Kesalahan Logika

Selamat datang pendatang baru, baik Muslim maupun non-Muslim. Anda diminta utk BACA DULU ruang ini sebelum menuliskan komentar.
Post Reply
nap.bon
Posts: 1011
Joined: Wed Jun 27, 2012 8:04 pm
Location: United States of Indonesia

Kesalahan Logika

Post by nap.bon »

Berhubung kesalahan-kesalahan logika banyak terjadi, ane membuat list kesalahan-kesalahan logika untuk dapat diperjelas. Saya berusaha tidak menggunakan termin yang menyinggung baik pihak muslim maupun non-muslim.

1. Ad Hominem
Menyerang atau mengritik pribadi orangnya, bukan argumennya.
Misalnya:
- Kamu bukan perempuan, jadi kamu tidak bisa bicara tentang gender.
- Stephen Hawking itu cuma di kursi roda kerjanya, mana bisa dia tahu tentang alam semesta?

2. Ad populum
Menyatakan bahwa argumen atau ide itu benar hanya karena orang banyak menyetujui atau mengamininya.
Contoh:
- Hampir seluruh rakyat Indonesia memilih Suharto sebagai Presiden, jadi dia pasti presiden yang tepat bagi negara ini.
- Karena semua orang di kota ini setuju bahwa bumi itu datar, pastilah hal ini benar.

3. Ad Verecundiam (Appeal to authority)
Seringkali, kita mengutip pendapat dari mereka yang mempunyai pengetahuan khusus dalam bidangnya, karena penelitian atau studi yang sudah dilakukan. Misalnya, kita mengutip pendapat dokter spesialis tentang penyakit tertentu. Atau kita mengutip pendapat Yohanes Surya tentang Fisika.
Tapi mengutip pendapat seseorang karena jabatan atau kedudukannya, bukan karena penelitian atau keahliannya, adalah suatu kesalahan logika.
Contoh:
- Presiden Suharto berkata bahwa komunis dan orang-orang kira tidak bermoral. Hal ini pasti benar karena dia Presiden.

4. Ad antiquitatem (Appeal to tradition)
Menyatakan bahwa sesuatu pasti benar, karena sudah dari dulu dilakukan seperti itu. Atau karena bapak, kakek, buyut dan nenek moyang yang mewariskan sesuatu, maka hal ini tidak bisa dikritik.
Contoh:
- Sudah dari dulu, bahkan dari nenek moyang, kita diajarkan bahwa duduk di pinggir pintu akan mengakibatkan perempuan tidak laku. Hal ini pasti benar, karena nenek moyang kita mempercayainya.

5. Ad novitatem (appeal to novelty)
Ini adalah kebalikan dari nomer 4. Menyatakan bahwa sesuatu pasti lebih bagus atau lebih benar, karena hal itu baru, bukan karena pembuktian atau penelitian.
Contoh:
- HP ini pasti lebih bagus dari yang itu, karena lebih baru.
- Mesin ini pasti lebih kuat dan canggih, karena mesin itu lebih tua (Memang, biasanya mesin yang lebih baru akan lebih canggih, tapi belum tentu. Dan belum tentu juga mesin yang baru lebih kuat daripada mesin yang tua atau kuno. Karena beberapa bukti justru menyatakan bahwa mesin kuno terkadang lebih kuat daripada mesin yang baru).

6. lgnoratio elenchi
Membuat kesimpulan atau jawaban yang tidak sesuai dengan premisnya. Jadi, ada semacam loncatan atau ketidaksinambungan antara kesimpulan dan informasi.
Contoh:
- Dia seorang lesbian, pasti dia tidak bisa mengajar dengan baik (apa hubungannya orientasi seksual seseorang dan kemampuannya?)
- Perempuan itu kelihatannya ramah dan murah hati, tapi dia mempunyai pacar banyak.

7. Ad ignoratiam
Mengambil kesimpulan hanya karena sesuatu tidak terbukti salah. Atau menyatakan bahwa pernyataan A pasti benar, karena belum terbukti salah. Padahal, tidak adanya bukti, bukan berarti bukti tersebut pasti tidak ada, tapi belum ada.
Contoh:
- Karena kamu tidak bisa membuktikan adanya tuhan, maka tuhan pasti tidak ada.
- Kamu tidak bisa membuktikan bahwa Iblis tidak ada, karena itu Iblis pasti ada.

8. Beban Pembalikan Bukti
Menimpakan beban pembuktian kepada yang menyatakan klaim tersebut. Bila ini terjadi, seseorang bisa saja mengklaim apapun, tanpa memberi bukti.
Contoh:
A: Kamu harus percaya, bahwa ada gajah terbang.
B: Apa buktinya?
A: Apa kamu bisa membuktikan kalau tidak ada gajah terbang?

9. Petitio principia (Begging the question)
Kesimpulan yang ditarik berdasarkan atas suatu premis yang dianggap pasti benar. Dengan kata lain, argumen yang pembuktiannya berputar.
Contoh:
A: Dewa matahari pasti ada
B: Bagaimana kamu tahu?
A: Karena Kitab Suci saya menyatakannya.
B: Bagaimana kamu tahu bahwa Kitab Sucimu benar?
A: Karena Kitab Suci saya ditulis oleh sang Dewa.

10. Non causa pro causa
Menyimpulkan bahwa apa yang terjadi sesudahnya adalah akibat dari sebelumnya. Padahal sesuatu yang berurutan, belum pasti menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Contoh:
- Setelah saya berdoa, hujan turun.
Kesimpulan: Hujan turun, karena doa saya.
- Setelah bertengkar dengan kekasihnya, A meninggal dunia.
Kesimpulan: A meninggal dunia karena bertengkar dengan kekasihnya.
Padahal, A meninggal dunia karena dia mabuk dan menyetir mobil. Kebiasaan mabuk dan menyetir mobil ini memang sudah sering dilakukan oleh A.

11. Generalisasi
Menggunakan contoh atau hal kecil untuk mewakili keseluruhan.
Contoh:
- Orang Afrika ini tidak naik kelas. Kesimpulan: semua orang Afrika ****.
- Hitler dan pasukan Nazinya membunuh jutaan orang Yahudi. Kesimpulan: Semua orang jerman membenci Yahudi.

