rahimii wrote:Izin ikutan ya..
Berhubung disini memang tempatnya membongkar kepalsuan islam, saya berpikir bahwa sangat penting juga bagi kita membongkar kesalahan-kesalahan logika yang kerap dipertunjukkan loyalis islam. Setidaknya ada lima kesalahan logika yang kerap kita temui setiap kali ada perdebatan atau argumentasi dengan rekan-rekan muslim dalam membela islam.
Mhd61l4 wrote:Kalau yang paling sering digunakan muslim sebagai klaim Al quran adalah SSQ, misalnya:
http://quran.com/2/23-24
23: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24: Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Nah, itu termasuk katagori mana saja?
Bisa di breeakdown satu persatu?
Tx
Bisakah diartikan, jika A terjadi:rahimii wrote: Saya coba ya..koreksi saya jika salah.
Secara struktur proposisi, quran 2:23-24 menurut pengetahuan saya yang cetek, termasuk kedalam jenis fallacy yang disebut slippery slope fallacy. Kerapkali, pola ini digunakan untuk menjelaskan sebuah proses yang akhirnya akan mencapai pada sebuah efek yang signifikan. Hanya saja, tidak jarang sebuah argumentasi menggunakan pola slippery slope mengandung formal fallacy, atau argumentasi yang nyata-nyata salah namun tertutup oleh sebuah bangunan argumentasi yang sepertinya meyakinkan.
Dalam quran 2:23-24 pola slippery slopenya adalah: jika A terjadi (dalam hal ini terjadi keraguan akan kebenaran quran sebagai wahyu allah), maka B (yang ragu dan tidak mampu membuat ayat seperti quran pasti berakhir di neraka) akhirnya akan terjadi juga. Oleh karena itu, A tidak boleh terjadi.
Maka B, (yang tidak ragu dan mampu membuat ayat seperti quran pasti masuk surga) akhirnya masuk neraka juga?
Apakah juga termasuk Non causa pro causa:rahimii wrote:Fallacy ayat per ayat nya:
Quran 2:23 Masalah dengan argument ini adalah bahwa ia secara halus mengajak pembaca untuk menghindari terlibat dengan polemik atau pertanyaan terhadap quran, dan menggeser perhatian kita kepada satu hipotesa ekstrim.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
- Apa hubungannya orang yang ragu dengan perintah membuat satu surat semisal quran?
Nah, masuk katagori apakah penyesatan logika di atas, kalau tidak ada alat ukurnya?rahimii wrote: Quran 2:24 Karena tidak ada bukti disajikan untuk menunjukkan bahwa hipotesa ekstrim seperti ini akan terjadi, kekeliruan logika dalam ayat ini memiliki bentuk pendekatan dalam hal emosi dengan memanfaatkan rasa takut. Akibatnya argumen ini menjadi tidak adil karena dinodai oleh dugaan tidak berdasar.
Lebih jauh, jika kita menempatkan argumen sentral quran 2:23-24 tersebut ke dalam bentuk logis yang sesuai, kita mendapatkan silogisme berikut:
Premis 1: Jika orang-orang kafir tidak dapat menciptakan sesuatu yang sebanding dengan ayat quran, maka pastilah quran berasal dari allah.
Premis 2: kafir tidak dapat menciptakan sesuatu yang sebanding dengan ayat quran.
Kesimpulan: Oleh karena itu, quran pastilah dari allah.
Kita ketahui bersama bahwa salah satu surat terpendek Al quran: Surat Al-`Aşr (The Declining Day) - سورة العصر :
Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
pasti dapat dibuatkan tandingannya oleh anak kelas 3 SD.
Untuk QS 2. 23 - 24 di atas, apakah ada kemungkinan terdapat lebih dari 3 tipe/katagori penyesatan logika?rahimii wrote: Menerapkan metode ini untuk argumen quran diatas, kita melihat betapa dangkalnya pernyataan quran itu sebenarnya. Pertimbangkan premis pertama: "jika orang-orang kafir tidak dapat menciptakan sesuatu yang sebanding dengan ayat quran, maka pastilah quran berasal dari allah." Ini adalah tantangan yang sangat aneh. Rupanya, kriteria islam untuk menentukan keterlibatan inspirasi ilahi dalam suatu teks adalah terletak pada keunggulan gaya sastra teks tersebut? Perhatikan bahwa ini akan menjadi setara dengan mengatakan, "jika anda tidak dapat menghasilkan puisi seperti TS Eliot, atau drama seperti Shakespeare, atau buku-buku seperti Charles Dickens, maka anda harus mengakui bahwa karya-karya ini datang dari allah. " Klaim yang menggelikan bukan? Tapi ini adalah pola pikir yang muslim pertahankan ketika membela keilahian quran.
Premis pertama dari argumen quran 2:23-24 itu kemudian, adalah keliru (kecuali kita terbuka untuk gagasan bahwa semua penulis terbesar dunia dan penyair mendapatkan karya-karya mereka dari allah) karena tidak ada manusia yang akan mampu menciptakan karya yang serupa. Kita bisa berhenti di sini, karena argumen dengan premis tunggal yang keliru sudah cukup untuk menolak keseluruhan argumen. Namun demikian, karena argumen ini sangat penting untuk muslim, kita bisa saja memeriksa premis kedua untuk membuktikan apakah klaim quran benar-benar tak terbantahkan. Kita tunggu tanggapan teman-teman muslim atau netter lain..
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir