha al-Katsin ( 148 - 203 H ).

6. Al-Jami' oleh Abdulrazaq al-Hamam ash Shan'ani ( wafat 311 H ).

7. Mushannaf oleh Imam Syu'bah bin Jajaj ( 80 - 180 H ).

8. Mushannaf oleh Imam Laits bin Sa'ud ( 94 - 175 H ).

9. Mushannaf oleh Imam Sufyan bin �Uyaina ( 107 - 190 H ).

10.as-Sunnah oleh Imam Abdurrahman bin �Amr al-Auza'i ( wafat 157 H ).

11.as-Sunnah oleh Imam Abd bin Zubair b. Isa al-Asadi.

Seluruh kitab-kitab hadits yang ada pada abad ini tidak sampai kepada kita kecuali 5 buah saja yaitu nomor 1 sampai dengan 5.
D. Kitab-kitab Hadits pada abad ke-3 H.

1. Ash-Shahih oleh Imam Muh bin Ismail al-Bukhari ( 194 - 256 H ).

2. Ash-Shahih oleh Imam Muslim al-Hajjaj ( 204 - 261 H ).

3. As-Sunan oleh Imam Abu Isa at-Tirmidzi ( 209 - 279 H ).

4. As-Sunan oleh Imam Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy'at ( 202 - 275 H ).

5. As-Sunan oleh Imam Ahmad b.Sya'ab an-Nasai ( 215 - 303 H ).

6. As-Sunan oleh Imam Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman ad Damiri ( 181 - 255 H ).

7. As-Sunan oleh Imam Muhammad bin Yazid bin Majah Ibnu Majah ( 209 - 273 H ).

8. Al-Musnad oleh Imam Ahmad bin Hambal ( 164 - 241 H).

9. Al-Muntaqa al-Ahkam oleh Imam Abd Hamid bin Jarud ( wafat 307 H ).

10. Al-Mushannaf oleh Imam Ibn. Abi Syaibah ( wafat 235 H ).

11. Al-Kitab oleh Muhammad Sa'id bin Manshur ( wafat 227 H ).

12. Al-Mushannaf oleh Imam Muhammad Sa'id bin Manshur ( wafat 227 H ).

13. Tandzibul Afsar oleh Imam Muhammad bin Jarir at-Thobari ( wafat 310 H ).

14. Al-Musnadul Kabir oleh Imam Baqi bin Makhlad al-Qurthubi ( wafat 276 H ).

15. Al-Musnad oleh Imam Ishak bin Rawahaih ( wafat 237 H ).

16. Al-Musnad oleh Imam �Ubaidillah bin Musa ( wafat 213 H ).

17. Al-Musnad oleh Abdibni ibn Humaid ( wafat 249 H ).

18. Al-Musnad oleh Imam Abu Ya'la ( wafat 307 H ).

19. Al-Musnad oleh Imam Ibn. Abi Usamah al-Harits ibn Muhammad at-Tamimi ( 282 H ).

20. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Abi �Ashim Ahmad bin Amr asy-Syaibani ( wafat 287 H ).

21. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Abi'amrin Muhammad bin Yahya Aladani ( wafat 243 H ).

22. Al-Musnad oleh Imam Ibrahim bin al-Askari ( wafat 282 H ).

23. Al-Musnad oleh Imam bin Ahmad bin Syu'aib an-Nasai ( wafat 303 H ).

24. Al-Musnad oleh Imam Ibrahim bin Ismail at-Tusi al-Anbari ( wafat 280 H ).

25. Al-Musnad oleh Imam Musaddad bin Musarhadin ( wafat 228 ).

Dan masih banyak sekali kitab-kitab musnad yang ditulis oleh para ulama abad ini.

E. Kitab-kitab Hadits Pada Abad ke-4 H.

1. Al-Mu'jam Kabir, ash-Shagir dan al-Ausath oleh Imam Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani ( wafat 360 H ).

