Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Pembahasan tentang Isa Almasih, Injil, Taurat dari apa yang tertulis dalam Qur'an, dan bukan dari kitab suci non-Islam.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by duren »

angky wrote:Kenapa ente tidak mau membahas ALASAN ustman membakar mushaf mushaf lain selain mushaf nya sendiri??
duren wrote:Kan bisa aja bro ... mushaf yang lain dibakarin Utsman karena dah JELEK atao KOTOR SAMPULNYA :finga:
angky wrote:Tak terpikirkan oleh ku.... :rolling:
Hal yang sama juga GA TERPIKIRKAN oleh muslim
Ente sendiri mengatakan bahwa Injil baru dituliskan paling cepat 30 tahun setelah Yesus mangkat.
Apa muslim mengira KEABSAAHAN suatu berita jadi hilang karena di tulis 30 tahun kemudian ??

DODOL SEKALEEEE .... dan bahkan melanggar kaidah ilmu hadis yang dimiliki Islam sendiri !!

Islam mempunyai sebuah ilmu yang amat bagus dalam memverifikasi kebenaran suatu kabar
Yaitu : KABAR yang MUTAWIR !!

SELURUH KABAR mengenai Muhammad ditulis RATUSAN TAHUN setelah Muhammad MATI dan itulah yang disebut Hadis
Apa lantas kebenaran riwayat hidup Muhammad menjadi tidak benar ???
esagenang
Posts: 61
Joined: Wed Apr 01, 2009 8:20 pm

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by esagenang »

angky wrote: Tuh kan cara pikir ente sudah ngaco. Apakah waktu penulisan yang semakin cepat akan menjamin sebuah kitab adalah asli??
Ya, logikanya memang begitu. Semakin tua umur suatu naskah, dan semakin dekat waktu penulisan naskah tsb dengan sumber aslinya, maka biasanya ia akan dianggap lebih otentik.
Misalnya: Yesus hidup pada abad pertama masehi. Maka, naskah Injil yang diperkirakan ditulis pada abad kedua dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan naskah Injil yang beru ditulis pada abad ketiga, demikian seterusnya. Logika inilah yang biasanya digunakan oleh scholar seperti Bart Ehrman

kitab yang ditulis oleh Mirza Ghulam memang benar otentik dari Mirza Ghulam, tapi masalahnya Mirza Ghulam bukan Nabi, jadi nggak bisa dibandingkan.
angky wrote:Sejarah quran yg ente terima tentunya selalu dicekoki mulai pada mushaf ustman. Entah ente yg membutakan diri pada informasi atau memang benar tidak paham,
Kenapa ente tidak mau membahas ALASAN ustman membakar mushaf mushaf lain selain mushaf nya sendiri?? Apa yang salah dengan mushaf milik Ibn mas'ud??? Silakan ente renungkan dahulu. Semua informasi tersebut kapir dan ane dapatkan dari literatur islam, bukan buatan kapir.
Sejarah pencatatan Al Quran sudah ditulis dalam berbagai kitab, salah satunya The History of the Qur'anic Text - from Revealation to Compilation dari Prof dr MM al A'zami yang bisa di-download secara gratis dari internet.
Tuduhan ente mengenai mushaf ibnu mas'ud juga dibahas di kitab itu secara panjang lebar, silakan baca saja kitabnya sendiri. Saya sendiri malas kalau harus meng-copas seluruh isi kitab tsb di sini.

