Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Segala kutipan dari Quran dan Hadis yg menyangkut WANITA & hubungan sexual di dunia maupun di akhirat. Juga segala urusan higiene badan.
Locked
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Baru baca2 mengenai sunat, baik lelaki maupun wanita.

Sunat Wanita:

Sunat wanita ternyata sangat sadis, menghilangkan bagian clitoris dan labia minora.

http://www.middle-east-info.org/league/ ... ctures.htm

Image

Image

Image

Image

Alat2 tradisionil untuk sunat wanita.

Image

Saya rasa kita sepakat bahwa sunat wanita sangat sadis dan kejam.

----------------------------

Sunat Lelaki:

Sunat lelaki ternyata tidak dianjurkan oleh dokter karena dapat menyebabkan kerusakan alat kelamin lelaki.

http://www.noharmm.org/IDcirc.htm
Many circumcised men are unaware that they have been harmed by circumcision because they do not understand how the intact (non-circumcised) penis functions and/or they do not know how to identify their circumcision damage. Many circumcised men fail to recognize their own circumcision damage and assume that peculiar things about their penis are 'normal' or 'a birth defect.'
Pada bagian kepala penis, yang seharusnya terbungkus dan harus selalu terjaga agar lembab oleh kulup dan karena disunat, maka bagian kepala ini akan menjadi kering dan timbul semacam kerak penebalan, beberapa mengalami perubahan bentuk penis, yang dinamakan bridge (penisnya sungguh menjijikan), bahkan penis yang sudah berkerak dan tidak lembab lagi akan sering menyebabkan pendarahan sewaktu berhubungan intim.
Akan terjadi pula perubahan warna kulit penis pada bagian yang disunat (mirip ular belang).
Dan, amazingnya, akibat sunat ternyata akan menghilangkan G-Spot penis yang terletak di frenulum (waduhhhhh padahal G-spot bagian frenulum ini yang palinggggggggggggg nikmaattttttttttt).

Penis normal dalam keadaan tidak ereksi:

Image

missing frenulum:
Image

Frenulum:
Image

Kerusakan penis akibat sunat:

http://www.circumstitions.com/Restric/Botched1sb.html

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image


Ini adalah contoh penis yang tidak disunat, saat full ereksi, maka bentuknya akan mirip yang disunat, tetapi saat tidak ereksi, kepala penis akan masuk kedalam kulup agar mendapatkan kelembaban yang baik.

ImageImageImageImageImage

Ini foto besarnya:

Image

-----------------------------


Tuhan sudah menciptakan bentuk penis dan vagina yang terbaik untuk manusia, sebaiknya jangan diubah2, malah senjata satu2nya bisa dapat musibah seperti foto2 diatas.
Jangan kuatir dengan kulup penis, karena bentuknya fleksibel dan akan terbuka dengan sendirinya mirip disunat, tetapi masih bisa menutupi kepala penis agar terjaga selalu lembab.

Percayalah, menurut wanita lebih nyaman penis yang tidak disunat.

Dan untuk rekan2 yang mempunyai bayi lelaki, jangan ikut trend langsung menyunat bayi tsb, lihat kerusakan yang terjadi.

NB: Untuk rekan2 muslim, silahkan diperiksa penis masing2, apakah masih bagus bentuknya ataukah sudah mulai rusak dan timbul kerak atau bridge/jembatan.
User avatar
Pan Kobar
Posts: 370
Joined: Fri Aug 06, 2010 1:16 pm
Location: Negri Mimpi

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Pan Kobar »

Apa Komnas HAM PERLINDUNGAN uTK ANAK gk pernah mngangkat permasalahn ini ya??
sy sering diundang syukuran utk acara sunatan ini, pada saat acara sunatan mulai acara makan2 jg mulai saat itu trdngar jeritan bocah yg lg di sunat....
suaranya bocah trsbut sungguh mnyayat hati, sprti hewan yg lagi disembelih, alangkah luar biasa sakit yg dialaminya.............

team yang nyunat berujar pd bocah sabar....sabar....tahan ya anak manis....supaya kamu lbh sempurna....
gmna bs sabar dgn rasa sakit yg luar biasa bgtu....lagian jgnkan disunat, bocah dicubit aja bs triak2 ksakitan. saat itu niat makn saya jd musnah, makan nasi sprti makan kerikil, kalaupun ada sesuap nasi bisa masuk itu hanya keterpaksaan demi mnghormati tuan rumah,,,,,,,bgmna bs makan dgn nyaman di dekat saya ada bocah triak2 ksakitan bukan kepalang.

Bila sy berintraksi dgn muslim sring disindir sinis kamu sudah sunat blum, saya balik tanya, manfaatnya apa?
Muslim blg :
1. Supaya lbh bersih n praktis(mksud dia mmbersihkannya lbh praktis)
2.Lebih enak dpakai berhub. intim
3.Diperintahkan oleh alquran
4.bla...bla..bla...
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Benar banget,
Harusnya sudah saatnya ada perlindungan anak untuk masalah sunat.
Lihat, bentuk2 penis menjadi rusak dan mengerikan, bahkan waktu masih kecil, saya pernah melihat penis teman yang berwarna belang.

Dan, percaya deh...
Menurut wanita, penis yang tidak disunat lebih enak dan nyaman.
Untuk kebersihan, jangan kuatir, penis tidak bersunat dapat dibersihkan dengan mudah.

Bro, dulu rencana saya kalo punya anak lelaki, begitu lahir akan meminta dokter sunat. tapi beruntung saya menemuan artikel ini dan menyadari bahayanya sunat thd bentuk dan kesehatan penis.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

kok ngga ada muslim yang berani masuk kemari untuk membantah ya?
Biasanya paling getol dan bangga, kalau bicara sunat.
Berarti thread ini terbukti benar.

:lol:
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Tuanku »

thread penyangkalan krn rasa khawatir blm sunat ya kamu. haa haa haa. hati2 tuh istrinya,bs keputihan lo. kelamin yg tak disunat itu menjijikan,krn lembab dan jd sarang penyakit,berbagai kuman berkumpul di tempat kulit menggelambirnya. hih. inilah pentingnya sunat. pd wanita ya jgn berlebihan donk,kulit yg menggelambir sedikit itu sj yg disunat. mknya tanya dokter. jelas sunnat u/ kesehatan.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Tuanku wrote:thread penyangkalan krn rasa khawatir blm sunat ya kamu. haa haa haa. hati2 tuh istrinya,bs keputihan lo. kelamin yg tak disunat itu menjijikan,krn lembab dan jd sarang penyakit,berbagai kuman berkumpul di tempat kulit menggelambirnya. hih. inilah pentingnya sunat. pd wanita ya jgn berlebihan donk,kulit yg menggelambir sedikit itu sj yg disunat. mknya tanya dokter. jelas sunnat u/ kesehatan.
Coba buktikan bahwa thread ini salah?
Penis orang yg tidak disunat lebih bersih!
Karena mudah dicuci bersih.
Istri saya tidak pernah mengalami keputihan dll.

Tapi pada orang yg sunat, akan ada kulit yang dinamakan "bridge", kuman2 akan berkumpul dibawah "bridge/jembatan" tsb dan sulit dibersihkan. (lihat gambar)
Ini sudah ditulis jelas oleh hasil penelitian diatas.

Coba perhatikan penis anda, apakah sudah cacat seperti gambar2 diatas?
Silahkan dicocokkan.... :lol:
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Tuanku »

baca deh jurnal2 kesehatan kedokteran sdh byk penelitian ilmiah ttg manfaat sunat u/ kesehatan. justru krn blm disunat mk ada gelambir kulit yg lembab yg jd sarang kuman penyakit,mknya itu hrs disunat. baca tuh jurnal2 penelitian ilmiah,spy pikiranmu gak kobolak balik.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Tuanku wrote:baca deh jurnal2 kesehatan kedokteran sdh byk penelitian ilmiah ttg manfaat sunat u/ kesehatan. justru krn blm disunat mk ada gelambir kulit yg lembab yg jd sarang kuman penyakit,mknya itu hrs disunat. baca tuh jurnal2 penelitian ilmiah,spy pikiranmu gak kobolak balik.
Wah, berarti anda membenarkan gambar2 diatas ya?
Penisnya anda sudah ada "bridge" nya ga?
Haha.. hati2, nanti penisnya bisa kroak bagian kepalanya gara2 tidak terjaga kelembabannya.

