ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla...?

Pembuktian bahwa Islam bukanlah ajaran dari Tuhan.
Post Reply
User avatar
Mohmed Bin Atang
Posts: 2350
Joined: Sun Feb 19, 2012 5:45 pm
Location: Surga Islam, bermain rudal bersama 72 bidadari
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by Mohmed Bin Atang »

yusah, kamu keliatannya udah bosan hidup, atau jangan2 kamu udah pernah mati ya?
kok seneng banget ngomongin neraka?
kamu pengen ke neraka 2x dan ngajak netter2 disini ke neraka bareng2 ya?

Oh iya, sifat-sifat setan berdasarkan ayal al-quran belum kamu sebutin waktu itu..
Lunasi utangmu dulu.. hehe
enemyofpr0phet
Posts: 75
Joined: Tue Jul 24, 2012 1:28 am

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by enemyofpr0phet »

Saya memilih kafir karena ga pingin bunuh orang dan ga mau merasa paling benar.saya tidak benci orangnya tapi saya benci dengan ajarannya.

Darah kafir halal,bukankah itu ajaran setan?setan selalu ingin kita memusuhi sesama manusia,sama seperti kitabmu itu.
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by biksu sonje »

yusah wrote:@biksu sonje: kalo anda pernah mati tolong dong ceritain kisahnya..
lo dah pernah mati belum?

kalo udah, kita tukeran cerita aja deh yah.

cerita awal dari aku. berdasar pengalamanku:
saat mati. serupiah aja harta kagak bisa dibawa ke tempat itu.
[duh #-o entah apa nyang dipikirin para koruptor di indonesia]

cerita awal lo bigimana?

kalo lo belum pernah mati, yah beraniin dong diri lo tuk pikirin apakah mohamat benar atau bohong.
jangan malah cuma membeo ocehan ulama soal mohamat, gitu loh.
yusah wrote:Saya paling teryatil aa cerita yang ginian nih!
santai aja deh lo tunggu kematian, berdasar pengalamanku datangnye kagak terduga.

lagian ntar kalo udah saatnye lo mati, lo bakalan ngerti sendiri bagaimana akibat islam itu.
kagak perlu orang bertitel ulama/kiai/ustat tuk jelasin kenyataan akibat islam setelah mati.
apalagi musti repot2 ditelaah kek para filsuf di ffi ini.

jadinye saat ini lo kagak usah ngamuk2 ke ffi apalagi ancam bunuh kafir ffi.
kagak guna+kagak akan mengubah secuilpun kenyataan nyang kelak akan lo lihat kalo udah saatnye lo mati.
yusah wrote:Kalo boleh tahu agama kafirnya apa? He he
apalah arti sebuah agama.

kalo aku kagak beragama atau kalo aku beragama kafir merk a/g.
emang apa bedanye para kafir+aku dalam islam.

gitu2 aja kan, lebih rendah gimana gitu.
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

ini dia pengalaman mati suri yang sempat saya baca :
Sepenggal cerita ketika aku kembali dari mati suri…


Apa yang saya tulis ini berdasar pengalaman pribadi yang benar-benar saya alami. Sudah sekian lama sebenarnya saya ingin menulis pengalaman ini, setidaknya sebagai pengingat diri saya pribadi. Tidak lebih!

Sulit dari mana saya mengawali cerita ini. Awalnya waktu itu pertengahan tahun 2002 menurut dokter saya mengidap penyakit hepatitis, jelasnya gangguan fungsi hati. Sakit yang saya derita sepanjang 2 tahun lebih itu menyisakan banyak pelajaran berharga dalam pola pikirku. Jika sehat itu adalah sesuatu yang berharga dalam hidup.

Sakit yang sekian lama, tentu ada rasa jenuh terhadap derita sakit, kalaupun boleh memilih pada waktu itu, mati adalah pilihan pertama yang saya pilih. Pertimbangannya adalah sakit yang tidak terjabarkan dalam kata-kata pada waktu itu membuat diri saya putus asa. Entahlah, saya rasa pilihan ini tidak saya saja yang memilih, ketika seseorang menderita sakit yang akut. Tapi, Tuhan punya rencana lain terhadap saya, alhamdulillah saya sehat sampai sekarang.

