Tuhan tidak perlu menjelma menjadi Iblis untuk menjadi lebih evil dari Iblis. Tuhan itu MAHA dalam segala hal.
Adalah salah kaprah menganggap Iblis adalah counterpart dari Allah, dari kutub berbeda dengan posisi sederajat. Sungguh keliru menganggap bila Allah Maha Baik maka Iblis Maha Jahat. Tidak ada sosok selain Allah di jagad raya yang menyandang gelar Maha tanpa merontokan gelar Maha yang disandang Allah.
Iblis adalah ciptaan Allah, maka dalam segala hal dia tidak akan lebih dari Allah, termasuk dalam hal tipu daya. Ingat, Iblis TIDAK MAHA!
Ini bahkan terkonfirmasi dari Alquran sendiri, dimana dalam hal TIPU DAYA, Allah dikukuhkan sebagai SEBAIK-BAIKNYA.
keymon231 wrote:
Tuhan tidak perlu menjelma menjadi Iblis untuk menjadi lebih evil dari Iblis. Tuhan itu MAHA dalam segala hal.
Adalah salah kaprah menganggap Iblis adalah counterpart dari Allah, dari kutub berbeda dengan posisi sederajat. Sungguh keliru menganggap bila Allah Maha Baik maka Iblis Maha Jahat. Tidak ada sosok selain Allah di jagad raya yang menyandang gelar Maha tanpa merontokan gelar Maha yang disandang Allah.
Iblis adalah ciptaan Allah, maka dalam segala hal dia tidak akan lebih dari Allah, termasuk dalam hal tipu daya. Ingat, Iblis TIDAK MAHA!
Ini bahkan terkonfirmasi dari Alquran sendiri, dimana dalam hal TIPU DAYA, Allah dikukuhkan sebagai SEBAIK-BAIKNYA.
Silahkan bantah kalau bisa
Definisikan dulu apa itu baik dan jahat serta siapa yg menetapkan standarnya...
moehnyetttz wrote:
Definisikan dulu apa itu baik dan jahat serta siapa yg menetapkan standarnya...
Tidak ada BATASAN bagi ke MAHA an Allah, jadi semua definisi bisa masuk. ALL IN. Bila ada satu definisi yang dikecualikan maka RONTOK gelar MAHA pada Allah.
Standarnya adalah standar MAHA, jadi berlaku sepanjang masa sepanjang jaman semua kondisi. Ke Esa an Allah tidak terbatas.
Bukankah Allah menciptakan segala sesuatu? Dia juga pencipta tipu muslihat dan kejahatan. Bila Allah Maha segalanya, maka Dia juga bisa Maha Jahat.
keymon231 wrote:
Tidak ada BATASAN bagi ke MAHA an Allah, jadi semua definisi bisa masuk. ALL IN. Bila ada satu definisi yang dikecualikan maka RONTOK gelar MAHA pada Allah.
Standarnya adalah standar MAHA, jadi berlaku sepanjang masa sepanjang jaman. Ke Esa an Allah tidak terbatas.
Bukankah Allah menciptakan segala sesuatu? Dia juga pencipta tipu muslihat dan kejahatan. Bila Allah Maha segalanya, maka Dia juga bisa Maha Jahat.
BTW anda ini muslim atau non-muslim ya?
Saya perlu tahu kepercayaan anda untuk mengerti pemahaman anda.
gaston31 wrote:lho klo misal Tuhan brubah mjd misal kucing, ke MAHAan apa yg bisa dilakukan kucing?
anul: Lo percaya gk akan hadirat tuhan?apa di agama lo yg nama nya tuhan nggak pernah ada?kl lo tanya gt brarti lo nggak percaya akan hadirat tuhan, kl lo percaya akan hadirat tuhan lo mesti ngerti kan kl tuhan itu nggak terbatas ruang dan waktu???
=======
Tuhan emng tdk terbatas ruang dan waktu. TAPI...
topiknya kan berubah MENJADI sesuatu, kan?
klo brubah jadi batu, gmn?
memangnya stlh jadi batu itu...jadi batu permanent, gitu ?
oke to the point aj,
Apakah Yesus itu adalah PERUBAHAN wujud Roh Allah yang menjadi sesuatu (manusia)?
atau cmn Roh Allah yg mengisi jazad manusia? Roh Allah tetap sbg Roh, tidak berubah jd apa2, hanya menyusup.
jika pada kasus ini terjadi perubahan wujud, ntar baru kita bahas keMAHAan dari wujud Roh Allah yang baru tsb, Yesus...
keymon: Tuhan itu MAHA, bro. Tidak terbatas ruang dan waktu. Tuhan itu bisa menjadi multi pribadi, dibeberapa atau bahkan segala tempat dan beberapa/segala zaman yang berbeda secara SEKALIGUS. Tuhan bahkan bisa kembali ke jaman Muhammad untuk membatalkan Alquran, atau ke jaman Musa untuk membatalkan 10 Taurat dan itu akan paralel antar zaman, dan seketika didunia ini tidak ada Islam dan tidak ada 10 hukum Taurat. Anda bahkan tidak sadar sama sekali bahwa Alquran dan 10 Taurat pernah ada.
Islam tidak menganggap Allah sebagai omnipotent, terbukti dari sulitnya memahami konsep Tri Tunggal so simple.
