A SINA: keadaan psikologis & mental Muhamad

Sejarah, asal usul ALLAH & KABAH, hubungan Allah dgn Muhamad. Juga, pribadi dan latar belakang MUHAMAD
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

A SINA: keadaan psikologis & mental Muhamad

Post by Adadeh »

http://www.faithfreedom.org/Articles/sina10306.htm
The Force behind Muhamad
Kekuatan di Belakang Muhammad
Oleh: Ali Sina

Kepribadian Muhamad merupakan teka-teki. Bahkan mereka yang tidak percaya dia utusan Tuhan dan dapat membuktikan bahwa pribadi dan perbuatannya bukan perbuatan khas nabi, mengakui bahwa Muhammad punya kepribadian yang sangat mempesona dan karismatik. Ia mampu mempengaruhi, mempesona bahkan menyihir orang2 di sekelilingnya
sampai mereka bersedia untuk membunuh baginya.

Apa beda Muhamad dengan orang lain? Dia jenius atau monster?
Dia orang suci atau setan? Baik mereka yang pro maupun kontra Muhamad setuju bahwa ia bukanlah orang rata2. Apa yang membuatnya berbeda? Bagaimana sampai dia dapat membuat orang bertekad bulat baginya, bercita-cita sedemikian besar, berpikir sedemikian muluk dan menjadi begitu kuat dalam waktu yang sangat singkat?

Apa kekuatan di belakangnya?

Tiap hari dimanapun, ada saja orang yang mengaku utusan Tuhan dan ada saja orang yang percaya. Orang2 seperti ini mau saja disuruh membunuh orang2 tak berdosa seperti kasus di Jepang dengan sekte Kebenaran Mutlak (Supreme Truth) atau mau melakukan bunuh diri massal di kasus sekte Amerika yang bernama Gerbang Surga (Heaven’s Gate). Apa yang membuat orang mengaku jadi utusan Tuhan ? Uang? Tentu saja tidak!

Apa yang diinginkan pemimpin2 palsu ini adalah rasa hormat, kekaguman dan kekuasaan. Orang2 ini SAKIT JIWA. Mereka adalah narsisis (orang yang amat mencintai diri sendiri sampai taraf tak wajar). Seorang narsisis sangat membutuhkan pengakuan. Narsisis biasanya keras kepala, manipulatif dan haus kekuasaan. Tapi mereka juga cerdas, licik dan punya banyak akal. Narsisis yang paling terkenal adalah Jenghis Khan, Napoleon, Hitler, Stalin, Mussolini, Polpot, Mao, Saddam Hussein dan Idi Amin. Narsisis adalah orang yang cerdas tapi terganggu kejiwaannya. Mereka hanya melihat pengesahan kekuasaannya dan untuk mencapainya ini, mereka akan melakukan apapun. Mereka bohong dengan cara yang sangat meyakinkan. Mereka membangkitkan rasa percaya diri dan tampak amat sangat percaya diri. Tapi ini semua merupakan tudung untuk menyembunyikan perasaan tak tenteram dan ketakutan dalam diri sendiri.

Kelainan emosional ini terbentuk di masa kanak2. Hal serupa yang dialami para diktator diatas adalah masa kecil yang sukar dan tanpa kasih sayang. Muhamad adalah yatim piatu. Di jaman itu, anak yatim piatu tidak punya banyak martabat. Kesadaran akan keadaan dirinya ini semestinya mengakibatkan dia merasa tidak tenteram dan tidak berarti. Ketika Muhamad lahir, dia diserahkan kepada wali ibunya yang bernama Thueiba (dari suku Bedouin) yang mengurusnya selama beberapa bulan. (Katib al Waquidi hal. 20).

