MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Mengungkapkan cara berpikir Muslim pada umumnya dan Muslim di FFIndonesia pada khususnya.
Post Reply
setan islam
Posts: 30
Joined: Sat Jul 21, 2012 7:41 pm

MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by setan islam »

Tahu nggak ? Sebenarnya di hati kecil beberapa orang muslim tertentu yg masih berotak AGAK WARAS merasa malu kalau agamanya begitu vulgar diberitakan media sbg agama yg paling busuk ajarannya.?.Muslim malu diberitakan sebagai teroris,pembunuh.pemerkosa,pemaksa agama,pembakar gereja dlsb.Tapi sayang rasa malu ini tdk diikuti dng keinginan utk merubah citra menjadi lebih baik,hidup toleran dan mengutuk perbuatan sdr seimannya dng kutukan,tapi malah mencari pembenaran dng dusta demi mepercantik wajah agamanya yg sdh buruk itu.sebagai contoh (salah satu saja).kita bisa baca dari situs
http://www.commongroundnews.org/article ... an=ba&sp=0
dimana mereka mencari pembenaran dng mendiskreditkan media masa sbb :
Berita tentang Islam di media harus diluruskan
oleh Hind Al-Subai Al-Idrisi
30 April 2010 Cetak
Email


Rabat – Mengingat banyaknya kekerasan dan ketakstabilan di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Irak dan Afghanistan, sebagian orang secara keliru berasumsi bahwa kekerasan berasal dari ajaran-ajaran Islam, padahal sebetulnya Islam tidak mendukung aksi-aksi demikian. Media bukannya membantu mengatasi masalah ini, malah sering fokus pada kegiatan para teroris yang mengklaim Muslim, alih-alih mengidentifikasi mereka sebagai para penjahat, dan menyampaikan inti Islam yang sesungguhnya.

Media menayangkan para teroris Muslim melakukan salat sambil menyandang senjata tapi jarang mengaitkan istilah-istilah seperti teroris, orang fanatik dan fundamentalis dengan kelompok agama lain. Misalnya, istilah “Hindu fanatik” atau “teroris Yahudi” jarang digunakan meskipun pada masing-masing agama pasti ada orang-orang yang tidak mewakili sebagian besar kelompoknya.

Sebagian besar Muslim mencintai perdamaian dan hidup berdampingan secara harmonis dengan orang-orang di sekeliling mereka; mereka akan mengatakan bahwa inti Islam adalah toleransi, koeksistensi dan penghormatan terhadap semua agama. Bahkan, Nabi Muhammad dikenal dengan akhlaknya yang luhur, sikap murah hati dan toleran kepada semua orang, apa pun ras atau agama mereka.

Islam adalah agama universal, untuk semua zaman dan semua tempat. Islam mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Ketika dunia kita menjadi sebuah kampung global, dan teknologi menghubungkan berbagai budaya, serta interaksi antar peradaban meningkat, kita harus menganut toleransi agama sebagai salah satu prinsip utama dalam masyarakat demokratis yang sedang tumbuh.

Ada banyak ayat al-Qur’an yang mendukung pesan koeksistensi damai dan harmoni ini. Di antara ajaran dasar Islam adalah kebebasan beragama dan tak adanya pemaksaan: “Tidak ada paksaan dalam hal agama” (QS Al Baqarah: 256) dan “Jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kaum hendak memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?” (QS Yunus: 99).

Ketika Nabi Muhammad membangun komunitas Muslim pertama di Mekah, beliau menjamin kebebasan beragama, kesucian nyawa manusia, dan hak atas rasa aman bagi non-Muslim, termasuk orang Kristen dan Yahudi– yang dirujuk dalam al-Qur’an sebagai “Ahli Kitab”. Mereka punya hak dan kewajiban yang sama seperti kaum Muslim, dan mereka dilindungi dari ancaman pihak luar.

