boleh... ayo mari kita sama2 berpikir, ya Rafael..
ini ayat yang anda bawa:
Q.S. Al a'raf: 176
Dan kalau kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi mereka cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing-anjing yang jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
anda sengaja tidak memperhatikan bagian yang saya besarkan itu ya.
kenapa?
karena frase itu jelas bertentangan dengan argumen anda yang mengatakan bahwa kehendak ada di tangan manusia.
pada kenyataannya, yang berkehendak dalam skenario sesat-menyesat ini bukanlah manusia ataupun iblis, tapi tetap allah swt sendiri.
benar kan Rafael?
manusia2 yang tenggelam dalam hawa nafsu, tidak dikehendaki allah swt untuk dibawa ke jalan yang benar.
masa dari kalimat sesederhana seperti itu anda tidak sanggup mencerna, Rafael?
bahkan jika ayat ini saya compare dengan ayat2 yang sudah dicantumkan Tanpa Nama,
makin menguatkan lagi kenyataan bahwa
allah swt adalah sang penyesat sejati bagi manusia.
QS 74:31
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allâh menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.
QS 45:23
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allâh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allâh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allâh (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
QS 42:44
Dan siapa yang disesatkan Allâh maka tidak ada baginya seorang Pemimpin pun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang lalim ketika mereka melihat azab berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?
QS 42:46
Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allâh maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun (untuk mendapat petunjuk).
QS 39:23
Allâh telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allâh. Itulah petunjuk Allâh, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allâh, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.
QS 39:36
Bukankah Allâh cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allâh, maka tidak seorang pun pemberi petunjuk baginya.
QS 35:8
Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh setan)? maka sesungguhnya Allâh menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allâh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
QS 30:29
Tetapi orang-orang yang lalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allâh? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun.
QS 4:88
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allâh telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allâh? Barang siapa yang disesatkan Allâh, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
jadi, allah swt itu tuhan atau setan?
ayo Rafael, anda bisa lebih cerdas dari level ini...
Rafael wrote:Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah". (Q.S. Sad: 26)
sudah ada peringatan bukan, kalau msh melanggar itu pilihan siapa?
kalau masih melanggar, itu karena allah swt memang menghendaki manusia itu melanggarnya.
karena sesuai dengan ayat2 dalam quran di atas, jika allah swt menghendaki kesesatan seseorang... maka tidak ada yang dapat mencegah kesesatan orang tersebut.
bahkan lebih parah lagi, seperti yang dulu pernah diungkapkan oleh senior anda, yaitu Monkep,
allah swt menyesatkan manusia dengan cara
mematikan free will manusia.
jadi, jawaban bagi pertanyaan anda itu... "kalau melanggar itu pilihan siapa" ya sudah terjawab, bukan?
itu adalah
kerjaan allah swt yang menetapkan manusia itu untuk melanggar.
sekali lagi, skenarionya tetap adalah:
allah swt adalah penyesat manusia.
Rafael wrote:sesat itu pilihanya sendiri, dia sudah menolak kebenaran, tentu saja dalam berbagai hal dia akan lebih tersesat krena ksesatan akan menimbulkan ksesatan yg baru untuk dirinya sndiri, maka dia akan lbh tersesat dan makin jauh dr kbnaran
argumen anda jelas tidak sesuai quran yang jelas sekali menyatakan bahwa allah swt adalah penentu utama dari kesesatan seseorang.
argumen anda jelas merupakan sebuah usaha untuk menutupi kenyataan memalukan dan pahit bahwa allah swt tidak lain adalah iblis sang penyesat sejati.
sekarang jelaskan kepada saya, dimana/bagaimana penjelasan logisnya sebuah kebenaran dan nilai moral dari kenyataan jika seseorang itu sesat maka akan makin disesatkan?
pertanyaan saya ini bukan asal tanya, tapi berdasar tulisan anda sendiri:
Rafael wrote:kalau dia tetap tidak mw menerima kebenaran tentunya dia akan lebih d sesatkan
untuk memudahkan anda merenungkan pertanyaan saya ini, saya beri sebuah contoh simpel:
apakah anak anda yang brengsek akan anda didik agar dia menjadi benar... atau malah akan anda jerumuskan agar lebih brengsek?
Rafael wrote:pertanyaan gw sederhana kan?, tinggal d jawab apa susahnya miki, apa elo emang gak bsa bhasa indonesia...
pertanyaan anda sangat sederhana, memang...
dan pertanyaan anda juga sangat tidak berhubungan dengan diskusi kita di FFI ini.
atau anda sudah mulai kehabisan argumen? kelihatan sejak anda mulai menggunakan taktik ad hominem...
saya tunggu jawaban anda, jangan melintir.
miki