Selain menderita gangguan fungsi hati, saya juga menderita TBC dalam kata lain sakit paru-paru, entahlah kalau bahasa medis saya kurang faham. Ceritanya pada waktu itu, sekitar pukul 01.00 dini hari saya merasakan dingin yang luar biasa pada badan saya. Anehnya, saya sadar apakah ini yang namanya menjelang ajal, nazak. Seterusnya saya tidak ingat apapun, kecuali tangisan isteri dan emak saya tercinta saat saya masih sadar. Selanjutnya, saya merasakan tubuhku seakan melayang-layang ringan di udara, bagaikan sepotong kapas diterpa angin. Sejurus itu seakan menembus kegelapan. Lama sekali, dalam lorong gelap, sejurus itu saya tidak ingat apa-apa lagi.

Saat terjaga, aku mendapati ragaku tergeletak di jalan yang gelap dan sepi. Tak ada seorangpun manusia disekitarku. Anehnya, aku mendapatkan kenyataan tak sehelai benangpun mel;ekat di badanku. Ya, diriku telanjang bulat.

Pada waktu itu aku hanya sempat berpikir sekaligus heran, siapa yang melucuti pakaianku. Aku bangkit dan berjalan menyusuri jalan panjang yang seolah tak berujung. Keadaannya begitu sepi. Bahkan, sepertinya tidak ada makhluk lain selain hanya diri saya sendiri.

Tiba-tiba, aku melihat seberkas cahaya dikejauhan. Aku segera berlari menuju kesana. Aku berharap menemukan seseorang yang bisa saya mintai tolong. Semakin dekat dengan cahaya tersebut, mataku menjadi silau. Cahaya itu seakan memiliki kekuatan yang maha dahsyat. Pandangan mataku menjadi kabur. Tiba-tiba, saya merasakan seperti ada kekuatan besar menyedot tubuhku dan melemparkan ke suatu tempat yang sangat jauh. Entah dimana?

Sekali lagi terjadi sebuah keanehan. Saya tiba-tiba sudah berdiri di sebuah jalan dan memakai baju menyerupai jubah hitam. Tapi yang membuat saya heran, disekitarku terlihat pemandangan hiruk pikuk manusia dengan segala polah tingkahnya. Ada yang mabok, berjudi, berzina, mencuri, membunuh, dan macam-macam tindak kejahatan. Dan juga ada pula terlihat orang yang berbicara di podium dengan mulut berbusa-busa, tapi tak ada seorang pun yang mendengarnya, kecuali sekumpulananjing dan babi!

“Dunia apa ini?” batinku tak habis mengerti. Semuanya berbuat semaunya sendiri. Seperti tak ada aturan dan tata susila. Orang-orang mempertontonkan tingkah laku apa adanya. Tak ada rasa malu atau sungkan. Seperti yang diperlihatkan dua insan berlainan jenis yang bermain cinta dengan panasnya di sudut jalan disaksikan mata telanjang anak-anak kecil.

Saya segera beranjak dari tempat tesebut, menyusuri jalan yang panas dan berdebu, tiba-tiba saya bertemu dengan dua orang wanita tang sangat saya kenal. Ya, emak dan istriku. Saya panggil keduanya, tapi merekaa tidak menoleh walau sedikit pun, apalgi berhenti. Mereka terus berjalan tanpa memperdulikan diriku. Saya bangkit dari tempatku dan hendak mengejar mereka. Tapi langkah kakiku seperti ada yang menggandoli.

Saya tak mampu berlari dan hanya bisa terpaku ditemapku berdiri. Saya hanya bisa berteriak-teriak memanggil emak dan istriku. Sementara emak dan istriku terus berjalan hingga bayangan mereka lenyap dibalik kabut. Saya menjadi kecewa dan purtus asa. Saya menangis tersedu-sedu.

Tanpa saya sadari, muncul empat orang berwajah seram dihadapanku sambil membawa pentungan. Mereka mirip monster di film-film horor. Tanpa banyak kata mereka menghajarku secara bergantian.

Saya berteriak-teriak minta tolong. Tapi, tak ada seorangpun yang datang menolongku. “silahkan berteriak! Tak akan ada yang bisa menolongmu” kata salah seorang dari mereka.

“kamu adalah manusia laknat yang perlu diberi pelajaran” caci yang lain.

“kamu akan kami masukkan ke dalam neraka” ancam salah seorang yang lain.

“manusia sepertimu tak pantas hidup di dunia”

Hujatan dan cercaan yang bertubi-tubi ditujukan padaku yang juga disertai siksaan fisik yang berat. Saya hanya bisa melolong dan menjerit kesakitan. Sungguh, belum pernah saya merasakan kepedihan, kesakitan, dan siksaan demikian beratnya seperti ini.