Lihat foto2 diatas yg terakhir, penis tidak sunat, tetap terjaga kebersihannya, bahkan yang sunat, jika sudah terbentuk "bridge" alias "jembatan, malah ada celah di bawah kolong tsb yang bisa menyebabkan penimbunan penyakit.

Pantas saya sering heran dengan pernyataan teman2 muslim saya bahwa mereka punya "t4i kon*ol" (maaf agak kasar), pdhal saya sendiri tidak pernah ada hal tsb, ternyata setelah melihat gambar diatas, adalah kotoran2 yang terselip di bawah jembatan tsb, dan sangat bau, itulah sumber penyakit.

Hati2 bro, sebaikknya senjata ente direndem alkohol sebelum berhubungan intim dengan istri.
Last edited by iamthewarlord on Sun Oct 10, 2010 9:47 am, edited 1 time in total.
ㅤ ㅤㅤ
Posts: 19
Joined: Wed Aug 25, 2010 4:39 am

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by ㅤ ㅤㅤ »

http://murtadinkafirun.forumotion.net/e ... -t6509.htm

Khitan menghilangkan bagian-bagian paling sensitif dari penis

Sebuah penelitian pada sensitivitas penis pria dewasa yang dikhitan dan yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa penis yang tidak dikhitan secara signifikan lebih sensitif daripada yang dikhitan. Bagian paling sensitif dari penis yang dikhitan adalah bagian bekas luka khitan. Lima bagian pada penis yang belum dikhitan yang biasanya dihilangkan pada saat pengkhitanan ternyata secara signifikan lebih sensitif dibandingkan dengan bagian yang paling sensitif dari penis yang dikhitan.
Selain itu, kepala dari penis yang dikhitan kurang sensitif terhadap sentuhan lembut dibandingkan dengan bagian kepala penis yang tidak dikhitan. Ujung dari kulit penis adalah bagian yang paling sensitif dari penis yang dikhitan. Khitan menghilangkan bagian-bagian paling sensitif dari penis.
Penelitian ini menampilkan pengujian pertama yang dilakukan secara luas mengenai efek sentuhan ringan pada bagian permukaan penis orang dewasa. Instrumen-instrumen pengujian monofiliment telah disesuaikan dan juga telah digunakan untuk menguji sensitifitas alat kelamin wanita dewasa.

Sorrels, M.et al., “Fine-Touch Pressure Thresholds in the Adult Penis,” BJU International 99 (2007):864-869

Kebijakan mengenai khitan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor Psikologi masyarakat

Perdebatan mengenai perlu tidaknya khitan di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris umumnya terfokus pada faktor-faktor kesehatan yang potensial. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan dari oleh komisi-komisi dari organisasi-organisasi kesehatan nasional diharapkan berdasar pada bukti ilmiah; akan tetapi kesinambungan dari debat yang terus berlangsung ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain juga terlibat didalamnya. Beragam faktor potensial yang terkait dengan psikologi, sosiologi, agama dan budaya juga bisa menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan. Faktor-faktor ini bisa berdampak pada penilaian dan sikap dari para anggota komisi, proses penilaian pada dunia medis, serta dunia medis itu sendiri. Meskipun para profesional dibidang kesehatan sangat menjunjung tinggi rasionalitas, tetaplah sulit untuk melakukan sebuah penilaian yang rasional dan obyektif pada sebuah topik yang emosional sekaligus kontroversial seperti issue tentang khitan ini. Kompromi yang dilakukan antara faksi-faksi dalam komisi yang sudah terpolarisasi dapat mengetengahkan faktor-faktor tambahan yang terkait dengan psikologi massa. Kemungkinan-kemungkinan ini bersifai spekulatif adanya, dan tidak bersifat konklusif. Sebuah diskusi terbuka tentang faktor-faktor psikologi masa ini seyogyanya dilakukan sehingga kesimpangsiuran pendapat dari anggota komisi dapat diketahui.

Goldman, R., ”Circumcision Policy: Psychosocial Perspective,” Paediatric & Child Helath 9 (2004): 630-633

Khitan bukanlah Kebijakan Kesehatan yang tepat

Sebuah analisa penggunaan biaya, yang didasarkan pada data yang dikeluarkan oleh peneltian-penelitian yang berskala luas yang membandingkan antara anak laki-laki yang dikhitan sejak lahir dengan yang tidak dikhitan, dilakukan dengan menggunakan sebuah skala kualitas hidup, analisa Markov, kasus acuan standard, serta perspektif sosial. Bayi laki-laki yang langsung dikhitan ternyata menaikkan ongkos $828.42 tiap pasiennya dan menghasilkan ongkos tambahan 15.30 pertahun per 1000 bocah laki-laki. Kalau pun khitan itu bebas biaya, bebas dari rasa sakit, dan tidak ada dampak-dampak langsungnya, tetap saja biayanya lebih mahal daripada tidak dikhitan. Menggunakan analisa sensitifitas, tidaklah mungkin untuk membuat skenario bahwa pengkhitanan sejak lahir bisa secara efektif menghemat biaya. Pengkhitanan sejak lahir bukanlah kebijakan kesehatan yang tepat, dan dukungan bagi pengkhitanan sejak lahir untuk menjadi sebuah prosedur medis tidak bisa dibenarkan baik secara finansial maupun secara medis.
Van Howe, R., ”A Cost-Utility Analysis of Neonatal Circumcision,” Medical Decision Making 24 (2004):584-601

Khitan mengakibatkan kerugian signifikan pada jaringan erogenous

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh British Journal of Urology (Disiplin ilmu tentang alat kelamin—pent) mengukur jenis dan jumlah jaringan yang hilang dari penis pria dewasa yang dikhitan dengan menguji kulit penis pria dewasa dengan metode otopsi. Para peneliti menemukan bahwa khitan menghilangkan sekitar satu setengah dari jaringan erogenous pada batang penis. Kulit penis, menurut penelitian tersebut, melindungi kepala penis dan terdiri bagian-bagian unik beberapa jenis syaraf khusus yang penting untuk kepekaan seksual yang optimal.

Taylor, J. Et al., ”The Prepuce: Specializes Mucosa of the Penis and Its Loss to Circumcision,” BJU 77 (1996):291-295.

Khitan berpengaruh pada perilaku seksual

Sebuah penelitian yang muncul dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika menemukan bahwa khitan tidak berpengaruh pada pencegahan penyakit dan pria yang dikhitan cenderung gemar melakukan beragam praktek seksual. Khususnya, pria yang dikhitan lebih cenderung untuk melakukan masturbasi dan melakukan oral sex dengan pasangannya dibandingkan dengan pria yang tidak dikhitan.

Laumann, E. Et al., ”Circumcision in the U.S.: Prevalence, Prophylactic Effects, and Sexual Practice,” JAMA 277 (1997): 1052-1057.

Para peneliti menjelaskan efek-efek traumatis dari khitan

Sebuah tim peneliti asal Kanada membeberkan bukti baru bahwa dapat berpengaruh secara traumatis dalam jangka panjang. Sebuah artikel yang terdapat dalam jurnal kesehatan internasional, The Lancet, melaporkan bahwa dampak dari bayi laki-laki yang dikhitan terhadap reaksi anak tersebut pada rasa sakit selama vaksinasi rutin berikutnya berlangsung. Peneliti melakukan pengujian pada 87 bayi yang berumur 4 atau 6 bulan. Para bayi laki-laki yang telah dikhitan tersebut lebih sensitif terhadap rasa sakit dari pada bayi yang tidak dikhitan. Perbedaan dari kedua kelompok tersebut tampak jelas terlihat dari ekspresi wajah, lama menangis dan penilaian terhadap rasa sakit.
Para penulis meyakini bahwa ”pengkhitanan pada waktu bayi baru lahir dapat menyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang terhadap perilaku bayi dalam merespon rasa sakit disebabkan perubahan-perubahan pada proses pusat syaraf bayi terhadap stimulus rasa sakit.” Mereka juga menyebutkan bahwa ”konsekwensi-konsekwensi jangka panjang dari proses pembedahan tanpa anestesia akan cenderung menyebabkan stress traumatik lanjutan dan juga menyebabkan rasa sakit. Maka dari itu, kemungkinan bahwa respon terhadap vaksinasi yang lebih besar pada bayi-bayi yang dikhitan tanpa anestesia menunjukkan kecenderungan yang dapat dialami bayi terhadap gangguan stress traumatik lanjutan yang dipicu oleh pengalaman rasa sakit dan trauma serta pengalaman yang berulang terhadap rasa sakit yang serupa selama masa vaksinasi.”