Ibu kandung Muhamad, Amina, seorang janda dan tidak punya anak lain. Tidak diketahui alasan Amina menyerahkan anak satu2nya kepada Thueiba dan tidak mau mengurus bayinya sendiri. Tidak masuk akal bagi seorang ibu yang membujang untuk menyerahkan anaknya yang tunggal dan memilih hidup sebatang kara. Tradisi tidak pernah lebih kuat daripada naluri keibuan. Jika Amina punya banyak anak, ini baru masuk akal. Tapi Muhamad adalah anak satu2nya. Sukar dimengerti mengapa dia tidak mau mengurus bayinya sendiri dan malah menyerahkannya ke seorang wanita Bedouin untuk membesarkannya. Apakah Amina benar2 mencintai Muhamad? Apakah dia percaya punya bayi mengurangi kesempatannya untuk kawin lagi? Terlalu sedikit informasi yang kita dapat tentang Amina untuk benar2 mengerti dia. Tapi satu hal sudah jelas adalah Muhamad merasa sangat sakit hati pada ibunya. Ini bisa kita lihat nanti.

Muhamad yang masih bayi diurus oleh Thueiba. Tidak diketahui tepatnya berapa lama tapi mestinya beberapa bulan karena Muhamad selalu
mengirim hadiah2 padanya saat sudah menjadi kaya. Tapi entah kenapa Muhamad diambil dari Thueiba dan diserahkan kepada Halima. Di bulan2 pertama dalam hidupnya, seorang bayi tidak dapat membedakan identitas diri sendiri dengan identitas ibunya. Tentunya Muhamad tadinya mengira bahwa Thueiba adalah ibu kandungnya. Perubahan “ibu” dari Thueiba kepada Halima mestinya sangat mengagetkannya. Psykologi modern mengerti akibat sebuah perubahan begitu besar pada kesehatan emosi anak kecil, tapi orang2 Arab yang kurang berpengetahuan ini tidak tahu apa2 tentang hal ini.

Lima tahun berlalu, Muhamad tumbuh dengan keluarga lain di tengah padang pasir dan mengunjungi ibu kandungnya dua tahun sekali. Dia sadar bahwa dia bukan anak kandung dalam keluarga tempat dia tinggal tapi dia tidak mengerti kebiasaan orang2 dewasa dan heran mengapa ibunya menolaknya. Anak ini tumbuh tanpa rasa kasih sayang dan menunjukkan tingkah laku aneh sampai2 pengasuhnya dan ibu kandungnya mengira dia kerasukan setan.

W.M. Watt menerjemahkan biografi Muhamad yang ditulis oleh Ibn Ishaq (hal. 36). Dia mengutip kisah aneh yang diceritakan Muhamad yang membuat orang bertanya2 tetnang kewarasannya.

"...dua orang berbaju putih datang padaku membawa baskom emas penuh salju. Mereka membawaku dan membelah tubuhku, lalu mereka mengambil jantungku dan membelahnya dan mengeluarkan gumpalan darah hitam yang kemudian mereka buang. Lalu mereka mencuci jantungku dan tubuhku dengan salju sampai bersih.”

Keadaan mental sang Nabi sudah jadi masalah sejak dia kecil, dan ini sangat menggelisahkan pengasuhnya yang mengembalikannya kepada ibu kandungnya. Ini adalah kisah yang diceritakan oleh Halima, yang berhubungan dengan terjemahan Guillaume atas tulisan Ibn Ishaq, hal. 72:

"Ayah teman Muhamad berkata padaku, “Aku khawatir anak ini menderita serangan jantung, maka kembalikan dia pada keluarganya sebelum terjadi apa2. … Ibu Muhamad bertanya padaku apa yang terjadi dan terus tanya sampai aku menjawab. Waktu dia bertanya apakah aku khawatir dia (Muhamad) kerasukan setan, maka kujawab iya.

Wajar kalau anak2 berkhayal melihat monster di bawah tempat tidur mereka, dan berkhayal punya teman gaib, tapi kasus Muhamad tampaknya sangat mengkhawatirkan dan sangat aneh sehingga menakutkan ibunya sampai2 dia menyangka anaknya kemasukan setan.
Kenyataan bahwa pengasuhnya juga mengira hal yang sama merupakan bukti bahwa dia tidak stabil kondisi jiwanya sejak masih anak2.

Bagi masyarakat primitif, orang2 yang sakit jiwa dikatakan “kerasukan setan”. Di jaman sekarang kebanyakan kasus “kerasukan setan” dirawat dan disembuhkan dengan obat2an. Bukannya tidak mungkin jika Prozac (obat anti depresi) ditemukan 1.400 tahun yang lalu, mungkin dunia tidak harus berurusan dengan Islam dan jutaan nyawa tidak perlu dikorbankan di mezbah Allah.