12. Straw man fallacy
Membesar-besarkan atau menyelewengkan argumen orang lain, untuk membenarkan argumen kita.
Contoh:
A: Buku ini harus dikritik karena ada beberapa faktanya yang sudah tidak tepat.
B: Jadi, kamu menghina buku ini?
(Padahal, A hanya menyatakan bahwa ada beberapa fakta dari buku tersebut yang tidak tepat, tapi dia tidak menghina buku itu).

A: Seharusnya anak-anak tidak sering makan permen dan es krim, karena tidak baik untuk gigi.
B: Tidak memberi mereka es krim dan permen? Kamu mau merusak masa bahagia mereka sebagai anak-anak?
(Padahal A tidak bilang, anak-anak seharusnya tidak diberi es krim dan permen. A berpendapat „tidak sering makan“, tapi dibesar-besarkan oleh B).

13. Pertanyaan yang kompleks (menyesatkan)
Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya jawabannya menjebak.
Contoh:
- A bertanya ke B: “Jadi, kamu tidak mengkonsumsi narkoba lagi?”
(Padahal B tidak pernah mengkonsumsi narkoba. Bila B menjawab “ya”, tentu ini tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi, bila B menjawab “tidak”, “tidak”, berarti dia menyatakan secara tidak langsung, bahwa ia pernah mengkonsumsi narkoba sebelumnya).
- Seorang polisi bertanya: “Apakah kamu masih menyembunyikan barang buktinya?”
(Pertanyaan ini sukar dijawab hanya dengan ya dan tidak, apabila bila yang ditanya tidak pernah mempunyai barang bukti itu. Bila ia menjawab “tidak“ pun, yang ditanya seolah menyatakan bahwa ia memang mempunyai barang bukti itu dan pernah menyembunyikannya).
- Siapa yang sudah kamu tuduh mencuri barang ini?
(Padahal, yang ditanya tidak pernah menuduh siapapun. Tapi pertanyaan ini sudah menyesatkan, seolah yang ditanya sudah menuduh seseorang).

14. Ad passiones (appeal to emotion)
Mencoba membuat orang lain menyetujui ide atau argumen kita bukan dengan logika, tapi dengan mempengaruhi perasaan atau emosi mereka. Ada beberapa tipe dari kesalahan logika ini. Yaitu:

a. Ad baculum
Mendesak orang menerima suatu ide, konsep atau argumen dengan menakut-nakuti atau mengancam.
Contoh:
- Kalau kamu tidak setuju denganku, kamu akan celaka.

b. Ad misericordiam (Appeal to pity atau Belas kasihan)
Mencoba membenarkan argumen atau mendorong orang lain untuk mempercayai sebuah argumen dengan membangkitkan rasa belas kasihan.
Contoh:
- Nilai murid ini tidak mungkin jelek, karena dia sudah belajar keras sekali. (Terkadang, walaupun murid sudah belajar banyak, nilai mereka jelek bila tidak mengerti pelajaran tersebut).
- Saya harus mendapat kenaikan gaji karena uang sekolah anak saya naik dan saya baru saja kerampokan. (Kenaikan gaji seharusnya berdasarkan prestasi dan kerja, bukan berdasarkan sikon orang tersebut).

c. Appeal to flattery
Memuji seseorang untuk mengarahkan argumen atau keputusannya. Strategi seperti ini banyak digunakan dalam bisnis atau oleh salesman/woman.
Contoh umum dari salesman/woman:
- Mas, sudah keren. Tapi kalau merokok bisa tambah keren dan gagah, lho. Nanti pasti banyak cewek jatuh cinta. Ayo, beli rokok ini.
- Mbak cantik sekali, mirip Luna Maya, kalau beli lipstik ini akan lebih cantik lagi dan mungkin tidak bisa dibedakan dari Luna Maya lho.
Contoh lain:
- Kamu temanku yang paling baik, tentunya kamu setuju dengan ideku.
- Kamu pastilah orang soleh. Tentunya hanya seorang beriman seperti kamu yang bisa mengetahui bahwa logika orang ini ngawur.

d. Wishful thinking
Membenarkan argumen agar sesuai dengan harapan kita. Atau mencoba membuat orang lain setuju dengan argumen kita, dengan menggunakan harapan sebagai alasan.
Contoh:
- Kalau kita yakin bahwa tahun depan, ekonomi Indonesia akan membaik, maka hal ini akan benar-benar terjadi. Karena itu, janganlah kita berpendapat beda.
- Saya yakin, sesudah mati kita akan masuk surga. Karena kalau tidak, apa gunanya hidup? (Padahal, tidak ada orang yang bisa membuktikan bahwa manusia akan masuk surga sesudah meninggal. Tapi, karena harapan yang ditawarkan, pendapat ini memaksa orang lain untuk setuju tanpa pembuktian atau penelitian lebih lanjut).

Demikian text ini dibuat untuk dapat mengurangi perdebatan yang itu-itu saja tentang Kesalahan-Kesalahan Logika yang seharusnya berhasil...kecuali sudah mengalami penurunan fungsi kognitif.
:rolling: :rolling: :rolling:
Mirror: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
nasi.goreng
Posts: 1
Joined: Wed Jul 09, 2014 11:49 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by nasi.goreng »

Terima kasih atas infonya, sangat menambah pengetahuan untuk saya =D> =D>
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by gema »

Thanks bro atas info nya, moga fara umat ffi fada baca n tambah faham. Tafi ane kagak yakin umat gurun fada memahami, habisnya semua point tersebut merufakan senjata famungkas mereka dalam berdiskusi.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Terima kasih, Bro nap.bon

Mengingat akhir-akhir ini banyak anggota baru IFF yang sudah mulai aktif posting, trit yang membahas logika seperti ini sangat diperlukan untuk menjadi rujukan dalam diskusi. Well done.
nap.bon wrote:Berhubung kesalahan-kesalahan logika banyak terjadi, ane membuat list kesalahan-kesalahan logika untuk dapat diperjelas. Saya berusaha tidak menggunakan termin yang menyinggung baik pihak muslim maupun non-muslim.

