Kre-setan wrote:Masalahnya sekarang selogis dan semasuk akal apapun KARANGAN KARANGAN anda itu tetap saja kan itu cuma KARANG KARANGAN bukan FAKTA...
Jadi kesimpulan paling jauh yang cuma bisa kita capai ya itu ANDA MEMANG BERBAKAT JADI TUKANG KARANG...
karangan ya tetap karangan gak bisa berubah jadi fakta kecuali anda punya BUKTI, mosok novel fiksi mau dibilang fakta sejarah...
...Suatu awal yang baik. Anda bersikap jujur dan semoga seterusnya demikian. Anda menudukung pendapat saya bahwa alasan yang paling masuk akal membunuhi semua anjing adalah karena menghambat atau menghalangi kesuksesan maling dalam operasinya.
...Misalkan kita adakan survey independen, dengan satu pertanyaan saja: "Siapa di antara orang-orang berikut yang paling ingin membunuh atau meracuni anjing?" Di bawahnya dicantumkan secara acak: pencopet, pemalak, perampok, pembajak, perampas, pemerkosa, pencuri/maling, perompak, penyeludup, pembegal, penodong, dsb. Saya yakin pencuri/maling akan mendapat suara terbanyak.
...Sebelumnya sudah saya singgung CPI (
Corruption Perceptions Index) yang dipublikasikan oleh
Transparency International, yang di Indonesia dikepalai oleh Dr Todung Mulia Lubis. Survey itu bukan untuk mendakwa siapa pun dan juga bukan berdasarkan fakta di lapangan. Namanya saja persepsi. Sejumlah eksekutif asing di suatu negera diinterview pendapat atau persepsinya mengenai tingkat korupsi di negara bersangkutan. Hasil wawancara itu dituangkan menjadi hasil akhir berupa index yang bernilai 0.0 (paling korup) hingga 10.0 (paling bersih dari korupsi).
...Setiap kali angka index itu dipublikasikan, selalu mendapat perhatian besar dari pemerintah dan publik. Pemerintah yang angka indexnya meningkat menyambutnya dengan perasaan gembira. Sedang pemerintah yang nilainya menurun bersedih dan mendapat kecaman dari publik. Indonesia mengalami sedikit perbaikan, dari 2.6 (2009) menjadi 2.8 (2010).
...Mengapa angka index itu dianggap penting? Karena akan memengaruhi tindakan para investor, yang cenderung menanamkan modalnya ke negara yang lebih bersih dari korupsi. Trend CPI akan berjalan sejajar dengan trend investasi, yang selanjutnya sejajar dengan pembukaan lapangan kerja baru.
...Sudah dapat kah anda lihat kesamaan hasil survey itu dengan apa yang sedang saya lakukan? Jangan lupa bahwa korupsi pada hakikatnya adalah tindakan mencuri.
...Karangan saya benar bukan fakta, sama dengan CPI itu. Tetapi bila banyak yang menerima logika itu, dampaknya akan cukup besar bagi orang yang bisa berpikir. Misalnya, apakah seorang maling pantas di panuti, diidolakan, disanjung dan dipuja ? Bukankah anggapan bahwa Muhammad adalah manusia sempurna dan mulia dengan sendirinya runtuh? Apakah bukan kebodohan yang luar biasa mengikuti dan menaati suatu ajaran karangan seorang maling atau pencuri? Dan masih dapat ditarik sederet implikasi lainnya.
...Bila saya panjangkan lagi ke dunia nyata, apa perlu heran bila negara berpenduduk mayoritas muslim tetap miskin? Para investor memiliki kepercayaan rendah kepada para pengikut Muhammad yang maling. Banyak pengusaha Indonesia yang menanamkan modalnya di Singapore, Hongkong, Cina, Thailand atau Vietnam.
...Bahkan sebagian besar petrodollar milik para elite Timur Tengah saja ditanamkan di negara-negara kafir.
...Semoga anda bisa memahami bahwa tulisan ini sudah menyanggah pendapat anda. Saya juga berharap anda maupun pembaca muslim lainnya dapat menarik benang merahnya.