2. As-Sunan oleh Imam Darulkutni ( wafat 385 H ).

3. Ash-Shahih oleh Imam Abu Hatim Muhammad bin Habban ( wafat 354 H ).

4. Ash-Shahih oleh Imam Abu �Awanah Ya'qub bin Ishaq ( wafat 316 H ).

5. Ash-Shahih oleh Imam Ibnu Huzaimah Muhammad bin Ishaq ( wafat 311 H ).

6. Al-Muntaqa oleh Imam Ibnu Saqni Sa'id bin'Usman al-Baghdadi ( wafat 353 H ).

7. Al-Muntaqa oleh Imam Qasim bin Asbagh ( wafat 340 H ).

8. Al-Mushannaf oleh Imam Thahawi ( wafat 321 H ).

9. Al-Musnad oleh Imam Ibnu Jami Muhammad bin Ahmad ( wafat 402 H ).

10.Al-Musnad oleh Imam Muhammad bin Ishaq ( wafat 313 H ).

11.Al-Musnad oleh Imam Hawarizni ( wafat 425 H ).

12.Al-Musnad oleh Imam Ibnu Natsir ar-Razi ( wafat 385 H ).

13.Al-Mustadrak �ala-Shahihaini oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim an-Naisaburi ( 321 - 405 H ).

F. Tingkatan Kitab Hadits.

Menurut penyelidikan para ulama ahli hadits secara garis besar tingkatan kitab-kitab hadits tersebut bisa dibagi sebagai berikut :

1. Kitab Hadits ash-Shahih yaitu kitab-kitab hadits yang telah diusahakan para penulisnya untuk hanya menghimpun hadits-hadits yang shahih saja.

2. Kitab-kitab Sunan yaitu kitab-kitab hadits yang tidak sampai kepada derajat munkar. Walaupun mereka memasukkan juga hadits-hadits yang dha'if ( yang tidak sampai kepada munkar ). Dan sebagian mereka menjelaskan kedha'ifannya.

3. Kitab-kitab Musnad yaitu kitab-kitab hadits yang jumlahnya sangat banyak sekali. Para penghimpunnya memasukkan hadits-hadits tersebut tanpa penyaringan yang seksama dan teliti. Oleh karena itu didalamnya bercampur-baur diantara hadits-hadits yang shahih, yang dha'if dan yang lebih rendah lagi. Adapun kitab-kitab lain adalah disejajarkan dengan al-Musnad ini. Diantara kitab-kitab hadits yang ada, maka Shahih Bukhari-lah kitab hadits yang terbaik dan menjadi sumber kedua setelah al-Qur'an, dan kemudian menyusul Shahih Muslim. Ada para ulama hadits yang meneliti kitab Muslim lebih baik daripada Bukhari, tetapi ternyata kurang dapat dipertanggungjawabkan, walaupun dalam cara penyusunan hadits-hadits, kitab Muslim lebih baik daripada Bukhari, sedang syarat-syarat hadits yang digunakan Bukhari ternyata tetap lebih ketat dan lebih teliti daripada apa yang ditempuh Muslim. Seperti tentang syarat yang diharuskan Bukhari berupa keharusan kenal baik antara seorang penerima dan penyampai hadits, dimana bagi Muslim hanya cukup dengan muttashil saja.
g. Kitab-kitab Shahih Selain Bukhari Muslim.

Ada beberapa ulama yang telah berusaha menghimpun hadits-hadits shahih sebagaimana yang ditempuh oleh Bukhari dan Muslim, akan tetapi menurut penyelidikan ahli-ahli hadits, ternyata kitab-kitab mereka tidak sampai kepada tingkat kualitas kitab-kitab Bukhari dan Muslim.

Para ulama yang menyusun Kitab Shahih tersebut ialah :

1. Ibnu Huzaimah dalam kitab ash-Shahih.

2. Abu �Awanah dalam kitab ash-Shahih.

3. Ibnu Hibban dalam kitab at-Taqsim Walarba.

4. Al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak.

5. Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa.