9. Petitio principia (Begging the question)
Kesimpulan yang ditarik berdasarkan atas suatu premis yang dianggap pasti benar. Dengan kata lain, argumen yang pembuktiannya berputar.
Contoh:
A: Dewa matahari pasti ada
B: Bagaimana kamu tahu?
A: Karena Kitab Suci saya menyatakannya.
B: Bagaimana kamu tahu bahwa Kitab Sucimu benar?
A: Karena Kitab Suci saya ditulis oleh sang Dewa.
Kalau boleh saya tambahkan, begging the question terjadi jika alasan seseorang memberikan suatu premis adalah semata-mata karena dirinya sudah terlebih dulu meyakini kesimpulan argumen tersebut.

Contoh argumen:

1. Either the moon is made of cheese, or there is a God.
2. The moon is not made of cheese.
Therefore,
3. There is a God.

Atau sebagai contoh ilustrasi:

A: Tuhan itu tidak ada karena standar moral obyektif tidak ada.
B: Darimana kamu tahu bahwa standar moral obyektif itu tidak ada?
A: Karena semua yang eksis itu muncul atau ada oleh karena suatu proses buta yang tidak memiliki tujuan dan tidak memiliki kesadaran.
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Bro nap.bon saya minta ijin sumbang lagi yah.

Self Refuting or Self Defeating Propositions

Seringkali tanpa sadar, orang membuat pernyataan yang sifatnya self refuting (menyanggah dirinya sendiri). Istilah yang lebih dikenal di IFF yaitu "menembak kaki sendiri".

Misalnya:

Moralitas itu murni subyektif dan apa yang baik atau jahat semata-mata hanyalah hasil imajinasi manusia. Biarpun demikian, marilah kita hidup saling membantu dan jangan menjadi orang yang egois.

Dengan adanya hukum gravitasi, alam semesta dapat menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan.

Contoh ilustrasi:

A: Manusia hanyalah binatang, hasil dari evolusi dan seleksi alam yang buta dan tanpa tujuan. Karena itu, tidak ada orientasi seksual yang menyimpang, semua adalah kenyataan alam yang buta aturan dan batasan moral.
B: Kalau begitu, kamu tidak keberatan dengan kegiatan para Nazi memasukkan para homoseksual ke dalam kamar gas?
A: Apa yang dilakukan para Nazi adalah kebiadaban dan tidak manusiawi.
B: Tapi kan kamu bilang manusia itu cuma binatang? Lalu bagaimana dengan pedofilia?
A: Pedofilia adalah perbuatan menjijikkan dan tidak pantas dilakukan manusia yang waras.
B: Bukannya kamu tadi bilang bahwa tidak ada orientasi seksual yang menyimpang?
User avatar
Joe Andmie
Posts: 1761
Joined: Mon Jul 04, 2011 6:48 pm
Location: DIBAWAH POHON KELAPA SAWIT

Re: Kesalahan Logika

Post by Joe Andmie »

Bro Napbon
Bro Kibou

Sering kita sadar atau tanpa berfikir panjang memaksakan orang lain seturut pemahaman kita.
Contoh yang sederhana.
Seorang mejikan mengingatkan pelayannya , kerana habis ganti kendaraan baru.
Kamu tahu tidak , ini kendaraan harganya 5 kali lipat dibanding yang dulu, makanya kalau bersihkan hati2.
Hal2 seperti ini tentulah tak membangun , malah akan menimbulkan celah antar sesama .
Thanks atas peringatan kalian.
Salam damai .
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Joe Andmie wrote:Bro Napbon
Bro Kibou

Sering kita sadar atau tanpa berfikir panjang memaksakan orang lain seturut pemahaman kita.
Contoh yang sederhana.
Seorang mejikan mengingatkan pelayannya , kerana habis ganti kendaraan baru.
Kamu tahu tidak , ini kendaraan harganya 5 kali lipat dibanding yang dulu, makanya kalau bersihkan hati2.
Hal2 seperti ini tentulah tak membangun , malah akan menimbulkan celah antar sesama .
Thanks atas peringatan kalian.
Salam damai .
Terima kasih Bro Joe / Sis Mie.

Memaksakan orang lain memakai kacamata kita tentunya akan berujung kepada gagalnya komunikasi yang produktif. Itu sebabnya kita memerlukan kacamata netral yang bisa dipakai semua pihak, misalnya logika. Jadi diharapkan bisa ada titik temu atau setidaknya bertambahnya pengetahuan yang berguna.

Saya sumbang lagi suatu jenis kekeliruan:

Genetic Fallacy

Yaitu menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan semata-mata karena sumber epistemik dari pernyataan tersebut.

Contoh:

Jaman dahulu kala ketika manusia purba tidak mengerti sains, mereka menjelaskan fenomena alam dengan adanya dewa-dewi yang bertanggung jawab menciptakan hujan, matahari terbit, dan sebagainya. Dengan berlalunya waktu, dewa-dewi ini mereka satukan menjadi suatu kekuatan maha dasyat yang mereka sebut Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan sebenarnya tidak ada.

Ilustrasi:

A: Soal pilihan ganda nomor 9 tadi kamu jawab apa? Apakah A, B, C, atau D?
B: Aku tidak belajar sama sekali, jadi tadi aku jawab main asal tebak saja. Aku pilih C.
A: Pilihan kamu pasti salah, karena dihasilkan oleh tebak-tebakan semata.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Kibou wrote: Memaksakan orang lain memakai kacamata kita tentunya akan berujung kepada gagalnya komunikasi yang produktif. Itu sebabnya kita memerlukan kacamata netral yang bisa dipakai semua pihak, misalnya logika. Jadi diharapkan bisa ada titik temu atau setidaknya bertambahnya pengetahuan yang berguna.
Walaupun saya sudah tua, tentunya tidak berhenti untuk mengupdate pengetahuan, termasuk tentang pemahaman cara berpikir logika. Setelah membaca pemaparan serta penjelasan di berbagai postinganmu, menurut saya untuk hal cara berpikir logika, kamu lebih faham dari saya.

Pada postingan ini : muhammad-rasulullah-t54968/
Logika TS sudah berantakan, karena pernytaan yang utuh, tanpa premis yang jelas, TS langsung menarik kesimpulan.

Saya meminta, katakanlah menantang saudara untuk membuktikan apa yang saya anggab/tuduhkan bahwa saudara lebih paham tentang cara berpikir logika: menjabarkan jenis kesalahan logika TS berdasarkan pemahaman cara berpikir logika seperti pada postingan disini dan pada postingan anda di Berbagai Jenis Kebenaran.

