Khitan atau sunat ternyata dapat mencegah penularan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). "Hasil penelitian di berbagai negara, seperti Thailand, Filipina dan Amerika Serikat menunjukkan khitan atau sunat efektif sebagai salah satu cara mencegah penularan HIV/AIDS," kata Ketua Panitia Kongres Internasional AIDS Asia Pasifik atau ICAAP ke-9 Prof Dr Zubairi Djoerban di sela-sela kegiatan ICAAP di Nusa Dua, Bali, Selasa (11/8).
Menurut Djoerban, saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan khitan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Namun, yang terpenting, tambah dia, bagaimana memasyarakatkan khitan di kawasan Asia Pasifik karena masih terbentur pada masalah perbedaan agama meski telah dibuktikan secara ilmiah. "Sementara di Filipina, walaupun penduduknya banyak Kristen, tetapi khitan bisa diterima dan di Amerika Serikat banyak penduduknya yang dikhitan," katanya.
Djoerban mengungkapkan secara umum negara-negara kawasan Asia Pasifik dalam kongres di Bali ini telah menyetujui penggunaan khitan sebagai salah satu cara pencegahan HIV/AIDS.
http://www.metrotvnews.com/mobile/news_aktual/1960
Usia delapan sampai sebelas tahun waktu yang tepat untuk anak disunat atau khitan. "Pada usia ini kulit penis anak masih lunak sehingga lebih mudah disayat dan memudahkan proses penyembuhannya," kata Dosen Akademi Keperawatan Singkawang, Winnellia Rangkuti di Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (16/10).
Menurutnya, pada usia tersebut anak juga sudah bisa diajak berkomunikasi tentang pentingnya sunat.
Ia juga menjelaskan pentingnya sunat bagi anak laki-laki. Menurutnya, pada alat kelamin laki-laki terdapat bagian kulup yang mengandung smegma, yaitu zat berlemak yang diproduksi terus. Jika tidak dibersihkan secara teratur akan menumpuk dapat mengakibatkan infeksi.
"Menjadi solusi tepat dilakukan sunat pada usia dini," katanya.
Winnellia mengatakan proses penyembuhan sunat antara lima sampai tujuh hari, bahkan bisa lebih cepat. Ia juga menyampaikan tindakan perawatan yang harus dilakukan agar tidak terjadi infeksi setelah disunat.
"Pada daerah jahitan dibalut dengan kasa steril dan diberi antiseptik," katanya.
Dikatakan dia, sunat sudah dikenal dan dilakukan sejak lama di berbagai belahan bumi dan alasan yang berbeda-beda. Rata-rata anak disunat pada waktu mereka duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Sunat adalah dipotongnya kulit kuncup ujung penis sehingga kepala penis terlihat. Ia melanjutkan, dipotong atau diirisnya kulit yang menutupi kepala penis ini sekaligus membersihkan daerah tersebut dari kotoran.
"Sunat sangat tidak mempengaruhi ukuran penis, tidak membuat semakin besar, juga tidak membuat penis mengecil," katanya.
Sunat bisa dilakukan secara aman pada usia berapapun dan semakin muda usia seseorang disunat maka resiko tindakan yang dilakukan akan semakin kecil.
"Bukti baru menyebutkan sunat dapat mencegah tertular HIV (virus yang melemahkan kekebalan tubuh), juga penyakit lain yang mematikan," kata dia.
Menurut dia, penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, Afrika Selatan, Kenya, dan Uganda antara 2005 dan 2007 menunjukkan bahwa sunat pada laki-laki dewasa mengurangi resiko tertular HIV hingga 50 - 60 persen.(Ant/BEY)
http://www.metrotvnews.com/metromain/ne ... ak-Disunat