============
+ gw stuju dgn sifat omnipotent dari Allah. tp
spertinya tdk sesuai dgn judul topik, (berubah) menjadi sesuatu.
philadelp: Sebenarnya muslim tau kalo Tuhan bisa menjelma menjadi apa saja. Karna kalau tidak, status kemahakuasaan yang disandangNya akan gugur.
======
Tuhan bisa meciptakan sesuatu. Tuhan bisa berfirman. Tuhan mempunyai malaikat. Tuhan mempunyai utusan. Untuk apa Tuhan menjelma menjadi sesuatu? Jika Tuhan berubah menjadi makhluk sperti manusia, (ingat BERUBAH), PASTI keMAHAannya akan hilang.
phil: Kalau begitu, kepada siapakah Tuhan menunjukkan kemahakuasaanNya? Manusia, kan? Kalau kepada manusia, patutkah Tuhan menjadi kotoran dan mengajarkan pengenalan akan Tuhan ??
==========
Yup, Tuhan menunjukan kekuasaannya dgn mengenalkan Diri melalui utusan2Nya. Tapi yg dibahas disini adalah BISA/TIDAK. bukan kenapa2nya.
Tuhan bisa berubah jadi batu? bisa.
Lalu, apa keMAHAan dari sebuah batu?
gaston31 wrote:oke to the point aj,
Apakah Yesus itu adalah PERUBAHAN wujud Roh Allah yang menjadi sesuatu (manusia)?
atau cmn Roh Allah yg mengisi jazad manusia? Roh Allah tetap sbg Roh, tidak berubah jd apa2, hanya menyusup.
jika pada kasus ini terjadi perubahan wujud, ntar baru kita bahas keMAHAan dari wujud Roh Allah yang baru tsb, Yesus...
gaston31 wrote:philadelp: Sebenarnya muslim tau kalo Tuhan bisa menjelma menjadi apa saja. Karna kalau tidak, status kemahakuasaan yang disandangNya akan gugur.
======
Tuhan bisa meciptakan sesuatu. Tuhan bisa berfirman. Tuhan mempunyai malaikat. Tuhan mempunyai utusan. Untuk apa Tuhan menjelma menjadi sesuatu? Jika Tuhan berubah menjadi makhluk sperti manusia, (ingat BERUBAH), PASTI keMAHAannya akan hilang.
phil: Kalau begitu, kepada siapakah Tuhan menunjukkan kemahakuasaanNya? Manusia, kan? Kalau kepada manusia, patutkah Tuhan menjadi kotoran dan mengajarkan pengenalan akan Tuhan ??
==========
Yup, Tuhan menunjukan kekuasaannya dgn mengenalkan Diri melalui utusan2Nya. Tapi yg dibahas disini adalah BISA/TIDAK. bukan kenapa2nya.
Tuhan bisa berubah jadi batu? bisa.
Lalu, apa keMAHAan dari sebuah batu?
Seperti kita ketahui, sudah banyak kali Tuhan mengutus utusanNya untuk manusia. Apakah tidak boleh sekali-kali seorang Raja turun langsung bertemu dengan rakyatnya ?? Kalau tidak boleh, apa tanggapan anda mengenai sifat raja ini ?
Anda mengatakan kalau Tuhan berubah (padahal yg ditanyakan adalah 'menjadi sesuatu yg Dia inginkan') menjadi batu ? Ya, kalau Dia menghendaki demikian. Anda katakan lagi : kalu menjadi batu berarti tidak mahakuasa lagi.
Disini saya lihat anda membatasi arti kemahakuasaan Tuhan, namanya mahakuasa ya jelas : walaupun menjadi batu tetap mahakuasa !! Kalau masih ngotot, berarti anda sedang membicarakan Tuhan yg tidak mahakuasa.
phil: namanya mahakuasa ya jelas : walaupun menjadi batu tetap mahakuasa !! Kalau masih ngotot, berarti anda sedang membicarakan Tuhan yg tidak mahakuasa.
========
ok, gw ga akan ngotot. gw senang kok dgn ksimpulan elo :)
gaston31 wrote:phil: namanya mahakuasa ya jelas : walaupun menjadi batu tetap mahakuasa !! Kalau masih ngotot, berarti anda sedang membicarakan Tuhan yg tidak mahakuasa.
========
ok, gw ga akan ngotot. gw senang kok dgn ksimpulan elo :)
Saya juga SENANG koq
Pokoknya, asal nggak jadi:
- orang
- taek kucing
- kolam renang
- gunung
- bintang
- bulan
Eh ton, kalau jadi batu putih ato merah ato ijo ato pink, kamu masih seneng gak ?
Judul Topik: Apakah Tuhan bisa menjadi sesuatu seperti yang Dia inginkan?
Pilihan Jawaban Polling:
A. Bisa
B. Tidak Bisa
Kesimpulan Sementara:
1. Kafir dengan jelas dan tegas menjawab A.
2. Muslim masih ragu-ragu, sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan pengandaian selanjutnya.
gaston31 wrote:phil: namanya mahakuasa ya jelas : walaupun menjadi batu tetap mahakuasa !! Kalau masih ngotot, berarti anda sedang membicarakan Tuhan yg tidak mahakuasa.
========
ok, gw ga akan ngotot. gw senang kok dgn ksimpulan elo :)