Taddio, A. Et al., ”Effect of Neonatal Circumcision on Pain Response during Subsequent Routine Vaccination,” The Lancet 349 (1997):599-603.

Penelitian tentang khitan yang terhenti karena trauma

Para peneliti mendapati bahwa khitan begitu traumatik sehingga mereka mengakhiri penelitian lebih awal sehingga tidak menyebabkan lebih banyak bayi lagi yang menjalani operasi tanpa anestesi. Bayi-bayi yang dikhitan tanpa anestesi tersebut tidak hanya mengalami rasa sakit yang luar biasa mengalami peningkatan resiko sesak nafas. Penemuan-penemuan ini dipublikasikan oleh Jurnal asosiasi kesehatan Amerika. Sampai 96 % bayi di beberapa wilayah di Amerika Serikat tidak diberi anestesi selama proses pengkhitanan. Tidak adanya anestesi yang digunakan dalam khitan sekarang ini berdampak nyata selama bagian yang paling menyakitkan dalam proses tersebut.

Lander, J.et al., ”Comparison of Ring Block, Dorsal Penile Nerve Block, and Topical Anethesia for Neonatal Circumcision,” JAMA 278 (1997): 2157-2162.

Penis yang dikhitan membutuhkan perawatan lebih pada anak laki-laki

Penis yang dikhitan membutuhkan perhatian dan perawatan lebih dibandingkan penis yang tidak dikhitan selama tiga taun pertama masa kehidupan, menurut sebuah laporan dari British Journal of Urology. Penemuan-penemuan klinis dari seorang dokter anak asal Amerika menunjukkan bahwa anak laki-laki yang dikhitan memiliki kecenderungan lebih untuk mengalami kulit yang lengket, kemudian mengelupas, iritasi pada saluran kencing, dan radang pada kepala penis dari pada anak yang tidak dikhitan. Lebih lanjut, karena terdapat ragam masalah kesehatan yang luas pada anak-anak yang dikhitan, maka khitan untuk alasan-alasan kosmetik juga tidak dianjurkan.

Van Howe, R., ”Variability in Penile Appearance and Penile Findings: A Prospective Study,” BJU 80 (1997):776-782.

Polling yang dilakukan terhadap pria-pria yang dikhitan mengungkap adanya kerugian

Sebuah Polling yang dilakukan terhadap para pria yang dikhitan, yang diterbitkan oleh British Journal of Urology menunjukkan dampak-dampak yang merugikan kesehatan dan kualitas hidup para pria. Penemuan ini menunjukkan konsekwensi-konsekwensi yang luas secara fisik, seksual, serta secara psikologis. Beberapa responden melaporkan adanya dampak luka yang sangat jelas serta masalah kulit yang parah. Dampak seksualnya meliputi hilangnya sensitifitas secara signifikan serta masalah disfungsi seksual. Keguncangan emosional merupakan akibat langsung dari perasaan bahwa mereka telah kehilangan bagian yang penting dari penis mereka. Juga muncul dampak-dampak lain seperti, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, kemarahan, keengganan untuk melakukan hubungan intim, serta depresi.

Hammond, T., ”A Preliminary Poll of Men Circumcised in Infancy or Chilhood,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:85-92

Dampak-dampak terhadap psikologi masyarakat dari penelitian tentang khitan

Sebuah artikel yang berjudul ”The Psychological Impact of Circumcision” menjelaskan bahwa khitan berdampak pada perubahan perilaku pada bayi dan dampak-dampak psikologis jangka panjang yang tidak dapat dikenali pada para pria dewasa. Arikel tersebut mengetengahkan kembali penelitian medis tentang respons bayi terhadap khitan dan menyimpulkan, ”terdapat bukti kuat bahwa khitan dapat menimbulkan rasa sakit dan dampak traumatis yang luar biasa.” Artikel tersebut menjelaskan bahwa para bayi menunjukan perubahan-perubahan perilaku paska khitan dan beberapa pria dewasa menunjukkan perasaan marah, malu, rasa tidak percaya diri serta kesedihan yang kuat. Lebih lanjut, khitan dijelaskan dapat merusak ikatan ibu dan bayi, dan beberapa ibu melaporkan adanya perasaan tertekan yang berat setelah mengijinkan anaknya dikhitan. Faktor-faktor psikologis lah yang menjadi alasan untuk mempertahankan khitan. Menurut sang penulis, ”tetap mempertahankan khitan membutuhkan usaha untuk meminimalkan atau menghilangkan kerugian dan mengeluarkan klaim-klaim medis yang dibuat-biuat mengenai perlindungan dari dampak buruk di masa yang akan datang. Penolakan yang sedang berlangsung membutuhkan penerimaan terhadap kepercayaan-kepercayaan yang salah dan kesalahfahaman terhadap fakta-fakta yang ada. Faktor-faktor psikologis berpengaruh pada para profesional, anggota kelompok-kelompok agama, dan para orang tua yang terlibat dalam praktek khitan ini.
Ekspresi dari para pria yang dikhitan biasanya kurang karena sebagian besar pria yang dikhitan tidak memahami apa khitan itu sebenarnya, tekanan-tekanan emosional menjauhkan mereka dari kesadaran akan yang sebenarnya, atau para pria ini sebenarnya sadar akan perasaan-perasaan ini namun belum siap untuk menerima kenyataan.

Goldman, R., ”The Psychological Impact of Circumcision,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:93-102

Dampak-dampak serius yang teruji secara klinis dari trauma khitan pada pria dewasa

Dengan menggunakan empat contoh kasus yang khas diantara klien-kliennya, seorang psikiatris menunjukkan penemuan-penemuan klinis terkait dengan permasalahan yang serius dan terkadang dampak ketidak berfungsian jangka panjang somatis, emosional, dan psikologis yang disebabkan oleh khitan pada saat baru lahir pada pria dewasa. Dampak-dampak ini serupa dengan gangguan kejiwaan lanjutan yang kompleks dan muncul selama proses psikoterapi difokuskan pada penyelesaian masalah trauma yang berkembang. Gejala-gejala pada pria dewasa yang dikaitkan dengan trauma khitan ini meliputi rasa malu, marah, takut, ketak-berdayaan, ketidak-percayaan, penghargaan terhadapp diri sendiri yang rendah, kesulitan dalam menjalin hubungan, dan keengganan dalam berhubungan seksual. Psikoterapi jangka panjang terkait dengan penyelesaian terhadap trauma awal ini tampaknya efektif untuk menyembuhkan dampak-dampak ini.

Rhinehart, J., ”Neonatal Circumsion revisited,” Transactional Analysis Journal 29 (1999): 215-221

Penjelasan mengenai fungsi serta anatomi kulit penutup kepala penis

Sebuah artikel baru menjelaskan kulit penutup kepala penis sebagai bagian alami dan tidak terpisahkan dari alat kelamin mamalia. Ia merupakan jaringan khusus, pelindung, serta peka terhadap rangsangan seksual. Sebuah penjelasan mengenai struktur jaringan syaraf yang komplek dari penis menunjukkan mengapa anestesia tidak bisa digunakan untuk menanggulangi rasa sakit secara sempurna saat pengkhitanan berlangsung. Memotong kulit penutup kepala penis merupakan penghilangan terhadap banyak reseptor-reseptor yang peka yang ada dipenis dan berakibat pada penebalan pada bagian luar jaringan. Fungsi dan anatomi kulit penutup kepala penis yang kompleks mensyaratkan khitan agar dihindari atau setidaknya ditunda sampai orang yang bersangkutan dapat membuat keputusan yang dapat dipertanggung-jawabkan sebagai orang dewasa.