angky wrote:scholar siapa?? mengapa pendapat mereka harus dituruti dan dipercaya. Menurut pendapat para scholar juga, nabi ente masuk dalam kategori perampok, pedophile,narsis dan suka menipu. Ali Sina adalah scholar juga, David Wood, Sam Shammoun,Murtadin Mark Gabriel (LULUSAN DAN DOSEN AL AZHAR Mesir). Mengapa pendapat mereka tidak engkau turuti dan dengar??
Tentu saja yang ane maksud itu western scholars pada umumnya, seperti misalnya sebut saja James M. Robinson.
Bedanya sarjana Alkitab (scholars) yang ane rujuk tersebut adalah orang yang benar-benar ahli di bidangnya dan rata-rata menguasai bahasa Yunani dan Ibrani.
Sedangkan orang-orang andalan ente seperti Ali Sina, Sam Shammoun, dll bukanlah scholar sesungguhnya, karena untuk bisa disebut sebagai scholar (sarjana/ahli) di dalam Islam, ia harus menguasai bahasa Arab secara fasih, menguasai nahwu sharaf, hafal Al Quran, menguasai ilmu mustholah hadits, dan masih banyak syarat lainnya.
Orang-orang andalan ente tsb cuma kenal Islam dari kulit-kulitnya doang ...
angky wrote:Mas jangan bodohi kapir dan pembaca, mushaf ustman yang asli sudah tidak ada. Bahkan mushaf nya abu bakr yang pertama kali dibuat oleh zaid bin tsabit sudah DIBAKAR SENDIRI oleh ustman. Setahu ane, ada mushaf ibn Mas'ud yg disimpan di irak, tetapi mushaf ini tidak mengandung 2 surah terakhir, karena ibn mas'ud tidak mengakui mushaf ustman. Nah sekarang, kalau memang koran terjaga dan sama sejak dahulu hingga sekarang, MENGAPA muslim BERTENGKAR mushaf siapa yang paling benar???
kalau mau sumber yang lebih terpercaya, ana anjurkan ente supaya baca kitab The History of the Quranic Text tsb
angky wrote:Sekali lagi, ente mengabaikan fakta bahwa mushaf yang ente pegang sekarang, adalah hasil kerja kapir secara tidak langsung : Penemuan MESIN PERCETAKAN MASSAL.
Btw, teman seukhuwah ente, kompas, bahkan mengklaim mushaf yang asli ada di mekah karena kokom adalah petugas umrah yg tiap tahun pergi ketanah suci dan mengaku pernah melihatnya. Dia akan maki maki ente jika ente katakan mushaf asli ada di taskent. :lol:
Ah, tanpa ditemukan mesin cetak pun emangnya ente kira umat muslim tidak akan memiliki Al Quran?
Gak usah jauh-jauh, dulu saya pernah datang ke toko buku Walisongo di Kwitang, dan dulu mereka punya koleksi Al Quran yang berusia ratusan tahun (sebelum mesin cetak ditemukan) dan insya Allah, Al Quran tua tsb kurang lebih sama dengan Al Quran yang sekarang .....

Emang kapan saya mengatakan bahwa Al Quran yang asli ada di Tashkent? Saya bilang, salah satu copy dari mushaf Utsmani ada di Tashkent. Setahu saya, pada saat itu Utsman membuat empat kopi dari Al Quran dan menyebarkannya ke empat kota yang berbeda. Nah, salah satu dari copy tsb ada di Tashkent.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by duren »

esagenang wrote: Ya, logikanya memang begitu. Semakin tua umur suatu naskah, dan semakin dekat waktu penulisan naskah tsb dengan sumber aslinya, maka biasanya ia akan dianggap lebih otentik.
Misalnya: Yesus hidup pada abad pertama masehi. Maka, naskah Injil yang diperkirakan ditulis pada abad kedua dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan naskah Injil yang beru ditulis pada abad ketiga, demikian seterusnya. Logika inilah yang biasanya digunakan oleh scholar seperti Bart Ehrman
Nah ini baru namanya muslim yamg tergila gila pada ilmu kapir

Lebih yakin pada logika si kapir Bart Ehrman DARI PADA ilmu hadis yang di miliki Islam

Dalam ilmu hadis GA PERNAH digunakan JARAK WAKTU untuk mengkonfirmasi kebenaran suatu kabar
Yang dipakai adalah ke shahihan dan ke mutawiran !!
esagenang
Posts: 61
Joined: Wed Apr 01, 2009 8:20 pm

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by esagenang »

duren wrote:Nah ini baru namanya muslim yamg tergila gila pada ilmu kapir

Lebih yakin pada logika si kapir Bart Ehrman DARI PADA ilmu hadis yang di miliki Islam

Dalam ilmu hadis GA PERNAH digunakan JARAK WAKTU untuk mengkonfirmasi kebenaran suatu kabar
Yang dipakai adalah ke shahihan dan ke mutawiran !!
Injil dan kitab hadits itu berbeda metode penyampaiannya, sehingga berbeda pula cara pengujiannya.