Selain mengakui hak kebebasan beragama bagi non-Muslim, Islam menyerukan untuk menghormati orang Yahudi dan Kristen serta agama mereka, dengan menyebut bahwa agama adalah urusan pribadi antara seseorang dan Tuhannya.

Sebagian besar Muslim menghargai ide kebebasan beragama yang dibangun dalam al-Qur’an. Saya menyaksikan bagaimana ide ini hidup di negara saya sendiri, Maroko, negara dengan mayoritas Muslim di mana orang-orang Yahudi telah tinggal selama berabad-abad dan mengamalkan agama mereka secara bebas. Masyarakat Yahudi Maroko punya hakim khusus untuk hukum keluarga, yang meliputi persoalan seperti warisan, pernikahan dan perceraian. Ini memperlihatkan satu cara bagaimana toleransi agama bisa diwujudkan.

Nabi dengan senang hati menjalin hubungan berlandaskan penghormatan, kesetaraan dan keadilan dengan non-Muslim, dan menganjurkan agar mereka diperlakukan dengan baik. Dia mengatakan: “Siapa yang melukai (non-Muslim) adalah musuhku sampai hari kiamat” dan “Siapa membunuh seseorang yang dilindungi sebuah perjanjian tidak akan masuk surga.” Penghormatan ini juga ditegaskan dalam hadist yang diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdullah: “Suatu jenazah lewat, dan Nabi berdiri menghormati. Kami katakan kepadanya, ‘Itu jenazah orang Yahudi.’ Ia mengatakan: ‘Jika kamu lihat jenazah, kamu harus berdiri. Tidakkah ia mahluk juga?’”

Ajaran-ajaran Islam mendorong saling kenal dan komunikasi di antara orang-orang, juga pembauran dalam masyarakat: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.” (QS Al Hujurat: 13).

Sangatlah penting saat ini bagi setiap orang – khususnya media – untuk menghindari mendiskusikan Islam hanya dalam kaitan dengan terorisme, demi menyebarkan suatu pemahaman tentang Islam dalam segenap keragamannya.

###

* Hind Al-Subai Al-Idrisi adalah seorang bloger dari Maroko (hindapress.canalblog.com) yang turut serta dalam sebuah lokakarya para bloger di Rabat yang diadakan oleh Search for Common Ground. Artikel ini ditulis untuk Kantor Berita Common Ground (CGNews).

Sumber: Kantor Berita Common Ground (CGNews), 30 April 2010, www.commongroundnews.org
Telah memperoleh izin publikasi.
Kita baca juga tulisan lain yg kelihatan dibikin agar nampak islam adalah agama yg indah :

Konspirasi atau obat mujarab? Perspektif Islam tentang dialog lintas agama
oleh Qazi Abdul Qadeer Khamosh
30 April 2010 Cetak
Email


Lahore, Pakistan – Dialog lintas agama dikritik oleh sebagian tokoh agama sebagai sebuah konspirasi yang dirancang untuk melebur semua agama menjadi satu. Orang dan kelompok tertentu mengkhawatirkan hilangnya atau melemahnya identitas agama mereka jika terlibat dalam dialog dan interaksi dengan pemeluk agama-agama lain.

Namun, kekhawatiran ini sebetulnya tak berdasar. Semua agama, termasuk Islam, menekankan nilai-nilai yang sama seperti harmoni dan kerja sama lintas agama. Misalnya, Nabi Muhammad mendukung perdamaian dengan agama-agama lain, seperti terlihat dari perjanjian perdamaian dengan suku-suku Yahudi di Madinah. Dia juga percaya dengan kesalingpercayaan di antara berbagai komunitas agama yang berbeda, yang dibuktikan dengan menitipkan kaum Muslim yang lari dari penganiayaan orang-orang Mekah pada perlindungan Raja Abyssinia (Ethiopia sekarang) yang beragama Kristen.

