Lha ... sapa coba yang mulai OT ke agama sebelah.Patah Salero wrote: @dreamsavior
Ini bukan forum Kristen bro, jadi ini tangggapan terakhir gw untuk jawaban elo yang berkaitan dengan al-kitab.
Gw enggak ada nyinggung agama sebelah. @bebasmungkin (sebagaimana juga setiap orang yang anti islam lainnya) berprinsip bahwa bila ada kesamaan pernyataan Quran dengan pernyataan agama atau budaya lain, maka Muhammad pasti MENJIPLAK.
Netter Bebas mungkin khan mulanya hanya membahas bahwa "besi turun dari langit" bukanlah sesuatu yang baru ketika Muhammad atau Quran lahir. konsep tersebut sudah lama berselang ada.
sampai anda tiba-tiba OT ke kitab sebelah.
Mengenai jiplak-menjiplak .... yah tergantung situasi lah. Kalau pas yang dijiplak bener ... ya pasti jiplakannya bener juga. Kalau pas yang dijiplak salah ... ya pasti jiplakannya salah.
Sebenarnya yang paling lucu adalah fenomena : sudah nyontek... masih salah pula!
Contohnya salah menjiplak :
- Matahari tenggelam di Lumpur
Contohnya "sudah nyontek, salah pula" :
- Kisah "Lut"
- Silsilah Maria
"Pinter" sih namun dalam makna yang lain.Patah Salero wrote: Makanya gw tanya, koq Muhammad PINTAR SEKALI memilih-milih apa yang dijiplaknya ??
Tapi sampe sekarang dia belum jawab juga.
Dia "pinter" memilih ayat-ayat yang bakal memuaskan keinginannya sendiri. Sudah begitu ... disalah-terapkan pula.
Makanya dia menjiplak catatan pelanggaran orang Israel kuno yang mempraktekkan Poligami untuk diadopsi sebagai "Fitrah" manusia :D
Ngarang? nggak juga :D .... Dihadapan saya sekarang ada banyak publikasi yang menjadi sumber rujukan dari artikel yang saya buat.Patah Salero wrote: Ada beberapa poin tanggapan gw:
1. Penjelasan loe tentang kronologi 6 hari terlalu ngarang bro. Ini ada penjelasan lebih simpel dari wikipedia:
Jadi, tiga hari pertama Tuhan menyiapkan infrastrukturnya, kemudian tiga hari berikutnya mengisi infrastruktur tersebut dengan benda (matahari dan bulan) dan makhluk hidup.
Penulis Wiki & sumber rujukan dari orang-orang kreasionis menurutku yang ngarang.
Dan masih ada banyak lagi orang lainnya yang punya "karangan" yang berbeda.
Silahkan saja kalau mau mengikuti setiap pandangan orang mengenai penciptaan dalam Kejadian 1. Bahkan ada juga tuh yang mengawinkan Kejadian 1 dengan teori Evolusi ... silahkan diadopsi juga saja.
Tapi point yang tidak akan bisa diadopsi oleh Muhammad dari Kitab sebelah adalah, Motif Tuhan menciptakan Bumi.
Alkitab menceritakan, Tuhan menjadikan bumi sebagai tempat yang indah dengan motif untuk membuat ciptaan bernama manusia hidup bahagia didalamnya.
Namun menurut Muhammad, awloh SWT menciptakan bumi sebagai ladang pembantaian massal ... bentuk lain lagi dari kesadisannya ... guna memastikan manusia hidup menderita di dalamnya dengan cobaan, sebelum disiksa lagi ditempat siksaan .... semuanya untuk memenuhi syarat guna masuk di wahana pelampiasan nafsu bernama syurga.
Saya ndak mau mengomentari pandangan Yahudi dan "Kristen" (dalam tanda kutib) mengenai sabat. Karena akan sangat OT.Patah Salero wrote: 2. Kalo loe bilang hari yang dimaksud oleh kitab kejadian bukanlah hari dalam pengertian 24 jam, maka kenapa sampe sekarang yahudi dan sebagian kristen masih aja mengenal konsep sabbath ??
