Itulah yang coba dinyatakan oleh Muhammad. Logika semacam itu hanya tepat ditujukan pada manusia, bukan pada Tuhan.Pencari Ilmu wrote:Menurut pemahaman saya
Di dalam QS 6:101 dikatakan: "Bagaimana Allah memiliki anak, padahal Allah tidak mempunyai istri?"
Kalau pernyataan di atas ditujukan kepada manusia: "Bagaimana Romadi memiliki anak, padahal Romadi tidak mempunyai istri?"
QS 112:4 dan QS 42:11 yang menyatakan Alloh tidak serupa dengan makhluk.
Romadi tidak mungkin punya anak kalau romadi hanya satu-satunya manusia yg hidup dimuka bumi ini. Kalau tidak ada perempuan untuk dikawin apakah mungkin romadi punya anak?
Tuhan bukan makhluk biologis. Sebutan "anak-anak Tuhan" yang dipahami dalam Yudaisme bukanlah anak hasil hubungan badan antara tuhan laki-laki dengan tuhan perempuan. Tetapi Muhammad tidak mengerti itu, lalu dia membantahnya dengan gaya sok berlogika, dan tanpa disadarinya, dia malah menempatkan awlohnya serupa dengan makhluk biologis.
Padahal di ayat karangannya yang lain, dia mengkonsep awlohnya sebagai "dzat" yang tidak serupa dengan apapun.
Ini adalah 1 CONTOH PERTENTANGAN di dalam Alquran, yang menurut saya paling "BAHENOL".
Betapa bodohnya ayat itu........... Bagaimana logika semacam itu dapat diterapkan pada Tuhan?
Tuhan tidak seperti manusia, yang harus bersetubuh lebih dulu dengan istrinya agar bisa memiliki anak. Tuhan Yudaisme sebagaimana ditulis dalam Taurat dan Kitab Para Nabi disebutkan mempunyai "anak-anak", dan itu adalah "anak-anak rohani" bukan "anak-anak biologis". Tidak pernah timbul dalam benak para nabi bahwa Tuhan itu beristri. Tapi dari manakah Muhammad memperoleh wacana "tuhan harus punya istri dulu agar bisa punya anak"? Kenapa Muhammad memahami "anak Tuhan" sebagai "anak hasil hubungan seks" antara tuhan laki-laki dengan tuhan perempuan? Kenapa dia yang sebelumnya menuduh umat lain menyerupakan Tuhan dengan manusia, malah sekarang dia sendiri yang menyamakan awlohnya dengan manusia?
Muhammad tidak hanya menyamakan awloh dengan makhluk biologis, dia juga mengatakan awloh punya 2 tangan.
Sebelum saya lanjut ke contoh kontradiksi kedua, seharusnya ada 1 perwakilan dari pihak Islam (terutama Jihad Zone) mengakui, bahwa ini adalah BUKTI AWLOH *****.
Tuhan tidak mungkin *****. Karena awloh *****, berarti awloh bukan Tuhan.