MONTIR KEPALA wrote: ha ha bisa jadi
OOT cong, elo disuruh jawab malah ngelindur ckckckckc, muhammad bgt bok
kalau awak tak bisa defence ur faith jgn la OOT
Mohon dilengkapi dengan referensinya, Kong, agar kita semua bisa memeriksanya bersama. Perhatikan bahwa semua pernyataan saya bersumber langsung dari Ibn Kathir dan Al-Qurtubi yang sudah diakui kebenarannya oleh dunia Islam. Silakan ajukan referensi lain untuk mendukung pernyataanmu.kong na'if wrote:Salam Sejahtra Mas Deh ! .
Ada ahli tafsir mengatakan Nama Rasul yang diutus itu iaIah Shaiq dan Shaduq dan pembantu yang didatangkan kemudian itu bernama Syalom.
Tetapi ada pula riwayat lain mengatakan bahwa Rasul itu ialah Syam'un dan Yohana dan pembantu yang dikirim kemudian itu bernama Paulus. ,
Dan cerita semacam ini datangnya dari orang yahudi yang masuk islam pada masa Khalifah Umar ibn Khattab namanya ialah : Ka`b Al-Ahbar dan Wahb bin Munabbih
Mana bukti sejarahnya dan referensinya yang lengkap biar kita semua dapat memeriksanya.Dan dalam sejarah pun disebutkan bahwa Irnthakiyah tidaklah pernah menolak kedatangan murid-murid Isa Almasih alaihi sholatu wasalam yang beliau utus
Kalau disuruh pilih antara Kong Na'if dengan Ibn Kathir dan Al-Qurtubi, tentunya Muslim lebih memilih penjelasan dari kedua ahli tafsir terakhir bukan? Mereka berdua sudah dikenal dan diakui di dunia Islam, sedangkan Engkong kan bukan siapa2. Hehehe....Dan di dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka adalah Rasul dari Allah bukan Rasul dari Yesus Kristus (Isa Almasih a.s) sebagaimana yang dikuatkan oleh penganut agama Nasrani.
Silahkan lihat tafsir Al-Azhar Yang disarah Oleh Prof DR Haji Abdul Malik Karim Amrullah {Buya Hamka) dalam Tafsir surah yasinAdadeh wrote: Kalau disuruh pilih antara Kong Na'if dengan Ibn Kathir dan Al-Qurtubi, tentunya Muslim lebih memilih penjelasan dari kedua ahli tafsir terakhir bukan? Mereka berdua sudah dikenal dan diakui di dunia Islam, sedangkan Engkong kan bukan siapa2. Hehehe....
Kong, tafsir diatas sifatnya dikira-kira untuk menjauhkan dari unsur nasrani di indonesia saja atau pasti berlaku untuk seluruh muslim dimana saja, mohon disertakan unsur2 yang dipakai sebagai dasar penafsiran.kong na'if wrote: Silahkan lihat tafsir Al-Azhar Yang disarah Oleh Prof DR Haji Abdul Malik Karim Amrullah {Buya Hamka) dalam Tafsir surah yasin
ayat 13 sampai dengan 29 .
Gue kasih toleransi pernyataan engkong, cuman gue mau nanya deinisi nabi apa dan rosul itu apa menurut engkong...kong 'n wrote: Dan di dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka adalah Rasul dari Allah bukan Rasul dari Yesus Kristus (Isa Almasih a.s) sebagaimana yang dikuatkan oleh penganut agama Nasrani.
bukannya, Antiokhia انطاكية., bahasa arabnya: "Antakiyah bukan "Inthakiyah"kong na'if wrote:bahwa kejadian ini ialah di negeri Inthakiyah
bahasa Arabnya salah, tongkong na'if wrote:Di dalam bahasa Arab ktiganya disebut Syam'un, Juhana dan Baulush .
Soalnya quran abu-abu..jadi kudu pake tafsir yg belum pasti (kira2). Dan ndak aneh kalau islam itu agama abu2..pake tafsir dan biasa sering pake kata insyaolo....Beltsazar wrote:Kenapa ya di qur'an kok ada tafsir sana tafsir sini ?!
