BENTROKAN KONTRAS - BUDHISM DAN ISLAM DI MALAYSIA: Bgm Malaysia mempertahankan diri melawan Jihadi pd abad 15 dan akhirnya kalah, dan bgm Jihadi Malaysia kini berkomplot utk mentransformasi Malaysia kedlm Kalifat Islam dan mengacaukan Thailand Selatan.
Liputan kerajaan Hindu/Budhis di Asia
Sebelum Islamisasi, rakyat di wilayah yang sekarang dinamakan 'Malaysia' dan 'Indonesia' merupakan bagian dari empire/kerajaan Hindu-Budhisme dari India (lihat peta atas). Malah negara2 yg kini tergabung dalam ASEAN kini hanya memiliki satu kepercayaan (campuran Hinduism-Buddhism-Animism), satu budaya tapi hanya berbeda dinasti. Ini semua akan berubah pada abad 15. Sebagian besar kawasan yg kini dinamakan Malaysia dahulu kala adalah bagian dari kerajaan Siam (Thailand) yang Budha. Sementara kawasan Malaysia dan Indonesia berada dibawah dua dinasti besar, (Sriwijaya dan Majapahit).
Peta kekuasaan Sriwijaya sejak abad 7M yg mencakup Laos, Kamboja, Malaysia & Burma (Myanmar).
Peta kekuasaan Majapahit
Bas relief dari candi HIndu terbesar abad 7, Borobudur, mengandung kata2 spt Putrajaya (nama ibukota Malaysia baru), Tan Sri (gelar kehormatan di Malaysia), Garuda (nama bagi perusahaan penerbangan negara Indonesia) dan nama2 spt Megawati Sukarnoputri , Imam Samudra (the Bali Bomber), yang diambil dari kata2 Sansekrit adalah satu2nya peninggalan masa lalu Hindu dan Budhis kawasan Asia Tenggara kini. Bentrok antara kepercayaan tepo seliro milik nenek moyang Malaysia dan Indonesia yang Hindu BENTROK KONTRAS dgn kepercayaan jihad forever Muslim yg datang dari Gujarat/India. Rapuhnya kerajaan2 nenek moyang HIndu datang bertepatan dgn datangnya kapal2 saudagar Arab yg tidak hanya membawa kemenyan dan rempah2, melainkan juga SAIFULLAH, atau : pedang Islam.
AWAL KERUNTUHAN: SRIWIJAYA (dan sekutunya, Muslim) vs MAJAPAHIT (dan sekutunya, Siam)
An artist's impression of Parameswara, who ruled Singapore in the 1390s. Reign Temasek: c.1399–1401, Malacca Sultanate: c. 1400–1414. Titles Prince of Srivijaya, Raja of Temasek, Born 1344, Died 1414 (aged 71). Place of death Malacca, Sultanate of Malacca. Successor Megat Iskandar Shah (Sultan of Malacca). Offspring Megat Iskandar Shah (Sultan of Malacca), Royal House Srivijaya , Father Paduka Seri Rana Wira Kerma, Raja of Temasek
Sejarah mencatat terjadinya perang sporadis/cekcok wilayah antara keempat dinasti besar: Sriwijaya, Syailendra, Majapahit dan Siam. Cekcok antar sesama HIndu karena alasan wilayah dan kekayaan ini berakibat fatal karena inilah yang memperkuat masuknya musuh yang lebih besar: Islam. Devide et impera ala Islam inilah yang menjatuhkan kerajaan hindu Sriwijaya dan kemudian Majapahit untuk selamanya.
PARAMESWARA bukan raja Sriwijaya pertama yang memeluk Islam. Menurut Sejarah Melayu, raja pertama yg masuk Islam wafat thn 1297 dan Islam sudah tersebar diantara penduduk 'Perlak,' di ujung utara Sumatera. Tapi di masa Parameswara, Islam semakin mengencangkan cengkramannya. Kerajaannya berpusat di Palembang. Alasan ia masuk Islam adalah karena 1) menginginkan keturunan dari gundiknya yg Muslim dan 2) untuk mendapatkan bala bantuan jihadi Arab berkedok saudagar, Mereka berjanji memberikan bantuan kpd raja Parameswara untuk menghadapi musuh2nya di Thailand. Tadinya ia menolak, tetapi karena ia merasa semakin terancam oleh kerajaan Siam di Thailand dan Majapahit di Indonesia, akhirnya ia menyerah pada tawaran Muslim.
Sejak th 1402, Parameswara menjadi semakin tergantung kpd jihadi2 Arab utk memukul ambisi teroritial Thailand dan Majapahit. Jihadi2 itu menjadi semakin kuat dlm keraton Parameswara. Pada saat inilah sang raja ditawari seorang putri Pasai yg merupakan keturunan Arab-Melayu hasil kawin Mu’tah (Mu’tah = perkawinan sementara yg diijinkan Quran bagi Muslim).