Dialog bukanlah tentang mengalahkan orang lain, tapi untuk memahami dan belajar dari mereka. Al-Qur’an menekankan bahwa keindahan dunia terletak pada pluralisme ras dan agamanya, kalau tidak, Tuhan tak akan menciptakannya demikian (QS Yunus: 99 dan Al Ma’idah: 48). Al-Qur’an juga menyatakan: “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal” (QS Al Hujurat: 13).

Proses dialog memaksa orang untuk menguji dan menegaskan kembali identitas agama mereka sendiri dan juga untuk menguatkan keyakinan mereka sendiri seraya menghormati keyakinan orang lain dengan kesabaran dan kehormatan.

Dengan begitu, dialog lintas agama bisa manjadi ajang untuk memahami dan bekerja sama satu sama lain. Agar dialog tersebut mengalami kemajuan, para perwakilan dari agama-agama yang terlibat dalam dialog secara aktif harus sepakat atas tiga prinsip berikut: pindah agama dengan dipaksa tidaklah dibenarkan; para penganut semua agama bebas untuk menjalani hidup sesuai dengan keyakinan mereka sendiri; dan nilai-nilai yang melekat pada semua agama – terutama kesabaran dan toleransi – yang memungkinkan para penganutnya untuk hidup berdampingan satu sama lain secara damai, perlu dihargai.

Dalam Islam, prinsip-prinsip ini diatur dengan jelas. Pertama, ayat al-Qur’an yang sering dikutip: “Tidak ada paksaan dalam hal agama” (QS Al Baqarah: 256) menentang cara pemaksaan untuk masuk agama Islam dan memberi parameter dasar bagi Muslim untuk hidup damai dengan orang-orang dari agama lain, dan menerima apa dan siapa mereka.

Kedua, al-Qur’an mengakui kebebasan beragama dan beribadah: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku” (QS Al Kafirun: 6). Ayat ini secara jelas melarang Muslim untuk mengganggu masalah agama orang lain dan menegaskan kebebasan hidup menurut keyakinan masing-masing.

Ketiga, terkait kesabaran dan toleransi, al-Qur’an menganjurkan Muslim untuk berinteraksi dengan non-Muslim demi kebaikan bersama: “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu." (QS Al Mumtahanah: 8).

Ajaran-ajaran tentang tak bolehnya pemaksaan, kebebasan beragama, beribadah dan memaafkan ini sayangnya telah diabaikan atau tidak dihiraukan oleh orang-orang yang senang menciptakan perpecahan.

Mereka yang melakukan kekerasan atas nama agama untuk kepentingan pribadi mereka sendiri tidak akan berhasil dalam menciptakan perpecahan jika orang-orang lain tampil sebagai para perekat hubungan dan bukan pemecah belah. Setiap agama telah mengembangkan pesan seputar nilai-nilai perdamaian, cinta, toleransi dan saling menghormati. Dialog lintas agama bisa menjadikan kesamaan-kesamaan ini sebagai landasan untuk memperkuat komunitas penganut agama dunia dan bisa menyelamatkan agama dari pembusukan oleh mereka yang ingin merusaknya.

###

* Qazi Abdul Qadeer Khamosh adalah aktivis perdamaian lintas iman dan ketua Muslim Christian Federation International. Artikel ini ditulis untuk Kantor Berita Common Ground (CGNews).

Sumber: Kantor Berita Common Ground (CGNews), 30 April 2010, www.commongroundnews.org
Telah memperoleh izin publikasi.
Nah,silahkan berkomentar baik yg setuju maupun tidak

MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA
MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA Alternative
Alternative Rss Feed
Faithfreedompedia
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by 1234567890 »

nyang malu akan kebejadan muslim dunia ntuh pastinya antek antek jahudi !!!

ngebom ngegarong merkosa itu kan islami !!!
:green:
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by keeamad »

Tapi berbuat bejadnya gak malu,
bikin rusuh, ngerampok (fai), membunuh, memperkosa, poligami, jd bomber ....
slomo
Posts: 112
Joined: Mon Jan 24, 2011 4:07 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by slomo »

