Hieroglif Mesir Kuno Ditemukan di Saudi

Budaya2 PRA-Islam, apa, siapa dan betulkah jahiliyah ? Bgm pengaruh budaya2 purba itu pada Islam ?
Post Reply
Laurent
Posts: 6083
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am

Hieroglif Mesir Kuno Ditemukan di Saudi

Post by Laurent »

Hieroglif Mesir Kuno Ditemukan di Saudi
Tuesday, 09 November 2010 08:20
Batu bertuliskan hieroglif itu menyebut nama Firaun Ramses III


Hidayatullah.com --Komisi Turisme dan Barang Kuno Saudi (STCA) hari Ahad lalu mengungumumkan bahwa arkeolog Saudi telah menemukan sebuah hieroglif kuno yang ditulis di atas batu dan menyebut nama seorang firaun Mesir, dekat oasis kuno Tayma di Provinsi Tabuk.


Barang antik yang ditemukan sekitar 400 km arah utara kota Madinah dan timurlaut situs kuno Madain Saleh itu menjadi tulisan hieroglif pertama yang ditemukan di wilayah kerajaan Saudi.


"Di batu itu tertulis nama Raja Ramses III, salah seorang raja yang memerintah Mesir kuno dari tahun 1192 SM hingga 1160 SM," kata Ali Ibrahim Al-Ghabban, wakil presiden STCA untuk barang-barang antik dan museum.


Dalam jumpa pers hari Ahad (7/11) di Komisi Museum Nasional Al-Ghabban mengatakan, peninggalan kuno itu ditemukan pada bulan Juli. Sejak saat itu, berdasarkan bukti yang ada para peneliti menduga bahwa Tayma merupakan rute perjalanan darat yang penting antara wilayah pantai barat semenanjung Arab dan Lembah Sungai Nil. Temuan baru-baru ini membuktikan bahwa Tayma dulunya dihuni sejak zaman perunggu (2000 SM). Rute perdagangan itu telah dilewati kafilah selama ratusan tahun, yang membawa barang-barang seperti dupa, tembaga, emas dan perak.


Jalur darat itu melintasi Aqaba dan Yordania, sama seperti yang tertulis dalam catatan-catatan yang telah ditemukan.


Tayma disebut-sebut juga dalam teks kuno bangsa Assiria yang berasal dari abad ke-8 sebelum Masehi dan disebut berulang kali dalam Bibel berbahasa Ibrani. Raja Babilonia, Nabodinus, pernah tinggal di Tayma selama 10 tahun. Kompleks istananya sekarang sedang dalam proses penggalian. Tahun lalu sebuah potongan teks huruf paku yang menyebut nama Nabonidus ditemukan di sana.


Barang-barang peninggalan zaman kuno tersebut berhasil ditemukaan saat Arab Saudi sedang menjalankan kebijakan untuk mempromosikan situs-situs sejarah yang selama ini diabaikan, terutama situs peninggalan zaman sebelum Islam.[di/an/ hdayatullah.com]

http://www.hidayatullah.com/berita/inte ... n-di-saudi
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

BETULKAH SAUDI dgn SUKARELA MENUNJUKKAN BARANG2 ARKEOLOGI ? TENTU ! SELAMA BARANG2 ITU TIDAK MENUNJUK PADA KEHADIRAN BANGSA YAHUDI atau KRISTEN DI SAUDI !!

http://islamo-nazism.blogspot.com/2010/ ... stian.html

Saudis Struggle With How to Treat Pre-Islamic Artifacts Unearthed in Saudi Arabia
From the HuffPost:
Sabria Jawhar, Journalist
Posted: September 2, 2009 05:06 PM

Last year a Saudi/French archeological team made a major discovery at Madain Saleh. Pottery and metal and wooden tools were unearthed at Al Diwan and at Ethlib mountain.

The discoveries at Madain Saleh pose something of a dilemma for Saudis. We Saudis are not particularly eager to look for pre-Islamic artifacts. There's a prevailing opinion among the conservatives that items not Islamic belong in the ground because displaying them risks a tacit endorsement of the culture or religion the artifacts represent. We have a habit sealing off ancient sites from public view whether they are Islamic or non-Islamic. We have been known to neglect or destroy them. Saudis don't want to run the risk of turning a site into a place of idolatry. As a rule we minimize the publicity of such discoveries.

[...]

But offering Madain Saleh as a tourism stop is not a problem. It was first inhabited by the people of Thamud who are mentioned prominently in the Qur'an. But what of the non-Muslim sites? Like most Saudis, I know little of pre-Islamic sites, although occasionally amateur archeologists come across such places. Frankly, it's gross negligence to destroy or hide these discoveries. The government in recent years has taken positive steps to recover and catalog artifacts, but there's a disagreement with what to do with them once they are found.

It's right that churches are not permitted in the Land of the Two Holy Mosques. But what's less certain is whether crucifixes, if found, should be destroyed or hidden. More precisely is the issue of whether Christian or Jewish artifacts can be displayed in the proper context in a Saudi museum as an acknowledgment of a people who called pre-Islamic Arabia their home.