Saya kutipkan untuk bahan analisa anda:
Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Karena itu saya coba masuk situs ini, dan memang saya lihat banyak tulisan netter "pembenci Islam" yang tidak proporsional, perlu diberikan pencerahan.

Saya katakan "perlu diberikan pencerahan", karena yang saya lihat tulisan para pembenci Islam itu, karena mereka tidak mengerti ajaran Islam yang sebenarnya.
Jika saja mereka mengerti dan memahami ajaran Islam yang sebenarnya, pasti mereka tidak akan berkata seperti itu.

Karena itu, saya mengundang para netter "pembenci Islam" dalam forum ini, mengajak anda berdiskusi dengan santun, untuk menemukan kebenaran.

Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah.... :heart:
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Kibou wrote: Memaksakan orang lain memakai kacamata kita tentunya akan berujung kepada gagalnya komunikasi yang produktif. Itu sebabnya kita memerlukan kacamata netral yang bisa dipakai semua pihak, misalnya logika. Jadi diharapkan bisa ada titik temu atau setidaknya bertambahnya pengetahuan yang berguna.
Mhd61l4 wrote: Walaupun saya sudah tua, tentunya tidak berhenti untuk mengupdate pengetahuan, termasuk tentang pemahaman cara berpikir logika. Setelah membaca pemaparan serta penjelasan di berbagai postinganmu, menurut saya untuk hal cara berpikir logika, kamu lebih faham dari saya.

Pada postingan ini : muhammad-rasulullah-t54968/
Logika TS sudah berantakan, karena pernytaan yang utuh, tanpa premis yang jelas, TS langsung menarik kesimpulan.

Saya meminta, katakanlah menantang saudara untuk membuktikan apa yang saya anggab/tuduhkan bahwa saudara lebih paham tentang cara berpikir logika: menjabarkan jenis kesalahan logika TS berdasarkan pemahaman cara berpikir logika seperti pada postingan disini dan pada postingan anda di Berbagai Jenis Kebenaran.

Saya kutipkan untuk bahan analisa anda:

Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Karena itu saya coba masuk situs ini, dan memang saya lihat banyak tulisan netter "pembenci Islam" yang tidak proporsional, perlu diberikan pencerahan.

Saya katakan "perlu diberikan pencerahan", karena yang saya lihat tulisan para pembenci Islam itu, karena mereka tidak mengerti ajaran Islam yang sebenarnya.
Jika saja mereka mengerti dan memahami ajaran Islam yang sebenarnya, pasti mereka tidak akan berkata seperti itu.

Karena itu, saya mengundang para netter "pembenci Islam" dalam forum ini, mengajak anda berdiskusi dengan santun, untuk menemukan kebenaran.

Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah.... :heart:
Bro Mhd yang baik,

Kalau dilihat dari kata penutupan tersebut:

Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah

Yang saya pertanyakan:

1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?

2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?

Itu kira-kira yang saya bisa berikan.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Kibou wrote: 1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?

2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?

Itu kira-kira yang saya bisa berikan.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Saya sudah sampaikan bahwa jelas pernyataan yang disampaikan pasti tidak logis. Justru saya menantang anda untuk memberikan klasifikasinya/jenis ketidaklogisan dimaksut berdasarkan apa yang anda uraikan secara lebih spesifik seperti di Bebagai Jenis Kebenaran.

Contohnya:
Pernyataan 1 : Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Pernyataan 2 : Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Saya pastikan itu pernyataan yang tidak logis, tapi saya kurang paham untuk menempatkannya dalam klasifikasi yang mana dalam pemahaman berpikir logika.
Yang saya tahu, (pernyataan nomor 1, dia pendatang baru, dia sangat tertarik dengan situs ini) seharusnya dibuka terlebih dahulu dengan satu proposisi lengkap mengapa dia sebagai pendatang baru tertarik dengan situs ini.
Yang ada malahan (pernyataan nomor 2, dia mendapatkan alamat situs ini dari situs lain dan merasa terganggu dengan postingan netter FFI) keterangan bukan tentang ketertarikan, tapi tentang keresahan, kegalauan, kemarahan atau apapun yang menyebabkan dia terganggu, bukan tertarik.

Yang saya harapkan, saudara Kibou bisa mengklasifikasikan pernyataan di atas ke dalam jenis kesalahan berpikir logika (yang mana).
Kibou wrote: 1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?
Kita sepakat bahwa logikanya ngawur, nah... itu jenis yang mana.
Kibou wrote: 2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?
Kita sepakat bahwa logikanya ngawur, nah... itu jenis yang mana.

Tx
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

@nap.bon & @ Kibou

Saya lebih suka memilih/mengatakan:
"masa 2 + 2 = 5, kamu ****!"

daripada
"Kamu ****! Masa 2 + 2 =5"
-------------------------
Pengantar di atas cuma sekedar pembuka untuk melihat bagaimana pandangan orang terhadap penghinaan dalam suatu diskusi atau perdebatan.

Apakah menurut anda, kalau dalam diskusi atau perdebatan termasuk adhominem bila mengatakan orang lain **** atau sejenis/kelihatannya menghina, padahal yang kita nyatakan adalah hasil dari apa yang dilakukan.

Menurut pendapat saya, mengatakan **** bukanlah suatu adhominem apabila yang kita sampaikan memang kenyataan, bukan menyerang pribadi (walaupun mengatakan ****, ditujukan kepada pribadi).

Mohon pencerahannya, karena saya juga ngga mau dicap dalam berdiskusi terperangkap dalam adhominem.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Mhd61l4 wrote:@nap.bon & @ Kibou

Saya lebih suka memilih/mengatakan:
"masa 2 + 2 = 5, kamu ****!"

daripada
"Kamu ****! Masa 2 + 2 =5"
-------------------------
Pengantar di atas cuma sekedar pembuka untuk melihat bagaimana pandangan orang terhadap penghinaan dalam suatu diskusi atau perdebatan.

Apakah menurut anda, kalau dalam diskusi atau perdebatan termasuk adhominem bila mengatakan orang lain **** atau sejenis/kelihatannya menghina, padahal yang kita nyatakan adalah hasil dari apa yang dilakukan.

