dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Pembahasan tentang Isa Almasih, Injil, Taurat dari apa yang tertulis dalam Qur'an, dan bukan dari kitab suci non-Islam.
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Foxhound »

Foxhound wrote: Nah, kalau Kisah Para Rasul 9:5, sudah menggunakan bahasa Yunani, bukan Ibrani lagi. Kata yang digunakan adalah
κύριος
kurios
koo'-ree-os
From κῦρος kuros (supremacy); supreme in authority, that is, (as noun) controller; by implication Mr. (as a respectful title): - God, Lord, master, Sir.

Jadi bisa dipakai buat God, Lord, master, Sir....

Ini adalah yang digunakan untuk memanggil, dan menyebut, bukan sebagai kata benda.

Sedangkan Tuhan dalam arti sebagai kata benda digunakan
θεός
theos
theh'-os
Of uncertain affinity; a deity, especially (with G3588) the supreme Divinity; figuratively a magistrate; by Hebraism very: - X exceeding, God, god [-ly, -ward].

Tapi bukan (theos) yang di atas yang digunakan di Kisah Para Rasul 9:5

Jadi tuduhan Islam bahwa kristen telah merubah2 alkitab, juga masih bohong...
maz wrote:ato semuanya benar..?jelas tidak.
pan penjelasanya gini.
" jika ente mendapatkan kata TUHAN berarti aslinya adalah YHWE sedangkan jika ente mendapatkan Tuhan, kata aslinya adalah Adonai"
[/quote]

Tong.... sudah dibilangin itu ayat pake bahasa Yunani, bukan Ibrani, koq tetep ngetek ama YHVH dan Adonai?!?!

YHVH & Adonai itu bahasa Ibrani

PB pakenya bahasa Yunani! dibaca lagi tong yang diatas...
prikitiew
Posts: 73
Joined: Tue Feb 15, 2011 10:47 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by prikitiew »

tongtong wrote:setelah ditemukannya dead sea scrolls, pada tahun 1955, oleh seorang gembala palestina, yang merupakan kitab perjanjian lama dari alitab, dimana di dalamnya terdapat 5 kitab taurat musa, maka makin hancurlah reputasi al qur'an.

al qur'an menyebutkan bahwa taurat yang ada sekarang (dalam perjanjian lama alkitab) telah dipalsukan, tapi ternyata dead sea sroll berisi perjanjian lama dalam bahasa ibrani yang isinya sama persis dengan apa yang tertulis dalam alkitab perjanjian lama bahasa ibrani sampai hari ini, bahkan sama persis sampai pada titik dan komanya, tak ada perbedaan sama sekali, betapa hebatnya tuhan, telah menyimpan taurat di goa qumran selama lebih dari 2000 tahun, bahkan sebagian dari kitab2 tersebut usianya mencapai lebih dari 3000 tahun.

apalagi yang masih tersisa dari al qur'an setelah terbukti bahwa klaim al qur'an terhadap pemalsuan taurat tidak terbukti?

yang ada hanyalah kebodohan orang2 yang percaya bahwa al qur'an adalah firman tuhan.

karena tuhan tak mungkin salah, sedangkan bukti arkeologi menunjukkan bahwa al qur'an salah tulis, maka jelas al qur'an bukan firman tuhan.
bisa gak dapet gak link/ bentuk digitalnya dari dead sea scrol itu sendiri, bagus2 ada arti bahasa indonesianya sapa tau ada waktu senggang ane baca n pelajari ???
maz
Posts: 1704
Joined: Thu Apr 08, 2010 11:30 am
Location: set off

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by maz »

Foxhound wrote:
Tong.... sudah dibilangin itu ayat pake bahasa Yunani, bukan Ibrani, koq tetep ngetek ama YHVH dan Adonai?!?!

