Yth. Fifi,Yth. Ali,
Seperti yang pernah saya katakan padamu sebelumnya, saya sekarang percaya Yesus. Tapi kalimatmu “saya menerima Yesus setahun yang lalu” terus terngiang di pikiranku. Kata “menerima” terdengar sangat kuat. Apakah kamu keberatan untuk membagikan pengalamanmu tentang ini? Atau mungkin membagikan artikel yang pernah kamu tulis tentang pengalamanmu
Saya penasaran, karena saya merasa ada sesuatu yang kurang dalam imanku kepadaNya saat ini. Bukan berarti saya tidak percaya sama sekali, tapi saya merasa bahwa saya harus lebih dekat denganNya dan tidak tahu apa yang kurang dalam diri saya.
Saya seorang pencari kebenaran. Makin saya belajar, makin saya menemukan kebodohan saya. Jadi saya tidak pernah puas dengan apa yang saya pelajari karena jawaban untuk sebuah pertanyaan menimbulkan banyak pertanyaan baru lainnya. Hasilnya adalah makin saya belajar, makin saya menyadari betapa banyaknya hal-hal yang ternyata saya tidak tahu.
Dalam pencarian saya, saya belajar beberapa kebenaran rohani, paling banyak adalah melalui fisika kuantum, bahwa kenyataan adalah hasil dari sebuah pikiran. Fisika Kuantum mengatakan pada kita bahwa kenyataan yang kita lihat ada karena ada pikiran sadar yang mengamatinya. Tanpa kesadaran partikel hanyalah gelombang. Adalah pikiran yang sadar yang membuat bentuk gelombang ini berubah jadi partikel. Tanpa partikel-partikel ini alam semesta tidak akan ada. Alam semesta adalah produk dari pemikiran. Pemikiran-pemikiran ini adalah dasar dunia.
Saat ini setelah berabad-abad penelitian dan tidak terhitung jiwa-jiwa yang menyadarinya. Setelah mempelajari ini saya menyadari bahwa Yesus sudah mengetahuinya. Ini salah satu contohnya. Dalam Matius 5:27 Yesus berkata, “Kamu telah mendengar firman: ‘Jangan berzinah’. Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.’” Saat ini terlihat cukup sederhana bahkan berlawanan dengan intuisi. Bagaimana bisa hanya sekadar memikirkan sebuah dosa bisa sama saja dengan melakukannya? Tentu saja tidak ada seorang pun bersalah hanya karena sedang memikirkan berbuat kejahatan. Akankah Tuhan menghukum seseorang yang sedang berpikir dosa, bahkan jika dia tidak pernah melakukannya?
Sepanjang seseorang tidak menyadari hukum yang mengatur dunia, seseorang bisa saja mengatakan bahwa perkataan Yesus ini tidak masuk akal. Tapi ketika kamu terbiasa dengan fisika kuantum kamu menyadari bahwa dia tahu sesuatu yang kita tidak tahu hingga baru-baru ini. Pikiran membuat kenyataan. Jika kamu memikirkan sesuatu cukup lama, lama kelamaan sesuatu itu akan termanifestasi. Itu seperti menabur benih. Kamu tidak melihat apapun karena benih itu terkubur dalam tanah hingga benih itu tumbuh dan menjadi pohon.
Jadi ketika kamu berpikiran mesum, kamu sedang menabur benih perzinahan dalam pikiranmu (hatimu). Jika kamu punya pikiran yang suci, pikiran yang melayani, pikiran kebaikan, pikiran kesuksesan, pikiran kebahagiaan, pikiran kesehatan, poikiran kemakmuran, dan menjaga pikiran itu hingga menjadi bagian dari pikiran bawah sadarmu, itu semua lama kelamaan akan terwujud dalam kenyataan fisik. Jika kita menyimpan pikiran apapun, cukup lama hingga masuk ke dalam pikiran bawah sadar, itu akan menjadi kenyataan.
