bahkan aisya pun pernah berbicara kepada muhammad, bahwa awloh selalu bersegera menuruti keinginanmu, apa lagi kalo berhubungan dengan selangkangan sang nabi...wuiiih...langsung turun ayatnya ciiing....
dan ini saya kutipkan isinya, takut muslim² suka pada ngeles ciing ;)
Hadis riwayat Aisyah ra wrote:
Aku merasa sangat cemburu kepada wanita-wanita yang menyerahkan diri mereka untuk dinikahi Rasulullah saw. Aku berkata: Wanita-wanita telah menyerahkan diri mereka kepada Rasulullah saw. Namun ketika turun firman Allah Taala: Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan boleh pula menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang ingin kamu gauli kembali dari perempuan yang telah kamu cerai. Aku (Aisyah) berkata: Demi Allah, aku melihat Tuhanmu selalu bersegera menuruti keinginanmu
ayooo slim...bela terus nabi cabul kalian...saya DUKUNG 1000 % kok ;)
Last edited by mamat bin edun on Thu Jul 17, 2008 9:53 am, edited 1 time in total.
duh enak bgt jd muhamad,
knapa ga gw aja yg diangkat jadi nabi sama jibril?
gw ga perlu smua wanita,
miss universe aja tiap tahun harus jadi istri gw, gw udh seneng bgt
1. Islam itu agama yang gak deadlock. (maaf) gak yang "yang sudah dpisahkan gak bisa dipisahkan". Semua aspek ada solusinya. Termasuk dalam hubungan antara suami dan istri.
2. islam itu agama yang punya role model, Bukan agama yang diajarkan oleh "orang yang dia sendiri tidak pernah menjalankan perintah sebagaimana layaknya umat secara umum". bagaimana mungkin "sesorang" bisa menasehati konflik rumah tangga kalau dia sendiri tidak pernah merasakan berumah tangga?
bagaimana anda bicara masalah kedoketran, kalau yag cerita bukan dokter
Mengingat (1)
Maka
Rasulullah memiliki case yang amat sangat manusiawi,karena memang ajarannya untuk manusia, bukan untuk para malaikat. Akhirnya solusi yang ditampilkan "sangat manusiawi" dan "gak harus ideal" . Misalnya
BAGAIMANA KITA KALAU TERNYATA ISTRI KITA HIV (kalau jaman nabi Lepra)?
Solusi : Boleh diceraikan
Karena hubungan suami Istri dalam islam GAK hanya hubungan antar dua manusia, tapi untuk umat ke depan. Artinya bagaimana umatan yang kuat bisa terlahir dari kondisi yang tidak sehat. Umat..dan Umat! Justru karena hubungan suami istri lebih dipadang holistik jadi perceraian di atas boleh dilakulkan.
mengingat (2)
Sebagai role model, Rasulullah memiliki hikmah bagaimana menghadapi istri yang umat bisabelajar. bagaimana laki-laki yang memang harus menikah denga orang yang lebih tua (Hadijah), orang yang gak kufu (misalnya mantan budak)m orang yang memang (maaf fisikli tidak cantik), negro, orang yang super duper manja (Aisyah), dsb
Ada semua role model nya
jadi kalau gak dapet 1st best choice
cantik, kaya, pintar, aqidahnya terjaga
SELALU ada role nya
kan menikah gak hanya ONe fit for all...
Wanita juga tipenya masing-masing
ibra wrote:
2. islam itu agama yang punya role model, Bukan agama yang diajarkan oleh "orang yang dia sendiri tidak pernah menjalankan perintah sebagaimana layaknya umat secara umum". bagaimana mungkin "sesorang" bisa menasehati konflik rumah tangga kalau dia sendiri tidak pernah merasakan berumah tangga?
bagaimana anda bicara masalah kedoketran, kalau yag cerita bukan dokter
kalau ingin menasehati teroris? pemerkosa? penjarah? perusuh? penipu? pedofilia? apa harus mencoba satu2 menjadi pelakunya, merasakan bagaimana rasanya dulu agar bs memberi nasihat?
kalau begitu, apakah semua perilaku muhamMAD jaman dulu masih layak utk dijadikan role model di jaman modern sekarang ini? kan banyak banget tuh muslim2 yg mencoba meneladaninya walaupun belum sesempurna muhamMAD, atau elu mau coba dulu buktikan ke kita2 ini?
CUman seorang suami yang pengen nanya "kalau istri saya tidak sekufu gimana : jauh lebih kaya, jauh lebih pintar, atau sebaliknya dalam kasus lain yg tidak sekufu"
ibra wrote:saya menunggu topik ini tapi lupa mau [posting.
1. Islam itu agama yang gak deadlock. (maaf) gak yang "yang sudah dpisahkan gak bisa dipisahkan". Semua aspek ada solusinya. Termasuk dalam hubungan antara suami dan istri.
2. islam itu agama yang punya role model, Bukan agama yang diajarkan oleh "orang yang dia sendiri tidak pernah menjalankan perintah sebagaimana layaknya umat secara umum". bagaimana mungkin "sesorang" bisa menasehati konflik rumah tangga kalau dia sendiri tidak pernah merasakan berumah tangga?
bagaimana anda bicara masalah kedoketran, kalau yag cerita bukan dokter
Mengingat (1)
Maka
Rasulullah memiliki case yang amat sangat manusiawi,karena memang ajarannya untuk manusia, bukan untuk para malaikat. Akhirnya solusi yang ditampilkan "sangat manusiawi" dan "gak harus ideal" . Misalnya
BAGAIMANA KITA KALAU TERNYATA ISTRI KITA HIV (kalau jaman nabi Lepra)?
Solusi : Boleh diceraikan
Karena hubungan suami Istri dalam islam GAK hanya hubungan antar dua manusia, tapi untuk umat ke depan. Artinya bagaimana umatan yang kuat bisa terlahir dari kondisi yang tidak sehat. Umat..dan Umat! Justru karena hubungan suami istri lebih dipadang holistik jadi perceraian di atas boleh dilakulkan.
mengingat (2)
Sebagai role model, Rasulullah memiliki hikmah bagaimana menghadapi istri yang umat bisabelajar. bagaimana laki-laki yang memang harus menikah denga orang yang lebih tua (Hadijah), orang yang gak kufu (misalnya mantan budak)m orang yang memang (maaf fisikli tidak cantik), negro, orang yang super duper manja (Aisyah), dsb
Ada semua role model nya
jadi kalau gak dapet 1st best choice
cantik, kaya, pintar, aqidahnya terjaga
SELALU ada role nya
kan menikah gak hanya ONe fit for all...
Wanita juga tipenya masing-masing
Begitu
IBra
wakakakaka....lucu amat nih muslim pembelaan terhadap nabinya, untuk bisa kasih nasihat sama umatnya cara untuk menghadapi istri²nya, maka si memet nyontohin dengan cara mengawini wanita sebanyak²nya, dalam hal ini doi punya 23 .....kenapa ga sampe 100 aja slim ?? biar contohnya lebih komplit dan kongkrit HAH HEH HOH ?? keburu mampus gara² SIPILIS ya ??? gara² ngesex sama budak ???? musliiiiiiiiiim ...musliiiiiim.....emaang kl udah dalam hal membela nabi cabulnya, jawaban **** pun tidak ragu² dilontarkan.....wakakakakakakak
@ ibra,
klo misalnya suami yg kena sipilis/hiv, boleh ga istri minta cerai?
ada perbedaan standar antara anda dan saya dalam menyikapi role model.
vesi anda (ibra)= rasul harus kasih model, dengan merid smua tipe, kalangan wanita, agar bisa kasih teladan.
versi saya= Rasul seharusnya punya HIGHER standar. misal begini umat boleh merid maks 4, tapi sbg rasul SEHARUSNYA kasih teladan, yaitu merid 1 cukup.
coz, lebih bijaksana, melakukan spt itu.
klo misalnya suami yg kena sipilis/hiv, boleh ga istri minta cerai?
ini yang paling sering disalahartikan?