Sekujur tubuhku sampai berdarah-darah. Tak ada yang bisa saya lakukan pada waktu itu kecuali menyeru nama Tuhan, meminta pertolonganNya. Pada saat seperti itulah saya menyadari segala kekhilafan dan kekeliruanku. Saya tidak ingin mati dalam keadaan berlumuran dosa seperti ini.

Ketika diriku sudah sekarat dan harapan itu tinggal seujung kuku, sayup-sayup saya mendengar suara emak memanggil namaku. Saya terkesiap. ‘Emak, maafkan aku?” lirihku sambil merintih kesakitan.

Dan ajaib. Orang-orang berwajah seram yang tadi menghajarku lenyap begitu saja. Meski masih merasakan sakit, samar-samar saya melihat kehadiran emak dihadapanku. Dengam kondisi sangat payah, aku merangkak mendekati emak.

Tangan emak terulur kearahku. Dengan susah payah saya mengangkat tanganku yang lemah dan mencoba meraih tangan emak. Anehnya, ketika tanganku menyentuh tangan emak, tiba-tiba seperti ada kekuatan yang luar biasa mengalir ke tubuhku. Saya merasakan tulang-tulang tubuhku yang sudah remuk bersatu kembali. Saya merasakan diriku disedot sebuah kekuatan besar. Tubuhku melayang-layang di angkasa dan kemudian jatuh dialas yang empuk. Ada kedamaian meyusup dalam hatiku. Perlahan saya membuka mata. Cahaya terang menyilaukan.

Samar-samar saya mulai bisa melihat keadaan disekelilingku. Sebuah ruangan yang tak asing, kamar sederhanaku. Maklum pada saat saya sakit pada waktu itu, hampir semua yang saya tabung habis untuk ikhtiar kesembuhan. Dan ketika kejadian mati suri menurut pendapat saya pribadi ini, saya hanya menjalani obat jalan. Tampak emak, istri dan saudaraku juga kerabat yang lain menungguiku dengan deraian air mata. Sungguh saya tidak bisa membalas air mata itu sampai kapan pun.

Saya yakin, kejadian seperti yang saya alami tidak sendiri, ini adalah bagian kecil dari keajaiban semesta ini. Semua ini adalah semata-mata berkat pertolongan Allah swt. Kunci semua ini saya yakin adalah doa yang tulus dari orang-orang terdekat kita. Kelapangan hati, orang terdekat kita melapangkan pintu maaf buat kita yang menutup pintu kematianku untuk beberapa waktu, entah kapan lagi, wallahu a’lam bishowab. Kecintaan mereka yang besar kepadaku mungkin juga sebagai salah satu kekuatan yang mampu menghidupkan saya dari separuh mati!

Semoga sekelumit kisah ini menjadi pengingat untuk diriku sendiri, setidaknya sebagai peng”eling” dalam setiap gerak hidup dalam kehidupanku kedepan. Tidak jatuh di lubang yang sama. Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat buat kita semua. Wassalam

Tuban, Minggu, 5 Agustus 2012
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

dan yang ini juga :
Kesaksian Orang Mati Suri


Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.

Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) . Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya
di Rumah Sakit di jakarta. Setelah itu, Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi..



”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,’ ‘ jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir, ” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya.

”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ”Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu..

Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
Assalammualaiku m kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ‘’siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.. “ Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang
mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.

Kemudian Aslina melanjutkan. ”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh
dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan
”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok.
Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia
65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.” Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”.

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat
itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab.”Akulah (amal) kamu.”

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.

Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar. Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)baik,red).

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ”Saya mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga memohon. ”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.

”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua, ” ujarnya.

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ”Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”

Setelah berpidato, aslina mendapatkan tepukan meriah dari penonton tapi bila di facebook, ia dapatkan jempol sekarang.

Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran darikesaksiaan tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------
Nb : Bagikan cerita ini kepada semua orang, agar mereka mendapat hikmahnya dari cerita ini. Dan Ternyata hidup ini hanya sementara, serta hanya amal juga hati yang bersihlah yang mampu menuntun kita menuju jalan kehadapan Illahi.