Bukankah semakin banyak tukang tafsirnya maka akan makin banyak pula nilai pergeseran artinya?
Kitab Suci kok inKonsisten
oh begitu ya pak adadeh... maka jika :Adadeh wrote:Surah Yaa Siin ayat 13 dan 14
[13] Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
[14] (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu".
Tafsir Ibn Kathir tentang Yaa Siin ayat 13 dan 14
﴿مَّثَلاً أَصْحَـبَ القَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا الْمُرْسَلُونَ﴾
(13) (a similitude; the Dwellers of the Town, when there came Messengers to them.)
In the reports that he transmitted from Ibn `Abbas, Ka`b Al-Ahbar and Wahb bin Munabbih - Ibn Ishaq reported that it was the city of Antioch, in which there was a king called Antiochus the son of Antiochus the son of Antiochus, who used to worship idols. Allah sent to him three Messengers, whose names were Sadiq, Saduq and Shalum, and he disbelieved in them. It was also narrated from Buraydah bin Al-Husayb, `Ikrimah, Qatadah and Az-Zuhri that it was Antioch. Some of the Imams were not sure that it was Antioch, as we shall see below after telling the rest of the story, if Allah wills.
Terjemahan:
(13) (Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; )
Dalam laporan2 yang diambilnya dari Ibn `Abbas, Ka`b Al-Ahbar and Wahb bin Munabbih - Ibn Ishaq melaporkan bahwa kota itu adalah kota Antiokhia, di mana terdapat raja bernama Antiokhus, yang adalah putra Antiokhus, yang adalah putra Antiokhus, yang menyembah berhala2. Allah mengirim padanya tiga utusan, yang bernama Sadiq, Saduq dan Shalum, tapi sang raja tidak percaya pada mereka. Juga dikisahkan oleh Buraydah bin Al-Husayb, `Ikrimah, Qatadah dan Az-Zuhri bahwa kota itu adalah kota Antiokhia. Beberapa Imam tidak yakin apakah kota itu Antiokhia, sebagaimana yang akan kita baca di kisah selanjutnya, jika Allah berkenan.
﴿إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا﴾
(When We sent to them two Messengers, they denied them both;)
means, they hastened to disbelieve in them.
Terjemahan:
(14) ((yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya;)
berarti mereka tetap tidak percaya pada kedua utusan itu.
﴿فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ﴾
(so We reinforced them with a third,)
means, `We supported and strengthened them with a third Messenger. ' Ibn Jurayj narrated from Wahb bin Sulayman, from Shu`ayb Al-Jaba'i, "The names of the first two Messengers were Sham`un and Yuhanna, and the name of the third was Bulus, and the city was Antioch (Antakiyah).
Terjemahan:
(kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga)
Berarti, ‘Kami mendukung dan memperkuat mereka dengan utusan ketiga. ' Ibn Jurayj mengisahkan dari Wahb bin Sulayman, dari Shu`ayb Al-Jaba'i, “Nama2 utusan pertama dan kedua adalah Sham’un dan Yuhanna, dan nama utusan ketiga adalah Bulus, dan nama kota adalah Antiokhia (Antakiyah).
﴿فَقَالُواْ﴾
(and they said)
means, to the people of that city,
Terjemahan:
(maka ketiga utusan itu berkata)
Berarti, pada penduduk kota itu,
﴿إِنَّآ إِلَيْكُمْ مُّرْسَلُونَ﴾
(Verily, we have been sent to you as Messengers.)
meaning, `from your Lord Who created you and Who commands you to worship Him Alone with no partners or associates.' This was the view of Abu Al-`Aliyah. Qatadah bin Di`amah claimed that they were messengers of the Messiah, peace be upon him, sent to the people of Antioch.
Terjemahan:
("Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu".)