Menurut pendapat saya, mengatakan **** bukanlah suatu adhominem apabila yang kita sampaikan memang kenyataan, bukan menyerang pribadi (walaupun mengatakan ****, ditujukan kepada pribadi).

Mohon pencerahannya, karena saya juga ngga mau dicap dalam berdiskusi terperangkap dalam adhominem.
Pertanyaan yang ini lebih mudah, jadi saya jawab yang ini duluan ya Bro Mhd.

Pengertian yang lebih spesifik dari ad hominem adalah melulu menyerang pribadi lawan debat tanpa pernah menjawab argumen dari lawan.

Bisa saja toh, dalam suatu perdebatan kita runtuhkan terlebih dulu argumen lawan dengan logika yang valid, baru kemudian kita serang pribadi lawan?

Jadi pertanyaan ini lebih mengarah ke masalah etika dalam debat. Kalau saya pribadi cenderung menghindari kata-kata yang bisa dinilai kasar. Jadi bagaimana kalau kata-kata seperti "bodo, dungu, tol0l" diganti dengan "kamu kurang teliti, kamu mengambil kesimpulan terlalu terburu-buru, kamu kurang memperhatikan argumen lawan".

Tentu saja ada kalanya kita bertemu lawan debat yang memang kurang pintar, tapi lebih baik menggunakan kata yang bisa membangun kualitas diskusi lawan daripada menggunakan istilah yang bisa dinilai kasar.

IMHO.

PS: saya anjurkan para pendatang baru untuk mempelajari cara berdebat senior kita, Hillman. Beliau sudah lama tidak muncul di IFF, tapi bagi saya Hillman adalah salah satu pendebat IFF yang bermutu, santun, kepala dingin. Salam bagi mereka yang berpikir!
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Mhd61l4 wrote: Saya sudah sampaikan bahwa jelas pernyataan yang disampaikan pasti tidak logis. Justru saya menantang anda untuk memberikan klasifikasinya/jenis ketidaklogisan dimaksut berdasarkan apa yang anda uraikan secara lebih spesifik seperti di Bebagai Jenis Kebenaran.

Contohnya:
Pernyataan 1 : Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Pernyataan 2 : Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Saya pastikan itu pernyataan yang tidak logis, tapi saya kurang paham untuk menempatkannya dalam klasifikasi yang mana dalam pemahaman berpikir logika.
Yang saya tahu, (pernyataan nomor 1, dia pendatang baru, dia sangat tertarik dengan situs ini) seharusnya dibuka terlebih dahulu dengan satu proposisi lengkap mengapa dia sebagai pendatang baru tertarik dengan situs ini.
Yang ada malahan (pernyataan nomor 2, dia mendapatkan alamat situs ini dari situs lain dan merasa terganggu dengan postingan netter FFI) keterangan bukan tentang ketertarikan, tapi tentang keresahan, kegalauan, kemarahan atau apapun yang menyebabkan dia terganggu, bukan tertarik.

Yang saya harapkan, saudara Kibou bisa mengklasifikasikan pernyataan di atas ke dalam jenis kesalahan berpikir logika (yang mana).
Langsung ke pokok masalah ya Bro.

Contohnya:

Pernyataan 1 : Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Pernyataan 2 : Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Saya tidak melihat adanya kontradiksi logika antara 1 dan 2. Tapi mungkin istilah "tertarik" itu perlu diperjelas. Setahu saya, istilah "tertarik" itu sendiri tidak memiliki muatan positif maupun negatif. Maksud saya, seseorang bisa tertarik kepada hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif. Kita bisa saja tertarik untuk belajar budi pekerti, tapi ada juga orang yang tertarik belajar cara membobol bank.

Bisa saja si pembuat pernyataan di atas memang merasa terganggu dengan isi IFF dan itu membuat dirinya tertarik untuk bergabung dan berdebat.
Kibou wrote: 1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?

2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?
Mhd61l4 wrote: Kita sepakat bahwa logikanya ngawur, nah... itu jenis yang mana.

Tx
Pernyataan:

Muhammad adalah Rasul Allah

Tidak menyalahi logika. Bentuknya kan x adalah rasul (utusan) y. Kita juga bisa buat pernyataan:

Kibou adalah utusan Jokowi

Tapi jika pernyataan tersebut dianggap aktual, maka kita perlu selidiki:

Kibou itu siapa? Jokowi itu siapa? Apa buktinya Kibou itu utusan Jokowi?

Jadi yang kita ingin tahu adalah alasan atau landasan apa yang membuat seseorang yakin bahwa pernyataan di atas benar dan aktual.
Mirror 1: Kesalahan Logika #AkhirnyaMilihJokowi
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Mhd61l4 wrote:@nap.bon & @ Kibou

Saya lebih suka memilih/mengatakan:
"masa 2 + 2 = 5, kamu ****!"

daripada
"Kamu ****! Masa 2 + 2 =5"
-------------------------
Kibou wrote:Bisa saja toh, dalam suatu perdebatan kita runtuhkan terlebih dulu argumen lawan dengan logika yang valid, baru kemudian kita serang pribadi lawan?
Jadi pertanyaan ini lebih mengarah ke masalah etika dalam debat. Kalau saya pribadi cenderung menghindari kata-kata yang bisa dinilai kasar.
So... tidak semua "menyerang pribadi" masuk dalam wilayah adhominem.
Untuk yang berkaitan dengan etika, saya 100% sepakat.