Cold, C. and Taylor, J., ”The Prepuce,” BJU 83 (1999):SUPPL. 1 : 34-44.

Penjelasan mengenai fungsi serta anatomi kulit penutup kepala penis

Sebuah artikel baru menjelaskan kulit penutup kepala penis sebagai bagian alami dan tidak terpisahkan dari alat kelamin mamalia. Ia merupakan jaringan khusus, pelindung, serta peka terhadap rangsangan seksual. Sebuah penjelasan mengenai struktur jaringan syaraf yang komplek dari penis menunjukkan mengapa anestesia tidak bisa digunakan untuk menanggulangi rasa sakit secara sempurna saat pengkhitanan berlangsung. Memotong kulit penutup kepala penis merupakan penghilangan terhadap banyak reseptor-reseptor yang peka yang ada dipenis dan berakibat pada penebalan pada bagian luar jaringan. Fungsi dan anatomi kulit penutup kepala penis yang kompleks mensyaratkan khitan agar dihindari atau setidaknya ditunda sampai orang yang bersangkutan dapat membuat keputusan yang dapat dipertanggung-jawabkan sebagai orang dewasa.

Cold, C. and Taylor, J., ”The Prepuce,” BJU 83 (1999):SUPPL. 1 : 34-44.


Dampak- dampak khitan pada pria terhadap kenikmatan seksual yang dirasakan oleh wanita

Sebuah survey terhadap wanita yang pernah berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa penis yang tidak dikhitan lebih dipilih dibandingkan dengan penis yang dikhitan. Tanpa kulit penutup kepala penis, hubungan seksual dengan penis yang dikhitan mengakibatkan ketidak-nyamanan pada wanita dari gesekan, lecet dan sekresi yang tidak alami. Para responden sepenuhnya sepakat bahwa mekanisme koitus berbeda antara dua kelompok pria ini. Pria yang tidak dikhitan cenderung dapat melakukan penetrasi dengan lebih lembut dengan stroke-stroke yang lebih pendek.

O’Hara, K. and O’ Hara, J., ”The Effect of Male Circumcision on the Sexual Enjoyment of the female Partener,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:79-84

Investigasi terhadap khitan pada pria dan dampak psiko-seksualnya

Pengkhitanan pada bayi laki-laki yang baru lahir terus berlanjut terlepas dari keraguan-keraguan yang terus berkembang tentang alasan medisnya. Khitan yang biasanya dilakukan tanpa analgesik maupun anastesi terbukti menimbulkan rasa sakit. Tampaknya pemotongan pada alat kelamin ini juga memiliki dampak-dampak fisik, seksual, maupun psikologis. Beberapa penelitian mengaitkan beberapa kasus khitan pada pria yang tidak direncanakan sebelumnya dengan perasaan-perasaan negatif dan bahkan gangguan jiwa traumatis lanjutan. Beberapa pria yang dikhitan telah menjelaskan apa yang mereka rasakan saat itu dengan bahasa kekerasan, keguncangan, mutilasi, dan kekerasan seksual. Mengingat resiko-resiko akut dan berjangka panjang dari khitan dan pertanggung-jawaban hukum yang mungkin akan muncul, inilah saatnya bagi para profesional di bidang kesehatan dan para ilmuwan untuk menguji kembali bukti-bukti dari issue ini dan mengambil bagian dalam debat tentang tepat tidaknya proses pembedahan ini dilakukan pada bayi yang belum bisa mengambil keputusan.

Boyle, G., Goldman, R., Svoboda, J.S., and Fernandez, E., ”Male Circumcision: Pain, Trauma, and Psychosexual Sequelae,” Journal of Helath Psychology 7 (2007): 329-343.

Survey-survey yang menunjukkan dampak-dampak merugikan dari khitan baik secara sexual maupun psikologis

Sebuah survey terhadap 35 wanita dan 42 gay yang merupakan partner sexual dari pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan, dan sebuah survey terpisah terhadap 53 pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan, dan sebuah survey terpisah terhadap 30 pria yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa para pria yang dikhitan mengalami sensasi sexual yang berkurang secara signifikan bersama dengan dampak-dampak emosional jangka panjang.

Boyle, G. and Bensley, G., ”Adverse Sexual and Psychological Effects of Male Infant Circumcision,”. Psychological reports 88 (2001): 1105-1106

Kulit pelindung kepala penis mengurangi tekanan yang dibutuhkan sat penetrasi dan meningkatkan kenikmatan seksual

Masters dan Johnson meneliti bahwa kulit pelindung kepala penis membuka saat berhubungan seksual. Namun, mereka mengabaikan penelitian bahwa penetrasi dapat lebih mudah dengan itu. Untuk menguji penelitian ini sebuah penetrasi buatan dilakukan. Pengukuran yang berualang-ulang menunjukkan sepuluh kali pengurangan gaya gesek dengan penis yang tidak dikhitan dibandingkan dengan penis yang dikhitan. Karena kulit pelindung kepala penis berguna untuk mengurangi gaya gesek yang dibutuhkan, ia harus menutupi seluruh batang penis ketika penis berereksi.

Taves, D., ”The Intromission Function of the Foreskin,” Med Hypotheses 59 (2002): 180

Survey terhadap para pria yang dikhitan ketika sudah dewasa yang menunjukkan hasil campuran

Pria yang dikhitan ketika sudah dewasa disurvey untuk mengetahi fungsi ereksi, kepekaan seksual, aktivitas seksual dan kepuasan secara menyeluruh. Lebih dari 80% dari pria-pria ini di khitan untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Rata-rata responsnya 44% diantara responden potensial. Rata-rata usia para responden saat dikhitan adalah 42 tahun dan 46 tahun saat disurvey. Khitan saat sudah dewasa tampak berakibat pada fungsi ereksi yang lebih buruk, berkurangnya kepekaan seksual, tak ada perubahan pada aktivitas seksual, dan tak ada peningkatan kepuasan. Dari jumlah tersebut, 50 % melaporkan adanya keuntungan sementara 38% merasa rugi. Secara keseluruhan 62% pria puas karena telah dikhitan. Catatan: Hasilnya bisa dipengaruhi oleh fakta bahwa tidak ada sampel dari pria sehat yang tidak dikhitan sebagai pembanding.

Fink, K., Carson, C., De Vellis, R., ”Adult Circumcision Outcomes Study: Effect on Erectile Function, Penile Sensivity, Sexual Activity and Satisfacton,” Jurol 167 (2002): 2113-2116.

Survey menemukan bahwa khitan mempunyai peran pada kekeringan vagina

Penelitian dilakukan terhadap dampak pada pengkhitanan pada pria pada kekeringan vagina saat koitus. Kami melakukan survey terhadap 35 wanita berusia antara 18 sampai 69 tahun yang pernah berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan maupun yang tidak dikhitan. Para wanita ini melaporkan bahwa mereka memiliki kecenderungan lebih menngalami kekeringan vagina ketika berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan dibandingkan dengan yang tidak dikhitan.

