simplyguest wrote:Masa gak diliat latar belakang sejarahnya, asbabun nuzulnya, riwayatnya.
Hah?Captain Pancasila wrote:emang situ nggak lihat ya, kalau Ibnu Katsir menafsirkan ayat tsb tanpa berdasarkan asbabun nuzul?
- This was recorded by Ibn Abi Hatim, who said: "Muhammad bin `Abdullah bin Yazid Al-Muqri' told us, from Sufyan from Humayd bin Qays Al-A`raj from Mujahid:
﴿ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ﴾
(Evil has appeared on land and sea) "Evil on land means the killing of the son of Adam, and evil on the sea means piracy."
simplyguest wrote:Yah, ini lagi diulang.....
Di thread sebelah aja koar2 macam ginian trus diminta pedoman ayat allahnya, malah ngasih hadist...
Captain Pancasila wrote:hadits yang didukung Al-Quran!
Hadits itu BUKAN ayat allah ato firman tuhan, cep.
Koar2 tentang A, trus diminta A, ngasih B. Tetep aja DOGOL namanya!
simplyguest wrote:Lah, apa Ibnu Kathir menafsirkan kalo evil itu berarti "kerusakan hutan, polusi", kayak tafsir pale ente?
Dia jelas menyertakan riwayat hadis shahih yang bilang kalo "evil" di situ itu berarti "pembunuhan dan piracy".
Lah kalo ente emangnya nyertain pake apa? Jidat gosong ente?
Captain Pancasila wrote:hadits atau pendapat sahabat?
Kalo pendapat sahabat, emang kenapa? Tetap lebih kredibel daripada cuma modal tafsir jidat gosong kan?
simplyguest wrote:Lah, ente emangnya gak pake tafsiran? Ente pake tafsiran pale ente kan?
Nah makanya dibandingin, mana tafsiran yang lebih kredibel, tafsiran jidat gosong ente ato tafsiran ahli penerjemah.
Gitu tong....
Eh, bentar.... jadi ente nganggap tafsiran resmi quran di atas itu SALAH?
Tafsiran resmi quran bilang itu UNGKAPAN, tafsiran ente bilang BUKAN UNGKAPAN.Captain Pancasila wrote:nggak ada yang lebih salah atau lebih bener, dua2nya saling melengkapi!
Tapi ente malah bilang gak ada yang lebih bener dan lebih salah, malah saling melengkapi?
PFFFFTTTT.....
simplyguest wrote:BETUL. Dan karena menurut ente itu bukan ungkapan untuk menggambarkan, berarti tidak berlaku untuk orang lain kan?
Masa saya harus ngajarin pelajaran SD tentang "ungkapan untuk menggambarkan" sih?Captain Pancasila wrote:bagaimana bisa begitu? coba jelaskan!
Buka lagi buku pelajaran bahasa SD ente, tong.
simplyguest wrote:Lah, yang sebelumnya koar2 kalo ayat itu bukan ungkapan/penggambaran di sebelumnya itu sapa?
PFFFTTTTT..... Muslim emang suka jilat ludah... BRAVO!Captain Pancasila wrote:saya bilang, ayat itu bisa juga menggambarkan sesuatu yang harafiah, jadi tidak hanya terbatas pada menggambarkan ungkapan/perumpamaan, begitu!
simplyguest wrote:205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan [130].
Hihihi, jadi itu bukan ungkapan/perumpamaan/penggambaran ya cep?
Captain Pancasila wrote: emang bukan, lha orang yang merusak lingkungan itu, masih dapat dibilang belum berpaling (dari Tuhan), apa?
simplyguest wrote:Jadi sebenernya ayat itu sebagai ungkapan/penggambaran atau bukan?
Ya sudah, kalo ayat itu bukan ungkapan, berarti ayat itu HANYA merujuk ke satu orang, bukan orang2 lain, apalagi orang2 yang merusak lingkungan.Captain Pancasila wrote:sesuai dengan asbabun nuzul yang anda bawa, ternyata ayat itu memang menggambarkan sesuatu yang benar2 harafiah!
Gitu aja kok refot....