Sekali ini saya akan jawab pertanyaan anda. Seks bebas pada umumnya terjadi di negara barat, dimana kehidupan modern seringkali membuat orang tua tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi perkembangan anak2nya karena kesibukannya, dan anak2 berkembang dengan kebebasan mereka. Kata2 anda "membiarkan" bukanlah kata2 yang tepat. Seks bebas yang terjadi di luar sepengetahuan orang tua yang pasti takkan menyetujui atau bahkan mendorong terjadinya seks bebas. Seks bebas yang terjadi mayoritas karena kurangnya pengetahuan si pelaku dan atau dampak dari pergaulan yang salah. Beberapa tahun terakhir semakin banyak gerakan yang menentang seks bebas dengan memberikan penyuluhan2 untuk tak melakukan seks bebas dan dorongan2 kepada pihak wanita utk mempertahankan keperawanan mereka hingga mereka menikah, dan ini semua tidak berkaitan dengan agama yang mereka anut. Ini sangat berbeda dengan islam, dalam islam JUSTRU sang nabi yang memberikan tauladan untuk menikahi wanita yang masih berusia dini. Lebih gila lagi, hal ini dilegalkan karena sang nabi melakukan hal yang sama.Patah Salero wrote:Kalau orang tua diberikan hak untuk membiarkan anaknya melakukan hubungan seks dengan anak-anak lain yang seumur, mengapa perlakuan yang berbeda diberikan pada orang tua yang menikahkan anaknya dengan orang dewasa??
Perkawinannya memang sah/legal, tapi pernahkah berpikir dampaknya terhadap si wanita? 0,7% meninggal karena pernikahan ini. nabi pujaan umat islam telah memberikan tauladannya, tak perduli nyawa sang wanita terancam. Inikah penghargaan untuk kaum wanita? Sekali lagi, nabi pujaan umat islam ini telah memberikan contoh perilaku nyata menikahi dan menggauli wanita berumur 9 tahun, untung2 aisha tdk hamil dan meninggal karenanya. Anda boleh berdalih bhw sang nabi tak tahu tentang itu semua. Bagi saya, apapun alasannya, sangatlah menjijikkan membayangkan seorang pria dewasa bisa memiliki gairah untuk menggauli seorang wanita berumur 9 th yang pantas menjadi cucunya.
MKT