My guess is that most Saudis will say no. Many Saudis believe there is no place in the Kingdom for such relics.

The Associated Press the other day reported that Sheikh Mohammed Al Nujaimi said non-Muslim artifacts "should be left in the ground." He said that Muslims would not tolerate the display of non-Muslim religious symbols. "How can crosses be displayed when Islam doesn't recognize that Christ was crucified?" he said. "If we display them, it's as if we recognize the crucifixion."

Most Saudis probably agree, although the argument can be made that displaying an ancient cross doesn't necessarily recognize that Christ was crucified but only acknowledges a previous non-Muslim civilization.

Religious symbols aside, there is a precedent in showcasing pre-Islamic items. The museum in Riyadh has a number of pre-Islamic statues. And Riyadh's King Saudi University has similar items.

[...]

Perhaps displays of such artifacts are not the solution, but it's not unthinkable.
Last edited by ali5196 on Sat Nov 13, 2010 7:28 am, edited 2 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.familysecuritymatters.org/pu ... detail.asp

Menguak Para Pembantah Sejarah Kuno Israel
Deniers of Ancient Israelite History Exposed
Rachel Neuwirth
July 12, 2008

Saya melihat karya dokumenter besar sebuah film tentang cerita Injil tentang Exodus dari Mesir dalam konteks arkeologi dan politik kontemporer di TImur Tengah.

Produsen film, Tim Mahoney, me-rilis The Exodus Conspiracy http://exodusconspiracy.com/, untuk menunjukkan keakuratan historis cerita Injil Kitab Exodus tentang bangsa Israel dari Mesir atas dasar eksplorasi arkeologis dan geografis baru2 ini. Teori baru yang juga ditampilkan film ini adalah bahwa Laut Merah yang diseberangi bangsa Israel adalah Teluk Aquaba (yang disebut Teluk Eilat oleh bangsa Israel sekarang), dan bukan Laut "Sea of Reeds" di Mesir, spt yg diasumsikan para akademisi Injil selama ini. Juga bahwa Gunung Sinai atau Gunung Horeb dlm narasi Exodus itu berada di UTARA ARAB SAUDI !! ... dan bukan di Gunung Sinai yang selama ini ditunjukkan kpd turis dan para pehijrah selama berabad2 di Semenanjung Sinai di Mesir.

Pada saat bersamaan, film itu juga mendokumentasi upaya pemerintah2 Arab, khususnya Mesir dan Arab Saudi untuk menekan dan megnhalangi penemuan dan penerbitan data arkeologi yang akan membenarkan narasi historis Injil. Apakah ini konspirasi utk menekan kebenaran tentang sejarah kuno TImur
Tengah ? Dan kalau iya, siapa yang menginginkan disembunyikannya realitas peristiwa 3500 tahun lalu dan megnapa ?

Jawaban film ini adalah : para pemerintah Arab dan ingin menutupi kemungkinan status YAHUDI sebagai penduduk asli Timur Tengah; khususnya kepemilikan Yahudi yang tidak terputus selama 3000 tahun lebih atas tanah Israel (yang disebut "Palestina" oleh bangsa Romawi, Inggris dan kini, Arab).

Keseluruhan alasan pembenaran perang Arab terus menerus selama 88 tahun melawan bangsa Yahudi di Tanah Suci dan upaya mereka utk menghalangi lahirnya kembali bangsa Yahudi disana dan kemudian upaya Arab untuk menghancurkannya, terletak pada claim bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa ASING yang berasal dari Eropa dan datang menetap di Tanah Suci, yang sudah dihuni oleh penduduk 'asli,' yaitu penduduk Arab, 'sejak jaman baheula.' Jadi, penemuan arkeologi yang membenarkan narasi Injil bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa asli tanah tersebut, sangat tidak menguntungkan bagi musuh2 Israel.

While the archaeological-historical conclusions of The Exodus Conspiracy are controversial, a great deal of support for them can be found in On the Reliability of the Old Testament, a thoroughly documented and brilliantly presented study by Professor Kenneth A. Kitchen, a professor of archeology and Egyptology at Liverpool University in Britain. Also offering strong support for the historicity of the Israelite worship experience at the Biblical "mountain of God" is the work of Italian archaeologist Emmanuel Anati, who has explored a mountain in the Wilderness of Paran along the Israel-Egyptian border.

Seorang arkeolog, Dr Emmanuel Annati, menemukan tulisan, peralatan dan sisa2 upacara agama yang ditinggalkan bangsa nomad Semitik yang sangat mirip dengan apa yang digambarkan dalam Kitab Exodus disebuah gunung di Semenanjung Arab. [!!]

Tapi upaya arkeologi ini menghadapi tantangan dari pers dan pemerintahan Arab dan mereka yang ingin menghapuskan realitas exodus Yahudi dari Mesir. INi bahkan termasuk orang2 non Arab, seperti seorang profesor Yahudi.