Saya berbicara bukan mewakili kekristenan, melainkan sebagai orang yang mempelajari AlKitab .... Kitab yang anda tuduh sudah dipalsukan, namun Muslim kadang-kadang tidak malu juga untuk menyadur darinya.
Menurutmu apakah satu hari dalam pandangan Tuhan sama dengan 24 Jam? Jangankan di pandangan Tuhan, di planet Uranus saja satu hari berbeda dengan planet bumi.
Menurutmu, apakah masuk akal kalau Tuhan mau memberlakukan satuan "hari" versinya terhadap manusia?
Ada kosakata dalam bahasa Indonesia yang berlaku dengan wajar saat ini yang disebut "raja", dik patah masih ingat khan?PS wrote: 3. Soal Pharaoh untuk raja di masa Yusuf, jelas-jelas Musanya cah gemblung, bro.
Apa ada orang Indonesia yang bilang "Hayam Wuruk adalah PRESIDEN Majapahit" ??
Lagipula ada perbedaan yang mendasar dari penggunaan kata "Presiden" dan "Raja" ... yaitu bentuk pemerintahan yang digunakan.
Jadi tidak salah bila Hayam Wuruk sekarang disebut Raja Majapahit.
Begitu pula dari sudut pandang orang asing .... orang berbahasa Inggris akan menyebut Hayam Wuruk sebagai King Hayam Wuruk ketimbang President Hayam Wuruk... bukan?
Namun ... coba ... siapa diantara kita yang menggunakan panggilan bahasa Kawi kuno atau sanskrit kuno untuk menyebut Hayam Wuruk? Seperti Maharaja, Sri Paduka, atau mungkin Gusti Sri Hayam Wuruk?
Dan saya ingin tahu ... berapa dari orang berbahasa asing yang menggunakan gelar-gelar kuno tersebut?
Lebih natural dalam karya sastra sekarang menggunakan istilah yang sekarang umum .... cukup menyebutkan Raja Hayam Wuruk.
Dik Patah, Anda boleh berbangga dengan prestasi nabi besar yang anda sembah kalau memang nabi anda tersebut memberikan pernyataan yang jauh lebih akurat dibandingkan sumber literatur lain.
Apakah Nabi anda bisa menyebutkan NAMA dari Firaun tersebut! Tidak bukan?
Mau tahu musa yang lebih gemblung? Nih :Patah Salero wrote:Musanya cah gemblung, bro.
Menurutmu musa versi mana yang lebih gemblung?Musa lari-lari mengejar batu dengan telanjang wrote:Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu Bani Isra’il biasa mandi dalam keadaan telanjang sehingga mereka pun bisa melihat aurat temannya satu sama lain. Adapun Musa ‘alaihis salam mandi dalam keadaan sendiri. Maka mereka pun berkomentar, ‘Demi Allah, tidak ada yang mencegah Musa untuk mandi bersama-sama dengan kita melainkan pasti karena kemaluannya bengkak (mengidap kelainan).’” Nabi menceritakan, “Maka suatu saat Musa berangkat untuk mandi, lalu dia letakkan pakaiannya di atas sebongkah batu. Tiba-tiba batu itu berlari membawa pergi bajunya.” Nabi berkata, “Maka Musa pun mengejar larinya batu itu seraya berteriak, ‘Hai batu, kembalikan pakaianku! Hai batu, kembalikan pakaianku!’. Sampai akhirnya Bani Isra’il bisa melihat aurat Musa kemudian mereka berkomentar, ‘Demi Allah, ternyata tidak ada -kelainan- apa-apa pada diri Musa’. Maka berhentilah batu itu sampai orang-orang memandanginya.” Nabi berkata, “Kemudian Musa pun mengambil pakaiannya dan mendaratkan pukulan -tongkat-nya kepada batu tersebut.” Abu Hurairah berkata, “Demi Allah, di atas batu itu terdapat enam atau tujuh bekas pukulan -tongkat- Musa.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [3/146])
Dan ingat ... siapa tuh yang menuturkan cerita ini : "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam"
Memang betul yang anda bilang ... Muhammad "pintar" menjiplak. Menjiplak dari dongeng palsu kaum gnostik.