heran juga ya...pada jaman semaju dewasa ini, masih ada orang yang menganggap udara, angin, kentut universal, batu universal, bahkan sampai BOM pun dibilang universal. Ndak habis pikir saya...
entahlah, apa saya yang terlalu naif dan kampungan hingga tak tahu bahwa sekarang kata-kata dari objek tersebut telah dapat disandingkan dengan pengertian universal dan menjadi entri penting dalam kamus istilah dibanyak negara.
sejauh yang saya ketahui, arti dan penggunaan kata universal dititik beratkan pada budaya atau way of life kumpulan manusia atau kelompok manusia di suatu tempat. Merupakan penjelasan bagi suatu budaya atau way of life yang dianut oleh kumpulan manusia di suatu tempat, apakah bersifat dapat diterima oleh budaya dari kelompok manusia diluar kelompoknya.
kata Universal secara sederhananya dapat diartikan sebagai "MENDUNIA". Kata ini juga menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat diterima oleh siapapun.
Saya ibaratkan kata MAKAN. Kalau menurut pandangan Patah Salero, tentu saja MAKAN dianggapnya Universal berdasarkan alasan bahwa tidak ada satu manusia pun di muka bumi ini yang tidak makan.
Begitu juga misalnya bagi muslim Patah Salero, memiliki kaki sebanyak dua adalah Universal...Kalau ada orang yang tidak pernah makan, punya hanya satu kaki atau tidak punya sama sekali, maka kondisi tersebut bukan atau tidak dapat dikatakan Universal.
Jadi maksud si Patah Salero, MAKAN adalah universal sifatnya karena MAKAN adalah kegiatan YANG SUDAH DAPAT DITERIMA OLEH MANUSIA SECARA GLOBAL...hahahaha...
Begitu pun, memiliki 2 kaki sekarang universal baginya. Kondisi DUA KAKI disepakati oleh seluruh makluk manusia sebagai perkara yang universal...hihihi...
Oleh karena itu, mengingat-katanya- BOM adalah universal, maka bocah cilik pun sudah sepakat menerima BOM sebagai bagian dari aktivitas menumbuh-kembangkan rupa-rupa kerja motorik mereka agar jadi sempurna...
Karena itu menurut muslim BOM tidak boleh dibatasi untuk keperluan militer dan industri pertambangan saja. Peredaran BOM mesti longgar dan tak perlu diawasi karena BOM bersifat Universal...
Sakit perut gw tertawa baca-baca komen si Patah Salero waktu bicara tentang universalitas sebuah BOM. Siapa tahu saat ini yang jadi kebutuhan Patah Salero memang perangkat BOM. Kali aja dia sudah jadi warga ISIS Indonesia...hehe
Menurut saya sih, Makan tidak dapat disandingkan dengan kata Universal, melainkan "tata cara makan" karena ini merupakan bagian budaya manusia, itu yang bisa disandingkan dengannya. Dahulu orang Indonesia kalau sedang makan risih bila pakai sendok. Tetapi sekarang semakin banyak orang makan merasa risih bila pakai tangan, apa lagi bila dihadapan calon mertua...hahaha. Anak muda yang melakukan perbuatan "itu" sedikit banyaknya bisa disindir "kampungan". Bukan sendok pula yang bersifat univeral, tetapi lebih kepada CARA MAKAN itu yang merupakan universal. Sebelumnya penggunaan sendok sebagai alat makan dikenal oleh bangsa-bangsa "barat"(CMIIW), lalu perlahan-lahan diperkenalkan ke seluruh dunia melalui kontak-kontak budaya lokal dengan budaya "import" dari barat tersebut. Ternyata, bahwa budaya makan pakai sendok dapat diterima oleh budaya lokal diberbagai belahan dunia, termasuk di Arab...
Seperti itu pula dengan "Batu". Batu bukanlah universal, sebab batu sudah ada jauh sebelum manusia ada. Kenapa bukan sekalian saja menyebut bumi itu universal? Aneh benar!
Misalkan lagi mengenai way of life. Membunuh orang bukanlah cara hidup bersifat Universal. Tidak ada satu manusia pun termasuk muslim bersedia dibunuh dengan suka rela, apapun alasannya. Berdasarkan ini, maka banyak budaya-budaya dari jaman lampau hingga sekarang menggariskan aturan bahwa membunuh sesama manusia adalah perbuatan jahat dan pantas mendapatkan hukuman. Dan oleh karenanya banyak pula agama-agama dunia menjadikan budaya ini sebagai bagian dari pengajaran kitabnya. Utamanya bagaimana kita lihat di dalam Buddhisme adanya perlawanan yang kuat terhadap kejahatan semacam ini.
Apa yang kita saksikan di dalam Quran, dimana Quran memerintahkan muslim untuk memerangi kafir dimana pun mereka berada, hanya karena satu alasan, "tidak tunduk" pada Islam dan segala macam aturannya, jelas bukan merupakan ajaran yang universal. Bukan saja disebut tidak univeral, ajaran dan perintah ini dikategorikan ajaran dan perintah barbar! Lebih dari itu, ajaran dan perintah Quran tersebut nyata-nyata bersifat satanis. Dapat menjadikan manusia penganutnya menjadi kesurupan dan "haus darah".
Mirror 1: MEMBUKA CAKRAWALA IMAN
Follow Twitter: @ZwaraKafir