Next>
Bahkan ada lagi satu hadits panjang yang menggambarkan bahwa surga dan neraka telah Allah ciptakan dahulu dan Allah menyuruh malaikat jibril melihat dan memberikan penilaian terhadap keduanya.
" Ketika Allah menciptakan surga. Dia berfirman kepada jibril: " Pergi dan lihatlah surga." Maka jibril segera pergi dan berkata " Demi keagunganmu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal surga melainkan pasti ingin memasukinya." kemudian Allah lapisi surga dengan Al-Makaarih (hal-hal yang tidak disukai manusia) lalu Allah berfirman " Hai Jibril, pergi dan lihatlah surga." Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata " Demi keagunganmu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun yang bakal memasukinya." ketika Allah menciptakan neraka dia berfirman kepada Jibril, " Pergi dan lihatlah neraka" maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: " Demi keagunganmu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya." kemudian Allah lapisi neraka dengan Asy-Syahwat (Hal-hal yang disukai manusia) lalu Allah berfirman " Hai jibril, pergi dan lihatlah neraka" maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata " Demi keagunganmu ya Rabb, sungguh aku khawatir tiada seorangpun melainkan akan masuk ke dalamnya"(HR Abu Dawud).
Dalam hadits lainnya diriwayatkan bahwa ketika nabi Muhammad di perjalanankan pada malam Isra dan Mi'raj maka beliau diizinkan Allah melihat surga.
" Kemudian Jibril mengantar aku ke sidratul Muntaha yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya kemudian aku masuk ke dalam surga yang cahayanya seperti cahaya mutiara dan tanahnya seperti kesturi.(HR Bukhari)
Hal ini juga menegaskan bahwa surga sesungguhnya sudah ada sejak dahulu.
Menanggapi pernyataan teman-teman...
Adapun bayi-bayi yang lahir kemudian meninggal, maka bayi-bayi tersebut masuk surga. Karena sesungguhnya bayi itu dalam keadaan suci.
" Tidak ada bayi terlahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanya yang akan menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani, atau majusi." (HR Bukhari & Muslim)
dalam agama kristen pun juga dijelaskan, pada Yehezkiel pasal 18 ayat 20:
" Orang yang berbuat dosa, ia itu juga akan mati, maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan bapak pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya. Kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya."
Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik dan buruk, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Jadi menurut saya tidak ada dosa waris. Utk lengkapnya klik disini
http://www.oocities.com/thechoice_05/dialog5.htm