Itu adalah rahasia pikiran. Pikiran adalah benih kenyataan. Sekarang, Yesus sudah mengetahui itu, sesuatu yang kebanyakan orang hingga kini tidak tahu. Itu hanya salah satu contohnya.
Contoh lainnya yang memberitahuku bahwa Yesus bukan manusia pintar biasa adalah ketika orang-orang Farisi membawa pelacur kepadanya dan menanyakan pendapatnya apa yang harus dilakukan pada pelacur itu. Bukan karena orang-orang farisi ini ingin meminta pendapatnya. Mereka hanya ingin Yesus mengatakan sesuatu yang dapat mempermalukan Yesus. Hukum perzinahan dalam Perjanjian Lama adalah dirajam sampai mati. Akan tetapi orang-orang cukup pintar untuk tidak mempraktekan hukum barbar ini. Mereka mengatakan satu dengan yang lain, mari kita menghadap Yesus dan lihat apa yang dia katakan. Jika dia mengatakan untuk mengikuti hukum Perjanjian Lama, maka kita akan mencelanya karena dia tidak punya rasa kemanusiaan dan jika dia mengatakan untuk melepaskan pelacur ini, kita akan mengatakan pada semua orang bahwa dia tidak mematuhi hukum Perjanjian Lama. Dengan rencana itu yang ada di pikiran mereka dan kepastian sukses untuk mempermalukan Yesus mereka menghadap padanya, tapi apa yang Yesus katakan mengubah semuanya. Hanya dengan beberapa kata dia menyelamatkan nyawa wanita ini dan mempermalukan orang-orang Farisi. Dia mengatakan, biarlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan melemparkan batu yang pertama. Orang-orang merasa malu dan satu per satu meninggalkan Yesus dan pelacur itu sendirian. Yesus bertanya, tidak adakah seseorang yang menghukummu? “Tidak ada!” kata wanita itu. “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Beberapa orang mengatakan bahwa pelacur itu adalah Maria Magdalena, yang kemudian menjadi seorang santa. Alkitab tidak memberikan identitas pelacur itu tapi ceritanya cukup untuk membuktikan bahwa Yesus bukan manusia biasa. Banyak kasus-kasus lain yang membuatku mengerti, Yesus memiliki pemahaman rohani yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Berdasarkan cerita ini dan juga banyak cerita-cerita mereka yang pernah mengalami mati suri, termasuk muslim, yang mengatakan mereka bertemu Yesus di dunia lain dan sekarang menerima Yesus.
Akan tetapi, ada pengecualian penting yang harus saya buat. Saya tidak menganggap Alkitab sebagai Firman Tuhan. Buku itu mengandung banyak sekali kontradiksi dan kebodohan-kebodohan yang tentu akan menyesatkan orang alih-alih membimbing mereka. Mari saya beri satu contoh dari banyak sekian banyak contoh. Buka Kejadian bab 20.
Abraham dan Abimelekh
20:1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
20:2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku " maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
20:3 Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami. "
20:4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
20:5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."
20:6 Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
20:7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau."
20:8 Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
20:9 Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku."
20:10 Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?"
20:11 Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.
20:12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.
20:13 Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."
20:14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
20:15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
20:17 Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.
20:18 Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.
Ini adalah cerita tentang seseorang yang disebut Nabi Tuhan, sangat dicintai dan dihormati oleh semua tiga agama-agama padang pasir. Dia menikahi adik tirinya. Saat ini kita menyebutnya incest. Dia kemudian berbohong pada Abimelekh mengatakan bahwa Sara adalah adiknya agar nyawanya selamat. Tidak peduli apakah istrinya nanti berzinah, yang penting nyawanya tidak terancam bahaya. Jadi Abimelekh yang tidak tahu apa-apa, bahwa Sara sudah menikah akhirnya menikahinya. Kemudian Tuhan mengancam akan menghancurkan kerajaannya yang tidak bersalah jika sampai Abimelekh menyentuhnya. Wow! Bukankah itu agak keras? Seluruh bangsa akan binasa hanya karena itu? Dan apa dosa yang dilakukan Abimelekh? Dia dibohongi dan dikelabui oleh Abraham, seorang Nabi Tuhan yang melakukan incest ini? Bahkan pada akhirnya kita melihat kelebihan moral Abimelekh pada Abraham dan Tuhannya yang alih-alih menghukumnya akhirnya memberinya banyak hadiah dan membiarkannya dan istrinya pergi.