Majapahit menjadi semakin kuat dan Parameswara terpaksa memindahkan ibukotanya dari Palembang ke pulau yg lebih aman, yi : P. Temasek – Singapura kini. Disana terjadi bentrok dgn tentara Majapahit, Parameswara membunuh Pangeran Temagi dari Siam, sekutu Majapahit. Ini membuat marah raja Siam yg mengancam akan menangkap dan membunuh Parameswara. Berlanjutlah perang antara Sriwijaya melawan Siam & Majapahit yg memaksa Parameswara utk melarikan diri dari ibukota barunya di P.Temasek dan mencari perlindungan ke Muar dan selanjutnya ke Malacca yg kemudian dijadikannya ibukota barunya pd th 1402.
Pasai, tadinya dikenal dgn nama Samudera-Pasai, dan kemudian diganti menjadi Samudera Darussalam. Pasai dulu merupakan sebuah kerajaan dipelabuhan utara Sumatra di abad 13-15. Kekayaan Pasai menarik minat saudagar2 Arab yg kemudian menikahi wanita2 setempat dan mendirikan masyarakat Muslim pertama yg 1/2 Arab dan 1/2 Melayu. Pasai kini dikenal sbg provinsi ACEH.
Kata “Pasai” dipercaya berasal dari kata ‘Parsi,’ nama bagi imigran dari Persia yg berangkat dari Gujarat (pantai barat India) dan bermigrasi ke Sumatra. Muslim2 Arab dan India telah berdagang di Malaysia & Cina selama berabad2. Sebuah batu aksara (Muslim) di Jawa Timur menandai th 1082. Namun bukti2 adanya Islam di Malaysia dimulai hanya di Sumatera Utara pada akhir abad 13. Dua kerajaan dagang kecil Muslim eksis di Pasai dan Peureulak atau Perlak.
Parameswara kebetulan belum mendapatkan keturunan dari permaisurinya. Sementara gundiknya dari Pasai itu mengaku telah mengandung anaknya [masih harus dicari referensinya---ali5196]. Parameswara yg mabuk cinta dan semakin lemah secara militer itu sangat menginginkan seorang putera mahkota. Dlm frustrasi dan cinta butanya bagi wanita baru itu, ia meminangnya. Sang wanita setuju dgn syarat sang raja masuk Islam. Demi kelanjutan keturunan, akhirnya Parameswara setuju dan mengucapkan kalimat syahadat. Sebuah keputusan yg membawa akibat fatal bagi bangsa dan agama asli kepulauan Melayu tsb sampai berabad2 kemudian.
Akhirnya kerajaan Hindu Sriwijaya, karena sebuah tipuan belaka, ditransformasikan menjadi KESULTANAN MALAKA. Mengapa ini disebut ‘tipuan belaka’ ? Karena menurut data2 keraton Sriwijaya, anak yg begitu diinginkan Parameswara sebenarnya bukan hasil benihnya. Mengapa ? Karena dokter2 keraton menyatakan Parameswara sbg IMPOTEN! [hal ini tidak jelas benar apa tidak karena sumber2 Malaysia tidak menyebutkannya---ali5196]
Jadi, di th 1414, Parameswara masuk Islam, menikahi puteri dari Pasai dan menjabat gelar Sultan Mahmud Iskandarsyah. Permaisuri barunya yg setengah Arab itu akhirnya memulai proses Islamisasi shg seluruh negaranya menganut Islam dan akhirnya jadilah Malaka sebuah kesultanan. Jadi, MALAKA ADALAH WILAYAH PERTAMA YG JATUH DITANGAN MUSLIM.
PEDANG Parameswara ketika diangkat jadi Sultan
Menurut situs melayu pro Islam http://www.sabrizain.org/malaya/islam1.htm yg mengutip [url=http://en.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Melayu]Sejarah Melayu[/url]: Islamisasi dibawah raja Iskandarsyah tidak berlangsung secara penuh karena tidak seluruh keraton menerima agama baru. Cuma aneh mengapa Ibn Battuta menyebut bahwa raja ini melakukan Islamisasi dengan semangat tinggi (lihat keterangan dibawah).
(2) Dibawah kekuasaan puteranya, MEGAT Iskandarsyah (1414-1424), Malaka belum juga mencapai Islamisasi secara penuh.
(3) Dibawah raja Malaka ketiga (Sri Maharaja atau Raja/RADEN TENGAH), ternyata peng-Islaman juga masih adem ayem, karena raja masih memakai nama Hindu, tapi akhirnya juga masuk Islam dan mengambil julukan Sultan Muhammad Shah. Ia masuk Islam kemungkinan karena menikahi wanita Tamil Muslim.
