Mengenai hadist tentang Dajjal di atas, saya sejak mengenal hadist ini, terutama dari film2 youtube tentang dajjal, laminating, reumason, dan simbol2nya dalam tv nasional, selalu bertanya-tanya. Kenapa ya, perlu penegasan Allah tidak bermata satu?"Abdullah, anak Umar, menyatakan bahwa Rasulullah Sallallahu 'Alaihi wa Sallam berdiri di tengah-tengah umat mereka, kemudian beliau memuji-muji Allah dalam cara yang patut sekali, lalu beliau menyebutkan tentang Dajjal dan bersabda:
"Saya peringatkan kalian, dan tidaklah ada Nabi yang tidak memperingatkan tentang masalah ini kepada umatnya. Nabi Nuh 'alaihis sallam memperingatkan umatnya, tetapi saya akan katakan tentang dia bahwa tidak ada Nabi selain dia yang telah menceritakan itu kepada umatnya. Kalian harus tahu bahwa Dajjal itu bermata satu; padahal Allah tidak bermata satu."
(Shahih Bukhari an Muslim) (Mishkah al-Masabih, bab Fitnah)
Saya sendiri merasa, bukannya cukup mengatakan Dajjal bermata satu. Ketika ditambah dengan Padahal Allah tidak bermata satu maka menyebutkan Allah bermata jumlah lain, mungkin dua. Dikuatkan pada pendapat2 di media web islam tentang penjelasan fisik Dajjal yang bermata satu, apakah memang Allah orang Islam ini benar2 tidak bermata satu secara fisik? Ya mungkin ini tentang mutasyabihah atau keterangan2 konotasi yang berarti kiasan.
Mungkin dari saya akan lebih tepat jika Dajjal yang mengaku Tuhan ini diberitakan dalam hadist dengan mengganti Padahal dst itu dengan Padahal Allah itu Ghoib.
BTW, mengikuti ilmu tak atik, dajjal dalam tulisan yang mendunia saat ini (latin bukan tulisan arab) minus hurub vokal = djjl kira2 dibaca lg dgn cara arab apa yah? Clue: Teman2 saya, kadang saya juga ikut2an, menulis ini kalau sms2an 4JJ1 saya kira ta beda jauhlah, Hehe... intermezo ajah yah.
Salam
Mikail Aja