6. Ibnu Abdil Wahid al-Maqdisi dalam kitabnya al-Mukhtarah.

Menurut sebagian besar para ulama hadits, diantara kitab-kitab hadits ada 7 ( tujuh ) kitab hadits yang dinilai terbaik yaitu :

1. Ash-Shahih Bukhari.

2. Ash-Shahih Muslim.

3. Ash-Sunan Abu-Dawud.

4. As-Sunan Nasai.

5. As-Sunan Tirmidzi.

6. As-Sunan Ibnu Majah.

7. Al-Musnad Imam Ahmad.
Ilmu Hadits yang kemudian populer dengan ilmu mushthalah hadits adalah salah satu cabang disiplin ilmu yang semula disusun oleh Abu Muhammad ar-Rama al-Hurmuzi ( wafat 260 ), walaupun norma-norma umumnya telah timbul sejak adanya usaha pengumpulan dan penyeleksian hadits oleh masing-masing penulis hadits.

Secara garis besarnya ilmu hadits ini terbagi kepada dua macam yaitu : ilmu hadits riwayatan dan ilmu hadits dirayatan. Ilmu hadits dirayatan membahas hadits dari segi diterima atau tidaknya, sedang ilmu hadits riwayatan membahas materi hadits itu sendiri. Dalam perkembangan berikutnya telah lahir berbagai cabang ilmu hadits, seperti :

a. Ilmu rijalul hadits, yaitu ilmu yang membahas tokoh-tokoh yang berperan dalam periwayatan hadits.

b. Ilmu jarh wat-ta'dil, yaitu ilmu yang membahas tentang jujur dan tidaknya pembawa-pembawa hadits.

c. Ilmu panilmubhamat, yaitu ilmu yang membahas tentang orang-orang yang tidak nampak peranannya dalam periwayatan suatu hadits.

d. Ilmu tashif wat-tahrif, yaitu ilmu yang membahas tentang hadits-hadits yang berubah titik atau bentuknya.

e. Ilmu �ilalil hadits, yaitu ilmu yang membahas tentang penyakit-penyakit yang tidak nampak dalam suatu hadits, yang dapat menjatuhkan kwalitas hadits tersebut.

f. Ilmu gharibil hadits, yaitu ilmu yang membahas tentang kalimat-kalimat yang sukar dalam hadits.

g. Ilmu asbabi wurudil hadits, yaitu ilmu yang membahas tentang sebab timbulnya suatu hadits.

h. Ilmu talfiqil hadits, yaitu ilmu yang membahas tentang cara mengumpulkan hadits yang nampaknya bertentangan.

i. Dan lain-lain.
8. Seleksi Hadits

Dengan menggunakan berbagai macam ilmu hadits itu, maka timbullah berbagai macam nama hadits, yang disepakati oleh para ulama, yang sekaligus dapat menunjukkan jenis, sifat, bentuk, dan kualitas dari suatu hadits. Yang paling penting untuk diketahui adalah pembagian hadits itu atas dasar kualitasnya yaitu :

a. Maqbul ( dapat diterima sebagai pedoman ) yang mencakup hadits shahih dan hadits hasan.

b. Mardud ( tidak dapat diterima sebagai pedoman ) yang mencakup hadits dha'if / lemah dan hadits maudhu' / palsu.

Usaha seleksi itu diarahkan kepada tiga unsur hadits, yaitu :

a. Matan ( materi hadits ).

Suatu materi hadits dapat dinilai baik apabila materi hadits itu tidak bertentangan dengan al-Qur'an atau hadits lain yang lebih kuat, tidak bertentangan dengan realita, tidak bertentangan dengan fakta sejarah, tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pokok ajaran Islam. Untuk sekedar contoh dapat kita perhatikan hadits-hadits yang dinilai baik,tapi bertentangan isi materinya dengan al-Qur'an :

1. Hadits yang mengatakan bahwa " Seorang mayat akan disiksa oleh Tuhan karena ratapan ahli warisnya ", adalah bertentangan dengan firman Allah : " Wala taziru waziratun wizra ukhra " yang artinya " Dan seseorang tidak akan memikul dosa orang lain " ( al-An'an : 164 ).