Bensley, G. and Boyle, G., ”Effects of Male Circumcision on Female Arousal and Orgasm,” N Z Med J116 (2003

Pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan di masa awal kehidupan dapat menyebabkan perkembangan otak serta perilaku yang tidak normal

Perilaku yang merugikan diri dalam masyarakat saat ini telah memicu diadakannya sebuah pencarian faktor-faktor psiko-biologis yang mendasari penyakit dalam masyarakat ini. Otak bayi yang baru lahir rapuh terhadap pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan, yang menyebabkan perkembangan otak dan perilaku yang tidak normal.Meskipun beberapa temuan telah mengaitkan komplikasi yang dialami bayi dengan perilaku abnormal saat dewasa, pemahaman kita tentang mekanisme yang mendasari fenomena ini masih belum lengkap. Model-mdel dari pengalaman sebelumnya, seperti rasa sakit berulang, sepsis maupun pemisahan induk dan bayi pada binatang pengerat dan pada spesies yang lain telah menjelaskan perubahan drastis pada otak orang dewasa terkait dengan jenis-jenis tingkah laku bergantung pada seberapa lama dan parah pengalaman tidak mengenakkan itu berlangsung. Mekanisme-mekanisme yang menyebabkan perubahan-perubahan pada bayi yang baru lahir tersebut masih belum terfahami dengan baik. Pemisahan induk dengan bayi, isolasi indera (dibawah pengaruh stimuli) dan penekanan pada rasa sakit secara berulang dapat menyebabkan perubahan pada perkembangan otak. (Khitan dijelaskan sebagai sebuah intervensi dengan dampak-dampak neurobehavorial jangka panjang) Perubahan-perubahan ini menghasilkan dua jenis perilaku yang dikenali dengan kegelisahan yang meningkat, kepekaan terhadap luka yang berubah, gangguan jiwa, hyperaktif/atau kecenderungan mencari perhatian yang tidak wajar, yang menyebabkan kemampuan sosial yang bermasalah serta perilaku merusak diri sendiri. Tujuan klinis dari mekanisme-mekanisme ini terletak pada pencegahan terhadap pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan di masa awal kehidupan dan treatment yang efektif pada rasa sakit maupun tekanan yang di alami oleh bayi

Anand, K. and Scalzo, F., ”Can Adverse Neonatal Experiences Alter Brain Development and Subsequent Behavior? Biol Neonate 77 (2000): 69-82.
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Tuanku »

kalau orangnya bersih,ampe daleman jg akan bersih dan akan lbh sehat lagi kl dikhitan,jd gak bakalan bau. justru dg dikhitan pula mk orang yg jorok lbh terjaga kesehatannya. biar dokter muslim sj yg menjelaskan detilnya,dg hs penelitian ILMIAH yg PALING MUTAKHIR. jgn sembarang awam asal ngomong hanya bdasar gambar,tanpa pengetahuan.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Tuanku wrote:kalau orangnya bersih,ampe daleman jg akan bersih dan akan lbh sehat lagi kl dikhitan,jd gak bakalan bau. justru dg dikhitan pula mk orang yg jorok lbh terjaga kesehatannya. biar dokter muslim sj yg menjelaskan detilnya,dg hs penelitian ILMIAH yg PALING MUTAKHIR. jgn sembarang awam asal ngomong hanya bdasar gambar,tanpa pengetahuan.
Hahaha..
baca tulisan yang di post oleh rekan By.
Referensi ilmiahnya sangat jelas.

hmm.. apakah penis anda sudah mutasi bentuknya atau belum?
Sudah ada bridgenya?
hati2 loh, dibawah "jembatan" itu sarang kuman.
Banyak "t4i kon*0l" disitu.
Kalau yg tidak sunat, 100% bersih, tidak punya "t4i kont*0l" loh... wakakakak..
Ingat ya, rajin2 dicuci pake alkohol agar kuman2 dibawah jembatan tsb mati.
kepala penisnya rajin2 dioles lotion agar jangan sampai mengeras dan jadi kerak, serta kroak.

Ini nasihat penting, bro. :green:
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

ㅤ ㅤㅤ wrote:http://murtadinkafirun.forumotion.net/e ... -t6509.htm

Khitan menghilangkan bagian-bagian paling sensitif dari penis

Sebuah penelitian pada sensitivitas penis pria dewasa yang dikhitan dan yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa penis yang tidak dikhitan secara signifikan lebih sensitif daripada yang dikhitan. Bagian paling sensitif dari penis yang dikhitan adalah bagian bekas luka khitan. Lima bagian pada penis yang belum dikhitan yang biasanya dihilangkan pada saat pengkhitanan ternyata secara signifikan lebih sensitif dibandingkan dengan bagian yang paling sensitif dari penis yang dikhitan.
Selain itu, kepala dari penis yang dikhitan kurang sensitif terhadap sentuhan lembut dibandingkan dengan bagian kepala penis yang tidak dikhitan. Ujung dari kulit penis adalah bagian yang paling sensitif dari penis yang dikhitan. Khitan menghilangkan bagian-bagian paling sensitif dari penis.
Penelitian ini menampilkan pengujian pertama yang dilakukan secara luas mengenai efek sentuhan ringan pada bagian permukaan penis orang dewasa. Instrumen-instrumen pengujian monofiliment telah disesuaikan dan juga telah digunakan untuk menguji sensitifitas alat kelamin wanita dewasa.

Sorrels, M.et al., “Fine-Touch Pressure Thresholds in the Adult Penis,” BJU International 99 (2007):864-869

Kebijakan mengenai khitan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor Psikologi masyarakat

Perdebatan mengenai perlu tidaknya khitan di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris umumnya terfokus pada faktor-faktor kesehatan yang potensial. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan dari oleh komisi-komisi dari organisasi-organisasi kesehatan nasional diharapkan berdasar pada bukti ilmiah; akan tetapi kesinambungan dari debat yang terus berlangsung ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain juga terlibat didalamnya. Beragam faktor potensial yang terkait dengan psikologi, sosiologi, agama dan budaya juga bisa menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan. Faktor-faktor ini bisa berdampak pada penilaian dan sikap dari para anggota komisi, proses penilaian pada dunia medis, serta dunia medis itu sendiri. Meskipun para profesional dibidang kesehatan sangat menjunjung tinggi rasionalitas, tetaplah sulit untuk melakukan sebuah penilaian yang rasional dan obyektif pada sebuah topik yang emosional sekaligus kontroversial seperti issue tentang khitan ini. Kompromi yang dilakukan antara faksi-faksi dalam komisi yang sudah terpolarisasi dapat mengetengahkan faktor-faktor tambahan yang terkait dengan psikologi massa. Kemungkinan-kemungkinan ini bersifai spekulatif adanya, dan tidak bersifat konklusif. Sebuah diskusi terbuka tentang faktor-faktor psikologi masa ini seyogyanya dilakukan sehingga kesimpangsiuran pendapat dari anggota komisi dapat diketahui.

Goldman, R., ”Circumcision Policy: Psychosocial Perspective,” Paediatric & Child Helath 9 (2004): 630-633

Khitan bukanlah Kebijakan Kesehatan yang tepat

Sebuah analisa penggunaan biaya, yang didasarkan pada data yang dikeluarkan oleh peneltian-penelitian yang berskala luas yang membandingkan antara anak laki-laki yang dikhitan sejak lahir dengan yang tidak dikhitan, dilakukan dengan menggunakan sebuah skala kualitas hidup, analisa Markov, kasus acuan standard, serta perspektif sosial. Bayi laki-laki yang langsung dikhitan ternyata menaikkan ongkos $828.42 tiap pasiennya dan menghasilkan ongkos tambahan 15.30 pertahun per 1000 bocah laki-laki. Kalau pun khitan itu bebas biaya, bebas dari rasa sakit, dan tidak ada dampak-dampak langsungnya, tetap saja biayanya lebih mahal daripada tidak dikhitan. Menggunakan analisa sensitifitas, tidaklah mungkin untuk membuat skenario bahwa pengkhitanan sejak lahir bisa secara efektif menghemat biaya. Pengkhitanan sejak lahir bukanlah kebijakan kesehatan yang tepat, dan dukungan bagi pengkhitanan sejak lahir untuk menjadi sebuah prosedur medis tidak bisa dibenarkan baik secara finansial maupun secara medis.
Van Howe, R., ”A Cost-Utility Analysis of Neonatal Circumcision,” Medical Decision Making 24 (2004):584-601

Khitan mengakibatkan kerugian signifikan pada jaringan erogenous

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh British Journal of Urology (Disiplin ilmu tentang alat kelamin—pent) mengukur jenis dan jumlah jaringan yang hilang dari penis pria dewasa yang dikhitan dengan menguji kulit penis pria dewasa dengan metode otopsi. Para peneliti menemukan bahwa khitan menghilangkan sekitar satu setengah dari jaringan erogenous pada batang penis. Kulit penis, menurut penelitian tersebut, melindungi kepala penis dan terdiri bagian-bagian unik beberapa jenis syaraf khusus yang penting untuk kepekaan seksual yang optimal.