Cerita incest lainnya, dari Tuhan dan nabinya yang kejam, tidak adil dan g0bl0k, adalah pada bab Alkitab sebelumnya. Disana kita membaca bahwa dua malaikat Tuhan datang mengunjungi Nabi Lot, pamannya Abraham, tapi orang-orang Homoseksual di Sodom ingin melakukan hubungan seks dengan mereka. Lot menyembunyikan malaikat Tuhan ini di rumahnya dan kemudian keluar menawarkan dua orang putrinya yang masih perawan untuk para pria ini. Akhirnya para malaikat itu menolong lot dan sanak saudaranya lari dan kemudian Tuhan mengirim meteor di kota itu dan membunuh semuanya. Istri lot menoleh kebelakang untuk melihat apa yang terjadi dan Tuhan menjadikannya tiang garam. Kemudian anak-anaknya lot memberi bapaknya dengan anggur hingga mabuk dan kemudian secara bergantian berhubungan seks dengan bapaknya sendiri, setiap mereka akhirnya memiliki anak yang kemudian menjadi leluhur sebuah bangsa.
Alkitab penuh dengan kotoran-kotoran seperti itu. Itu bukanlah Firman Tuhan. Menceritakan itu justru akan membuat orang menjauh dari Tuhan. Jadi berhati-hatilah ketika kamu membaca Alkitab. Kitab tersebut adalah kitab dongeng yang ditulis oleh orang-orang kuno. Musa mungkin tidak pernah ada. Lima kitab yang terkait dengannya menceritakan tentang kematiannya dan fakta bahwa kuburannya tidak pernah ditemukan. Bagaimana Musa dapat mengatakan hal-hal seperti itu tentang dirinya sendiri? Tentu jelas bahwa kitab Taurat ditulis beberapa abad setelah Musa, jika memang orang itu pernah ada.
Bahkan Perjanjian Baru ditulis beberapa dekade setelah kematian Yesus. Banyak cerita tentang Yesus diambil dari cerita pagan yang sudah ada sebelumnya.
Anggaplah Alkitab sebagai tambang emas. Itu berarti sebagian besar isinya adalah tanah. Saya tidak menemukan Yesus melalui Alkitab. Pada kenyataannya justru buku ini akan membuat setiap orang yang waras menjadi ateis. Saya tidak mengatakan agar kamu jangan membacanya. Ada kebenaran dan keindahan di dalamnya, tapi hati-hati sebagian besar isinya sampah. Bahkan tambah emas yang kaya sekalipun hanya berisi beberapa gram emas di setiap ton tanahnya. Hal yang sama terjadi di Alkitab. Dan saya bahkan tidak akan membahas tentang kebodohan kisah penciptaan di Alkitab dan bagaimana tidak ilmiah dan lucunya. Itulah mengapa saya tidak mengatakan diri saya seorang Kristen. Saya mengasihi Yesus. Meskipun terselubungi dengan banyak hal yang tidak masuk akal, dia tetap bersinar, seperti bongkahan emas yang dikubur dalam tanah. Seperti kamu memerlukan mata seorang ahli untuk mengenali emas dalam sebuah batu, kamu memerlukan mata rohani untuk menemukan Yesus yang sebenarnya di dalam Alkitab. Saya menemukan Yesus terlepas dari Alkitab dan bukan karena Alkitab.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kekonyolan Alkitab, saya menyarankan Anda untuk membuka situs ini TruthBeKnown
Acharya S. adalah seorang sarjana yang produktif dalam hal perbandingan agama dan penelitiannya tidak akan berguna untuk mahasiswa agama. Terutama tonton video ini berdasarkan hasil penelitiannya.