2. Hadits yang mengatakan : " Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan punya hutang puasa, maka hendaklah dipuasakan oleh walinya ", adalah bertentangan dengan firman Allah : " Wa allaisa lil insani illa ma-sa'a ", yang artinya : " Dan seseorang tidak akan mendapatkan pahala apa-apa kecuali dari apa yang dia kerjakan sendiri ". ( an-Najm : 39 ).

Ada satu norma yang disepakati oleh mayoritas ulama, yaitu : " Apabila Qur'an dan hadits bertentangan, maka ambillah Qur'an ".

b. Sanad ( persambungan antara pembawa dan penerima hadits ).

Suatu persambungan hadits dapat dinilai segala baik, apabila antara pembawa dan penerima hadits benar-benar bertemu bahkan dalam batas-batas tertentu berguru. Tidak boleh ada orang lain yang berperanan dalam membawakan hadits tapi tidak nampak dalam susunan pembawa hadits itu.

Apabila ada satu kaitan yang diragukan antara pembawa dan penerima hadits, maka hadits itu tidak dapat dimasukkan dalam kriteria hadits yang maqbul.

c. Rawi ( orang-orang yang membawakan hadits ) :

Seseorang yang dapat diterima haditsnya ialah yang memenuhi syarat-syarat :

1. �Adil, yaitu orang Islam yang baligh dan jujur, tidak pernah berdusta dan membiasakan dosa.

2. Hafizh, yaitu kuat hafalannya atau mempunyai catatan pribadi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan kriteria-kriteria seleksi tersebut, maka jumhur ( mayoritas ) ulama berpendirian bahwa kitab ash-Shahih Bukhari dan kitab ash-Shahih Imam Muslim dapat dijamin keshahihannya ditinjau dari segi sanad dan rawi. Sedang dari segi matan kita dapat memberikan seleksinya dengan pedoman-pedoman diatas. Beberapa langkah praktis dalam usaha seleksi hadits, apakah sesuatu hadits itu maqbul atau tidak adalah :

1. Perhatikan materinya sesuai dengan norma diatas.

2. Perhatikan kitab pengambilannya ( rowahu = diriwayatkan atau ahrajahu = dikeluarkan ). Apabila matannya baik diriwayatkan oleh Bukhari atau Muslim, maka dapat dinilai hadits itu shahih atau paling rendah hasan.

Dengan demikian dapat dikatakan shahih apabila ujung hadits itu oleh para ulama diberi kata-kata :

a. Diriwayatkan / dikeluarkan oleh jama'ah.

b. Diriwayatkan / dikeluarkan oleh Imam 7.

c. Diriwayatkan / dikeluarkan oleh Imam 6.

d. Diriwayatkan / dikeluarkan oleh dua syaikh ( Bukhari dan Muslim ).

e. Disepakati oleh Bukhari dan Muslim ( Muttafaqun � alaihi ).

f. Diriwayatkan oleh Bukhari saja atau oleh Muslim saja.

g. Diriwayatkan oleh �..dan disyahkan oleh Bukhari atau Muslim.

h. Diriwayatkan oleh �..dengan syarat Bukhari atau Muslim.

3. Apabila sesuatu hadits sudah baik materinya tetapi tidak termasuk dalam persyaratan pun 2 diatas maka hendaknya diperhatikan komentar-komentar ulama terhadap hadits itu seperti :

Komentar baik : Hadits quwat, hadits shahih,hadits jayyid, hadits baik, hadits pilihan dan sebagainya.