Taylor, J. Et al., ”The Prepuce: Specializes Mucosa of the Penis and Its Loss to Circumcision,” BJU 77 (1996):291-295.

Khitan berpengaruh pada perilaku seksual

Sebuah penelitian yang muncul dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika menemukan bahwa khitan tidak berpengaruh pada pencegahan penyakit dan pria yang dikhitan cenderung gemar melakukan beragam praktek seksual. Khususnya, pria yang dikhitan lebih cenderung untuk melakukan masturbasi dan melakukan oral sex dengan pasangannya dibandingkan dengan pria yang tidak dikhitan.

Laumann, E. Et al., ”Circumcision in the U.S.: Prevalence, Prophylactic Effects, and Sexual Practice,” JAMA 277 (1997): 1052-1057.

Para peneliti menjelaskan efek-efek traumatis dari khitan

Sebuah tim peneliti asal Kanada membeberkan bukti baru bahwa dapat berpengaruh secara traumatis dalam jangka panjang. Sebuah artikel yang terdapat dalam jurnal kesehatan internasional, The Lancet, melaporkan bahwa dampak dari bayi laki-laki yang dikhitan terhadap reaksi anak tersebut pada rasa sakit selama vaksinasi rutin berikutnya berlangsung. Peneliti melakukan pengujian pada 87 bayi yang berumur 4 atau 6 bulan. Para bayi laki-laki yang telah dikhitan tersebut lebih sensitif terhadap rasa sakit dari pada bayi yang tidak dikhitan. Perbedaan dari kedua kelompok tersebut tampak jelas terlihat dari ekspresi wajah, lama menangis dan penilaian terhadap rasa sakit.
Para penulis meyakini bahwa ”pengkhitanan pada waktu bayi baru lahir dapat menyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang terhadap perilaku bayi dalam merespon rasa sakit disebabkan perubahan-perubahan pada proses pusat syaraf bayi terhadap stimulus rasa sakit.” Mereka juga menyebutkan bahwa ”konsekwensi-konsekwensi jangka panjang dari proses pembedahan tanpa anestesia akan cenderung menyebabkan stress traumatik lanjutan dan juga menyebabkan rasa sakit. Maka dari itu, kemungkinan bahwa respon terhadap vaksinasi yang lebih besar pada bayi-bayi yang dikhitan tanpa anestesia menunjukkan kecenderungan yang dapat dialami bayi terhadap gangguan stress traumatik lanjutan yang dipicu oleh pengalaman rasa sakit dan trauma serta pengalaman yang berulang terhadap rasa sakit yang serupa selama masa vaksinasi.”

Taddio, A. Et al., ”Effect of Neonatal Circumcision on Pain Response during Subsequent Routine Vaccination,” The Lancet 349 (1997):599-603.

Penelitian tentang khitan yang terhenti karena trauma

Para peneliti mendapati bahwa khitan begitu traumatik sehingga mereka mengakhiri penelitian lebih awal sehingga tidak menyebabkan lebih banyak bayi lagi yang menjalani operasi tanpa anestesi. Bayi-bayi yang dikhitan tanpa anestesi tersebut tidak hanya mengalami rasa sakit yang luar biasa mengalami peningkatan resiko sesak nafas. Penemuan-penemuan ini dipublikasikan oleh Jurnal asosiasi kesehatan Amerika. Sampai 96 % bayi di beberapa wilayah di Amerika Serikat tidak diberi anestesi selama proses pengkhitanan. Tidak adanya anestesi yang digunakan dalam khitan sekarang ini berdampak nyata selama bagian yang paling menyakitkan dalam proses tersebut.

Lander, J.et al., ”Comparison of Ring Block, Dorsal Penile Nerve Block, and Topical Anethesia for Neonatal Circumcision,” JAMA 278 (1997): 2157-2162.

Penis yang dikhitan membutuhkan perawatan lebih pada anak laki-laki

Penis yang dikhitan membutuhkan perhatian dan perawatan lebih dibandingkan penis yang tidak dikhitan selama tiga taun pertama masa kehidupan, menurut sebuah laporan dari British Journal of Urology. Penemuan-penemuan klinis dari seorang dokter anak asal Amerika menunjukkan bahwa anak laki-laki yang dikhitan memiliki kecenderungan lebih untuk mengalami kulit yang lengket, kemudian mengelupas, iritasi pada saluran kencing, dan radang pada kepala penis dari pada anak yang tidak dikhitan. Lebih lanjut, karena terdapat ragam masalah kesehatan yang luas pada anak-anak yang dikhitan, maka khitan untuk alasan-alasan kosmetik juga tidak dianjurkan.

Van Howe, R., ”Variability in Penile Appearance and Penile Findings: A Prospective Study,” BJU 80 (1997):776-782.

Polling yang dilakukan terhadap pria-pria yang dikhitan mengungkap adanya kerugian

Sebuah Polling yang dilakukan terhadap para pria yang dikhitan, yang diterbitkan oleh British Journal of Urology menunjukkan dampak-dampak yang merugikan kesehatan dan kualitas hidup para pria. Penemuan ini menunjukkan konsekwensi-konsekwensi yang luas secara fisik, seksual, serta secara psikologis. Beberapa responden melaporkan adanya dampak luka yang sangat jelas serta masalah kulit yang parah. Dampak seksualnya meliputi hilangnya sensitifitas secara signifikan serta masalah disfungsi seksual. Keguncangan emosional merupakan akibat langsung dari perasaan bahwa mereka telah kehilangan bagian yang penting dari penis mereka. Juga muncul dampak-dampak lain seperti, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, kemarahan, keengganan untuk melakukan hubungan intim, serta depresi.

Hammond, T., ”A Preliminary Poll of Men Circumcised in Infancy or Chilhood,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:85-92

Dampak-dampak terhadap psikologi masyarakat dari penelitian tentang khitan

Sebuah artikel yang berjudul ”The Psychological Impact of Circumcision” menjelaskan bahwa khitan berdampak pada perubahan perilaku pada bayi dan dampak-dampak psikologis jangka panjang yang tidak dapat dikenali pada para pria dewasa. Arikel tersebut mengetengahkan kembali penelitian medis tentang respons bayi terhadap khitan dan menyimpulkan, ”terdapat bukti kuat bahwa khitan dapat menimbulkan rasa sakit dan dampak traumatis yang luar biasa.” Artikel tersebut menjelaskan bahwa para bayi menunjukan perubahan-perubahan perilaku paska khitan dan beberapa pria dewasa menunjukkan perasaan marah, malu, rasa tidak percaya diri serta kesedihan yang kuat. Lebih lanjut, khitan dijelaskan dapat merusak ikatan ibu dan bayi, dan beberapa ibu melaporkan adanya perasaan tertekan yang berat setelah mengijinkan anaknya dikhitan. Faktor-faktor psikologis lah yang menjadi alasan untuk mempertahankan khitan. Menurut sang penulis, ”tetap mempertahankan khitan membutuhkan usaha untuk meminimalkan atau menghilangkan kerugian dan mengeluarkan klaim-klaim medis yang dibuat-biuat mengenai perlindungan dari dampak buruk di masa yang akan datang. Penolakan yang sedang berlangsung membutuhkan penerimaan terhadap kepercayaan-kepercayaan yang salah dan kesalahfahaman terhadap fakta-fakta yang ada. Faktor-faktor psikologis berpengaruh pada para profesional, anggota kelompok-kelompok agama, dan para orang tua yang terlibat dalam praktek khitan ini.
Ekspresi dari para pria yang dikhitan biasanya kurang karena sebagian besar pria yang dikhitan tidak memahami apa khitan itu sebenarnya, tekanan-tekanan emosional menjauhkan mereka dari kesadaran akan yang sebenarnya, atau para pria ini sebenarnya sadar akan perasaan-perasaan ini namun belum siap untuk menerima kenyataan.