Dalam ruang terbuka yang terdiri dari berbagai jenis latar belakang dan kemampuan, cara berdebat yang efektif untuk menghindari debat kusir yang pada akhirnya menjurus ke adhominem adalah menyadarkan peserta debat,
maka "etika" adalah batas psykologis peserta debat agar tidak terjebak pada perdebatan "asal menang", mematahkan sikap peserta debat yang "sok pintar" yang selalu menghakimi orang lain dengan model "triumphalist".... memberikan keleluasaan peserta debat yang ngawur dan tak beretika.
Jadi bagaimana kalau kata-kata seperti "bodo, dungu, tol0l" diganti dengan "kamu kurang teliti, kamu mengambil kesimpulan terlalu terburu-buru, kamu kurang memperhatikan argumen lawan".
Kalau lawan mengibarkan bendera putih, pastilah saya tolong. Hehehe... etikanya kira kira gitu ya?
Tentu saja ada kalanya kita bertemu lawan debat yang memang kurang pintar, tapi lebih baik menggunakan kata yang bisa membangun kualitas diskusi lawan daripada menggunakan istilah yang bisa dinilai kasar.
Disitulah batas etika dan psykologis, ibarat musuh yang sudah jelas kalah, kasihan juga melihatnya terluka parah. Dah diingetin untuk menyerah, eh ... malah masih sempat sempatnya melemparkan granat. Menurut saudara kibou, hindari saja atau tembak ditempat?
PS: saya anjurkan para pendatang baru untuk mempelajari cara berdebat senior kita, Hillman. Beliau sudah lama tidak muncul di IFF, tapi bagi saya Hillman adalah salah satu pendebat IFF yang bermutu, santun, kepala dingin. Salam bagi mereka yang berpikir!
Anyway, tx buat sharing sharingnya, semoga banyak pendatang pendatang baru yang membaca tulisan tulisanmu tentang berpikir menggunakan logika.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Bro Mhd,

Kita juga harus menyadari bahwa di IFF kita berhadapan dengan specimen-specimen manusia yang "unik" yaitu muslim. Sulit memang mendebat orang yang tidak mengindahkan logika, selama logika tersebut merugikan tokoh pujaan mereka. Seperti Bro qprim pernah bilang, mereka itu dari kecil sudah terkondisi untuk membela agama dengan cara apapun. Termasuk mengubur logika dan hati nurani dalam-dalam.

Pernah ada seorang senior IFF yang mengatakan bahwa adakalanya seorang yang bebal baru bisa sadar kalau dirinya diberi ejekan. Bukan semata-mata untuk menghina, tapi untuk menohok hati mereka supaya tersadar. Semacam shock therapy.

Jadi saya percaya bahwa para non-muslim di IFF bisa menilai sendiri seperti apa karakter muslim yang mereka hadapi di sini, dan mengambil langkah yang paling tepat. Tujuan kita adalah menyadarkan, bukan menghina. Tapi kadangkali hinaan bisa menyadarkan. Why not?

Terima kasih atas perhatian Bro Mhd atas posting saya. Saya berharap para pembaca bisa mendapat manfaat. Salam hangat untuk semua.
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Kibou wrote: Pernyataan 1 : Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Pernyataan 2 : Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).
Katakan pernyataan 1 dan 2 tidak ada kontradiksi logika dengan alasan tertarik bisa saja positif atau negatif.

bagaimana kaitan pernyataan 1 dan 2 apabila dilihat:
Pernyataan 3 : Karena itu saya coba masuk situs ini, dan memang saya lihat banyak tulisan netter "pembenci Islam" yang tidak proporsional, perlu diberikan pencerahan.
--------------------------------------------------
Apakah menurut anda berdasarkan pernyataan 1 dan 2 bisa ditarik kesimpulan "pembenci islam yang tidak proporsional" sehingga layak diberikan pencerahan? Padahal tidak ada keterangan apapun tentang apa yang tidak proporsional.

Waktu dan tempat dipersilahkan.
Kibou wrote: 1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?

2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?
Mhd61l4 wrote: Kita sepakat bahwa logikanya ngawur, nah... itu jenis yang mana.

Tx
Pernyataan:

Muhammad adalah Rasul Allah

Tidak menyalahi logika. Bentuknya kan x adalah rasul (utusan) y. Kita juga bisa buat pernyataan:

Kibou adalah utusan Jokowi

Tapi jika pernyataan tersebut dianggap aktual, maka kita perlu selidiki:

Kibou itu siapa? Jokowi itu siapa? Apa buktinya Kibou itu utusan Jokowi?

Jadi yang kita ingin tahu adalah alasan atau landasan apa yang membuat seseorang yakin bahwa pernyataan di atas benar dan aktual.
Mirror 1: Kesalahan Logika #AkhirnyaMilihJokowi
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Kalimat lengkapnya "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah.... :heart:"

Darimana letak logisnya untuk percaya bahwa muhammad adalah rasul allah, padahal tidak ada keterangan apapun sebelum dan sesudah kalimat seruan di atas yang menjelaskannya.

Pada akhirnya, kalimat penutup "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah...."
Kalaupun kita tidak sepaat itu adalah logika yang sesat, kira kira, proposisi apa yang menerangkan tentang kalimat "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah...." sehingga dapat dikatakan logis?

Tx
Mirror 1: Kesalahan Logika #AkhirnyaMilihJokowi
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Mhd61l4 wrote: Pernyataan 1 : Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Pernyataan 2 : Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Katakan pernyataan 1 dan 2 tidak ada kontradiksi logika dengan alasan tertarik bisa saja positif atau negatif.

bagaimana kaitan pernyataan 1 dan 2 apabila dilihat:
Pernyataan 3 : Karena itu saya coba masuk situs ini, dan memang saya lihat banyak tulisan netter "pembenci Islam" yang tidak proporsional, perlu diberikan pencerahan.
--------------------------------------------------
Apakah menurut anda berdasarkan pernyataan 1 dan 2 bisa ditarik kesimpulan "pembenci islam yang tidak proporsional" sehingga layak diberikan pencerahan? Padahal tidak ada keterangan apapun tentang apa yang tidak proporsional.

Waktu dan tempat dipersilahkan.
Terima kasih atas susulan Bro Mhd.

Kalau yang saya lihat, ketiga pernyataan di atas tidak masuk secara gamblang ke dalam kategori kekeliruan logika yang dicantumkan dalam daftar Bro nap.bon. Kalaupun harus dibuat eksplisit, yang telah dilakukan adalah membuat "hidden assumption". Yaitu membuat asumsi yang tidak dibeberkan kepada lawan diskusi dari awal.

Saya setuju dengan pengamatan Bro di bawah ini:

"Apakah menurut anda berdasarkan pernyataan 1 dan 2 bisa ditarik kesimpulan "pembenci islam yang tidak proporsional" sehingga layak diberikan pencerahan? Padahal tidak ada keterangan apapun tentang apa yang tidak proporsional."