Kalau pengujian naskah Injil, biasanya naskah yang lebih tua dianggap lebih dapat dipercaya dengan naskah yang muncul belakangan.
Tapi kalau untuk hadits, berhubung pada awalnya hadits itu tidak dicatat melainkan disampaikan secara lisan, maka pengujiannya lebih sulit, karena harus menyelidiki para perawi hadits tsb apakah ia orang yang tsiqoh (dapat dipercaya) atau tidak, ingatannya kuat atau biasa-biasa saja, kemudian apakah perawi tsb pernah melakukan dosa besar atau tidak, pernah mengalami bencana atau trauma atau tidak. Dan para pengumpul hadits ini dalam menentukan orang yang tsiqah ini sangat-sangat teliti. Mereka tidak akan berani mengatakan bahwa suatu hadits itu sahih sebelum mereka yakin bahwa semua perawi dari hadits tsb adalah orang yang benar-benar dapat dipercaya.
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by duren »

esagenang wrote: Injil dan kitab hadits itu berbeda metode penyampaiannya, sehingga berbeda pula cara pengujiannya.

Kalau pengujian naskah Injil, biasanya naskah yang lebih tua dianggap lebih dapat dipercaya dengan naskah yang muncul belakangan.
Tapi kalau untuk hadits, berhubung pada awalnya hadits itu tidak dicatat melainkan disampaikan secara lisan, maka pengujiannya lebih sulit, karena harus menyelidiki para perawi hadits tsb apakah ia orang yang tsiqoh (dapat dipercaya) atau tidak, ingatannya kuat atau biasa-biasa saja, kemudian apakah perawi tsb pernah melakukan dosa besar atau tidak, pernah mengalami bencana atau trauma atau tidak. Dan para pengumpul hadits ini dalam menentukan orang yang tsiqah ini sangat-sangat teliti. Mereka tidak akan berani mengatakan bahwa suatu hadits itu sahih sebelum mereka yakin bahwa semua perawi dari hadits tsb adalah orang yang benar-benar dapat dipercaya.
1. Semua yang tau ilmu hadis juga faham benar bahwa shahih bukan segala galanya .... SEBAB shahih bukan berarti kejadiannya IDENTIK dengan yang dikisahkan

2. Dan saya setuju klo dikatakan berbeda penyampaiannya antara Injil dan Hadis
Ditinjau dari sudut penyampaian .... INJIL malah lebih unggul SEKUENSNYA .
RUNUT dari A ke Z ... ga kaya hadis yang terpenggal penggal
KONON lagi bila dibandingkan dengan Quran ... yang alur nya mirip anak idiot lagi bercerita

3. Dimana pula salahnya bila LOGIKA ke mutawiran di terapkan di Injil
Toh ini cuma masalah KEWARASAN / LOGIKA !!
esagenang
Posts: 61
Joined: Wed Apr 01, 2009 8:20 pm

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by esagenang »

duren wrote: 3. Dimana pula salahnya bila LOGIKA ke mutawiran di terapkan di Injil
Toh ini cuma masalah KEWARASAN / LOGIKA !!
Percuma aja "mutawatir" kalo ternyata sanadnya nggak nyambung atau mengambil berita dari orang yang salah.
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by angky »