(4) Menurut http://www.sabrizain.org/malaya/parames.htm, dibawah generasi Iskandarsyah keempat timbul KETEGANGAN antara kaum HINDU ASLI dgn pendatang MUSLIM dari TAMIL yang jumlahnya semakin membengkak. Raja juga ternyata TIDAK MEMELUK AGAMA BARU ISLAM, dan masih menyandang julukan Hindu, Sri PARAMESWARA DEWA SHAH atau Raja Ibrahim, menurut Muslim. Ia hanya sempat berkuasa selama 17 bulan, karena ia ditikam mati oleh kakak tirinya (dari ibu Tamil Muslim---yg tadinya diasingkan oleh Ibrahim) yg bernama Raja Kasim. Ia mengambil alih kekuasaan dengan nama Sultan Mudzafar Shah dan baru pada masanya inilah, Hinduisme dipinggirkan selamanya dari tanah Malaka.
Menurut http://www.sabrizain.org/malaya/islam1.htm:
Penerus dari Raja Tengah (putera Parameswara) adalah Sri Parameswara Dewa Shah. Kita bisa menyimpulkan bahwa mengambil jabatan Hindu macam ini menunjukkan reaksi negatif sang raja terhdp agama baru itu (Islam). Ia hanya memerintah selama 17 bulan, kabarnya ia dibunuh oleh sebuah plot yg dirancang Muslim dari India, Bendahara (Perdana Menteri) Tuan Ali. Raja mati itu kemudian diberi julukan Sultan Abu Shahid - atau raja yg mati shahid - dan keponakan Bendahara ditunjuk sbg Sultan, dgn jabatan Muzzaffar Shah. Hinduisme dihancurkan utk selama2nya dan Islamisasi Malaka rampung sudah.
Ada versi yang mengatakan bahwa Malaka di-Islamkan secara penuh sejak 1424 oleh generasi Iskandarsyah ketiga, Raden Tengah, yang menurut legenda populer rakyat Malingsia terjadi 'setelah raja bermimpi melihat nabi Muhammad.' Ini kutipannya:
Satu malam, raja bermimpi bahwa ia jelas2 melihat nabi Muhammad yang mengatakan kepada raja, "Katakan: 'La illaha ilalaaaahhh.'" Rajah mengulangi kata per kata apa yang dikatakan nabi dan nabi mengatakan lagi, "Namamu adalah Muhammad. Besok, pada saat solat asar, akan datang sebuah perahu dari Jedah; dan dari perahu itu seorang lelaki akan mendarat pada pelabuhan Melaka. Ikutilah perintahnya." Raja Tengah menjawab, "Baiklah," dan nabipun menghilang.
Pada pagi hari, Raja bangun dan melihat bahwa ia DISUNAT ... dan ia terus mengucapkan kata2 syahadat sampai para penghuni istana dan para menteri menyangka ia kesurupan atau gila.
Saat jam menunjuk solat asar, sebuah perahu datang dari Jehad dan mendarat. Dari perahu ini seorang lelaki dari Mekah turun, Namanya Sayyid 'Abd al-'Aziz dan bersolat dipelabuhan. Orang2 berkerumun melihatnya. Berita kedatangannya sampai ke istana dan raja bergagas pergi menemuinya. Menundang gajahnya, raja melihat cara solat orang Mekah ini dan mengatakan, "Ini persis yang saya saksikan dalam mimpi saya!"
Ketika Sayyid 'Abd al-'Aziz menyelesaikan solatnya, raja membuat gajahnya berlutut dan Sayyid menaiki gajah tsb dan beranjak ke istana. Perdana menteri dan menteri2nya akhinrya memeluk Islam. Sang raja menerima perintah agama dari Sayyid 'Abd al-'Aziz dan mengambil nama Sultan Muhammad Shah.
Sayyid saat menginjakkan kakinya di Pelabuhan Melaka
Gadis Palembang dgn kostum tari Gending Sriwijaya
Wanita adat http://www.shunya.net/Text/Blog/Usha/Minangkabau.htm
Wanita SUmatera setelah di-Arabisasi/islamisasi
Penggantian agama ini mengakibatkan arus Islamisasi di seantero Malaysia & daerah sebelah timur dan barat kepulauan Indonesia (termasuk Borneo/Kalimantan), kecuali tentunya suku Jawa kuno yg mengungsi ke BALI dan sampai sekarang masih kukuh memeluk agama Hindu-Bali.
Keturunan2 Parameswara memulai dinasti Muslim pertama dan mengekspansikan kesultanan Malaka. Malaka menjadi pusat Islamisasi di kepulauan Indonesia yg mencakup Aceh, Riau, Palembang dan Sulawesi dan menyebarkan Islam sampai ke FILIPINA (Kepulauan Mindanao). Sebagian besar penduduk Asia Tenggara saat itu adalah Hindu-Budhis, kecuali di Filipina, yg masih animis.
Dan proses Islamisasi, baik dgn jalan dakwah ataupun saifullah berlanjut sampai abad 15, saat Kesultanan Malaka menghancurkan kerajaan MAJAPAHIT. Utk lebih jelasnya ttg bgm Islam meruntuhkan Majapahit, lihat :
Apa yg menyebabkan keruntuhan Jaman MAJAPAHIT 1292-1478 ?
Serat Darmo Gandhul : Proses Islamisasi Nusantara Sebenarnya
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 4664&postd ays=0&postorder=asc&start=0