SUMBER
Diposkan oleh Muhammad Ismail di Jumat, Juni 15, 2012
dari sini
User avatar
penebas_bulan
Posts: 608
Joined: Fri May 04, 2012 10:06 am
Location: Depan CPU liat kedunguan moslem

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by penebas_bulan »

yusah wrote:
Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang
mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.
Wew kalo gitu yg namanya muhammad gimana yach? :rolleyes:
yusah wrote:Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
sekali lagi' kalo gitu yg namanya muhammad gimana yach? :butthead:
yusah wrote:
Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
:-k hmmm mengingatkan gw ke sesuatu species yg namanya Eslam, tul gak slem?
yusah wrote:Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh.
gw ga bisa ngebayangin tuh mamad lagi diapain kalo gitu yach :green:
yusah wrote:
Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga memohon. ”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”


Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).
gw kira orang2 di sorga eslam itu pada keenakan nunggingin 72 bidadari? :rolleyes:

kok pada minta balik ke dunia mau buat amal??? cuih :vom:

mau jihad lagi kaleee :finga:
User avatar
frodo
Posts: 24
Joined: Thu Jan 04, 2007 12:35 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by frodo »

yusah wrote: Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Kesaksian mati suri-nya Aslina pernah dibahas sekitar tahun 2007 di FFI ini. Link-nya ada di bawah ini.

http://indonesia.faithfreedom.org/forum/pengalaman-mati-suri-t15719/
Last edited by frodo on Fri Dec 28, 2012 9:05 pm, edited 1 time in total.
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by biksu sonje »

#-o
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

Trus pengalaman biksunya mana?
biksu sonje
Posts: 465
Joined: Thu Sep 09, 2010 5:18 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by biksu sonje »

tipikal muclim





bisanye menuntut tapi kagak mau memberi :vom:

:finga:
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

Saya kan belum pernah mati trus saya harus bikin kesaksian palsu?
Buat apa?
User avatar
Mohmed Bin Atang
Posts: 2350
Joined: Sun Feb 19, 2012 5:45 pm
Location: Surga Islam, bermain rudal bersama 72 bidadari
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by Mohmed Bin Atang »

Mengapa kamu memilih kafir dan membenci Islam?
Image
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by JANGAN GITU AH »

yusah wrote:Saya kan belum pernah mati trus saya harus bikin kesaksian palsu?
Buat apa?
Koq nanya buat apa? ya buat menolong Allah swt dong? menolong mengharumkan namanya #-o
anda boleh bertaqqiyah koq...swear tekewer-kewer...tak kan ada kuffar yang tahu kalo moslem berbohong...jamin itu! so...berbohonglah (taqqiyah)... :-# :tonqe: :tonqe: :roll: :( :-& [-( [-o< [-o<
User avatar
yusah
Posts: 2000
Joined: Thu May 29, 2008 12:39 pm
Location: Bumi Allah
Contact:

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by yusah »

yusah wrote:Saya kan belum pernah mati trus saya harus bikin kesaksian palsu?
Buat apa?
jga wrote: Koq nanya buat apa? ya buat menolong Allah swt dong? menolong mengharumkan namanya #-o
anda boleh bertaqqiyah koq...swear tekewer-kewer...tak kan ada kuffar yang tahu kalo moslem berbohong...jamin itu! so...berbohonglah (taqqiyah)... :-# :tonqe: :tonqe: :roll: :( :-& [-( [-o< [-o<
Islam dibangun bukan dgn kebohongan. Islam dibangun dengan kejujuran dan keihlasan. Anda mau masuk islam syukur tidak juga tidak apa apa. Toh anda masih diberikan kebaikan walaupun anda menghina sejuta kali sang pencipta anda. Jadi please deh..! He he
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by 1234567890 »

yusah wrote: Islam dibangun bukan dgn kebohongan. Islam dibangun dengan kejujuran dan keihlasan. Anda mau masuk islam syukur tidak juga tidak apa apa. Toh anda masih diberikan kebaikan walaupun anda menghina sejuta kali sang pencipta anda. Jadi please deh..! He he
Islam dibangun bukan dgn kebohongan < kalimat pertama sangat meyakinkan

Islam dibangun dengan kejujuran dan keihlasan < kalimat ke 2 ... langsung kontradiktif dengan kalimat ke 1
islam jujur ..... tapi sering taqiya (yang cari gara 2x dulu muslim, pas dibales langsung meraung raung mewek mengaku didzholimi)
islam ikhlas ..... tapi paling doyan memaksakan kehendak
di negara kapir yang mayoritasnya non muslim pun muslim maunya maksa untuk bikin mesjid dengan toa segede gajah
pas dilarang dengan alasan ribut ... muslim langsung mewek dan kesurupan

Anda mau masuk islam syukur tidak juga tidak apa apa < palingan juga dibacok ... seperti kristen di timur tengah