Tapi bukankah ambiguitas memang salah satu senjata andalan muslim dalam berdebat? Berikan kata sambutan yang ambigu dan penuh hidden assumption, supaya nantinya lebih mudah berargumen komidi putar. Ini sudah sering terjadi di IFF.
Kibou wrote: 1. Apakah si pembuat pernyataan di atas sudah berikan alasan atau landasan mengapa dia yakin bahwa Muhamad adalah rasul Allah? Apakah alasan atau landasan tersebut bisa diterima akal sehat?

2. Kalaupun benar bahwa Muhamad adalah utusan Allah, apakah dia sudah membuktikan bahwa Allah itu sungguh-sungguh Tuhan?
Mhd61l4 wrote: Kita sepakat bahwa logikanya ngawur, nah... itu jenis yang mana.

Tx
Pernyataan:

Muhammad adalah Rasul Allah

Tidak menyalahi logika. Bentuknya kan x adalah rasul (utusan) y. Kita juga bisa buat pernyataan:

Kibou adalah utusan Jokowi

Tapi jika pernyataan tersebut dianggap aktual, maka kita perlu selidiki:

Kibou itu siapa? Jokowi itu siapa? Apa buktinya Kibou itu utusan Jokowi?

Jadi yang kita ingin tahu adalah alasan atau landasan apa yang membuat seseorang yakin bahwa pernyataan di atas benar dan aktual.
Mhd61l4 wrote: Kalimat lengkapnya "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah.... :heart:"

Darimana letak logisnya untuk percaya bahwa muhammad adalah rasul allah, padahal tidak ada keterangan apapun sebelum dan sesudah kalimat seruan di atas yang menjelaskannya.

Pada akhirnya, kalimat penutup "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah...."
Kalaupun kita tidak sepaat itu adalah logika yang sesat, kira kira, proposisi apa yang menerangkan tentang kalimat "Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah...." sehingga dapat dikatakan logis?

Tx
Anda cermat Bro.

Proposisi logika bentuknya adalah pernyataan deskriptif, bukan pernyataan perintah, atau ajakan, atau peringatan.

Contoh:

Jangan mundur!
Eh, kita makan siang di KFC yuk.
Percayalah, obat ini bisa menyuburkan rambut anda.

Ketiga contoh di atas bukan proposisi. Jadi kalau mau dibuat formal:

Komandan memberi perintah untuk tidak mundur dari pertempuran.
Adik mengajak saya makan siang di KFC.
Tukang jual obat menyatakan bahwa obat ini bisa menyuburkan rambut saya.

Jadi itu sebabnya saya mem-formalkan kalimat dari si muslim tersebut menjadi sebuah pernyataan (proposisi) dan bukan sebuah ajakan.
Last edited by Kibou on Wed Jul 23, 2014 9:33 am, edited 1 time in total.
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Kalau pepatah bilang, terasakan ada, terkatakan tiada.

Saya; katakanlah expert di bidang komunikasi strategi. Ketika saya melihat company profile, event saya belum membacanya secara keseluruhan, saya bisa mengatakan "kayaknya something wrong deh!"

Dalam pemikiran logis, hal tersebut tidak bisa diterima sebelum dijelaskan apa yang something wrong dimaksut.

Dalam sebuat pernyataan "UTUH", kait mengkait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya; kadang kala secara sendiri sendiri, setiap kalimat mengandung kebenaran, tetapi apabila dicoba ditarik hubungannya, nyata nyatalah tidak logis dan cacat : bahasa logikanya ---> jika ... maka .... ; tidak memiliki hubungan sama sekali.

Kibou wrote:
Suatu himpunan pernyataan (set of propositions) dikatakan True, jika dan hanya jika (if and only if) semua anggotanya memiliki nilai True. Kalau ada satu saja anggotanya yang memiliki nilai False, maka himpunan pernyataan tersebut dikatakan False.


Dalam kasus TS yang saya sampaikan, bisakah anda kelompokkan kira kira klasifikasi yang mana menurut anda berdasarkan threat ini maupun di Berbagai Jenis Kebenaran, baik secara parsial (beberapa pernyataan) maupun secara holistik (keseluruhan).

Jangan dibuat pertanyaan balik lho..... hehehehehehe....
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Kesalahan Logika

Post by Kibou »

Mhd61l4 wrote:Kalau pepatah bilang, terasakan ada, terkatakan tiada.

Saya; katakanlah expert di bidang komunikasi strategi. Ketika saya melihat company profile, event saya belum membacanya secara keseluruhan, saya bisa mengatakan "kayaknya something wrong deh!"

Dalam pemikiran logis, hal tersebut tidak bisa diterima sebelum dijelaskan apa yang something wrong dimaksut.
Benar Bro. Kita tidak bisa langsung menyatakan "tidak logis" sebelum kita periksa lebih mendalam. Kecuali pernyataan-pernyataan yang secara eksplisit menunjukkan kontradiksi.
Mhd61l4 wrote:Dalam sebuat pernyataan "UTUH", kait mengkait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya; kadang kala secara sendiri sendiri, setiap kalimat mengandung kebenaran, tetapi apabila dicoba ditarik hubungannya, nyata nyatalah tidak logis dan cacat : bahasa logikanya ---> jika ... maka .... ; tidak memiliki hubungan sama sekali.
Benar. Istilah formalnya:

p does not imply or entail q
q does not follow from p

Kibou wrote:
Suatu himpunan pernyataan (set of propositions) dikatakan True, jika dan hanya jika (if and only if) semua anggotanya memiliki nilai True. Kalau ada satu saja anggotanya yang memiliki nilai False, maka himpunan pernyataan tersebut dikatakan False.


Mhd61l4 wrote:Dalam kasus TS yang saya sampaikan, bisakah anda kelompokkan kira kira klasifikasi yang mana menurut anda berdasarkan threat ini maupun di Berbagai Jenis Kebenaran, baik secara parsial (beberapa pernyataan) maupun secara holistik (keseluruhan).

Jangan dibuat pertanyaan balik lho..... hehehehehehe....
Baiklah, akan saya coba yah. Berikut adalah posting dari Muslim:
Saya pendatang baru dalam situs ini, sangat tertarik dengan apa yang disampaikan dalam situs ini.
Saya mendapatkan alamat situs ini dari beberapa posting disitus lainnya yang merasa terganggu dengan postingan netter FFI (maaf..pembenci Islam).

Karena itu saya coba masuk situs ini, dan memang saya lihat banyak tulisan netter "pembenci Islam" yang tidak proporsional, perlu diberikan pencerahan.