YHVH & Adonai itu bahasa Ibrani

PB pakenya bahasa Yunani! dibaca lagi tong yang diatas...
lu jelasin yg bener,kalo yhvw n adonai ibrani ngapain tu muter jelasin,pan yg lg dibhas kish pr 9:5.
nah diatara copasan gw mane yg bener menurut versi aslinya
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Foxhound »

maz wrote: lu jelasin yg bener,kalo yhvw n adonai ibrani ngapain tu muter jelasin,pan yg lg dibhas kish pr 9:5.
nah diatara copasan gw mane yg bener menurut versi aslinya
Lho soalnya sudah gua jelasin di awal dan sudah gua jawab koq
Nah, kalau Kisah Para Rasul 9:5, sudah menggunakan bahasa Yunani, bukan Ibrani lagi. Kata yang digunakan adalah
κύριος
kurios
koo'-ree-os
From κῦρος kuros (supremacy); supreme in authority, that is, (as noun) controller; by implication Mr. (as a respectful title): - God, Lord, master, Sir.

Jadi bisa dipakai buat God, Lord, master, Sir....(Indo: Tuhan, Tuan, majikan, pak...)

Ini adalah yang digunakan untuk memanggil, dan menyebut, bukan sebagai kata benda.
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by angky »

@maz

ente imbecil atau idiot??? udah dikasih petunjuk masih juga nunjukin kengototan yang naif. mbok sampeyan googling dulu, cari tahu baru nanya yang cerdas. [-X

daripada ente oot terus buktiin aja dari ayat manapun, ajaran apa yang sudah dimanipulasi sesuai tuduhan nabi ente, bawa kesini. Ini trit DSS jadi ente cerdas dikit bawa pertanyaan yang ada relevansi dengan DSS. :snakeman:

PR untuk ente : tolong terjemahkan, kumpulkan besok jam 7 pagi tepat di MUI

Lord (Winston Churchil)
Lord (Jesus)
God
Elohim
YHWH
Adonai
El Shaddai
Immanuel

Jika tidak mengumpulkan PR, harap jangan datang kembali, kerjakan sampai mengerti dan paham,cari ustad yang ngeh :turban:
suga
Posts: 658
Joined: Fri Jun 18, 2010 6:37 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by suga »

angky wrote: @maz

ente imbecil atau idiot???
kejam juga angky ini, sekedar pembanding:
Foxhound saja cuma berani sampai begoo
nonik miki beraninya dungu
sayah dan akukomkamu beraninya cuma BEBAL.

ternyata rekor 'gelar kehormatan' untuk maz pecah juga akhirnya ditangan angky.

ini kalau maz masih ngotot lagi, hanya TUHAN yang tahu gelar apa yang akan maz dapatkan.
angky wrote: udah dikasih petunjuk masih juga nunjukin kengototan yang naif. mbok sampeyan googling dulu, cari tahu baru nanya yang cerdas.
smoga maz tetap bisa bertahan dengan kenaifannya, sekalian sebagai simbol/trade mark muslim sejati.
ayo maz, sayah yakin kamu BISA !!
User avatar
Metalizer
Posts: 1292
Joined: Sun Oct 17, 2010 12:11 pm
Location: Salib kasih... Tarutung.
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Metalizer »

Metalizer wrote: 1 Korintus 8:6

namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal
segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah
dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.



terlihat jelas Allah dan Tuhan dideskripsikan secara berbeda di ayat diatas...Dengan demikian Allah seharusnya tidak sama dengan Tuhan dalam knowledge kekristenan...
Allah atau YHWH merujuk kepada nama diri, seperti paijo, panjul, duladi dll

TUHAN merujuk kepada gelar/sebutan...Seperti lord, sir, master, mas, mbak dll

nah, dalam koridor bahasa indonesia sepengetahuan saya kata "Allah" dan "Tuhan" itu seharusnya merujuk kepada derajat yang sama...Tapi kita menemukan keganjilan di ayat " 1 korintus 8:6" diatas...Kata "Allah" dan "tuhan" dideskripsikan secara berbeda, sehingga menimbulkan kerancuan dalam memahami ayatnya.

Bahasa indonesia yang salah atau si penerjemah yang salah menerjemahkan?
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Foxhound »

Metalizer wrote:
nah, dalam koridor bahasa indonesia sepengetahuan saya kata "Allah" dan "Tuhan" itu seharusnya merujuk kepada derajat yang sama...Tapi kita menemukan keganjilan di ayat " 1 korintus 8:6" diatas...Kata "Allah" dan "tuhan" dideskripsikan secara berbeda, sehingga menimbulkan kerancuan dalam memahami ayatnya.

Bahasa indonesia yang salah atau si penerjemah yang salah menerjemahkan?
Bukan, karena kata bahasa indonesia tidak mempunyai nuansa yang sama. Bahkan Bahasa Indonesia sendiri sudah mengalami kerancuan antara Allah dan Tuhan.

Jadi ketika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, timbul kesulitan2. Karena itu, untuk mempelajarinya dengan detil, tidak bisa bahkan dari satu bahasa. Melainkan dari berbagai ayat, berbagai pemahaman, dari konteks2 yang berbeda tetapi menunjukkan hal yang sama, dan kalau perlu dengan bahasa-bahasa yang berbeda untuk mendapatkan nuansanya.
User avatar
Metalizer
Posts: 1292
Joined: Sun Oct 17, 2010 12:11 pm
Location: Salib kasih... Tarutung.
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Metalizer »

Jadi, apakah kedudukan TUHAN tidak sama dengan Allah ?
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Foxhound »

Metalizer wrote:Jadi, apakah kedudukan TUHAN tidak sama dengan Allah ?
Di dalam ayat yang anda kutip, bukan kedudukannya yang dibedakan tetapi nuansanya yang dibedakan. Yang satu adalah Theos, itu adalah Tuhan secara universal. Juga merupakan kata benda, theos juga dipakai untuk menyebut tuhan lain.

Yang satu adalah Kurios, Lord, master, nuansanya adalah yang kita taati, hormati, sembah, dsb. Dari mana bisa muncul teori tersebut, bukan hanya dari terjemahan, tapi dari berbagai pernyataan yang tersebar di seluruh Alkitab.

Yang repot sekarang:
Kristen - Bahasa Indonesia - Muslim semuanya jadi terbalik...

Muslim:
Tuhan --> tuhan secara universal
Allah --> tuhan Islam

Bahasa Indonesia
tidak konsisten karena Allah juga mengalami perluasan arti.

Kristen (di dalam alkitab ITB)
Allah --> tuhan secara universal (penyebutan yg dipakai untuk berhala adalah allah lain, bukan tuhan lain)
Tuhan --> kata panggil kepada Tuhan.

Dan itu semua diangkat jadi polemik oleh muslim... diangkat2 sebagai tuduhan merubah2 alkitab. Padahal memang karena kesulitan dalam menterjemahkan ke Bahasa Indonesia yang memang berubah2.

King James Version, mencatat dilarang makan 'swine'... bukan 'pork' bukan 'pig'....
Bahasa Indonesia dulu menterjemahkan 'babi'
Bahasa Indonesia ITB menterjemahkan 'babi hutan' <--- yang juga tidak salah...

Lepas dari babi / babi hutan, Alkitab mencatat yang berkuku belah... jadi baik babi dan babi hutan, pasti haram bagi Israel. Semua orang Kristen juga tahu.

Tetapi seperti biasa, ini juga diangkat oleh muslim, dibesar2kan, untuk menuduh bahwa Kristen merubah2 alkitab.
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by angky »

Metalizer wrote:TUHAN merujuk kepada gelar/sebutan...Seperti lord, sir, master, mas, mbak dll
Maksud anda disini tentunya adalah Tuhan bukan TUHAN.

silakan dilanjut,
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by duren »

Otak si metal memang LEMAH dan matanya juga picek
Metalizer wrote:Jadi, apakah kedudukan TUHAN tidak sama dengan Allah ?
Foxhound wrote:Di dalam ayat yang anda kutip, bukan kedudukannya yang dibedakan tetapi nuansanya yang dibedakan. Yang satu adalah Theos, itu adalah Tuhan secara universal. Juga merupakan kata benda, theos juga dipakai untuk menyebut tuhan lain.

Yang satu adalah Kurios, Lord, master, nuansanya adalah yang kita taati, hormati, sembah, dsb. Dari mana bisa muncul teori tersebut, bukan hanya dari terjemahan, tapi dari berbagai pernyataan yang tersebar di seluruh Alkitab.

Yang repot sekarang:
Kristen - Bahasa Indonesia - Muslim semuanya jadi terbalik...

Muslim:
Tuhan --> tuhan secara universal
Allah --> tuhan Islam

Bahasa Indonesia
tidak konsisten karena Allah juga mengalami perluasan arti.

Kristen (di dalam alkitab ITB)
Allah --> tuhan secara universal (penyebutan yg dipakai untuk berhala adalah allah lain, bukan tuhan lain)
Tuhan --> kata panggil kepada Tuhan.

Dan itu semua diangkat jadi polemik oleh muslim... diangkat2 sebagai tuduhan merubah2 alkitab. Padahal memang karena kesulitan dalam menterjemahkan ke Bahasa Indonesia yang memang berubah2.

King James Version, mencatat dilarang makan 'swine'... bukan 'pork' bukan 'pig'....
Bahasa Indonesia dulu menterjemahkan 'babi'
Bahasa Indonesia ITB menterjemahkan 'babi hutan' <--- yang juga tidak salah...

Lepas dari babi / babi hutan, Alkitab mencatat yang berkuku belah... jadi baik babi dan babi hutan, pasti haram bagi Israel. Semua orang Kristen juga tahu.

Tetapi seperti biasa, ini juga diangkat oleh muslim, dibesar2kan, untuk menuduh bahwa Kristen merubah2 alkitab.
Wkwkwk jauh banget kapasitas ente , baca tulis ajah blom tamat :green:
User avatar
Al-Kafirun_Mukmin
Posts: 1135
Joined: Sat Jan 22, 2011 7:13 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Al-Kafirun_Mukmin »

sy tdk tau kalian ya.. mungkin klw sy bertemu Malaikat & menyapa, sy akan memanggilnya Tuhan ketika berbicara.. nah bgaimana menurut anda semua?..
Pembawa Tomat
Posts: 65
Joined: Sun Aug 22, 2010 9:37 pm

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Pembawa Tomat »

tongtong wrote:
setelah ditemukannya dead sea scrolls, pada tahun 1955, oleh seorang gembala palestina, yang merupakan kitab perjanjian lama dari alitab, dimana di dalamnya terdapat 5 kitab taurat musa, maka makin hancurlah reputasi al qur'an.

al qur'an menyebutkan bahwa taurat yang ada sekarang (dalam perjanjian lama alkitab) telah dipalsukan, tapi ternyata dead sea sroll berisi perjanjian lama dalam bahasa ibrani yang isinya sama persis dengan apa yang tertulis dalam alkitab perjanjian lama bahasa ibrani sampai hari ini, bahkan sama persis sampai pada titik dan komanya, tak ada perbedaan sama sekali, betapa hebatnya tuhan, telah menyimpan taurat di goa qumran selama lebih dari 2000 tahun, bahkan sebagian dari kitab2 tersebut usianya mencapai lebih dari 3000 tahun.

apalagi yang masih tersisa dari al qur'an setelah terbukti bahwa klaim al qur'an terhadap pemalsuan taurat tidak terbukti?

yang ada hanyalah kebodohan orang2 yang percaya bahwa al qur'an adalah firman tuhan.

karena tuhan tak mungkin salah, sedangkan bukti arkeologi menunjukkan bahwa al qur'an salah tulis, maka jelas al qur'an bukan firman tuhan.
[-(
suga
Posts: 658
Joined: Fri Jun 18, 2010 6:37 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by suga »

sekilas membaca trit ini, kok sayah merasa sedikit ada yang mengganjal ya, begini:

1. dalam hal tuduhan bahwa kitab ini sudah dipalsukan atau apalah, kepada siapakah pembuktian itu seharusnya dibebankan ?

kalau dibebankan kepada si tertuduh, itu namanya pembuktian terbalik, dan itu menyalahi
ketentuan/etika yang berlaku umumnya, apalagi tanpa bukti awal. orang bisa main tuduh seenak udelnya seperti muhammad nantinya.

2. dan karena ini menyangkut 2 agama yang berlainan, apakah tidak termasuk kategori tindakan penistaan/penodaan agama ?

3 kenapa muslim kok merasa berhak 'mengadili' agama yang terdahulu, tapi menolak 'diadili' oleh ahmadiyah yang muncul belakangan ?
One-A
Posts: 146
Joined: Fri Aug 06, 2010 12:37 pm

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by One-A »

Bro Suga, gue jawab ya?
@1. Pembuktian dibebankan kepada yang nuduh. (Buktikan kebenaran tuduhanmu!)
@2. Ini masuk kategori penistaan agama. (hukumannya apa yah?)
@3. Ah, yang ini biar netter muslim yang menjawab, hehehehe.......
BitProtect
Posts: 20
Joined: Fri May 21, 2010 9:13 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by BitProtect »

HARTA YANG TERSEMBUNYI

(Palestina, 100 s.M. -1947 M.)