Toh anda masih diberikan kebaikan walaupun anda menghina sejuta kali sang pencipta anda. < lagi lagi kontradiktif dengan kalimat ke 1
emang siapa sih sang pencipta itu ? emang olloh muslim ?
ngasih azab aja ga becus .... masih ga tau diri dan ga tau malu ngaku ngaku sang pencipta

please deh
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by JANGAN GITU AH »

yusah wrote:Saya kan belum pernah mati trus saya harus bikin kesaksian palsu?
Buat apa?
jga wrote: Koq nanya buat apa? ya buat menolong Allah swt dong? menolong mengharumkan namanya #-o
anda boleh bertaqqiyah koq...swear tekewer-kewer...tak kan ada kuffar yang tahu kalo moslem berbohong...jamin itu! so...berbohonglah (taqqiyah)... :-# :tonqe: :tonqe: :roll: :( :-& [-( [-o< [-o<
yusah wrote:Islam dibangun bukan dgn kebohongan.
nah...perkataanmu ini saja sudah merupakan sebuah kebohongan...masih saja mungkir..
ingat gak ketika saya tanyakan QS 19: 71? Di situ kau sudah berbohong dengan mengatakan bahwa di ayat 72 ada jembatan sirat. Saya tuliskan ayatnya, dan kau lari melipat ekor karena telah membohongi saya. Apakah itu bukan kau berusaha meletakkan iman islammu di atas kebohongan? #-o Kalau bukan, mengapa kau tidak mau mengakui bahwa di ayat 72 tidak ada disebut jembatan sirat? mengapa kau tidak mengakui bahwa dirimu sesungguhnya diinginkan alloh swt masuk kedalam api neraka jahanam? Apa dirimu tidak bisa sedikitpun berlaku jujur??

kalau begitu kelakuanmu sebagai muslim, biar bagaimana pun caramu jungkir balik meyakinkan saya kalau islam diletakkan di atas landasan kejujuran, tidak dapat saya percayai. Masalahnya dirimu sendiri nyata-nyata telah melakukan kebohongan!
yusah wrote:Islam dibangun dengan kejujuran dan keihlasan.
kebohonganmu sudah saya kemukakan di atas, jadi gak usah sok klaim ba bi bu...gak ada gunanya jika kau sendiri senang berbohong!

keiklasan katamu? siapa bilang kau bisa iklas ketika kau membaca kesaksian murtad para murtadin. Kalau kau iklas, ucapkanlah ucapan selamat berbahagia kepada mereka yang telah keluar dari islam! Saya jamin kau tidak bersedia. Sebaliknya kalau pun kau mengucap sedikit kata selamat, kau selalu tidak lupa menambahkan kalimat masuk neraka. Apa yang seperti itu bentuk keiklasan? Itu sebabnya kata iklasmu cuma kata isapan jempol.
yusah wrote:Anda mau masuk islam syukur tidak juga tidak apa apa. Toh anda masih diberikan kebaikan walaupun anda menghina sejuta kali sang pencipta anda. Jadi please deh..! He he
hahaha....kau pikir saya lagi menghina Tuhan ketika saya cuci maki alloh mu? wah kegeeran ente. Saya tidak pernah menghina Tuhan saya tauk #-o Tuhan saya tidak sama dengan tuhanmu. Tuhanku bukan tuhanmu karena tuhanmu setan Mekkah ciptaan muhammad yang menginginkan dirimu masuk neraka, paham? #-o
gabrielnotjibril
Posts: 378
Joined: Sat Jan 03, 2009 7:34 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by gabrielnotjibril »

yusah wrote:Alangkah hinanya hidup jadi kafir bahkan dalam quran di katakan sebagai orang yang lebih rendah derajatnya dari pada binatang. Akhir penghidupan mereka adalah neraka. Bumi dan seisinya melaknat mereka. Mereka di kasih rizki yang melimpah dari Tuhan yang mereka caci maki. Mereka tak pernah bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Tuhan. Mungkin juga bersyukur tapi pada tuhan yang menjadi sekutu Tuhan yang asli. sungguh sesat jalan kafirun. Tapi mereka tetap teguh pada jalan yang salah.. Mau kemana kau fir..? Neraka menunggumu....
Apa sih jaminannya kalau masuk islam pasti masuk surga bung Yusah ?
Apa sih kehebatannya islam, sehingga muslim bisa menjamin kalau kafir pasti masuk neraka.

awloh itu siapa ? kalau dibandingkan dgn tuhan agama lain kelebihan owloh itu apa sih ?