angky wrote:Tuh kan cara pikir ente sudah ngaco. Apakah waktu penulisan yang semakin cepat akan menjamin sebuah kitab adalah asli??
esagenang wrote:Ya, logikanya memang begitu. Semakin tua umur suatu naskah, dan semakin dekat waktu penulisan naskah tsb dengan sumber aslinya, maka biasanya ia akan dianggap lebih otentik.
Misalnya: Yesus hidup pada abad pertama masehi. Maka, naskah Injil yang diperkirakan ditulis pada abad kedua dapat lebih dipercaya dibandingkan dengan naskah Injil yang beru ditulis pada abad ketiga, demikian seterusnya. Logika inilah yang biasanya digunakan oleh scholar seperti Bart Ehrman
Jangan fitnah bart ehrman. Bawa kemari jika pendapat ini yg jadi DASAR penilaian keaslian. DSS ditulis jauh lebih tua dari koran, 2 SM dan di akui SAMA dengan Taurat yg kita pegang saat ini. Jadi saat koran turun, sudah beredar taurat tersebut, yg mana yg jadi acuan auloh saat itu sehingga mengatakan taurat dipalsukan?? Apakah taurat yg berdasarkan DSS atau kah taurat lain yg diselewngkan oleh jahudi yg tinggal di madinah?? yang mana???
esagenang wrote:kitab yang ditulis oleh Mirza Ghulam memang benar otentik dari Mirza Ghulam, tapi masalahnya Mirza Ghulam bukan Nabi, jadi nggak bisa dibandingkan.
Menurut ahmadiyah mirza adalah nabi, kenapa ente mesti protes dan repot?? suka suka mereka lah, kepercayaan ente toh tidak mereka ganggu dengan bacok bacokan kan??
esagenang wrote:ejarah pencatatan Al Quran sudah ditulis dalam berbagai kitab, salah satunya The History of the Qur'anic Text - from Revealation to Compilation dari Prof dr MM al A'zami yang bisa di-download secara gratis dari internet.
Tuduhan ente mengenai mushaf ibnu mas'ud juga dibahas di kitab itu secara panjang lebar, silakan baca saja kitabnya sendiri. Saya sendiri malas kalau harus meng-copas seluruh isi kitab tsb di sini.
Ane sudah cukup membaca dari sirah nabi ibn hisyam (paling tua lho dari sisi penulisan!!! :green:) dan sejarah abu bakr dan ustman. Semua keterangan yg ente akan argumenkan, silakan tulis disini, jika ada yg baru dan ane dan kapir belum pernah baca, pasti akan kami telaah.
angky wrote:scholar siapa?? mengapa pendapat mereka harus dituruti dan dipercaya. Menurut pendapat para scholar juga, nabi ente masuk dalam kategori perampok, pedophile,narsis dan suka menipu. Ali Sina adalah scholar juga, David Wood, Sam Shammoun,Murtadin Mark Gabriel (LULUSAN DAN DOSEN AL AZHAR Mesir). Mengapa pendapat mereka tidak engkau turuti dan dengar??
esagenang wrote:Tentu saja yang ane maksud itu western scholars pada umumnya, seperti misalnya sebut saja James M. Robinson.
Bedanya sarjana Alkitab (scholars) yang ane rujuk tersebut adalah orang yang benar-benar ahli di bidangnya dan rata-rata menguasai bahasa Yunani dan Ibrani.
Sedangkan orang-orang andalan ente seperti Ali Sina, Sam Shammoun, dll bukanlah scholar sesungguhnya, karena untuk bisa disebut sebagai scholar (sarjana/ahli) di dalam Islam, ia harus menguasai bahasa Arab secara fasih, menguasai nahwu sharaf, hafal Al Quran, menguasai ilmu mustholah hadits, dan masih banyak syarat lainnya.
Orang-orang andalan ente tsb cuma kenal Islam dari kulit-kulitnya doang ...
hehehe mereka bukan andalan ane, andalan ane justru Ibn Hisyam, bukhari, Qudsi dan semua penulis islam. Ane kurang demen dengan tulisan KAPIR takut penuh fitnah. TAPIIIIIIIIIIIIIIIIII mereka yang MEMBERITAHU ane via internet dan tulisan mereka bahwa ISLAM adalah ajaran tidak benar yang dipersepsikan baik. Kemudian barulah ane konfirmasi kebenaran perkataan mereka dengan membaca sumber yg mereka sebut.
Nahhh, mengapa ente tidak membahas Mark Gabriel (nama sebelumnya adalh mustafa saat di mesir), beliau belajar di al azhar menjadi Doktor kemudian menjadi dosen di al azhar lalu kemudian MURTAD. Kurang apa dengan beliau?? ohhh ane paham, karena dia sudah murtad maka ilmu nya tidak pantas di telaah....kekekekekekek
Di FFI juga ada suhu koran, Bung Hillman, seorang "muslim" yang shalat dalam nama Isa sang kalimatullah dan Rohullah. Kalau ente tertarik membahas ketidak benaran bahasa koran sekarang dengan koran yg ditemukan di sanna yaman, silakan PM beliau. Mudah mudahan dalam kesibukannya beliau berkenan menanggapi pibu ente. Ane tidak paham bahasa cacing, maaf kan kebodohan ane.
esagenang wrote:Tentu saja yang ane maksud itu western scholars pada umumnya, seperti misalnya sebut saja James M. Robinson.
Siapa James M Robinson??? ane tidak kenal?? Apakah dia pengikut Jesus Seminar??? Berapa orang pendiri aliran ini dan berapa orang kemudian meninggalkan nya. Apakah mereka scholar ataukah teolog?? Kenapa KITA HARUS mengakui seorang scholar yang satu dan menolak yang lain?? mohon penjelasannya.
esagenang wrote:Ah, tanpa ditemukan mesin cetak pun emangnya ente kira umat muslim tidak akan memiliki Al Quran?
Gak usah jauh-jauh, dulu saya pernah datang ke toko buku Walisongo di Kwitang, dan dulu mereka punya koleksi Al Quran yang berusia ratusan tahun (sebelum mesin cetak ditemukan) dan insya Allah, Al Quran tua tsb kurang lebih sama dengan Al Quran yang sekarang ....
Ane yakin ente berdusta!!!!! Koran sekarang yang dicetak pada tahun 1924 pasti berbeda dengan koran yang katanya dipegang oleh toko buku, jika benar usianya ratusan tahun. Ane yakin ente tidak melihat dan membacanya, cuman berkata subanaulooohh!!!!
esagenang wrote:Emang kapan saya mengatakan bahwa Al Quran yang asli ada di Tashkent? Saya bilang, salah satu copy dari mushaf Utsmani ada di Tashkent. Setahu saya, pada saat itu Utsman membuat empat kopi dari Al Quran dan menyebarkannya ke empat kota yang berbeda. Nah, salah satu dari copy tsb ada di Tashkent.
The Samarkand Codex could not have been written earlier than 150 years after the 'Uthmanic Recension was [supposedly] compiled - at the earliest during the late 700's or early 800's since it was written in the Kufic script[2] . Some Muslims claim that there are two "Uthmanic recensions", or original copies of 'Uthman's Codex of the Qur'an : the Samarkand Manuscript, in the Tashkent library, Uzbekistan and the Topkapi Manuscript, in the Topkapi Museum, in Istanbul, Turkey. Few claimed that red spots on a page of the codex refer to blood stain from Uthman's murder.[3] The flaw in this claim is that these documents are written in the Kufic Script which, according to Qur'an scholars Martin Lings and Yasin Hamid Safadi, did not appear until the late eighth century[4][5]. It is problematic that no manuscript fragment of the Qur'an can be dated earlier than first quarter of the 8th century A.D., aside from some of the manuscripts discovered in the loft of the Great Mosque in Sanaa in 1972[6]. It is about 150 years between the death of Muhammad and the earliest Qur'an, with the possibility of changes, or even an evolution of the text of the Qur'an prior to the Umayyad period.
Monggo dibantah!!!! :finga:
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by duren »