Sekali lagi Muhamad dipisahkan dari satu2nya keluarga yang dia kenal dan di usia lima tahun dia dikembalikan ke ibu kandungnya. Pada saat dia mulai terbiasa dengan ibunya, ibunya kemudian meninggal dunia. Muhamad tidak pernah memaafkan ibunya yang menyerahkannya pada saat dia masih bayi dan meninggalkannya seorang diri pada saat dia masih sangat membutuhkan kasih sayang ibu. Mungkin juga rasa pahit dalam hatinya akan ibunya adalah karena dia tidak merasa dicintai olehnya.

Dalam perjalanannya dari Medina ke Hodeibia, setelah dia menaklukkan Mekah, dia mengunjungi kuburan ibunya, dan menangis di situ. Pengikut2nya juga ikut menangis. Mereka bertanya padanya dan dia menjawab, … Ini kuburan ibuku: Tuhan mengijinkanku berziarah ke sini. Dan aku minta ijin untuk berdoa baginya, tapi permintaanku ditolak. Maka aku memanggil ibuku untuk mengingatnya, dan teringat kenangan lembut akan dia, dan aku menangis." [Katib Al Waquidi, hal. 21].

Mengapa Tuhan tidak mengijinkan Muhamad berdoa bagi ibunya? Jelas tampak bahwa orang ini tidak dapat memaafkan ibunya, bahkan setelah setengah abad ibunya meninggal. Dia punya luka sakit hati yang dalam yang tidak pernah sembuh.

Setelah Amina meninggal dunia, Muhamad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muttalib, yang mencurahkan segala kasih sayangnya karena Muhamad adalah satu2nya yang sisa dari anaknya yang sudah meninggal, Abdullah. Tapi dua tahun kemudian, sang kakek, Abdul Muttalib juga meninggal dunia.

Anak yatim piatu ini merasa sangat getir dengan kepergian kakeknya yang tercinta; sewaktu dia mengikuti rombongan jenazah di perkuburan Hajun, dia tampak menangis, dan ketika dia tumbuh besar, dia menyimpan kenangan kematian kakeknya.

Muhamad lalu diurus oleh pamannya, Abu Talib yang tidak begitu kaya. Abu Talib dengan setia melaksanakan tugasnya. Kasih sayangnya pada anak muda ini sama besarnya dengan kasih sayang Abdul Muttalib”, tulis Muir.

Dia mempersilakan Muhamad tidur di ranjangnya, makan di sisinya, dan pergi bersamanya kapanpun dia pergi ke luar kota. Dan perlakuan lembut ini terus dilakukannya sampai Muhamad muncul dari ketidakberdayaan di masa kecil.”

Kedekatan Muhamad pada pamannya ini menunjukkan bagaimana Muhamad selalu takut kehilangan orang2 yang dikasihinya. Anak laki ini menderita beberapa pukulan berat dalam masa kecilnya. Emosinya luka parah. Ini tampak di kejadian kala dia berusia 12 tahun.

Pada saat itu Abu Talib hendak pergi ke Syria untuk keperluan bisnis. Dia tidak berencana untuk membawa Muhamad serta. Tapi ketika kafilah siap berangkat, dan Abu Talib sudah mau naik untanya, keponakannya (Muhamad) takut ditinggal sendiri lagi, dan dia merangkul pamannya erat2. Abu Talib terharu dan dia membawa anak itu pergi dengannya.” (Muir p. 33)

Muhamad dengan lembut mengingat kesepiannya dan hari2nya sewaktu jadi anak yatim. Di Surah 93:6 ditulis Tidakkah Dia menemukan seorang anak yatim dan memberinya persinggahan (dan pemeliharaan)?"

Keadaan psikologis Muhamad ini sangat menarik dan saya akan menjabarkannya dalam buku saya yang akan terbit. Tapi sering terbukti bahwa narsisis adalah orang2 yang sangat sukses. Mereka punya dorongan yang luar biasa untuk memperoleh kekuasaan guna mengkompensasi rasa kesepian dan kurang sayang itu.