Berarti, ‘dari Tuhanmu yang menciptakan dirimu dan Dia yang memerintahkanmu menyembah hanya Dia Saja tanpa illah dan sekutu lain.’ Ini adalah pendapat Abu Al-`Aliyah. Qatadah bin Di`amah mengaku bahwa mereka adalah utusan2 sang Juru Selamat, semoga damai menyertanya, yang dikirim pada orang2 Antiokhia.
Siapakah Sham’un, Yuhanna, dan Bulus yang dikatakan dalam tafsir Ibn Kathir sebagai utusan2 sang Juru Selamat?
Sham’un adalah versi Arab dari Simeon (nama Yahudi)
Yuhanna adalah versi Arab dari Yohannes (nama Yahudi)
Bulus adalah versi Arab dari Paulus (nama Yahudi)
History of the name
The name "Paolo" is believed to have derived from the Roman surname "Paulus".
In Latin "paulus" is loosely translated to mean "little" or "humble".
The name Paolo, has been popularized in several European countries surrounding Italy, as well as in Brazil, Portugal, & The Philippines among others. There are many variations to the name, for a complete listing see Paul. The female variation of this name is Paula.
Variasi Lain
• Albanian: Pali
• Arabic: Bulus
• Belarusian: Paval (Павал)
• Bulgarian: Pavel (Павел)
• Catalan: Pau
• Croatian: Pavel
• Czech: Pavel
• Danish: Poul
• Estonian: Paul
• Finnish: Paavali, Pauli
• French: Paul
• German: Paul
• Greek: Pavlos (Παύλος)
• Hebrew: Shaul
• Hungarian: Pál
• Icelandic: Páll
• Indian: Pal
• Irish: Pól
• Italian: Paolo
• Japanese: ポール (Pōru)
• Korean: 폴 (Pol)
• Latin: Paulus
• Latvian: Pauls, Pāvils
• Lithuanian: Paulius, Povilas
• Macedonian: Pavle (Павле)
• Maltese: Pawlu
• Norwegian: Paul, Pål
• Polish: Paweł
• Portuguese: Paulo
• Romanian: Paul, Pavel
• Russian: Pavel (Павел)
• Serbian: Pavle(Pol)(Павле)
• Spanish: Pablo
• Slovak: Pavol
• Slovene: Pavel
• Swedish: Paul, Pål
• Ukrainian: Pavlo (Павло)
=================================
Yang jadi pertanyaan adalah:
MENGAPA KAUM MUSLIM BEGITU BENCI TERHADAP PAULUS SEDANGKAN AHLI TAFSIR QUR'AN YANG SUDAH DIAKUI DI DUNIA ISLAM MENYEBUT BAHWA PAULUS (BULUS) ADALAH UTUSAN SANG JURU SELAMAT DAN BAHKAN KISAHNYA TERTULIS DALAM QUR'AN?
Paulus (kecil) itu bahasa Yunani . Tidak ada orang Yahudi penyebar agama bernama Paulus selain Saulus dari Tarsus. Nama Yahudi Paulus adalah Saulus atau Saul.Tetapi ada pula riwayat lain mengatakan bahwa Rasul itu ialah Syam'un dan Yohana dan pembantu yang dikirim kemudian itu bernama Paulus.
……………………………………………
Di dalam bahasa Arab ktiganya disebut Syam'un, Juhana dan Baulush .
Kedua cerita ini tidak ada yang dapat dikuatkan, terutama cerita kedua.
Karena kalau kita lihat di dalam kitab "Perjanjian Baru" itu ternyata bahwa apa yang diajarkan oleh Paulus sudah jauh berbeda dengan ajaran Nabi Isa Almasih a.s sendiri.
Yohannes, Simon (Petrus) dan Paulus dikenal luas sebagai Rasul (utusan) Isa AS, maka wajar kalau ibn Kathir menghubungkannya.Dan di dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka adalah Rasul dari Allah bukan Rasul dari Yesus Kristus (Isa Almasih a.s) sebagaimana yang dikuatkan oleh penganut agama Nasrani.