Saya katakan "perlu diberikan pencerahan", karena yang saya lihat tulisan para pembenci Islam itu, karena mereka tidak mengerti ajaran Islam yang sebenarnya.
Jika saja mereka mengerti dan memahami ajaran Islam yang sebenarnya, pasti mereka tidak akan berkata seperti itu.

Karena itu, saya mengundang para netter "pembenci Islam" dalam forum ini, mengajak anda berdiskusi dengan santun, untuk menemukan kebenaran.

Percayalah.... Muhammad adalah Rasul Allah....
Jadi kita formalkan dulu kalimat-kalimat di atas menjadi bentuk proposisi logika:

1. Muslim adalah pendatang baru forum IFF.
2. Muslim sangat tertarik dengan apa yang disampaikan IFF.
3. Muslim mendapatkan alamat situs IFF dari (pembuat) posting situs lain yang merasa terganggu oleh posting netter IFF.
4. Netter IFF adalah pembenci islam.
5. Muslim datang ke IFF dan melihat banyak posting netter IFF yang tidak proporsional.
6. Muslim ingin memberikan pencerahan kepada netter IFF.
7. Posting Netter IFF mengenai islam tidak proporsional karena mereka tidak mengerti ajaran islam yang sebenarnya.
8. Jika netter IFF mengerti ajaran islam yang sebenarnya maka mereka tidak akan membuat posting mengenai islam yang tidak proporsional.
9. Muslim mengundang netter IFF untuk berdiskusi dengan santun mengenai islam.
10. Muslim ingin agar netter IFF menemukan kebenaran ajaran islam.
11. Muslim mengajak netter IFF untuk meyakini bahwa muhamad adalah rasul allah.

Buset! Capek deh saya "dikerjain" Bro Mhd hahahaha. (joking).

Bro Mhd, saya rasa tidak perlu dianalisa terlalu serius. Dari ke-11 poin di atas, banyak yang berupa asumsi atau claim sepihak dari Muslim (4, 5, 7, 8) sedangkan sisanya hanyalah fakta (jika Muslim memang jujur) dan ajakan yang tidak relevan dengan tujuan IFF (1, 2, 3, 6, 9, 10, 11).

Jadi kita bisa abaikan poin 1, 2, 3, 6, 9, 10, 11 dan fokus ke:

4. Netter IFF adalah pembenci islam.
5. Muslim datang ke IFF dan melihat banyak posting netter IFF yang tidak proporsional.
7. Posting Netter IFF mengenai islam tidak proporsional karena mereka tidak mengerti ajaran islam yang sebenarnya.
8. Jika netter IFF mengerti ajaran islam yang sebenarnya maka mereka tidak akan membuat posting mengenai islam yang tidak proporsional.

Maka yang saya ingin tahu adalah:

4. Apakah benar bahwa SEMUA netter IFF yang non-muslim membenci islam? Hati-hati terjebak dalam fallacy generalisasi.
5. Apa definisi kata "proporsional" dalam konteks yang digunakan Muslim? Sebelum ada definisi jelas, pernyataan ini ambigu.
7. Ajaran islam yang sebenarnya itu diambil dari mana? Dari quran, hadist dan sirah, ataukah dari opini pribadi Muslim?
8. Sama seperti 7.

Demikian analisa singkat dari saya.
Mhd61l4
Posts: 703
Joined: Sun Jun 29, 2014 10:33 pm

Re: Kesalahan Logika

Post by Mhd61l4 »

Kibou wrote:
4. Netter IFF adalah pembenci islam.
5. Muslim datang ke IFF dan melihat banyak posting netter IFF yang tidak proporsional.
7. Posting Netter IFF mengenai islam tidak proporsional karena mereka tidak mengerti ajaran islam yang sebenarnya.
8. Jika netter IFF mengerti ajaran islam yang sebenarnya maka mereka tidak akan membuat posting mengenai islam yang tidak proporsional.

Maka yang saya ingin tahu adalah:

4. Apakah benar bahwa SEMUA netter IFF yang non-muslim membenci islam? Hati-hati terjebak dalam fallacy generalisasi.
5. Apa definisi kata "proporsional" dalam konteks yang digunakan Muslim? Sebelum ada definisi jelas, pernyataan ini ambigu.
7. Ajaran islam yang sebenarnya itu diambil dari mana? Dari quran, hadist dan sirah, ataukah dari opini pribadi Muslim?
8. Sama seperti 7.

Demikian analisa singkat dari saya.
Cuma 1 itu saja yang saudara klasifikasikan, itupun anda ragu ragu dengan menyisipkan kata tanya "apakah".

Btw, pada dasarnya saya setuju dengan analisa anda, cuma kurang tegas aja.
Saya sudah baca habis dan berusaha memahami tulisan (katakanlah theory) tentang logika yang sudah anda sampaikan di Berbagai Jenis Kebenaran.
Saran saya, kalau anda benar benar memahami tentang hal yang anda tuliskan, anda harus lebih maju untuk membantu para netter memahami cara berpikir logis, misalnya; kalau ada postingan yang mengarah ke adhominem, anda bisa menjelaskan dimana letaknya kesalahan logika sehingga debat kusir tidak semakin panjang.
Sejujurnya, pemahaman saya tentang berpikir logika hanya didasari pada kaitan sebab dan akibat, apakah nyambung atau tidak (Padahal klasifikasi sebab akibat tersebut sebenarnya banyak sekali jenisnya) antara pernyataan pernyataan yang dibuat dengan kesimpulan/pernyataan penutupnya.

Dalam contoh "netter FFI pembenci islam", saya pahami logikanya sesat karena tidak ada hubungan sebab akibat yang menyatakan demikian dan ternyata itu termasuk fallacy generalisasi.

Yang paling umum dalam forum terbuka yang membahas islam, sering kali pernyataan pernyataan dari pihak islam berusaha menuduh/memperbandingkan/menyalahkan pihak lain dalam pembelaannya. Yang saya pahami hal tersebut juga logika sesat. Tidak ada hubungan sebab akibat kalau orang lain menjadi tertuduh/salah, maka otomatis kita benar. Menurut bro Kibou itu fallacy jenis apa?

Tx
Mirror 1: Kesalahan Logika
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Post Reply