Di daerah Palestina dua ribu tahun yang lalu, orang membuat kitab bukan dengan kertas, melainkan dengan kulit kambing yang sudah disamak. Jadi, pada waktu seorang juru tulis Palestina yang kenamaan hendak menyalin sebuah kitab, ia pun terlebih dahulu memesan gulungan kulit. Kulit itu disiapkan secara istimewa oleh seorang penyamak kulit yang ahli.

Juru tulis kenamaan itu sangat memperhatikan gulungan yang dipesannya, karena ia sedang menghadapi suatu tugas yang sangat penting: Ia akan menyalin seluruh Kitab Nabi Yesaya denngan tulisan tangannya sendiri!

Di atas meja tulisnya sudah tersedia berbagai alat tulisnya: beberapa buluh rawa yang diruncingkan dan semacam dawat khusus yang dipakainya sebagai tinta. Dengan memakai dawat itu, tulisan pada kulit kambing dapat tahan tanpa menjadi luntur untuk bertahun-tahun lamanya.

Setelah segala alat tulisnya siap, juru tulis kenamaan itu mulai bekerja. Dengan teliti ia menyalin kata demi kata pada lajur-lajur sempit yang membujur di gulungan panjang itu. Jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu ia bekerja dengan tekun.

Akhirnya selesailah salinan seluruh Kitab Nabi Yesaya. Kedua ujung naskah yang tertulis pada gulungan kulit itu masing-masing dilekatkan pada dua batang kayu, supaya mudah dibuka untuk dibaca. Bila tidak dipakai, naskah itu digulung dari kedua ujungnya sampai tertutup dengan rapat, lalu diikat dan disimpan dalam perpustakaan.

Penyamak kulit ahli sudah menyediakan sebuah gulungan kulit kambing lagi, maka juru tulis kenamaan itu bekerja terus. Segera ia mulai menyalin sebuah kitab lain lagi dari Perjanjian Lama. Sedikit sekali orang yang semahir dia; sedikit sekali orang yang seteliti dia bila sedang membuat salinan baru dari naskah kuno. Semua gulungan naskah dari kulit hasil karyanya itu dipakai berkali-kali dalam kebaktian serta penyelidikan Alkitab, dan selalu dipelihara baik-baik. Bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun sudah lewat. Bangsa Romawi sudah mulai menjajah daerah Palestina.

Sekelompok ahli Taurat mengungsi ke suatu daerah yang terpencil di dekat Laut Mati. Di situ bukit-bukitnya gersang dan ada banyak gua, tempat binatang buas membuat liangnya dan lebah hutan menyimpan madunya. Di situ pula ahli-ahli Taurat itu membangun semacam benteng, dengan memakai batu-batu pegunungan yang ada disekitar mereka.

Di dalam benteng itu mereka membentuk suatu mazhab agama Yahudi tersendiri, yang hidup terasing di pegunungan. Mereka mendirikan semacam persekutuan persaudaraan, dan hidup sebagai biarawan. Walau ada kerusuhan di dunia luar, namun mereka terus menyelidiki Kitab Perjanjian Lama dari gulungan-gulungan kulit.

Di antara orang-orang itu ada seorang ahli perpustakaan. Dialah yang bertugas memelihara gulungan-gulungan kitab yang banyak sekali itu. Di samping itu ia pun mencatat hikayat tentang cara hidup para anggota persekutuan persaudaraan.

Masa itu memang suatu masa yang penuh kerusuhan. Ahli perpustakaan itu makin lama makin cemas. Ia mulai berpikir: Bagaimanakah kalau orang-orang Romawi atau musuh-musuh lain datang menyerbu benteng kita? Lalu timbul kecemasan lain lagi dalam benaknya: Bagaimanakah aku dapat menyelamatkan gulungan-gulungan kulit yang sangat berharga ini? Di manakah tempat yang paling aman?

Sesudah ia menjelajahi seluruh daerah pegunungan yang gersang itu, akhirnya ia menemukan suatu tempat yang aman. Di sebuah bukit yang terpencil ada beberapa gua. Gua-gua itu kelihatan kecil, tetapi setelah ia menyelinap masuk melalui celah gunung yang sempit, ternyata ruang di dalamnya cukup luas, lagi bersih dan kering.

Sesudah ia menjelajahi seluruh daerah pegunungan yang gersang itu, akhirnya ia menemukan suatu tempat yang aman. Di sebuah bukit yang terpencil ada beberapa gua. Gua-gua itu kelihatannya kecil, tetapi setelah ia menyelinap masuk melalui celah gunung yang sempit, ternyata ruang di dalamnya cukup luas, lagi bersih dan kering.

Ahli perpustakaan itu pulang dan melaporkan hasil penjelajahannya. Lalu para anggota persekutuan itu setuju bahwa gulungan-gulungan kulit milik mereka sebaiknya disembunyikan di gua-gua. Nanti sesudah bahaya peperangan lewat, mereka dapat megambilnya kembali.

Maka gulungan Kitab Nabi Yesaya itu diambil dari tempat penyimpannya di perpustakaan, bersama dengan ratusan naskah lainnya, besar dan kecil. Tiap kitab gulungan diikat baik-baik, serta dimasukkan ke dalam sebuah tempayan dari tanah liat. Ada yang disembunyikan dalam gua yang satu, dan ada yang disembunyikan dalam gua yang lain. Selain para anggota persekutan persaudaraan itu, tidak seorang pun yang tahu di manakah mereka menyimpan harta mereka.

Akhirnya bahaya itu betul-betul datang. Biara berupa benteng itu dihancurkan, dan para anggota persekutuan persaudaraan dibunuh. Jadi, tidak ada seorang pun yang masih hidup, yang tahu adanya naskah-naskah yang tersembunyi itu.

Bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun sudah lewat. Di dalam gua-gua yang gelap, tempayan-tempayan tanah liat itu masih tetap melindungi harta yang tersembunyi. Kadang-kadang ada yang pecah karena ada batu yang jatuh dari langit-langit gua, dan naskah yang sudah lapuk itu pun hancur. Tetapi gulungan Kitab Nabi Yesaya masih tetap utuh. Hanya saja,  …  mungkinkah mata manusia akan sempat membacanya lagi?

Sementara itu, di dunia luar ada juga salinan-salinan Kitab Nabi Yesaya, tetapi kurang lengkap. Tidak semua juru tulis seteliti juru tulis kenamaan yang pernah membuat salinan kitab gulungan itu ribuan tahun yang lampau! Di sana sini ada bagian-bagian kecil yang rupa-rupanya salah tulis atau dilompati, sehingga orang yang menyelidiki kitab itu sulit mengerti ayat-ayat tertentu. Kata-kata nabi itu seakan-akan tidak ada artinya lagi.

Pada tahun 1947, dua tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dan hampir dua ribu tahun setelah naskah-naskah gulungan kulit itu disembunyikan, daerah Palestina dikuasai oleh Kerajaan Yordania.

Pada suatu hari seorang anak laki-laki yang menjadi gembala pergi mencari madu hutan di gua-gua dekat Laut Mati. Alangkah herannya ia melihat tempayan-tempayan yang berderet-deret di salah satu gua itu! Melalui celah-celah tempayan yang sudah retak, anak gembala itu dapat melihat gulungan-gulungan kulit yang sudah hampir dua puluh abad umurnya. Ia berlari pulang dan memberitahu keluarganya tentang hal luar biasa yang baru ditemukannya itu.

Tidak lama kemudian, sampailah salah satu gulungan kulit itu di kota Yerusalem. Para sarjana memandangnya dengan kagum. Mereka berusaha membukanya, tetapi tidak dapat. Kulitnya sudah terlalu tua dan terlalu lapuk. Sentuhan sedikit saja akan menghancurkannya.

Gulungan kulit itu harus diselamatkan, agar tulisan di dalamnya dapat dibaca! Dengan segala pengetahuan ilmiah modern, para ahli mencari daya untuk dapat membukanya. Mereka menggunakan uap air panas, zat-zat kimia, mikroskop, lampu- lampu khusus, dan kamera. Sedikit demi sedikit pekerjaan yang amat sulit itu terlaksana.