Dr. Sam Vaknin adalah seorang psikolog dan ahli dalam bidang narsisisme. Dia menulis:
Seorang yang narsisis sangatlah ahli dalam berpura-pura. Dia seorang yang mempesona, aktor berbakat, tukang sulap, dan sutradara bagi dirinya sendiri dan orang2 di sekitarnya. Sangatlah sukar untuk melihat keaslian dia pada waktu pertama kali berjumpa.

Tapi ada beberapa tanda yang bisa dikenal:
1. menunjukkan sikap sombong
2. punya kecenderungan untuk mengejek, mengritik dan merendahkan
orang lain
3. punya kecenderungan untuk mem-besar2kan kebohongan yang kecil
dan tidak perlu
4. punya kecenderungan berkhayal untuk mencapai sukses yang tak
terbatas
5. membual tanpa akhir, tidak peduli dan tidak mau mendengar orang
lain
6. mengidealkan seseorang secara berlebihan
7. membuat janji2 yang tidak sepadan dengan keadaan atau tidak ada
kemampuan untuk memenuhinya.
8. tampil dengan gerak-gerik tubuh yang angkuh.


Di buku saya nanti, saya akan membahas secara detail semua perilaku ini dalam diri Muhamad berdasarkan Hadis dan Sirat Rasul. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa sang Nabi adalah seorang narsisis. Misalnya, pengabdiannya kepada wanita yang lebih tua darinya, Khadijah, yang kemudian menjadi istri pertama dan ketidakmampuannya mengasihi wanita lain dengan taraf yang sama. Juga kenyataan bahwa dalam usia lanjut dia berusaha mengisi kekosongan hatinya dengan melakukan hubungan seks dengan begitu banyak wanita muda, dan tidak bisa setia pada seorang pun dari mereka. Sikap ini menunjukkan rasa tak aman dan takut di dalam hatinya.

Tentu saja terlalu gampang untuk percaya bahwa setiap orang yang muncul dan mengaku sebagai nabi berbuat demikian untuk duit. Bukan begitu pada kasus orang2 yang menderita narsisme. Uang hanyalah alat pembantu. Mereka melakukan itu untuk dapat kekuasaan, pengakuan, hormat, dominasi. Orang2 ini sakit dan butuh hormat dan perhatian. Hanya dengan cara menampilkan dirinya sendiri sebagai utusan2 dari sesuatu yang maha penting, barulah mereka dapat memenuhi kebutuhan narsistik melalui orang2 yang percaya pada mereka.

Maksud tujuan kemunculan mereka tidaklah penting. Maksud tujuan ini hanya dijadikan alasan, hanya jadi alat untuk mendominasi. Bagi Stalin, alasan yang dipakai adalah komunisme, bagi Mussolini adalah fasisme, bagi Hitler adalah Nasionalisme Sosial (Nazi), dan bagi Muhamad alasannya adalah agama dan monotheisme. Semakin hebat mereka menampakkan dewa2 (komunisme, fasisme, nazi, agama, dll) mereka ini, semakin banyak kekuasaan yang mereka dapat bagi diri mereka sendiri, karena mereka adalah satu2nya wakil2 dari dewa2 tersebut diantara seluruh umat manusia.

Sekali lagi seperti yang dikatakan Vaknin: “Narsisis menggunakan apapun yang bisa disentuh tangan2 mereka guna memuaskan kebutuhan narsistik mereka. Jika Tuhan, syahadat, gereja, iman, institusi agama dapat memenuhi kebutuhan narsistik, maka mereka akan jadi soleh. Mereka akan meninggalkan agama itu jika tidak mendapatkan kepuasan narsistik mereka.”

Contoh yang tepat bisa dilihat pada televangelis (evangelis yang suka muncul di layar TV) Jimmy Swagart yang dengan kepribadian yang penuh kharisma dan teatrikal mampu menggerakkan hati ratusan ribu penonton dan membuat mereka menangis terharu dengan bicara mengenai Tuhan dan moralitas. Nyatanya dia punya khayalan seksual yang kotor dengan para pelacur.