Komentar jelek : Hadits putus, hadits lemah, hadits ada illatnya, mauquf, maqthu, mudallas, munkar, munqathi, muallak, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini kita akan menemukan sesuatu hadits yang mendapatkan penilaian berbeda / bertentangan antara seorang ulama dan lainnya. Maka langkah kita adalah : dahulukan yang mencela sebelum yang memuji ( " Al-jarhu Muqaddamun �alat ta'dil " ). Hal ini apabila dinilai oleh sama-sama ahli hadits. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah bahwa tidak semua komentar ulama tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Artinya sesuatu hadits yang dikatakan oleh para ulama shahih, kadang-kadang setelah diteliti kembali ternyata tidak demikian. Contohnya dalam hadits kita akan menemukan kata-kata dan dishahihkan oleh Imam Hakim, oleh Ibnu Huzaimah dan lain-lain, tetapi ternyata hadits tersebut tidak shahih ( belum tentu shahih ).

4. Apabila langkah-langkah diatas tidak mungkin ditempuh atau belum memberikan kepastian tentang keshahihan sesuatu hadits, maka hendaknya digunakan norma-norma umum seleksi, seperti yang diterangkan diatas, yaitu menyelidiki langsung tentang sejarah para rawi dan lain-lain, dan untuk ini telah disusun oleh para ulama terdahulu sejumlah buku-buku yang membahas tentang sejarah dan keadaan para pembawa hadits, seperti yang pernah dilakukan oleh al-Bukhari dalam bukunya ad-Dhu'afa ( kumpulan orang-orang yang lemah haditsnya ).
9. Masalah Hadits-hadits Palsu ( Maudhu' )

Perpecahan dibidang politik dikalangan ummat Islam yang memuncak dengan peristiwa terbunuhnya � Utsman bin � Affan, Khalifah ke-3 dari khulafa'ur rasyidin, dan bentrok senjata antara kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib dan pendukung Mu'awiyah bin Abu Sufyan, telah mempunyai pengaruh yang cukup besar kearah timbulnya usaha-usaha sebagian ummat Islam membuat hadits-hadits palsu guna kepentingan politik. Golongan Syi'ah sebagai pendukung setia kepemimpinan � Ali dan keturunannya yang kemudian tersingkirkan dari kekuasaan politik waktu itu, telah terlibat dalam penyajian hadits-hadits palsu untuk membela pendirian politiknya.

Golongan ini termasuk golongan yang paling utama dalam usaha membuat hadits-hadits palsu yang kemudian disusul oleh banyak kelompok ummat Islam yang tidak sadar akan bahaya usaha-usaha yang demikian. Golongan Rafidhah ( salah satu sekte Syiah ) dinilai oleh sejarah sebagai golongan yang paling banyak membuat hadits-hadits palsu itu. Diantara hadits-hadits palsu yang membahayakan bagi kemurnian ajaran Islam, pertama-tama yalah yang dibuat oleh orang-orang jahat yang sengaja untuk mengotorkan ajaran Islam dan menyesatkan ummatnya.

Kemudian yang kedua yang dibuat oleh ummat Islam sendiri yang maksudnya baik seperti untuk mendorong orang Islam beribadah lebih rajin dan lain sebagainya, tetapi lupa akan dasar yang lebih pokok dan lebih prinsipil dalam agama. Dengan demikian motif-motif pembuatan hadits palsu itu dapat kita simpulkan antara lain sebagai berikut :

a. Karena politik dan kepemimpinan;

b. Karena fanatisme golongan dan bahasa;

c. Karena kejahatan untuk sengaja mengotori ajaran Islam;

d. Karena dorongan untuk berbuat baik tetapi **** tentang agama;

e. Karena keanehan-keanehan sejarah dan lain-lain;

f. Karena soal-soal fiqh dan pendapat dalam bidang ilmu kalam;

g. Dan lain-lain.