Jawabannya : BOLEH.
Istri boleh menuntut cerai (juga) kalau tidak diberikan nafkah lahir dan batin yang layak.
nah inilah indahnya Islam. Ada ranah ijtihad ulama. Dalam Fiqh (Fatkhul Qorib) ada batasan minimum apa arti kata "layak" tersebut diartikan.
versi saya= Rasul seharusnya punya HIGHER standar. misal begini umat boleh merid maks 4, tapi sbg rasul SEHARUSNYA kasih teladan, yaitu merid 1 cukup.
coz, lebih bijaksana, melakukan spt itu.
Mbak semua yang baik jika diasosiasikan dengan ukuran manusia itu akan bias. Bijaksana menurut anda tentu beda dengan bijaksana kaum asmat (yang membolehkan kepala suku menikah berkali), beda dengan bijaksananya suku X dan Y. Semua yang (masih) berdasarkan "nilai luhur manusia", "kearifan lokal" dsb akan menjadi relatif.
Tapi bijaksana dalam arti kita memahami islam secara kaffah itu akan abadi (bagi umat Islam dan bagi orang yang memahami Islam dengan benar). Kalau rasul itu manusia yang mengedapankan otak (saja), rasio (saja) atau (lebih-lebih) nafsu (saja). maka tidak mungkin dia menikahi budak, menikahi lepra-ers, menikahi anak-anak (FYI, Aisyah digauli ketika dia sudah baligh).
Karena apa? karena semua mengandung hikmah. Justru Allah (Islam) memberikan jalan ya se-normal-normal-nya, se-manusia-manusawi-nya, se-layak-layaknya-, biar manusia (Islam) tidak berpikir di awang2. terutama dalam kasus hubungan suami istri
kalau anda baca sirah nabawiyah, rayuan-rayuan Rasul, bagaimana rasul "menididik" si pencemburu buta", bagaimana dia "berjalan seiring sejalan" dengan Al Kubro, dsb. Adalah gambaran riil, bahwa menikah itu penuh dengan dinamika!
bagaimana jika nabi (hanya ) menikah dengan Khadijah!
Khadijah "tidak butuh nasehat" dalam hal muammalah, tapi lebih pada komunikasi hati-ke hati, bagaimana seorang Khadijah mem back-up suaminya dengan baik di masa awal islam
Aisyah tidak perlu diajari aqidah, dia sudah hebat dan cerdas, riwyat hadist banyak melalui Aisyah. tapi dia mesti dinasehati karena "manja".
ajaran agama ntuh bukannye untuk menjadi baik meski bukan menjadi malaikat.
ya ajaran agama adalah untuk membuat hambaNya menjadi abdullah, hamba Allah yang muttaqiin. Dalam kasus ini, bukan berarti kita harus menikah dengan banyak wanita, tapi kita bisa mendapatkan hikmah dari setiap case-nya
mamat bin edun wrote:Aku merasa sangat cemburu kepada wanita-wanita yang menyerahkan diri mereka untuk dinikahi Rasulullah saw. Aku berkata: Wanita-wanita telah menyerahkan diri mereka kepada Rasulullah saw. Namun ketika turun firman Allah Taala: Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan boleh pula menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang ingin kamu gauli kembali dari perempuan yang telah kamu cerai. Aku (Aisyah) berkata: Demi Allah, aku melihat Tuhanmu selalu bersegera menuruti keinginanmu
Apakah karna kata2 aisyah ini si muhammad langsung bilang perempuan itu separuhnya laki2?
ibra wrote:@Pembuat Thread
Please rawi dan sanad nya:)
Biar bisa dilihat ini hadist sahih, dhoif apa hasan.
Tnx
IBra
tolong pake bahasa manusia, jangan bahasa onta....saya ga paham anda bicara apa, hadis yang saya kutip adalah resmi dari website saudi arabia, gw ga perduli mau rawi mau sanad mau sahih mau dhoif ataupun hasan,memet, abdulah bin jibril, awloh bin kastubi what ever..... kl lu mau bilang itu hadis palsu silahkan protes ke arab sono!!!