Allah hanyalah suatu maksud bagi Muhamad untuk mempengaruhi orang2 dan mendapatkan kepuasan dari kebutuhan narsistiknya. Allah adalah dirinya yang kedua (ini sama seperti Clark Kent dan Superman). Dia dapat memegang kontrol hidup dan mati orang dengan memberitahu mereka bahwa dialah satu2nya perantara Tuhan dan umat manusia. Dia dapat memaksakan tingkahnya pada mereka dengan memakai firman Tuhan.

Orang2 narsisis tidak mempromosikan dirinya secara langsung. Mereka tahu kalau secara langsung, orang2 di sekitar tidak akan menerima mereka. Mereka pintar dan manipulatif. Bukannya mempromosikan diri sendiri secara langsung, tapi mereka berdiri di belakang dewa2, ideologi2, maksud2 atau agama2 khayalan mereka dan secara bersamaan memunculkan diri mereka sendiri sebagai wakil2 dari dewa2 ini, sebagai satu2nya otoritas yang bisa membawa umat manusia ke tanah perjanjian, satu2nya orang yang dapat mewujudkan impian manusia.

Dr. Vaknin menjelaskan:
Setiap orang adalah narsisis dengan ukuran yang berbeda. Narsisme adalah kecenderungan yang sehat, yang menolong orang untuk bisa bertahan hidup. Perbedaan antara narsisme yang sehat dan sakit adalah pada ukurannya. Narsisme yang sakit dan dalam bentuk ekstrim disebut NPD (Narcissistic Pathological Disorder) dan ini ditunjukkan dengan tidak adanya emphaty atau rasa pengertian, kasih sayang, simpati bagi orang lain.

Penderita NPD menganggap dan memperlakukan orang2 lain sebagai benda2 untuk dimanfaatkan. Dia menggunakan mereka untuk mencapai kepuasan akan kebutuhan narsistiknya. Dia percaya bahwa dia berhak akan perlakuan khusus karena dia punya khayalan amat megah tentang dirinya sendiri. Orang narsisis TIDAK sadar akan keadaan dirinya sendiri. Pengertian dan emosinya terganggu
.”

Penjelasan di atas cocok sekali untuk menggambarkan Muhamad. Muhamad adalah orang yang sangat kejam tanpa perasaan manusiawi. Pertama-tama, dia membentuk agamanya untuk mengambil hati orang2 Yahudi dan menarik mereka jadi pengikutnya. Tapi ketika dia menyadari bahwa mereka tidak akan mau menerima dia (sebagai Nabi) dan tidak mau dijadikan alat perwujudan impiannya untuk mendominasi, maka dia membasmi mereka semua. Dia membantai semua pria dari Bani Quraiza dan dari Kheibar dan mengusir semua orang Yahudi dan Kristen lainnya dari Arabia. Kalau Tuhan memang mau menghabisi orang2 ini, Dia tidak perlu bantuan dari utusanNya.

Sebenarnya saya, A SINA, tidak punya alasan untuk marah pada orang yang sakit jiwa, apalagi yang sudah mati sejak lama sekali. Muhamad adalah korban masyarakat yang berkebudayaan rendah. Dia adalah korban ketidakpedulian ibunya. Muhamad adalah orang yang menderita luka batin yang dalam.

Dr. Vaknin berkata bahwa seorang narsisis “berbohong pada dirinya sendiri dan pada orang lain, menampakkan diri sebagai seorang yang tidak tersentuh, tidak terpengaruh secara emosional dan tidak terkalahkan … Bagi seorang narsisis ‘semuanya serba berlebihan. Jika dia sopan, maka dia pun agresif pula. Janji2nya tidak masuk akal, kritiknya kasar dan mengancam, kedermawaannya tidak berarti.”

Bukankah ini gambaran yang ditampilkan Muhamad akan dirinya sendiri?