Film ini juga menunjukkan dokumentasi memilukan seperti penghancuran Makam Nabi Yusuf oleh Arab2 Palestina selama Intifada mereka.

Image
Makam Nabi Yusuf, sebelum dihancurkan oleh Arab Palestina
Image
Makam Nabi Yusuf, setelah dihancurkan oleh Arab Palestina http://www.formerthings.com/shechem.htm

[...]

Bukti sudah banyak tapi tidak ada arkeolog dikawasan Mesir yang bersedia megnaku secara terbuka bahwa bangsa Semitik Yahudilah yang tinggal di WIlayah Goshen dan lalu hilang secara misterius. Mengapa ? Menurut Mahoney, sejumlah akademisi dan arkeolog yang diwawancarainya, jawabannya adlaah KETAKUTAN ! Bahkan Sekjen Dewan Tertinggi Arkeologi Mesir, Dr. Zahi A. Hawass, memiliki wewenang untuk memilih mana arkeolog yang boleh bekerja di Mesir. Dan dia tidak akan sekalipun mengijinkan arkeolog manapun yang menunjukkan kepercayaan akan adanya kehadiran bangsa Yahudi kuno di Mesir untuk bekerja di negeri itu.[/u]

Image
OOohhh .. ini toh si Dr Zahi Hawass yang sering tampil di TV perihal mummi atau piramida2 Mesir. Ternyata anti Semit tooohhhh ... http://www.nationalgeographic.com/field ... hi-hawass/

Lihat artikel : Tokoh Egyptologist termasyur, Dr. Zahi Hawass, mengatakan pada TV Mesir: 'Yahudi pergi ke Amerika dan Mengambil Alih Kekuasaan atas Ekonomi AS .. Mereka Punya Rencana ... Mereka menguasai Seluruh Dunia' ['The Jews Went to America and Took Control of its Economy… They Have a Plan… They Control the Entire World]', Memri, 11. März 2010. http://de.wikipedia.org/wiki/Zahi_Hawass

Intimidasi terhadap para arkeolog di Mesir memang terselubung, Tapi intimidasi di Saudi jauh lebih kasar dan blak2an. Para arkeolog yang yakin bahwa bukit dimana Nabi Musa menunjukkan Hukum bagi Yahudi adalah di UTARA ARABIA, dan bukan di Semenanjung Sinai. Dan arkeolog2 ini dilawan keras oleh pengasa Saudi yagn tidak segan2 memenjarakan para arkeolog selama 78 hari ! Malah tentara bersenjata Saudi tidak segan2 dan tiba2 bisa saja memerintahkan kelompok arkeolog untuk segera meninggalkan sebuah areal penyidikan dengan segera. Mengapa Saudi begitu getol menghalangi para arkeolog untuk menguak bekas2 bangunan dan tulisan2 kuno disana ? [

Tidak lain karena para arkeolog telah menemukan sebuah bukit yang penuh dengan altar religius, aksara2 Semitik kuno dan bukti2 peninggalan kaum nomad di dasar gunung tersebut - yang kesemuanya persis sama dengan narasi Injil di Sinai. Kalau Exodus memang terjadi di Arabia Utara, maka claim Arab bahwa mereka adalah satu2nya penduduk asli wilayah tersebut, bisa hancur !

------------------------------
Mahoney also places the obstructionist tactics of the Egyptian and Saudi governments within the broader context of the archaeological "front" of the Arab-Israeli conflict - a "front" that includes denials by Palestinian Arab religious and political leaders that there ever was a Jewish Temple in Jerusalem, despite the overwhelming historical and archaeological evidence of the presence of two magnificent Jewish temples there over a 1,000-year period. As a part of their effort to cover up the ancient Jewish presence at the Temple Mount, the Muslim religious authorities who have been allowed to control the site by Israel have carted away and dumped tons of rich ancient soil containing archaeological remains of the two Temples. The shocking desecration and destruction of the tomb of the Biblical patriarch Joseph, who first led the Israelites to Egypt, by Palestinian Arab "militants" in Nablus (the Biblical Israelite city of Shechem) was yet another "action" in the archaeological-historical front of the war.

It is as if the Palestinian Arab "militants" think that they can erase the ancient Jewish inhabitant of the land by destroying the surviving physical remains of that presence. The Arabs are waging a war against history itself in an effort to uphold their claims. The Israeli diplomat and scholar Dore Gold, author of The Fight for Jerusalem, in a brief on-camera interview in the film, lucidly summarizes the Jerusalem-Palestine "front" in the Arab war against Israelite-Jewish history. However, additional documentaries are needed to explore more fully this front of the propaganda-misinformation war against Israel and history.

While The Exodus Conspiracy is not the last word on this subject, and many additional documentaries about it should be made in the future, it is a must see for everyone who wants to understand the inseparable connection between the present-day conflict in the Middle East and the ancient events narrated in the Bible.
Post Reply