Goldman, R., ”The Psychological Impact of Circumcision,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:93-102

Dampak-dampak serius yang teruji secara klinis dari trauma khitan pada pria dewasa

Dengan menggunakan empat contoh kasus yang khas diantara klien-kliennya, seorang psikiatris menunjukkan penemuan-penemuan klinis terkait dengan permasalahan yang serius dan terkadang dampak ketidak berfungsian jangka panjang somatis, emosional, dan psikologis yang disebabkan oleh khitan pada saat baru lahir pada pria dewasa. Dampak-dampak ini serupa dengan gangguan kejiwaan lanjutan yang kompleks dan muncul selama proses psikoterapi difokuskan pada penyelesaian masalah trauma yang berkembang. Gejala-gejala pada pria dewasa yang dikaitkan dengan trauma khitan ini meliputi rasa malu, marah, takut, ketak-berdayaan, ketidak-percayaan, penghargaan terhadapp diri sendiri yang rendah, kesulitan dalam menjalin hubungan, dan keengganan dalam berhubungan seksual. Psikoterapi jangka panjang terkait dengan penyelesaian terhadap trauma awal ini tampaknya efektif untuk menyembuhkan dampak-dampak ini.

Rhinehart, J., ”Neonatal Circumsion revisited,” Transactional Analysis Journal 29 (1999): 215-221

Penjelasan mengenai fungsi serta anatomi kulit penutup kepala penis

Sebuah artikel baru menjelaskan kulit penutup kepala penis sebagai bagian alami dan tidak terpisahkan dari alat kelamin mamalia. Ia merupakan jaringan khusus, pelindung, serta peka terhadap rangsangan seksual. Sebuah penjelasan mengenai struktur jaringan syaraf yang komplek dari penis menunjukkan mengapa anestesia tidak bisa digunakan untuk menanggulangi rasa sakit secara sempurna saat pengkhitanan berlangsung. Memotong kulit penutup kepala penis merupakan penghilangan terhadap banyak reseptor-reseptor yang peka yang ada dipenis dan berakibat pada penebalan pada bagian luar jaringan. Fungsi dan anatomi kulit penutup kepala penis yang kompleks mensyaratkan khitan agar dihindari atau setidaknya ditunda sampai orang yang bersangkutan dapat membuat keputusan yang dapat dipertanggung-jawabkan sebagai orang dewasa.

Cold, C. and Taylor, J., ”The Prepuce,” BJU 83 (1999):SUPPL. 1 : 34-44.

Penjelasan mengenai fungsi serta anatomi kulit penutup kepala penis

Sebuah artikel baru menjelaskan kulit penutup kepala penis sebagai bagian alami dan tidak terpisahkan dari alat kelamin mamalia. Ia merupakan jaringan khusus, pelindung, serta peka terhadap rangsangan seksual. Sebuah penjelasan mengenai struktur jaringan syaraf yang komplek dari penis menunjukkan mengapa anestesia tidak bisa digunakan untuk menanggulangi rasa sakit secara sempurna saat pengkhitanan berlangsung. Memotong kulit penutup kepala penis merupakan penghilangan terhadap banyak reseptor-reseptor yang peka yang ada dipenis dan berakibat pada penebalan pada bagian luar jaringan. Fungsi dan anatomi kulit penutup kepala penis yang kompleks mensyaratkan khitan agar dihindari atau setidaknya ditunda sampai orang yang bersangkutan dapat membuat keputusan yang dapat dipertanggung-jawabkan sebagai orang dewasa.

Cold, C. and Taylor, J., ”The Prepuce,” BJU 83 (1999):SUPPL. 1 : 34-44.


Dampak- dampak khitan pada pria terhadap kenikmatan seksual yang dirasakan oleh wanita

Sebuah survey terhadap wanita yang pernah berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa penis yang tidak dikhitan lebih dipilih dibandingkan dengan penis yang dikhitan. Tanpa kulit penutup kepala penis, hubungan seksual dengan penis yang dikhitan mengakibatkan ketidak-nyamanan pada wanita dari gesekan, lecet dan sekresi yang tidak alami. Para responden sepenuhnya sepakat bahwa mekanisme koitus berbeda antara dua kelompok pria ini. Pria yang tidak dikhitan cenderung dapat melakukan penetrasi dengan lebih lembut dengan stroke-stroke yang lebih pendek.

O’Hara, K. and O’ Hara, J., ”The Effect of Male Circumcision on the Sexual Enjoyment of the female Partener,” BJU 83 (1999): SUPPL. 1:79-84

Investigasi terhadap khitan pada pria dan dampak psiko-seksualnya

Pengkhitanan pada bayi laki-laki yang baru lahir terus berlanjut terlepas dari keraguan-keraguan yang terus berkembang tentang alasan medisnya. Khitan yang biasanya dilakukan tanpa analgesik maupun anastesi terbukti menimbulkan rasa sakit. Tampaknya pemotongan pada alat kelamin ini juga memiliki dampak-dampak fisik, seksual, maupun psikologis. Beberapa penelitian mengaitkan beberapa kasus khitan pada pria yang tidak direncanakan sebelumnya dengan perasaan-perasaan negatif dan bahkan gangguan jiwa traumatis lanjutan. Beberapa pria yang dikhitan telah menjelaskan apa yang mereka rasakan saat itu dengan bahasa kekerasan, keguncangan, mutilasi, dan kekerasan seksual. Mengingat resiko-resiko akut dan berjangka panjang dari khitan dan pertanggung-jawaban hukum yang mungkin akan muncul, inilah saatnya bagi para profesional di bidang kesehatan dan para ilmuwan untuk menguji kembali bukti-bukti dari issue ini dan mengambil bagian dalam debat tentang tepat tidaknya proses pembedahan ini dilakukan pada bayi yang belum bisa mengambil keputusan.

Boyle, G., Goldman, R., Svoboda, J.S., and Fernandez, E., ”Male Circumcision: Pain, Trauma, and Psychosexual Sequelae,” Journal of Helath Psychology 7 (2007): 329-343.

Survey-survey yang menunjukkan dampak-dampak merugikan dari khitan baik secara sexual maupun psikologis

Sebuah survey terhadap 35 wanita dan 42 gay yang merupakan partner sexual dari pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan, dan sebuah survey terpisah terhadap 53 pria yang dikhitan dan yang tidak dikhitan, dan sebuah survey terpisah terhadap 30 pria yang tidak dikhitan menunjukkan bahwa para pria yang dikhitan mengalami sensasi sexual yang berkurang secara signifikan bersama dengan dampak-dampak emosional jangka panjang.

Boyle, G. and Bensley, G., ”Adverse Sexual and Psychological Effects of Male Infant Circumcision,”. Psychological reports 88 (2001): 1105-1106

Kulit pelindung kepala penis mengurangi tekanan yang dibutuhkan sat penetrasi dan meningkatkan kenikmatan seksual

Masters dan Johnson meneliti bahwa kulit pelindung kepala penis membuka saat berhubungan seksual. Namun, mereka mengabaikan penelitian bahwa penetrasi dapat lebih mudah dengan itu. Untuk menguji penelitian ini sebuah penetrasi buatan dilakukan. Pengukuran yang berualang-ulang menunjukkan sepuluh kali pengurangan gaya gesek dengan penis yang tidak dikhitan dibandingkan dengan penis yang dikhitan. Karena kulit pelindung kepala penis berguna untuk mengurangi gaya gesek yang dibutuhkan, ia harus menutupi seluruh batang penis ketika penis berereksi.

Taves, D., ”The Intromission Function of the Foreskin,” Med Hypotheses 59 (2002): 180

Survey terhadap para pria yang dikhitan ketika sudah dewasa yang menunjukkan hasil campuran

Pria yang dikhitan ketika sudah dewasa disurvey untuk mengetahi fungsi ereksi, kepekaan seksual, aktivitas seksual dan kepuasan secara menyeluruh. Lebih dari 80% dari pria-pria ini di khitan untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Rata-rata responsnya 44% diantara responden potensial. Rata-rata usia para responden saat dikhitan adalah 42 tahun dan 46 tahun saat disurvey. Khitan saat sudah dewasa tampak berakibat pada fungsi ereksi yang lebih buruk, berkurangnya kepekaan seksual, tak ada perubahan pada aktivitas seksual, dan tak ada peningkatan kepuasan. Dari jumlah tersebut, 50 % melaporkan adanya keuntungan sementara 38% merasa rugi. Secara keseluruhan 62% pria puas karena telah dikhitan. Catatan: Hasilnya bisa dipengaruhi oleh fakta bahwa tidak ada sampel dari pria sehat yang tidak dikhitan sebagai pembanding.

