Patah Salero wrote:
Time framenya abad 19 masehi.. Di saat orang-orang sudah mulai menganggap bahwa perbudakan tidak adil dan tidak sesuai dengan hati nurani.
Emang apa hubungannya perbudakan dengan tebunuhnya keluarga syafiah. Kok masalah pembantaian keluarga syafiah dibelokkan ke perbudakan sih. Yg fokus brow.
Yang saya sorot adalah masalah kekerasan berat yg dilakukan muhammad di SAAT ITU sesuai atau tidakkah dengan ajaran islam. Adapun syafiah jadi budak muhammad karena syafiah cantik aja. Jadi kasusnya syafiah bisa hidup adalah karena nafsu bejat muhammad doang. Kalo ngak cantik syafiah pasti dibantai juga tuh. Buktinya ibunya dan ibu mertuanya dibantai juga kok. Muslim berusaha memplintir kasus atau muslim tidak pernah fokus pada satu masalah. Asal mangafff.
Patah Salero wrote:
Kalau dilakukan SAAT ITU, maka perbuatan tersebut sesuai dengan ajaran islam.
Bila dilakukan SAAT INI, maka perbuatan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
kotak pandora wrote:Membingungkan tapi kita maklumi aja. Muslim getoo loh.
Katanya sih, ajaran islam itu sama saja dimanapun dan kapan pun. Istilahnya ajaran islam itu harus sama dengan yg ada di lauch mahfuzz.
Jadi yg di lauch mahfuzz itu ajaran SAAT INI atau ajaran SAAT ITU.
Patah Salero wrote:
Ajaran Islamnya cuma satu dan GAK PERNAH BERUBAH-UBAH, yaitu Quran 7:199
Mencla mencle katanya tergantung time frame yg artinya ada perubahan. Sekarang lain lagi : ngak berubah-ubah. Fokus bro. Kalo udah ngomong tanggung jawabi omongan yg pertama dong.
Jadi ajaran SAAT ITU dan SAAT INI yg mana yg masih berlaku. Ato hanya asal mangaff aja nih.
kotak pandora wrote:Lanjut....
Jadi apa yg dilakukan muhammad dan umatnya di SAAT ITU bukanlah contoh yg baik untuk diikuti di SAAT INI. Jadi kalo ditarik kesimpulan bahwa muhammad bukanlah teladan yg baik yg sesuai ajaran islam di SAAT INI.
Setujukah anda dengan pernyataan di atas?
Jawab a). setuju dan b). tidak setuju aja ya bro.
Patah Salero wrote:
Gw akan jawab pertanyaan loe dengan pertanyaan:
ayo balik ke contoh pengusaha dan UMR. Gw rasa semua orang sepakat bahwa kalo ada pengusaha yang menggaji karyawannya sejuta sebulan di DKI, maka dia adalah pengusaha zalim dan penghisap darah. Pokoknya gak bermoral lah.
Pertanyaannya, bolehkah pengusaha yang di Jakarta menuduh bahwa pengusaha di Tegal yang menggaji karyawannya sejuta sebulan juga adalah pengusaha zalim dan penghisap darah ??
Fokus bro. Kayaknya kamu ngak ngerti apa yg dituliskan diawal. Diawal anda ngomong 'time frame' sekarang berubah menjadi 'location frame'. Kamu asal nyeblak aja kayaknya. Kalo gini mah susah diskusinya. Ato cari lagi jawaban lain.
Pertanyaan saya di atas tetap harus anda jawab.
kotakpandora wrote:Apakah tradisi atau adat istiadat bisa mengalahkan ajaran islam? Supaya lebih kuat anda harus menyebutkan dalilnya dari Allah swt, karena ajaran islam berasal dr allah swt. Adalah tidak lucu ajaran islam dr allah swt dikalahkan ajaran adat istiadat kafir laknatullah swt.
Patah Salero wrote:
Gw ulangi sekkali lagi: Quran memerintahkan untuk melaksanakan KEBIASAAN MASYARAKAT YANG BAIK DAN SESUAI DENGAN HATI NURANI.
jadi gak ada ceritanya perintah Tuhan posisinya lebih rendah dari pada adat. tapi Tuhan sendirilah yang memerintahkan untuk melaksanakan adat tersebut.
Biar loe paham gw kasih contoh lebih kongkrit lagi :
Emang pernah dalam sejarahnya Muhammad SAW menyembelih sapi saat idul adha ?? Apa pernah Muhammad SAW memberi zakat fitrah dalam bentuk beras ??
Koq muslim di Indonesia berani-beraninya menyembelih sapi sebagai hewan qurban ?? Dan memberikan beras sebagai zakat fitrah ??
Jawabannya sama seperti yang diatas: Muhammad SAW menyembelih onta atau bersedekah dengan gandum karena onta dan gandum adalah binatang dan makanan yang sesuai dengan tradisi saat beliau hidup. Di daerah dimana tradisinya berbeda, maka binatang dan makanan yang diberikan juga berbeda. Meskipun demikian, aturan penyembelihan hari idul adha dan memberikan kepada fakir miskin saat idul fitri akan berlaku sepanjang masa.
Mulai deh melakukan pembenaran. Ya bisa aja di arab SAAT ITU sapi dan beras barang langka. Ngak ada yg serius disitu. Sekarang perkaranya adalah bahwa muhammad melanggar ajaran islam. Benar ngak.
Patah Salero wrote:
Hukum perang yang berlaku saat itu diadopsi oleh hukum islam.
kotakpandora wrote:Untuk memvalidasi komen anda di atas anda harus bisa menunjukkan suatu contoh kasus yg hampir sama dengan kasus syafiah diatas yg dilakukan oleh kafir.
Patah Salero wrote:
Coba loe baca-baca aturan perang Musa dalam kitab ulangan.
Mulai deh melakukan pembenaran. Norak lo mas. Sesuatu yg ngak bisa dibela ya mbok jgn membabibutalah. Setelah musa, Yesus sudah melarang itu. Lagian kenapa jadi ke musa larinya. Lihat dong apa yg dilakukan Yesus.
Jadi muhammad melanggar ajaran islam sudah terbukti.
Patah Salero wrote:
Saat ini hukum perang telah berubah. maka Hukum islam yang berlaku saat ini juga harus mengadopsi hukum perang itu.
kotak pandora wrote:Kalo masa SAAT NANTI (future) apakah akan mengikuti 'SAAT ITU' atau ' SAAT INI'? Kalo bisa ama dalilnya bro.
Patah Salero wrote:
Tergantung apa yang terjadi SAAT NANTI. Ayatnya tetap sama Quran 7:199. Udah gw kutip penjelasan wikipedianya di atas.
Nah kan ketahuan asal mangafff. Ngak bisa mencerna kalimat.
Kalau kamu sebut SAAT ITU menjadi SAAT INI berarti terjadi kontradiksi dari kedua masa itu kan. Nah kalo saya sebut SAAT NANTI, ya otomatis itu berarti kontradiksi dengan SAAT INI, yg artinya muslim akan tetap melakukan seperti ajaran SAAT INI atau muslim akan kembali melakukan ajaran SAAT ITU seperti muhammad lakukan?
Jadi coba jawab dengan tegas.
Mirror 1: Islam tidak mengajarkan kekerasan, TETAPI muhammad mengajark
Follow Twitter: @ZwaraKafir