yusah wrote:
yakin nih ga benci..! oke deh kalo begitu...
kalo anda pakei syariat nabi musa ato isa pada zaman sekarang berati anda ketinggalan zaman dunk.. Islamnya anda tidak sah dan tidak akan diterima sehingga anda tidak layak masuk surga dgn 72 bidadari he he
(1) ah masa sih udah ketinggalan jaman
memangnya "kebenaran" itu akan menjadi usang
sebutkan satu dari 10 hukum Musa yang menjadi usang
sebutkan pengganti yang lebih baik dari ajaran Isa Al Masih
"berdoalah bagi yang mereka menganiaya kamu"
(2) inikah pengganti itu (qs 2:191)?
bagi saya larangan membunuh dari Musa lebih baik dari qs 2:191
apalagi ajaran Isa Al-Masih... jauh-jauuuuhhhh lebih baik
qs 2:191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); ...
(3) 72 bidadari? whueeeekkkk
kaya rumah bordil saja
yusah wrote:
ya anda salah menafsirkan. saya minta netralkan gigi anda. Anggaplah Al-quran itu benar. dan Allah itu benar. Muhammad juga benar... berani ga..? disinilah kuncinya
(4) haiyaaaa......maaf...
proposisi "Anggaplah qur'an benar..."
sudah menyalahi aturan (kaidah) "netral" penelaahan kritis
dengan mengambil presumsi "qur'an benar"
http://kuliahfilsafat.wordpress.com/201 ... -presumsi/
KESESATAN PRESUMSI
1. Kesesatan karena pernyataan yang mengundang pertanyaan (petitio principii)
* Kesesatan ini terjadi karena kita menggunakan konklusi (apa yang hendak dibuktikan) sebagai premis.
* Perhatikan contoh berikut. (1) Orang harus berlaku adil, karena itu adalah perintah Tuhan yang tertulis dalam kitab suci. (2) Andre Sitohang pandai menyanyi karena dia berasal dari suku Batak.
(5) menurut saya,
netral adalah melepaskan semua preposisi imaniah terhadap teks kitab suci
gampangnya, netral adalah keberanian membuka teks, dan
membaca dan menelaah secara kritis teks serta konteks baik sosial, sejarah, budaya dsb
(kalau tidak ngeh - nggak mengerti, - beli buku dan baca
"Menafsirkan kehendak Tuhan - Komaruddin Hidayat-Teraju Mizan")
saya kutip pengantar dari nurcholis majid pada hal ix
...mendapatkan latar belakang yang diperlukan untuk memahami hermeneutika bahasa agama itu, yaitu masalah-masalah hakikat bahasa, dan kaitan agama dengan situasi sosial (sejarah) yang melingkupi kehidupan manusia dengan kebebasannya. Semua pengertian mengenai latar belakang ini sangat diperlukan justru ketika Anda mencoba berdialog dengan teks.
yusah wrote:
lho mengapa hanya ayat ayat sprt ini yang kau hafal. saya tau tujuan anda menghapal ayat ini untuk menjatuhkan islam kan..?
sekali lagi pakai gigi netral untuk tidak berfikiran ingin menjatuhkan islam. Ayat quran itu ada 6000 lebih ayat sudah kah kau baca semua..? tapi mengapa ayat itu aja yang selalu kau ungkap.
(6) lah pemahamanmu mengenai ayat itu apa
mana buktinya kamu memahami teks dan konteks qs 33:50 itu?
kamu tahu mengapa dalam ayat qs 33:50 itu ada "perempuan yang menyerahkan dirinya"
dan bukti sejarah memang ada 4 atau 5 orang perempuan yang menyerahkan diri kepada muhammad
salah satunya adalah Khawlah binti Hakim
Tafsir ibn katsir - salafi db3.0
...Ibn Abi Hatim recorded a narration from his father that `A'ishah said: "The woman who offered herself to the Prophet was Khawlah bint Hakim.'' Al-Bukhari recorded that `A'ishah said, "I used to feel jealous of those women who offered themselves to the Prophet and I said, `Would a woman offer herself'
yusah wrote:
mengapa banyak muslim yang demikian kuat memegang agamanya..?
anda salah
anda juga salah
makin memperjelas jati diri anda yang ga pernah dan ga bisa mau netral...