Keadaan demikian telah mendorong para ulama saleh untuk tampil ke depan berusaha mengadakan seleksi dan koreksi serta menyusun norma-norma dalam memilih hadits-hadits yang baik dan norma-norma dalam memilih hadits-hadits yang palsu. Mereka sempat mengumpulkan sejumlah nama-nama orang yang baik dan sejumlah nama-nama orang yang biasa membuat hadits palsu. Mereka menyusun kitab-kitab khusus yang membahas hadits-hadits yang baik. Untuk mengetahui bahwa sesuatu hadits itu adalah hadits palsu, kita dapat mengenal beberapa ciri-cirinya antara lain :

a. Pengakuan pembuatnya.

Di dalam catatan sejarah sering terjadi para pembuat hadits palsu berterus terang atas perbuatan jahatnya. Baik karena terpaksa maupun karena sadar dan taubat. Abu Ismah Nuh bin Maryam ( bergelar Nuh al-Jami ) telah berterus terang mengakui perbuatannya dalam membuat hadits-hadits palsu yang berhubungan dengan keutamaan-keutamaan surat al-Qur'an. Ia sandarkan hadits-haditsnya itu kepada Ibnu Abbas. Maisarah bin � Abdi Rabbih al-Farisi, juga telah berterus-terang mengakui perbuatannya membuat hadits-hadits palsu tentang keutamaan al-Qur'an dan keutamaan � Ali bin Abi Thalib. Dalam hal ini memang perlu kita catat bahwa tidak semua pengakuan itu lantas harus secara otomatis kita percayai. Sebab mungkin saja pengakuannya itu justru adalah dusta dan palsu.

b. Perawinya sudah terkenal sebagai pembuat hadits-hadits maudhu', dan hadits atau keterangan lain yang baik / tidak ada sama sekali ( dalam soal yang sama ).

c. Isi atau materinya bertentangan dengan akal pikiran yang sehat. Sebagai contoh hadits-hadits sebagai berikut : " Sesungguhnya perahu Nuh bertawaf tujuh kali mengelilingi Ka'bah dan shalat di makam Ibrahim dua raka'at ". " Sesungguhnya Allah tatkala menciptakan huruf, maka bersujudlah ba dan tegaklah alif "

d. Isinya bertentangan dengan ketentuan agama, � aqidah Islam. " Aku adalah penghabisan Nabi-nabi. Tidak ada Nabi sesudahku kecuali dikehendaki Allah ". " Alllah menciptakan malaikat dari rambut tangan dan dada ".

e. Isinya bertentangan dengan ketentuan agama yang sudah qath'i seperti hadits-hadits : " Anak zina tidak masuk sorga hingga tujuh turunan ". " Barangsiapa yang memperoleh anak , dan kemudian diberi nama Muhammad, maka dia dan anaknya akan masuk sorga ".

f. Isinya mengandung obral pahala dengan amal yang sangat sederhana. Seperti hadits-hadits : " Barangsiapa membaca La ilaha illallah maka Allah akan menjadikan baginya seekor burung yang mempunyai tujuh puluh lidah. Pada tiap-tiap lidah tujuh puluh ribu bahasa yang memohon ampun kepada Allah untuk orang tersebut ". " Barangsiapa menafakahkan satu tali untuk mauludku maka aku akan menjadi penolongnya di yaumil qiyamah ".

g. Isinya mengandung kultus-kultus individu. Seperti hadits-hadits : " Di tengah ummatku kelak akan ada orang yang diberi nama Abu Hanifah an-Nu'man, ia adalah pelita ummatku ". " Abbas itu adalah wasiatku dan ahli warisku ".

h. Isinya bertentangan dengan fakta sejarah. Seperti hadits-hadits yang menerangkan bahwa nabi pernah diberi semacam buah dari sorga pada sa'at mi'raj. Setelah kembali dari mi'raj kemudian bergaul dengan Khadijah dan lahirlah Fathimah dan seterusnya. Hadits ini bertentangan dengan fakta sejarah sebab mi'raj itu terjadi setelah wafatnya Khadijah dan setelah Fathimah lahir.
10. Contoh-contoh Hadits-hadits Palsu ( Maudhu' ) berdasarkan Motifnya.

a. Motif Politik dan Kepemimpinan.

