Skandal Sex Muhammad dengan Babunya Diranjang Istrinya Hafsa
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p800598Sumber: Qur'an terbitan Entesharat-e Elmiyyeh Eslami Tehran 1377 lunar H. Tafsir dan terjemahan ke bahasa Farsi oleh Mohammad Kazem Mo’refi
Also it is reported that the Prophet had divided his days among his wives. And when it was the turn of Hafsa, he sent her for an errand to the house of her father Omar Khattab. When she took this order and went, the prophet called his slave girl Mariyah the Copt who bore his son Ibrahim, and who was a gift from the king Najashi and had sexual intercourse with her. When Hafsa returned, she found the door locked. So she sat there behind that locked door until the prophet finished the business and came out of the house while pleasure was dripping from his face.
When Hafsa found him in that condition she rebuked him saying you did not respect my honor; you sent me out of my house with an excuse so you could sleep with the slave girl. And in the day that was my turn you had intercourse with someone else.
Then the Prophet said, be quiet for although she is my slave and halal to me, for your contentment I at this moment make her haram to myself. But Hafsa did not do this and when the Prophet went out of her house she knocked at the wall that separated her room from that of Aisha and told her everything. She also gave the glad tiding about what the Prophet had promised about making Mariyah haram to himself.
terjemahan:
Juga dilaporkan bahwa Nabi telah membagi hari²nya untuk menggiliri istri²nya. Ketika tiba giliran Hafsa, Mamad mengirim Hafsa untuk meninggalkan rumah dan mengunjungi rumah ayahnya, yakni Umar Khattab. Ketika Hafsa pergi keluar, Nabi memanggil budak wanitanya yakni Mariyah Koptiah yang merupakan ibu dari anak Mamad yakni Ibrahim, dan Maria merupakan pemberian Raja Najashi dan Mamad lalu ngesex dengan Maria. Ketika Hafsa kembali, dia menemukan pintu rumahnya dikunci. Jadi dia duduk di belakang pintu yang terkunci itu sampai Nabi selesai ngesex dan keluar dari rumah dengan wajah penuh kepuasan. Ketika Hafsa menemukan dia dalam keadaan seperti itu, Hafsa menghardik/mendamprat Muhammad dengan mengatakan, "Kamu tak menghargai kehormatanku; kau kirim aku keluar rumahku sebagai alasan saja agar kau bisa ngesex dengan budak perempuanmu. Dan di hari giliranku, kau malahan ngesex dengan perempuan lain."
Maka Nabi berkata," Diamlah, karena meskipun Maria itu budakku dan halal bagiku ngesex dengannya, agar kau senang maka aku haramkan Maria bagiku."
Tapi Hafsa tidak mau diam dan ketika Nabi telah pergi meninggalkan rumahnya, dia mengetok tembok yang membatasi kamarnya dengan kamar Aisyah dan memberitahu Aisyah segala yang terjadi. Dia juga mengatakan niat damai Nabi dengan bersumpah mengharamkan Maria baginya.
Abu Bakr has narrated that the messenger of Allah (PBUH) had sexual intercourse with Mariyyah in the house of Hafsah. When the messenger came out of the house, Hafsa was sitting at the gate (behind the locked door).
She told the prophet, O Messenger of Allah, do you do this in my house and during my turn?
The messenger said, control yourself and let me go because I make her haram to me.
Hafsa said, I do not accept, unless you swear for me.
That Hazrat (his holiness) said, by Allah I will not contact her again. Qasim ibn Muhammad has said that this promise of the Prophet that had forbidden Mariyyah to himself is invalid – it does not become a violation (hormat).
terjemahan:
Abu Bakr telah mengisahkan bahwa nabi Allah SAW telah ngesex dengan Mariyyah di rumah Hafsah. Ketika Nabi keluar rumah, Hafsa sedang duduk di pintu gerbang (di belakang pintu rumah yang dikunci). Hafsa berkata pada Nabi, "Wahai Rasul Allah, kau lakukan ini di rumahku, di saat giliranku?"
Nabi berkata, "Tenangkan dirimu dan biarkan aku pergi karena aku membuat Mariyyah haram bagiku."
Hafsa berkata, "Aku tidak terima, sebelum kau bersumpah bagiku."
Mendengar itu, sang Nabi berkata, "Demi Allah, aku tak akan menyentuhnya lagi." Qasim ibn Muhammad berkata bahwa sumpah Nabi untuk tidak ngesex dengan Mariyyah adalah salah - dan ngesex dengan Mariyyah tidak melanggar kehormatan.
Keterangan Tabari dalam bahasa Indonesia menerangkan hal yang serupa, bahwa Nabi ngesex dengan Maria di ranjang Hafsa, dan kepergok Hafsa saat sedang ngesex. Thanks to ICU.
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ah-t38173/
34511 (Tabari bahasa Indonesia)
Zaid bin Aslam menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah SAW menggauli Ummu Ibrahim (Maria) di rumah salah seorang istri beliau sehingga istrinya ini berkata, “Wahai Rasulullah, Anda melakukan ini di rumah saya dan di atas ranjang saya?!”
Akhirnya Rasulullah mengharamkan Maria atas diri beliau. Istrinya tadi justru berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana mungkin engkau mengharamkan sesuatu yang halal atas diri mereka?”
Rasulullah SAW lalu bersumpah tidak akan menggauli Maria lagi.
34517 (Tabari bahasa Indonesia)
Ayahku berkata, “Salah seorang istri Nabi SAW memergoki Rasulullah SAW bersama budak wanitanya di rumah sang istri tersebut, maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ini bisa terjadi, padahal aku wanita yang paling lemah diantara para istrimu?”
Rasulullah SAW lalu bersabda padanya, “Sssst, diamlah, jangan beritahukan hal ini kepada siapapun. Dia haram bagiku bila aku mendekatinya lagi setelah ini untuk selamanya.’
Istri beliau ini lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana bisa engkau mengharamkan sesuatu yang telah Allah halalkan untuk engkau dengan perkataan, “Dia haram bagiku untuk selamanya?”
Rasulullah SAW lalu berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan menyentuhnya lagi untuk selamanya.’
dan masih banyak lagi hadis di buku Tabari di atas yang mengisahkan keterangan serupa.