(7) mana argumennya?
yusah wrote:
tapi kan kalo dibandingkan dengan hidup ente bukankah hidup ente lebih mudah...??? jawab yang jujur ...dengan hati nurani (jangan dengan nafsu..)
(8) kalau lo liat hidup gue lebih mudah,
artinya memang Allah TUHAN SEJATI suka memberi BERKAT-NYA sama saya
klo muka gue kelihatan hepi, mulut gue nyanyi memuji
artinya gue orang tahu diri bisa bersyukur sama Allah TUHAN SEJATI
(9) lagian ...kalau lo tahu gue lebih mudah,...napa lo pilih yang susah?
salah lo sendiri kan ... dikasih yang mudah kok milih yang susah
muke lu masem, mulut lu cemberut.. ya iyalah.. lu nggak bersyukur siiih
(10) siapa bilang hidup gue lebih mudah
buat ibadah dengan tenang di rumah ibadah yang dibangun dengan duit sendiri ...dibikin susah,
buat tidur nyenyak di rumah sendiri di pagi hari ...juga dibikin susah
kerja nyari nafkah .. dibikin susah sama orang...
TAPI gue tetep hepi saja kok syah... soalnya... upahku besar di surga
yusah wrote:
anda ini shok tahu...!!
(11) yang bener gimana syaaaahhhh?
khan jelas jelaaaassss...
JELASSSS
kalau budak boleh disetubuhi di luar ikatan perkawinan (qs 23:6)
kalau perempuan mukminat boleh disetubuhi asal rela menyerahkan diri (qs 33:50)
kalau lo nggak ngasih tahu yang bener ...
artinya
GUE (sedikit lebih)
BENER KHAN
buat apa di jelaskan kalo hanya untuk di salahkan....
silahkan you baca tafsir quran udah banyak kok.. dan satu lagi jangan hanya ayat itu aja yang kau baca masih ada 6000 lebih ayat yang bisa kau gali dan pelajari.... catatan pake gigi netral ya..!
(12) lho kok pesimis
jelas gue pakai gigi netral membaca teks "yastankihaha" dan konteks (sejarah)
maka disimpulkan Allah SWT GERMO,
KACUNG yang menyediakan perempuan untuk pemenuhan nafsu seks muhammad
mana pemahaman lo syah ... hebat mana pemahaman lo dibanding sama ibn katsir dan Aisyah
ssst... Aisyah sendiri MARAH, JIJIK ('aghaaru)
melihat perempuan menyerahkan diri kepada muhammad
lha ini kok Allah SWT malah mengHALALKAN
Tafsir ibn katsir - salafi db3.0
...Ibn Abi Hatim recorded a narration from his father that `A'ishah said: "
The woman who offered herself to the Prophet was Khawlah bint Hakim.'' Al-Bukhari recorded that `A'ishah said, "I used to feel jealous of those women who offered themselves to the Prophet and I said, `Would a woman offer herself'
---------------------------------------------------------
http://www.asysyariah.com/syariah.php? ... online=734
Sebagaimana kata Al-Imam Al-Bukhari: ‘Telah menyampaikan kepada kami Zakariya bin Yahya, ia berkata: Telah menyampaikan kepada kami Abu Usamah, ia berkata: ‘Telah menyampaikan kepada kami Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
كُنْتُ أَغَارُ مِنَ اللَّاتِي وَهَبْنَ أَنْفُسَهُنَّ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَأَقُوْلُ: أَتَهِبُ الْمَرْأَةُ نَفْسُهَا؟ فَلَمَّا أَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى: تُرْجِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُنَّ وَتُؤْوِي إِلَيْكَ مَنْ تَشَاءُ وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَ. قُلْتُ: مَا أَرَى رَبَّكَ إِلاَّ يُسَارِعُ فِي هَوَاكَ
Aku merasa
cemburu dengan para wanita yang menghibahkan diri mereka kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam5 sampai aku berkata,
“Apakah pantas wanita menghibahkan dirinya (tidak malu)?”