Fink, K., Carson, C., De Vellis, R., ”Adult Circumcision Outcomes Study: Effect on Erectile Function, Penile Sensivity, Sexual Activity and Satisfacton,” Jurol 167 (2002): 2113-2116.

Survey menemukan bahwa khitan mempunyai peran pada kekeringan vagina

Penelitian dilakukan terhadap dampak pada pengkhitanan pada pria pada kekeringan vagina saat koitus. Kami melakukan survey terhadap 35 wanita berusia antara 18 sampai 69 tahun yang pernah berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan maupun yang tidak dikhitan. Para wanita ini melaporkan bahwa mereka memiliki kecenderungan lebih menngalami kekeringan vagina ketika berhubungan seksual dengan pria yang dikhitan dibandingkan dengan yang tidak dikhitan.

Bensley, G. and Boyle, G., ”Effects of Male Circumcision on Female Arousal and Orgasm,” N Z Med J116 (2003

Pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan di masa awal kehidupan dapat menyebabkan perkembangan otak serta perilaku yang tidak normal

Perilaku yang merugikan diri dalam masyarakat saat ini telah memicu diadakannya sebuah pencarian faktor-faktor psiko-biologis yang mendasari penyakit dalam masyarakat ini. Otak bayi yang baru lahir rapuh terhadap pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan, yang menyebabkan perkembangan otak dan perilaku yang tidak normal.Meskipun beberapa temuan telah mengaitkan komplikasi yang dialami bayi dengan perilaku abnormal saat dewasa, pemahaman kita tentang mekanisme yang mendasari fenomena ini masih belum lengkap. Model-mdel dari pengalaman sebelumnya, seperti rasa sakit berulang, sepsis maupun pemisahan induk dan bayi pada binatang pengerat dan pada spesies yang lain telah menjelaskan perubahan drastis pada otak orang dewasa terkait dengan jenis-jenis tingkah laku bergantung pada seberapa lama dan parah pengalaman tidak mengenakkan itu berlangsung. Mekanisme-mekanisme yang menyebabkan perubahan-perubahan pada bayi yang baru lahir tersebut masih belum terfahami dengan baik. Pemisahan induk dengan bayi, isolasi indera (dibawah pengaruh stimuli) dan penekanan pada rasa sakit secara berulang dapat menyebabkan perubahan pada perkembangan otak. (Khitan dijelaskan sebagai sebuah intervensi dengan dampak-dampak neurobehavorial jangka panjang) Perubahan-perubahan ini menghasilkan dua jenis perilaku yang dikenali dengan kegelisahan yang meningkat, kepekaan terhadap luka yang berubah, gangguan jiwa, hyperaktif/atau kecenderungan mencari perhatian yang tidak wajar, yang menyebabkan kemampuan sosial yang bermasalah serta perilaku merusak diri sendiri. Tujuan klinis dari mekanisme-mekanisme ini terletak pada pencegahan terhadap pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan di masa awal kehidupan dan treatment yang efektif pada rasa sakit maupun tekanan yang di alami oleh bayi

Anand, K. and Scalzo, F., ”Can Adverse Neonatal Experiences Alter Brain Development and Subsequent Behavior? Biol Neonate 77 (2000): 69-82.

Makasih bro atas artikelnya, berarti gambar2 diatas terbukti benar!!
Sunat sangat berbahaya.
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Tuanku »

jurnal itu sdh ketinggalan jaman,mknya sy bilang jurnal ilmiah yg MUTAKHIR. btw. muslim baik2 aja tuh,semu itu tergantung kebersihan msg2 orang,justru khitan menolong orang yg jorok jd lbh sehat. kl tak disunat,apalagi jorok,ya jelas sarang penyakit tuh kulup,lembab ideal u/ jd sarang kuman. hih,thread yg menjijikan. kasihan tuh istrinya.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Tuanku wrote:jurnal itu sdh ketinggalan jaman,mknya sy bilang jurnal ilmiah yg MUTAKHIR. btw. muslim baik2 aja tuh,semu itu tergantung kebersihan msg2 orang,justru khitan menolong orang yg jorok jd lbh sehat. kl tak disunat,apalagi jorok,ya jelas sarang penyakit tuh kulup,lembab ideal u/ jd sarang kuman. hih,thread yg menjijikan. kasihan tuh istrinya.
Coba hadirkan jurnal muktahir anda?
:lol:
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Tuanku »

ya cari aja,inget baca tuh tgl risetnya kapan,jg tgl jurnalnya. kulup itu hanya bermanfaat u/ jd pelindung saat anak2,begitu dewasa kulup mmg hrs dibuang spy tdk jd sarang kuman krn lembab.
User avatar
a_man
Posts: 4294
Joined: Mon Sep 01, 2008 5:12 pm
Location: http://code.google.com/p/a-manffi/downloads/list
Contact:

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by a_man »

Tuanku wrote:kulup itu hanya bermanfaat u/ jd pelindung saat anak2
pelindung dari apa ?
Tuanku wrote:begitu dewasa kulup mmg hrs dibuang spy tdk jd sarang kuman krn lembab.
emang mulai lembabnya saat dewasa ?
User avatar
cendol
Posts: 1009
Joined: Tue Aug 03, 2010 10:04 pm
Location: Bermain Rudal Bersama 72 Bidadari
Contact:

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by cendol »

Tuanku wrote:ya cari aja,inget baca tuh tgl risetnya kapan,jg tgl jurnalnya. kulup itu hanya bermanfaat u/ jd pelindung saat anak2,begitu dewasa kulup mmg hrs dibuang spy tdk jd sarang kuman krn lembab.
Saya suka selangkangan, tapi Islam lebih getol ngurusin selangkangan.
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by iamthewarlord »

Tuanku wrote:ya cari aja,inget baca tuh tgl risetnya kapan,jg tgl jurnalnya. kulup itu hanya bermanfaat u/ jd pelindung saat anak2,begitu dewasa kulup mmg hrs dibuang spy tdk jd sarang kuman krn lembab.
Ayo dong, hadirkan disini atau dibantah artikel diatas dengan ilmiah.
Jangan cuma pake bantahan ustad kampung yg cuma lulus SD :lol:

Kita bahas penis ente dulu ya,
Apakah pen1s ente sudah ada bridge/jembatannya?
seperti gambar ini?

Image

Image

Image

Coba gimana caranya membersihkan kotoran yang berada dibawah lipatan cacat tsb?
Gosok pake cotton bath + alkohol?
Itu kalau ereksi, kalau lagi ciut, bakal tambah susah bersihinnya.

Terbukti sunat malah menyimpan bibit penyakit dibawah lipatan cacat tsb.
Jangan2 punya ente sudah cacat ya?
Hati2 loh..

:lol:
User avatar
Pan Kobar
Posts: 370
Joined: Fri Aug 06, 2010 1:16 pm
Location: Negri Mimpi

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by Pan Kobar »

Tuanku wrote:kalau orangnya bersih,ampe daleman jg akan bersih dan akan lbh sehat lagi kl dikhitan,jd gak bakalan bau. justru dg dikhitan pula mk orang yg jorok lbh terjaga kesehatannya. biar dokter muslim sj yg menjelaskan detilnya,dg hs penelitian ILMIAH yg PALING MUTAKHIR. jgn sembarang awam asal ngomong hanya bdasar gambar,tanpa pengetahuan.
Bukannya kita mandi 2x sehari smbil bersihin penis. Bila mmngkinkan shabis pipis penis kita jg brshkan.........
kntara nich muslim mls brshin penisnya .....cm ingt make doang bersihinnya males.

bgini aja kalau ingin bersih tnpa harus capek2....potong aja batangnya skalian
User avatar
poligami
Posts: 2446
Joined: Wed Aug 19, 2009 4:37 am
Location: Mabes FPI
Contact:

Re: Sunat.. Berbahaya!! --> Warning, Berisi gambar kelamin.

Post by poligami »

Ko bentuk penis yg disunat diatas pada jelek-jelek yah.. :lol:

:rofl:
Locked