sundamurtat wrote:
sebetulnya komentar anda ini adalah komentar standar.. tapi memang lebih bagus anda dan muslim2 menjawab seperti itu.. Babi haram karena aloh mengharamkan, tok..
ga usah macem2 menganalisa keburukan babi dan menjelaskannya dengan kesan ilmiah untuk membuat propaganda logisitas aturan2 islam.
Kalau bicara mudharat, hal2 yang dihalalkan bahkan disuruh oleh islam pun bisa dibilang ada mudharatnya. (saya beri contoh jika anda minta)
Sayangnya muslim yang terbelenggu oleh aturan si aloh yg diklaim sempurna yang membuat muslim bebal, tidak tahu diri, dan seenaknya menerapkan standar muslim pada non muslim. salah satunya untuk urusan babi,
- muslim banyak yg berpendapat orang kafir pemakan babi juga najis, memangnya itu tidak menghina?
- muslim menolak vaksin yang susah payah dibuat kafir untuk peningkatan standar hidup, memangnya itu tidak merepotkan?
- muslim menolak peternakan babi, padahal sudah jelas2 peternakan itu legal, dan jelas2 tidak menjual dagingnya pada muslim, memangnya itu tidak kurang ajar?
- muslim menuntut produk2 yang dijual bebas harus bersertifikasi halal terlebih dahulu, memangnya itu tidak egois?
Hehehe... nggk ada tuh muslim terbelenggu/berat dgn Haramnya BABI?!!
Anda nggk bisa mencerna penjelasan saya diatas...
Muslim Percaya bahwa Manusia adalah ciptaan Tuhan. Krn percaya itu, maka Muslim percaya bahwa Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia.
Tuhan mengharamkan BABI, muslim percaya dan yakin akan itu, krn muslim jg percaya dan yakin bahwa Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia. ( Al Kitab pun juga menharamkan babi ingat itu ya....tp sayang, hal ini nggk pernah kalian singgung). Ilmu manusia terbatas dan berkembang dr zaman ke zaman. Dan kemudian Ilmu manusia mengetahui bahwa ternyata dlm Babi terkandung berbagai keburukan. Itu bukan dasar utama dr ketaatan muslim ttg pengharaman babi, krn sebelum Ilmu itu mencapai hal itu, muslim sudah tau dan percaya bhw Tuhan lebih tau apa yg terbaik buat manusia.
Faham?
Kalo kemudian muslim menerapkan standart kehalalan bagi makanan yg mau dimakan, sah2 aja to? krn itu adalah bagian dr usaha yg menjalankan ajarannya.
Kenapa kafir harus repot ketika muslim berhasil menemukan vaksin yg halal? bukannkah kalo mau jualan tinggal anda membuat vaksin yg sama? kan kami tdk repot lagi membuatnya...
Tuduhan egois adalah tuduhan kekanak2an... Kalo tahu ini haram itu haram, ya jngan dijual kepada kami. Buatlah ini dan itu yg halal bagi kami, pasti akan kami beli. Justru anda mjd sangat egois kalo anda memaksakan diri utk membeli ini itu yg anda tau itu haram bagi kami.
sundamurtat wrote:
tapi saya rasa bukan itu yang dipertanyakan di thread ini, kafir ga peduli, muslim ribut2 soal babi, kafir2 juga masih bakal tetap makan babi. justru thread ini harusnya menjadi bahasan internal muslim secara fikih, apakah yang diharamkan oleh aloh itu DAGING BABInya aja, atau seluruh bagian sel babi hingga ujung kukunya sekalipun..
monggo dijawab dulu, saya akan lihat jawaban anda seperti apa dulu..
Nggak juga kok kami rugi klo anda makan Babi atau apapun, kami jg nggk ribut2 kok klo anda makan babi... silahkan aja....
Masalah babi itu dagingnya atau apanya kayaknya udah ada yg menjawab, anda perlu jeli utk membaca lagi jawaban dr temen2 yg lain.
Lagian kalo masalah Haramnya babi itu diurai 1 per satu, mungkin ayat haramnya babi bisa 100 halaman penuh jg nggk cukup, krn utk memuaskan nafsu anda, klo ada 1 aja bagian tubuh babi yg nggk kesebut, tentu anda akan protes juga...
( bayangkan aja, Isi dada Binatang itu aja ada ratusan organ... belum isi perut, organ luar dll )...