Sebelumnya, saya ngucapin terimakasih buat Momad Narsis, yang mendorong saya untuk berbagi kesaksian, tentang kemurtatan saya.Momad Narsis wrote:@Nabijulu
Numpang lewat...
Nabijulu andakan murtadin juga..bisa gak bagi2 cerita kpd kita bagaimana anda bisa meninggalkan islam..silahkan share kan di forum "MENGAPA SAYA MURTAD"..semoga anda berkenan..
lewat Thread ini saya ingin berbagi cerita, lebih tepatnya mengapa saya menjadi membenci ajaran islam dari kecil sampai sekarang. Judul Thread ini yg menjadi landasan cerita saya.
Saya adalah seorang anak yg lahir dari keluarga yg bapaknya dari Jawa, dan Ibu dari suku batak. Sebagaimana yg kita tahu, suku jawa mayoritas islam sedangkan batak terkenal akan kristen nya. dari sini anda semua bisa tahu kalau ortu saya menikah dengan 2 dasar agama berbeda.
Ayah saya seorang muslim kaffah, jebolan pesantren, kakek saya adalah kyai di desa nya, sedangkan ibu saya lahir dari keluarga kristen yg taat agama dan adat. Singkat cerita lahirlah saya dan adik2 saya, meski pernikahan mereka tidak diduikung keluarga. Ayah saya awalnya murtad karena dasar cinta kepada ibu saya,dia bisa dibilang jadi kristen2 nan. seiring sejalannya waktu keluarga kami yg bahagia dirongrong oleh kakek (pihak ayah) saya, mereka bilang : "kamu gak saya aku anak, kalau masih kristen, dan warisan mu tak akan saya berikan". singkatnya kami sekelurga jadi muallaf (ibu saya mengalah), demi menjaga keharmonisan keluarga (hal ini terjadi saat saya kelas 4 SD).
Sebagai seorang muslim yg baru tentu kami belajar jadi seorang muslim, kami beli alat shalat, mulai mengaji (istilah yg dulu dipakai tempat saya berada untuk mentatakan belajar alquran), agar bisa baca alquran. setelah sekian lama kami mulai shalat dimushalla dekat rumah, ayah saya setiap selesai shalat maghrib hingga isya mengaji (baca alquran).
harapan manis ibu saya kalau dengan pindahnya kami jadi muslim menjadi sia2, sebab terjadi perubahan pada perangai ayah saya, dahulu beliauu sangat lembut, berubah mejadi kasar. bayangkan saya yg dahulu disayang, tanpa alasan bisa ditimpuk dengan sandal ibu saya yg alasnya dari kayu, disiram air kemuka, diinjak, pokoknya hal2 yg gak bisa saya mengerti, kok bisa hal itu dilakukan pada saya, akibat perbuatan2 nya, hal ini menggoreskan luka di hati saya.semakin hari perangai nya makin aneh, bahkan ibu saya tega2nya dijedotin ke ke tembok, kalau saya ingat itu semua, membuat saya benci, dari situ saya yg baru kelas 5 SD mulai berfikir, kok ayah jadi jahat ya? padahal dulu gak begitu, yg saya heran tindakan2 nya dilakukan berdampingan dengan kegiatannya yg rajin baca alquran.
Dari situ saya mulai merasa ada yg aneh dengan agama ini, perasaan itu diperkuat dengan penglaman ini:
ketika ayat2 alquran dibacakan, saya mersa suasana rumah jadi "aneh", saya gak bisa jelaskan perasaan itu, rasanya seperti seram, mencekam, dingin, saya seperti berada di tempat yg asing, tak nyaman ditempati, dan lebih aneh lagi perasaan "aneh" tadi akan semakin sirna ketika ayah saya telah selesai dengan membaca alquran . selain perbuatan kasar ayah saya, hal lain yg membuat saya pertanyakan agama ini adalah, tanggapan temen2 sepermainan saya, yg senang ketika saya masuk islam,
mereka bilang : "alhamdulillah, elo dah masuk islam, kalau nggak loe nanti dibakar, trus digantung kayak tuhan loe dulu disalib", dan seketika itu juga ingatan aku menerawang pada saat aku masih kristen, mereka mencaci agama kristen, menghina yesus, padahal mereka banyak yg umurnya setara kelas 2 dan 3 SD (saya bertabnya, siapa sih yg ngajarin nih anak?). karena hal2 itu saya secara diam2 saya putuskan berhenti mengaji. biasannya saya dan teman2 datang kerumah guru ngaji saya setelah pulang sekolah (masuk siang), sekitar pukul 5 sore
Melihat perbautan2 ayah yg gak berubah, malah makin parah (saya gak akan cerita apa itu, karena mengingatnya membuat saya makin benci islam), ibu saya memutuskan kami kembali ke kristen, dan saya sangat senang untuk itu. Maslah justru makin parah dengan keputusan itu, karena orang tua saya makin sering bertengkar, namun ibu saya sangat sabar, tetap menjaga dan mengurus kami, dan saya sering dengar IBU SAYA SERING MENDOAKAN AYAH SAYA . setiap hari minggu kami sering sembunyi2 kalau mau sekolah minggu, dan akibatnya pertengkaran hebat terjadi, sebab ayah saya gak senangakami kegereja,
Pengalamn ini membuat saya berteriak :
KEMBALIKAN AYAH SAYA SEPERTI DULU
Ketika saya semakin besar, dengan pergaulan yg semakin luas, saya sering dengar Islam agama damai, yg mengasihi sesama, saya tidak percaya, karena setahu saya, karena agama Islam, ayah saya menjadi tidak sayang keluarganya, apalagi orang lain.
ini adalah kisah saya, yg membuat saya Benci Islam, meski saya akui, kemualaffan dan kemurtatan saya, pada mulanya karena orang tua, namun kini saya dan adik2 saya sudah mantap mengikut Kristus, menjadi aktif digereja. tak lupa, saya beterimakasih pada Ibu saya yg mendidik dan menafkahi kami, meski tanpa suami (dia meninggalkan kami entah kemana). kini saya dan adik2 sudah sukses, dan merawat ibu saya yg setia mendidik kami menjadi ank yg baik, sesuai nilai2 kristen yg dianutnya.
itu adalah cerita saya, kiranya berkenan..
catatan :
kalau muslim meragukan saya pernah islam, saya akan buktikan, hasil ngaji saya, meski sedikit, karena saya sudah kecewa dengan islam.
1. pertama saya belajar huruf hijaiyah.
hasil belajar saya : alif, ba, ta ,tsa, jim, ha, ho, dal, dzal, rho, zeh, sin, syim, syoth, dho, djho , ainh, oghin, kof, kaf, lam, mim, nun , wau, fha, lamalif, hamza, iya (sory saya lupa cara nulis latin nya, cuma sebisa ane, sesuai bunyi yg saya ingat)
2. setalah itu saya belajar mengeja nya.
alif bata a, ba pataba, tapata ta.... a ba ta,
selanjutnya dah lupa, maklum 18 tahun yg lalu gua tinggalin.
itu aja yah maslahnya saya dulu aja dah meragukan islam sih, jadi gak niat ngajinya.