Betapa sukacitanya hati mereka: Gulungan kulit itu adalah salinan seluruh Kitab Nabi Yesaya! Belum pernah manusia melihat sebuah kitab yang setua atau sebagus itu.

Mungkinkah kitab itu lebih tua daripada salinan-salinan Kitab Nabi Yesaya yang sudah biasa dipakai sebagai dasar terjemahan Alkitab? Mungkinkah kata-kata yang kurang masuk akal itu ternyata disebabkan oleh kekhilafan seorang juru tulis dahulu kala?

Para sarjana Alkitab mulai mencocokkan bagian-bagian yang belum mereka pahami dalam salinan-salinan Kitab Nabi Yesaya yang sudah ada di dalam tangan mereka, dengan bagian-bagian yang sama dalam naskah pada gulungan kulit itu.

"Nah, inilah dia! Di sini!" demikianlah seru salah seorang sarjana Alkitab dengan girang. "Lihat! Di sini ada sebagian kecil yang kurang pada salinan kita. Ada beberapa kata yang terlewat!"

Sekarang mereka mengerti mengapa beberapa ayat dari Kitab Nabi Yesaya itu tadinya kurang masuk akal, sebab ada beberapa kata yang tidak tertulis. Rupa-rupanya pernah ada seorang penyalin yang memang kurang teliti.

Tahulah para sarjana Alkitab bahwa gulungan naskah dari bukit-bukit di dekat Laut Mati itu merupakan harta yang tak ternilai harganya. Dengan bantuan gulungan itu, ada sebanyak tiga belas tempat di dalam Kitab Nabi Yesaya di mana terjemahan-terjemahan yang kurang tepat dapat diperbaiki.

Orang-orang terus berdatangan ke daerah pegunungan di dekat Laut Mati itu, dan terus mencari. Betul, sebagaimana mereka sangka, di dalam gua-gua di bukit-bukit yang gersang itu masih terdapat beratus-ratus gulungan kulit lainnya.

Semuanya diamankan. Oleh karena naskah-naskah itu sudah sangat tua dan sangat lapuk, maka semuanya harus disimpan dengan hati-hati. Ada yang diberi tanda: "Jangan dipegang!" Bahkan ada yang diberi tanda: "Dilarang bernapas di atas gulungan ini!"

Gulungan-gulungan yang disalin pada masa lampau oleh seorang juru tulis kenamaan serta disembunyikan oleh para anggota persekutuan persaudaraan itu telah menjadi harta yang sangat berharga. Pada masa lampau mereka sendiri tidak menyangka bahwa benda-benda itu akan tetap tersembunyi selama dua ribu tahun. Tetapi pada masa sekarang naskah-naskah yang tertulis di atas kulit itu dapat digunakan untuk memperkaya pengertian Alkitab di seluruh dunia.


dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an
Mirror
Faithfreedom forum static
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by 1234567890 »

suga wrote:sekilas membaca trit ini, kok sayah merasa sedikit ada yang mengganjal ya, begini:

1. dalam hal tuduhan bahwa kitab ini sudah dipalsukan atau apalah, kepada siapakah pembuktian itu seharusnya dibebankan ?

kalau dibebankan kepada si tertuduh, itu namanya pembuktian terbalik, dan itu menyalahi
ketentuan/etika yang berlaku umumnya, apalagi tanpa bukti awal. orang bisa main tuduh seenak udelnya seperti muhammad nantinya.

2. dan karena ini menyangkut 2 agama yang berlainan, apakah tidak termasuk kategori tindakan penistaan/penodaan agama ?

3 kenapa muslim kok merasa berhak 'mengadili' agama yang terdahulu, tapi menolak 'diadili' oleh ahmadiyah yang muncul belakangan ?
1. harusnya secara normal, penuduh membuktikan tuduhannya
sama seperti pulisi nangkep orang ... harus punya bukti kalau orang itu memang pencoleng
bukannya pulisi maen tangkep tanpa bukti lalu yang di tangkep jungkir balik buktiin kalau dia ga bersalah

tertuduh juga bisa membuktikan kalau dia bukan pelaku kejahatan ... tapi tanggung jawab terbesar untuk membuktikan ya ada pada pihak penuduh

