Saya setuju dengan gagasan ini. bahwa Tuhan Maha mengasihi ... dan ia tidak akan sekali-kali membiarkan pelaku kesalahan yang tidak bertobat terlepas dari hukumannya.ari jambronk wrote: Allah itu...
Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi tapi juga
Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
Cuma masalahnya disini, bung... cara yang Tuhan gunakan untuk menghukum pelaku kesalahan!
Kalau konsep hukuman adalah menyiksa pelaku pelanggaran dengan cara-cara yang tidak manusiawi (red. tidak menunjukkan adanya kasih). Jelaslah bentuk hukuman semacam ini tidak bisa ko-eksist dengan gelar Tuhan yang bung katakan "Maha Mengasihi".
Coba bung renungkan baik-baik, hukuman terberat yang bisa diberikan pada pelaku kesalahan setelah melalui proses hukum yang sah di banyak negri adalah hukuman mati.... lebih dari itu (menyiksa perlahan-lahan pelaku kesalahan sampai mengakibatkan kematian) akan segera menjadi aib bagi pelaksanaan hukum di negeri tersebut. Mengapa demikian? karena manusia ... bahkan yang tidak mengenal Tuhan sekalipun ... masih memiliki kecenderungan untuk bebelas kasihan dalam taraf tertentu. Manusia mengetahui norma-norma kemanusiaan mana yang patut dan keji untuk dilakukan pada sesamanya. Dalam hal ini ... sosok manusia yang tidak bertuhan bahkan lebih unggul dalam memperlihatkan kasih daripada figur objek penyembahan yang menyiksa tidak terhitung banyaknya umat manusia dalam tempat siksaan abadi.
(tolong gunakan istilah bahasa Indonesia yang bisa dipahami bersama, bung ... saya kesulitan menerjemahkan istilah "Mudharat". ref : http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php)Allah itu...
Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
Tepat seperti yang anda katakan bung.... rupanya dalam hal ini anda berpikiran jernih.Coba anda renungkan perang dan kekejaman yang terjadi yang dilakukan oleh manusia sejak dulu hingga sekarang.
termasuk kejahatan yang anda sebutkan.
Coba anda lihat kekejaman didunia hewan Di nat geo ketika Hyena memangsa seekor anak gajah yang kebetulan terpisah dari kawanannya, anak gajah tersebut digigit per bagian tubuhnya sedikit demi sedikit mungkin butuh waktu beberapa jam untuk mati.
Bagaimana seharusnya Tuhan yang Maha Pengasih bersikap kenapa Dia membiarkan saja....?
Kenapa kok tega melihat peristiwa seperti itu di depan matanya...?
Yang saya tahu namanya manusia dengan jiwa yang masih pure dan penuh kasih pasti tidak akan tega melihat peristiwa itu. klo dia berkuasa menghentikan pasti akan berusaha menghentikan kekejaman2 itu...
Bagaimana perasaan tuhan melihat banyaknya penderitaan di dunia ini? Kalau anda tidak tega ... apalagi Tuhan yang anda sebut Maha Penyayang.
Tapi masalahnya bung ... dalam rukun Iman yang ke-6 ... kita juga dipaksa untuk percaya bahwa semua penderitaan umat manusia adalah TAKDIR dari Tuhan... dengan kata lain ... ada gagasan bahwa Tuhan membuat skenario semua kepedihan dan penderitaan umat manusia sepanjang sejarah.
Karena anda menyinggung mengenai akibat kekejaman umat manusia di bumi, maka saya coba singgung sedikit mengenai Dahsyatnya penderitaan umat manusia di Bumi ... yang konon semuanya ini adalah TAKDIR Tuhan.
Tuhankah penyebab semua ini?? Apakah ini takdir dari Tuhan?
di dunia ... ia mendatangkan banyak kesusahan dan malapetaka bagi umat manusia ... sudah begitu, di (konon yang dikatakan )"akhirat" pun tuhan menyiksa umatnya dengan cara yang lebih brutal lagi?
Jelas bahwa Tuhan itu pengasih, itu tidak terbantahkan dan ada segudang bukti untuk mendukung argumen ini.
Namun ... jelas juga ...kita tidak dapat memahami dengan sepenuhnya bagaimana Tuhan itu pengasih melalui ajaran yang mengajarkan siksa neraka dan doktrin takdir.
apalagi yang memuat hal ini :
إِلاَّ تَنفِرُواْ يُعَذِّبْكُمْ عَذَاباً أَلِيماً وَيَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ وَلاَ تَضُرُّوهُ شَيْئاً وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٣٩﴾
Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Q.S Al-Taubah)
apa kesan yang ditinggalkan ayat itu? kasih sayang? perdamaian? atau Teror? ancaman? ketakutan?
Pertanyaan yang sangat bagus...Bagaimana dengan Tuhan anda pir...yang katanya cuma ada konsep Maha kasih dan berkuasa kenapa diam saja....?
Namun, jawaban dari pertanyaan ini pastilah OT untuk pokok bahasan siksaan neraka. Jadi, silahkan buat thread dengan judul itu, post linknya di sini ... pasti akan saya jawab!
Aku tunggu yah.