Apakah tuhan muslim menciptakan agama dan punya agama ?
Apakah awloh maha kuasa ? kalau iya buktinya apa ?
Boleh tidak kalau sholat pakai bahasa indonesia saja tdk pakai bahasa arab ?
apakah awloh sudah ada sebelum muhamad ? kalau iya namanya dia siapa ?

Bro Yusah harap dijawab ya, kalau jawaban anda masuk akal maka saya akan mualaf !!
User avatar
semoet
Posts: 38
Joined: Sat Jan 21, 2012 12:08 am

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by semoet »

yusah wrote:Alangkah hinanya hidup jadi kafir bahkan dalam quran di katakan sebagai orang yang lebih rendah derajatnya dari pada binatang. Akhir penghidupan mereka adalah neraka. Bumi dan seisinya melaknat mereka. Mereka di kasih rizki yang melimpah dari Tuhan yang mereka caci maki. Mereka tak pernah bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Tuhan. Mungkin juga bersyukur tapi pada tuhan yang menjadi sekutu Tuhan yang asli. sungguh sesat jalan kafirun. Tapi mereka tetap teguh pada jalan yang salah.. Mau kemana kau fir..? Neraka menunggumu....
Gue bersyukur jadi kapir karena gak diwajibkan menghina/merendahkan derajat sesama manusia
User avatar
akuadalahkafir
Posts: 424
Joined: Wed Jun 08, 2011 8:57 pm

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by akuadalahkafir »

yusah wrote:Alangkah hinanya hidup jadi kafir, bahkan dalam quran di katakan sebagai orang yang lebih rendah derajatnya dari pada binatang. Akhir penghidupan mereka adalah neraka. Bumi dan seisinya melaknat mereka.
Satu-satunya tuhan yang merendahkan dan membagi 2 kelompok manusia ciptaannya.. dimana Tuhan yang sejati selalu memandang seluruh umat manusia sama dan sederajat..
yusah wrote:Mereka di kasih rizki yang melimpah dari Tuhan yang mereka caci maki. Mereka tak pernah bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Tuhan.
Balik lagi liat tulisan para kafir yang bertebaran di FFI ini Sah... Tuhan yang sejati sangat bertolak belakang dengan setan yang mengaku bernama allah-nya muslim..
yusah wrote:Mungkin juga bersyukur tapi pada tuhan yang menjadi sekutu Tuhan yang asli.
tuhan yang bersekutu dengan Tuhan yang asli? :-s tuhan apaan yang bersekutu dengan Tuhan yang asli menurut pandangan Yusah? :-s
yusah wrote:sungguh sesat jalan kafirun. Tapi mereka tetap teguh pada jalan yang salah..
sesat tidaknya jalan manusia bisa dilihat dari kualitas hidup manusia tersebut.. apakah Tuhan cinta pada umatnya atau tidak? buktinya sudah tersebar di FFI dan berita-berita dunia, mengenai betapa terbelakangnya negara-negara yang mayoritas penduduknya menganut ajaran islam dan betapa brutal-nya tindakan para muslim yang dikarenakan doktrin dari quran yang mengatas namakan suara allah.
yusah wrote:Mau kemana kau fir..? Neraka menunggumu....
Yang pasti sih, kami tidak mau masuk ke dalam surga-nya islam yang penuh pesta seks.. :lol:
1234567890
Posts: 3862
Joined: Sun Aug 09, 2009 2:31 am

Re: ask kufier: Mengapa kamu memilih kafir dan membenci isla

Post by 1234567890 »

yusah wrote:Alangkah hinanya hidup jadi kafir, bahkan dalam quran di katakan sebagai orang yang lebih rendah derajatnya dari pada binatang. Akhir penghidupan mereka adalah neraka. Bumi dan seisinya melaknat mereka.
akuadalahkafir wrote: Satu-satunya tuhan yang merendahkan dan membagi 2 kelompok manusia ciptaannya.. dimana Tuhan yang sejati selalu memandang seluruh umat manusia sama dan sederajat..
lagi lagi yusah menunjukkan bahwa olloh muslim itu dungu dan **** ...
muslim ngaku kalau semua manusia diciptakan olloh, tapi ada sebagian manusia yang cacat produksi

bukankah itu berarti sang olloh pencipta itu gagal menciptakan manusia yang sempurna ?
sampe bisa ada 84% ciptaanya cacat produksi

memalukan ..... kapir aja bisa buat jalur produksi yang lebih bagus daripada olloh muslim
Post Reply