2. kaya ga tau aja .. muslim ngehina n ngebakar umat agama laen itu holol
kalau dibalik ya jadi horom

3 .. liat jawaban 2

back to the topic, muslim pastinya bakalan nuduh kalau tauratnya dan dead sea scrollnya buatan si yongis deh
User avatar
Dreamsavior
Posts: 727
Joined: Wed May 11, 2011 10:43 am

Re: dead sea scrolls sangat menghancurkan reputasi al qur'an

Post by Dreamsavior »

Metalizer wrote:Allah atau YHWH merujuk kepada nama diri, seperti paijo, panjul, duladi dll
Kata "allah" dalam Alkitab sebenarnya merupakan gelar ... dan bukan merujuk kepada nama pribadi.
Saya bisa memaklumi kerancuan pemahaman yang dimiliki rekan muslim karena mereka menyembah tuhan yang bernama "Allah".

YHWH-lah nama pribadi dari tuhan yang disembah Abraham, Ishak, Yakub & bangsa israel lainnya, seperti kesaksian Nabi Musa sbb :

(Keluaran 3:15) Lalu Allah sekali lagi berfirman kepada Musa, ”Inilah yang harus kaukatakan kepada putra-putra Israel, ’YHWH, Allah bapak-bapak leluhurmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu.’ Inilah namaku sampai waktu yang tidak tertentu, dan dengan inilah aku akan diingat, dari generasi ke generasi.

Gelar allah tidak eksklusif disandang oleh YHWH. Alkitab menyebutkan sebutan "allah" bagi berhala-berhala bangsa di sekitar Israel, seperti Astoret & Baal.

(1 Samuel 7:3) Lalu Samuel mengatakan kepada seluruh keturunan Israel, ”Apabila dengan segenap hatimu kamu kembali kepada YHWH, singkirkanlah allah-allah asing dari tengah-tengahmu dan juga patung-patung Astoret, dan arahkanlah hatimu tanpa tergoyahkan kepada YHWH dan layanilah dia saja, dan ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.”

Hal ini jauh berbeda dengan terminologi "Allah" dalam Al-Quran. dimana "Allah" adalah nama pribadi tuhan itu sendiri.

Maka, dapat kita simpulkan bahwa :
Tuhan YHWH ≠ Tuhan Allah (red. Awloh).
Allah yang disembah Musa, Ibrahim & Yakub berbeda dengan Allah yang diperkenalkan Muhammad.

Suatu kebetulan yang sangat mengerikan dalam penerjemahan Alkitab bahasa Indonesia, yang menerjemahkan "YHWH Allah" menjadi "TUHAN Allah"... sehinga memberikan kesan bahwa Tuhan dalam alkitab adalah tuhan yang sama dalam Quran ... yaitu Awloh.

Metalizer wrote:TUHAN merujuk kepada gelar/sebutan...Seperti lord, sir, master, mas, mbak dll

nah, dalam koridor bahasa indonesia sepengetahuan saya kata "Allah" dan "Tuhan" itu seharusnya merujuk kepada derajat yang sama...Tapi kita menemukan keganjilan di ayat " 1 korintus 8:6" diatas...Kata "Allah" dan "tuhan" dideskripsikan secara berbeda, sehingga menimbulkan kerancuan dalam memahami ayatnya.

Bahasa indonesia yang salah atau si penerjemah yang salah menerjemahkan?
Kata TUHAN (dicetak dalam huruf besar) yang ada dalam Alkitab terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia sebenarnya adalah salinan dari kata Ibrani "YHWH" (Lihat bagian kamus dalam alkitab terjemahan LAI yang umum beredar di Indonesia).

Memang tidak bisa dipungkiri, upaya untuk mengganti nama pribadi YHWH menjadi sebuah gelar dapat membingungkan beberapa pembaca Alkitab.

Dalam terjemahan Alkitab lainnya 1 Korintus 8:6 berbunyi demikian :
(1 Korintus 8:6) sesungguhnya bagi kita hanya ada satu Allah, sang Bapak, yang darinya segala sesuatu ada, dan kita, untuk dia; dan ada satu Tuan, Yesus Kristus, yang melalui dia segala sesuatu ada, dan kita, melalui dia.

dan dalam hal tingkatan serta kedudukan; gelar Allah ≠ Tuan
Post Reply