duren wrote: 3. Dimana pula salahnya bila LOGIKA ke mutawiran di terapkan di Injil
Toh ini cuma masalah KEWARASAN / LOGIKA !!
esagenang wrote: Percuma aja "mutawatir" kalo ternyata sanadnya nggak nyambung atau mengambil berita dari orang yang salah.
FATANYA .....
Hari ini kita hidup dijaman BERITA TANPA SANAD dari berbagai media
Mana ada manusia modern yang menanyakan SANAD berita di TV dan KORAN

Yang ada manusia modern mengutamakan KE MUTAWIRAN sebuah berita

Kalau di muat di Harian Kompas dan di beritakan di TV One dll =>
Ya SAH dan TAK TERBANTAHKANLAH kebenaran terjadinya sebuah peristiwa


Keimpulan :
Kemutawiran TIDAK BUTUH SANAD
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: Perbandingan Sejarah Qurán dan Injil (PB)

Post by angky »

esagenang wrote:sanadnya nggak nyambung atau mengambil berita dari orang yang salah.
duren wrote:Kemutawiran TIDAK BUTUH SANAD
Berkaitan dengan sanad, bagaimana sebenarnya menentukan perawi tersebut terpercaya. Siapa yang menentukan si A,B dan C adalah orang terpercaya dan
Siapa yang menentukan orang yang menentukan para perawi tersebut terpercaya?? Bukankah mereka mereka sendiri juga yg menentukan??? Bukan auloh apalagi TUHAN kan??? mohon penjelasannya.
Post Reply