" Apabila kamu melihat Mu'awiyah diatas mimbarku, maka bunuhlah ". " Orang yang berkepercayaan hanyalah tiga. Aku, Jibril dan Mu'awwiyah ".

b. Motif Zindik ( untuk mengotorkan agama Islam ).

" Melihat muka yang cantik adalah � ibadah ". " Rasulullah ditanya : Dari apakah Tuhan kita itu ? Jawabnya : Tuhan itu dari air yang mengalir, bukan dari tanah dan bukan dari langit. Tuhan menciptakan kuda kemudian dijalankannya sampai berkeringat. Maka Allah menciptakan dirinya dari keringat tersebut ".

c. Motif ta'assub dan fanatisme.

" Sesungguhnya Allah apabila marah , maka menurunkan wahyu dalam bahasa Arab. Dan apabila tidak marah menurunkannya dalam bahasa Parsi ". Dikalangan ummatku akan ada seorang yang bernama Abu Hanifah an-Nu'man. Ia adalah pelita ummatku ". " Di kalangan ummatku akan ada seorang yang diberi nama Muhammad bin Idris. Ia adalah yang menyesatkan ummatku lebih daripada iblis ".

d. Motif faham-faham fiqh.

" Barangsiapa mengangkat dua tangannya di dalam shalat maka tidak sah shalatnya ". " Berkumur dan mengisap air bagi junub tiga kali tiga kali adalah wajib ". " Jibril mengimamiku di depan Ka'bah dan mengeraskan bacaan bismillah ".

e. Motif senang kepada kebaikan tapi **** tentang agama.

" Barangsiapa menafahkan setali untuk mauludku maka aku akan menjadi penolongnya di yaumil akhir ". Seperti hadits-hadits tentang fadhilah surat-surat Qur'an, obral pahala dan sebagainya.

f. Motif penjilatan kepada pemimpin.

Ghiyas bin Ibrahim an-Nakha'i al-Kufi pernah masuk ke rumah Mahdi ( salah seorang penguasa )yang senang sekali kepada burung merpati. Salah seorang berkata kepadanya, coba terangkan kepada amirul mukminin tentang sesuatu hadits, maka berkatalah Ghiyas ; " Tidak ada taruhan melainkan pada anak panah, atau unta atau kuda, atau burung ".
Raven_13 wrote:Kedua:
Apa anda melakukan ritual sholat wajib, puasa, haji, dll?Jika iya, bagaimana anda tahu bahwa cara itu yg diinginkan Muhamad utk dilakukan para pengikutnya. Quran tidak memuat penjelasan mengenai ritual2 ini. Semua perincian ini terdapat dalam Hadis yg merupakan dasar dari Sunnah (tradisi Islam). Tapi anda menolak keaslian dari hadis. Jadi darimana anda mendapat informasi penting yg tidak ada dalam Quran ini?
ya saya melakukan semua yang ente katakan, itu bukanlah cara yang diinginkan Rasulullah SAW, tapi itu adalah Perintah Langsung dari Allah SWT, bukan hanya dari Zaman Rasulullah SAW aja, bahkan sudah ada dari jaman sebelum Rasulullah SAW lahir.
seperti yang di riwayatkan :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.

Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”
Raven_13 wrote:Anda sudah mengambil keputusan yang benar untuk berani beragumentasi dengan kami di sini...
Anda tidak sendiri di sini...
Kenapa hanya berhenti di perdebatan dan pemaksaan apa yang anda ketahui selama ini?

Tiada pemaksaan...
Tiada ancaman...
kami tidak merasa terpaksa atau di paksa
dan kami tidak merasa terancam dan walapun kami di ancam ataupun agama kami di ancam kami tidak akan mundur sedikitpun.
Raven_13 wrote: Yang kami minta adalah silakan bandingkan tuduhan di atas (dan semua di FFI ini) dengan sumber2/referensi yang anda miliki saat ini...
Dan lihatlah betapa bejatnya nabi yang anda puja2 dan doakan 5x sehari itu!