Dua kemungkinan .....1) bohong alias TAQIYYA 2) Nggak tahu ajaran Islam yg sebenarnya ,,,,nggak mempelajari Islam secara MENDALAM

Di setiap ajaran, HARUS ada AJARAN BAIK nya,,,,kalo semua isi ajarannya melulu AJARAN BURUK, lalu orang waras mana yang mau ikut ajaran tersebut ?
Lantas, kalau Muhammad mengucapkan hal2 "baik" seperti di atas, apakah menjadikan Islam AJARAN BAIK ????
Bagaimana dengan pembantaian, pembunuhan, perampokan, ancaman/pemaksaan agama, sexual abuse, diskriminasi gender yg dilakukan atas perintahnya ?

Hai orang2 beriman, jadilah orang2 berpikir !!!
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by 1234567890 »

emang ada gitu maling yang terang 2x berkoak di depan umum kalau dia itu maling ?

dan apa bapak dan emaknya bangga kalau anaknya maling ?
pastinya bapak n emaknya si maling berusaha nutup2x in kalau si maling masuk hotel prodeo
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by hersus »

Dua kemungkinan .....1) bohong alias TAQIYYA 2) Nggak tahu ajaran Islam yg sebenarnya ,,,,nggak mempelajari Islam secara MENDALAM

Di setiap ajaran, HARUS ada AJARAN BAIK nya,,,,kalo semua isi ajarannya melulu AJARAN BURUK, lalu orang waras mana yang mau ikut ajaran tersebut ?
Lantas, kalau Muhammad mengucapkan hal2 "baik" seperti di atas, apakah menjadikan Islam AJARAN BAIK ????
Bagaimana dengan pembantaian, pembunuhan, perampokan, ancaman/pemaksaan agama, sexual abuse, diskriminasi gender yg dilakukan atas perintahnya ?

Hai orang2 beriman, jadilah orang2 berpikir

Setuju 100 % bahwa islam adalah Taqiya !!!! ingat IBLIS adalah Bapa Segala Dusta !!!! jadi ajaran Muhamad adalah ajaran Iblis Arab abad 7 !!!! :prayer: :prayer: :toimonster:

MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA
MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by usmanabdullah »

Emang ada mouse-lem yang malu? mama-nya si Boston bomber aja mati-matian bela anaknya bilang anaknya tidak bersalah bahkan menyalahkan konspirasi FBI... Ckckckckck...
hersus
Posts: 508
Joined: Sun Feb 14, 2010 4:10 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by hersus »

MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Emang ada mouse-lem yang malu? mama-nya si Boston bomber aja mati-matian bela anaknya bilang anaknya tidak bersalah bahkan menyalahkan konspirasi FBI... Ckckckckck...
Setan hanya datang membawa kebencian , permusuhan , membunuh ,dusta itulah ciri utama agama yang berasal dari setan iblis yang bersemayam dalam otak muslim !!!
udah diberi tempat eh malah buat onar !!!! :prayer: :prayer: :butthead:
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by usmanabdullah »

Taqqiya mode on...

Kitab mereka itu isinya taqqiya semua...
eqinoy
Posts: 6
Joined: Wed Apr 03, 2013 12:07 am

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by eqinoy »

Gw kok malah jadi iba sm moeslem2 ini ya... :-k
User avatar
keeamad
Posts: 6954
Joined: Tue Aug 23, 2011 4:06 pm

Re: MUSLIM YG MALU KEBEJADANNYA DI SEBARKAN MEDIA

Post by keeamad »

Muslim yg malu adalah muslim - yg mengklaim, dirinya moderat (atau mereka2x yg MEMAKAI JUBAH DOMBA),
sementara di sisi lain,
Muslim Kaffah Malah dengan Bangganya Menyebarkan Kebejadannya ke Media ... (ini esensi islam yang sesungguhnya, SERIGALA .... )
Post Reply