Captain Pancasila wrote:simplyguest wrote: Abraham sedang diuji keloyalan dan kepercayaannya terhadap kebenaran kata2 YHWH. Apakah dia akan menjadi hilang iman karena "seolah2" YHWH ingkar janji?
kalau elu tahu sendiri, yang njanjiin ke elu itu bener2 Tuhan, kira2 mungkin ndak, elu bisa ada pikiran, kalau janji tsb mungkin saja ndak terpenuhi?
(Mohon maaf sebelumnya kepada moderator, tidak bermaksud oot ke kristen ya, hanya berusaha menyampaikan pemikiran berdasarkan referensi yang sahih dalam hal ini Alkitab)
Kejadian 21: 12 Tetapi YHVH berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari ISHAK."
Dari ayat 12 di atas sangat jelas disebutkan bahwa
ISHAK lah yang diakui oleh YHVH sebagai keturunan Abraham, sedangkan ismail tidak diakui YHVH karena anak yang bukan dari istri sah Abraham (Sara) melainkan anak dari budak Abraham (Hagar).
Kejadian 21:14 Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia (Abraham) meletakkan itu beserta anaknya (Ismail) di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Dari ayat 14 di atas sangat jelas dikatakan bahwa ismail dan ibunya hagar disuruh pergi oleh Abraham dan mereka kemudian mengembara di padang gurun Bersyeba
(dan kepergian ismail ini terjadi sebelum YHVH memerintahkan Abraham untuk mengorbankan anaknya).
Kejadian 22:1 Setelah semuanya itu YHVH mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
Kejadian 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni ISHAK, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Setelah ismail diperintahkan pergi bersama ibunya oleh Abraham, pada ayat 2 di atas sangat jelas
Firman YHVH memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan ISHAK sebagai korban bakaran. Jika di Alkitab disebutkan dengan jelas ISHAK lalu mengapa di alquran disebut ismail yang menjadi korban persembahan Abraham?
Hal ini membuktikan pula bahwa YHVH tidak sama dengan allah. Tuhan Abraham adalah YHVH sedangkan tuhan ibrahim adalah allah.
Captain Pancasila wrote:
sudah tak baca, & ternyata baru sampai ayat 1 isinya sudah ngawur, karena disitu dikatakan bahwa Tuhan mencoba Abraham, padahal di ayat2 sebelumnya Tuhan sudah menjanjikan bahwa kedua anak Abraham tidak akan bisa dibunuh sampai bisa menghasilkan keturunan, dengan demikian bahkan jika Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan kedua anaknya pun, tetap tidak dapat kita katakan sebagai ujian/cobaan itu, lha ujian kok sebelumnya udah dikasih bocoran!
Kejadian 17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka YHVH menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Kejadian 17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Kejadian 17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
Kejadian 17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Kejadian 17:5 "Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Kejadian 17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
Kejadian 17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Tuhanmu dan Tuhan keturunanmu. (Aku di sini adalah YHVH dan bukan allah)
Kejadian 17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Tuhan mereka."
Kejadian 17:9 Lagi firman YHVH kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun".
Ketahuan sdr.CP tidak membaca Alkitab melainkan hanya mengira-ngira saja (mungkin karena larangan alquran untuk tidak mempelajari Alkitab) karena pada Kejadian 17:1-9 tidak pernah YHVH berjanji kepada Abraham yang melibatkan ismail (lihat kembali Kejadian 21:12 "...
sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari ISHAK."). Hal ini dipertegas YHVH di Kejadian 17:18-19, yaitu:
17:18 Dan Abraham berkata kepada YHVH: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi YHVH berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia ISHAK, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Jelas sekali pada ayat di atas bahwa ismail telah ditolak YHVH untuk menjadi bangsa pilihan yang berkenan di hadapan Tuhan.
Selanjutnya dengan adanya janji YHVH kepada Abraham pada 17:5-9 maka Abraham memiliki keyakinan yang kuat bahwa ISHAK dan keturunannya akan menjadi sejumlah besar bangsa yang akan memberkati bangsa-bangsa lain. Hal ini menyebabkan Abraham memiliki harapan yang besar kepada YHVH untuk mewujudkan janjiNya melalui ISHAK.
YHVH adalah Pencipta Abraham sehingga wajar saja jika YHVH ingin mengetahui sampai dimana KADAR KEIMANAN Abraham kepada YHVH. YHVH adalah Maha Tahu, maka IA tentunya mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Abraham, namun YHVH adalah Tuhan yang tidak otoriter, IA menghormati
freewill ciptaanNya (Hak untuk memilih YA atau TIDAK). Untuk itulah YHVH melakukan testing kepada freewill (kehendak bebas untuk memilih YA atau TIDAK) Abraham dengan cara mengambil sesuatu yang paling dianggap Abraham berharga dalam hal ini yaitu ISHAK. Itulah mengapa Abraham disebut
Bapa Semua Orang Beriman (percaya) Kepada YHVH (bukan pada allah islam), karena Abraham sangat percaya kepada YHVH, freewill-nya (Abraham memilih YA SAYA MAU padahal Abraham berhak saja untuk berkata SAYA TIDAK MAU untuk mengorbankan ISHAK) ditundukkan oleh Abraham, tanpa banyak kata rela mengorbankan anaknya ISHAK setelah menerima langsung Firman YHVH (dan bukan dari mimpi yang nggak jelas juntrungannya).
Kesimpulannya:
Ibrahim memang bukan bapa orang beriman karena YHVH di Alkitab tidak sama dengan allah di alquran. ISHAK lah yang diminta YHVH sebagai ujian iman Abraham karena ISHAK yang disebut keturunan Abraham (
ismail tidak diakui oleh YHVH sebagai keturunan Abraham).
Kelas perjanjian ismail pun sangat jelas berbeda dibandingkan ISHAK. Hal ini terbukti dengan YHVH menampakkan diri dan berjanji langsung kepada Abraham (Kejadian 17:1), bandingkan dengan janji YHVH serta proses penyampaian janji YHVH kepada ismail pada ayat di bawah ini:
Kejadian 21:14 Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Kejadian 21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
Kejadian 21:16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia (hagar) duduk di situ, menangislah ia (ismail) dengan suara nyaring.
Kejadian 21:17 YHVH mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Tuhan berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab YHVH telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
Kejadian 21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
YHVH Maha Pengasih, IA adalah TUHAN yang bertanggung jawab dengan seluruh ciptaanNya.
YHVH tidak tega mendengarkan tangisan ismail dan diperintahkanNya seorang MalaikatNya untuk menyampaikan Firman YHVH seperti ayat 18 (namun hanya sampai disitu saja janji YHVH yang tidak disampaikan YHVH langsung kepada ismail melainkan melalui perantaraan MalaikatNya, yaitu menjadi bangsa yang besar).
NB:
Kebenaran dalam Alkitab berusaha ditutup-tutupi islam dari pengikutnya dengan membuat larangan untuk mempelajari alkitab. Mengapa hal ini perlu dilakukan oleh islam? Karena jika pengikut islam mempelajari isi Alkitab dan membandingkannya dengan isi alquran dan ajaran islam maka akan ditemukan banyak sekali kejanggalan2 dan kebohongan2 dalam islam.