Jika dari kelakuan nabi anda saja tidak bisa diterima dengan akal sehat,
apalagi semua ajaran yang hanya datang dari mulutnya?

Silakan direnungkan baik2...

Anda berdua masih punya kesempatan...
Jangan sia-siakan!
emang kami merasa masih punya kesempatan untuk merenungi dosa - dosa kami dan untuk lebih mencintai islam serta Rasulullah SAW, semoga di akhirat nanti kami terhindar dari neraka jahannam karena Syafaat dari Rasulullah SAW.

klo ente emang menggunakan akal sehat .... coba ente gunakan akal sehat ente terhadap orang tua ente, apakah selama hidupnya orang tua ente selalu berjalan di atas kebenaran dan kelakuannya juga benar, kita gak usah pake referensi segala, coba pake level paling bawah dulu, kalo ente bandingkan dengan riwayat nabi gak bakalan ada yang tau, karena hanya dengan iman saja kita bisa percaya. [-X
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

[quote="lisaduri'']terima kasih ente telah mengerti perasaan kami, kami tidak merasa berat dan terbebani apa yang kami percaya dari kecil, dan karena itulah kami sangat bersyukur serta sangat beruntung sekali kami terlahir dalam keadaan islam [/quote]

Om ali juga bersyukur kok KTPnya masih menyebut ane sbg Islam. Siapa sih tidak suka punya bini lebih dari satu, kobel2 ama anak bahenol dan ranum berumur 14 tahun 'seperti Aisya yang dewasa' itu ! Bisa kawin siri dan taqiyah. Sbg wanita kau juga harus beruntung Lisa, bahwa suatu saat kau akan dimadu dgn gadis seumur 14 thn. Khan lumayan, punya adik tambahan, bisa disuruh2.
emang kami merasa masih punya kesempatan untuk merenungi dosa - dosa kami dan untuk lebih mencintai islam serta Rasulullah SAW, semoga di akhirat nanti kami terhindar dari neraka jahannam karena Syafaat dari Rasulullah SAW.
Apa sih dosa dalam Islam ? Bin Laden pendosa gak yah ? Noordin M Top pendosa gak yah ? Zainudin MZ pendosa gak yah ?

Si Mamad bin SAW aja tidak yakin akan masuk surga, malah sebelum modar masih mengigau minta bantuan temannya, Isa. Nah loh ! Nah, kok kau yakin bener bahwa kau akan ketemu Mamad disurga ?

Dan sepertinya kau meragukan kebenaran hadis karena adanya jenjang waktu antara era Muhamad dan era hadis. Sekalian aja dong meragukan Quran yg jenjang waktunya 250 tahun setelah era Muhamad. Jangan tanggung2 gitu, bu !
klo ente emang menggunakan akal sehat .... coba ente gunakan akal sehat ente terhadap orang tua ente, apakah selama hidupnya orang tua ente selalu berjalan di atas kebenaran dan kelakuannya juga benar, kita gak usah pake referensi segala, coba pake level paling bawah dulu, kalo ente bandingkan dengan riwayat nabi gak bakalan ada yang tau, karena hanya dengan iman saja kita bisa percaya.
Orang tua 'si ente' tidak pernah ngaku nabi, apalagi dijuluki insanul kamil dan rahmatul alamin. Boleh2 dong berdosa.

Bukan dengan iman kita percaya, tante. Tapi dengan OTAK ! Kalau otak mencium gelagat orang yang berjalan spt perampok, berbicara spt perampok dan berbau spt perampok, maka jelas orang itu perampok dan bukan nabi. Iman baru digunakan setelah otak yang diberikan Tuhan itu setuju bahwa seseorang itu memang patut dianggap nabi.

If it walks like a duck, it quacks like a duck and it shits like duck, then it MUST be a duck [and not a dinosaurus] ! Ngerti inggris gak ente ??
Post Reply