simplyguest wrote:Heh? Tafsir ente? Jadi sekarang muslim boleh membuat tafsiran seenak udel ya?
Captain Pancasila wrote:seenak udel? lihat lagi sono bunyi ayatnya! bertentangan apa nggak?
Lah, yang sebelumnya ente tanya itu bertentangan sama "bunyi ayat" ato bertentangan sama tafsir Ibn Kathir sih?
Orang gila juga bisa bikin tafsir seenak udel yang gak bertentangan sama "bunyi ayat" tong!!
simplyguest wrote:Emang ente gak baca apa tafsir Ibn Kathir yang saya kopas sebelumnya ya? Baca lagi sonoh.
Tafsir Ibn Kathir bilang kalo "Evil has appeared on land and sea" itu artinya munculnya pembunuhan dan piracy sebagai hukuman atas dosa manusia.
Tafsir Capitan Panci bilang kalo "Evil has appeared on land and sea" itu artinya manusia merusak bumi dengan menebang pohon, membuat polusi, dsb
Kalo kedua tafsir yang jelas perbedaannya di atas itu ente masih bilang berhubungan, lebih baik ente periksa kepala ente ke dokter deh.
Captain Pancasila wrote:
1. oh lha pantesan, dari awal aja sudah salah ambil premis sih, kata siapa "fasad" harus berarti "evil", justru "fasad" itu terjemahan murni nya adalah "kerusakan", sedangkan "evil" itu justru yang terjemahan tafsir (mengingat berbuat jahat itu termasuk berbuat kerusakan)!
2. lagipula kata siapa menebang pohon, membuat polusi dsb, bukan merupakan kejahatan (terhadap lingkungan)?
BWAHAHAHA... emangnya yang bikin premis itu saya??
Yang bikin premis itu bukan saya tong! Itu sodara seukuwah ente, Ibn Kathir, ulama besar, ahli fiqih terkenal dalam sejarah.
Dengan keahliannya dia pasti udah menyelidiki latar belakang maksud ayat itu dengan teliti, dan semua itu didasarkan oleh hadis2 shahih.
Masa sekarang saya harus percaya sama muslim ecek2 yang bisa dengan dogolnya bilang "Osama bin Laden gak eksis"?
simplyguest wrote:Kalo ada orang yang menggambarkan ente dengan ungkapan "sambil menyelam minum air", apa itu berarti ente tidak bisa secara harfiah menyelam sambil minum air? Tentu bisa.
Tapi apakah MAKSUD SEBENARNYA dari orang itu sewaktu menggambarkan dengan ungkapan adalah ente BENER2 SECARA HARFIAH "menyelam sambil minum air"? TIDAK BUKAN?
Ngerti sampe sini cep? Duh... masa pelajaran SD kayak gini harus dijelasin ke muslim yang ngakunya pintar sih?
Captain Pancasila wrote:lha elu kan ngambil contohnya dari orang yang emang sedang menggambarkan dengan ungkapan, emang nggak mungkin ya ada orang cerita "sambil menyelam minum air" ketika dia berenang di sungai?
Baca ini lagi ya sayang...
[130] Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mu'min dan selalu mengadakan pengacauan.
Ayatnya lagi bicara tentang ungkapan tuh cep.
Masa saya harus percaya sama muslim ecek2 yang bilang "Osama gak eksis" daripada sama ahli2 penerjemah dan ahli fiqih sih?
simplyguest wrote:205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan [130].
Hihihi, jadi itu bukan ungkapan/perumpamaan/penggambaran ya cep?
Captain Pancasila wrote:
emang bukan, lha orang yang merusak lingkungan itu, masih dapat dibilang belum berpaling (dari Tuhan), apa?
simplyguest wrote:Kalo itu bukan perumpamaan, tolong jawab dong pertanyaan ini :
Siapa yang dimaksud dengan "ia" pada ayat di atas? Manusia2 pada umumnya atau khusus menunjuk ke satu orang?
Monggo silakan dijawab, dan jangan kabur kayak di trit2 sebelah.
Captain Pancasila wrote:ya manusia manapun yang berpaling (dari Tuhan)!
Oh... jadi waktu ayat itu diturunkan, bukan sedang membuat ungkapan ya?
Sekarang baca ini asbabun nuzulnya :
204. Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.
205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan [130].
[130] Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mu'min dan selalu mengadakan pengacauan.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Tatkala ekspedisi tentara yang di dalamnya terdapat Ashim dan Martsad ditimpa musibah, dua orang munafik mengatakan, 'Alangkah malangnya nasib orang-orang yang tertipu yang mengalami kecelakaan seperti ini. Mereka tidak tinggal duduk di lingkungan keluarga mereka dan tidak pula menunaikan tugas atau misi dari sahabat mereka yakni Nabi saw.' Maka Allah pun menurunkan, 'Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu...'" (Q.S. Al-Baqarah 204) Diketengahkan pula oleh Ibnu Jarir dari As-Sadiy, katanya, "Ayat itu diturunkan mengenai Akhnas bin Syuraiq yang datang kepada Nabi saw. dan memperlihatkan keislamannya, hingga beliau merasa kagum dan tertarik kepadanya. Kemudian ia berlalu dan lewat di sebuah kebun tempat perladangan dan pemeliharaan keledai milik suatu golongan kaum muslimin. Maka dibakarnya tanaman yang terdapat di sana dan dibabatnya leher keledai-keledai milik kaum muslimin itu. Maka Allah pun menurunkan ayat tersebut."
Kalo kata ente ayat itu
tidak sedang bicara ungkapan, berarti kata "IA" di situ HANYA menunjuk ke si Akhnas bin Syuraiq yang membakar tanaman dan membunuh keledai orang.
Berarti menurut ente, ayat itu TIDAK BERLAKU untuk orang lain.
Kan kata ente ayatnya
tidak sedang membuat ungkapan untuk menggambarkan perilaku orang lain?
Betul apa benul cep?