Narsisis menderita kelainan jiwa tapi tidak gila. Mereka sadar sekali rasa sakit yang mereka sebabkan pada orang lain dan mereka menikmati nikmatnya punya kekuasaan. Oleh karena itu, mereka harus bertanggungjawab atas perbuatan mereka. Jadi jika neraka yang dikatakan Muhamad itu benar2 ada, maka sekarang mestinya dia berada di dasar neraka yang paling dalam dan tidak seperti yang kau percayai, dia tidak sedang tertawa terbahak-bahak saat ini. :twisted:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/oped/FredericDecat51230.htm
Mohammad's Mental Health
--------------------------------------------------------------------------------
By: Frederic-John Decat.
2005/12/30

Tidak ada nabi yang normal, mereka semuanya aneh dan nyentrik karena hubungan pribadi mereka dgn Tuhan. Kita mengenal: Musa, Joshua atau bahkan Joan of Arc dll, tetapi tidak seorangpun dari mereka berhasil mengajarkan perang abadi (Jihad) spt Muhamad.

Sampai sekaranpun dunia masih dlm proses Islamisasi yg tidak kunjung selesai. Tidak ada minggu lewat tanpa kekerasan yg dilakukan Muslim dimanapun didunia. Kalau bukan di Indonesia, Sudan, Iraq, ada saja kejadian di NY, Madrid, London, Paris, Belanda, Mumbai ...

Islam jelas2 mengandung sesuatu yg tidak beres dan oleh karena itu kita harus menyelidiki kesehatan mental sang pendiri, Muhamad. Sudah waktunya kita mempertanyakan diri: waraskah Muhamad ?

Lihatlah kesaksian Ibn Ishaq/Hisham dlm ‘’Sirât Rasûl Allâh’’ (terjemahan Guillaume). Dikatakannya pertama2, Muhamad sendiri YAKIN BAHWA IA KESURUPAN SETAN dan krn tidak tahan malu ia MENCOBA BUNUH DIRI dgn menjatuhkan dirinya dari bukit(p.106/153). Lalu dikatakan bahwa Jibril menyelematkannya.

Juga dilaporkan bahwa ia sering berada di suatu tempat tidak jelas dlm keadaan bingung, sampai pembantu Khadijah menemukannya diwilayah atas Mekah.

Memang Khadijahlah yg menenangkan Mohamad kala ia meragukan kewarasannya. ‘’Kasihanilah saya, saya tukang sajak atau kerasukan setan ? ’’ tanya suaminya yg gemetaran. Itulah saatnya Khadijah memanggil saudara wanita Kristennya, Waraqa b. Naufal, yg menegaskan bahwa ia memang benar2 rasul Tuhan.

Lebih jelas ttg Waraqah b Naufal, lihat :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=705

Nampaknya ini tidak cukup dan Khadijah mencoba meyakinkannya dgn sebuah tes apakah hantu yg muncul depan suaminya itu adalah malaikat atau setan. Ia meminta agar Muhamad memanggilnya saat hantu itu menampakkan diri. Dan ketika saat itu tiba, Khadijah melakukan gerakan2 seksual dan menanyakan pd setiap tahap apakah hantu itu masih ada. Dgn semakin meningkatnya kegiatan seksual itu, hantu itu pergi. Khadijah kemudian mengatakan: ‘’Wahai putera pamanku, berbahagialah karena ia adalah malaikat dan bukan setan.’’ (106/153; 107/154; 111/155). Logikanya adalah, hantu jahat tidak akan meninggalkan ruangan jika kegiatan seksual semakin panas.

Nah, dari sini saja nampak bahwa missi Mohamad tidak pernah ditegaskan oleh tanda2 Ilahi dgn bukti2 supernatural, ttp hanya oleh dua wanita, seorang saudara Kristen dan isterinya sendiri.

Saat Khadijah masih hidup, ilusi2 Muhamad masih terkontrol, dan walaupun sering mengucilkan diri di goa2, menerima wahyu, kami masih bisa menganggapnya waras.

Dlm bahasa psikiater, kondisinya stabil, ia masih bisa bertindak sbg orang normal. Tetapi setelah meninggalnya Khadijah pd th 619, keadaannya mulai parah; belum lagi paman baiknya, Abu Talib, meninggal pula.

Saat menerima the ‘’Satanic Verses’’, Muhamad kembali meragukan missi ilahinya ini. Ini menunjukkan bahwa paling tidak Muhamad bingung, mana ayat setan dan mana bukan … (165/239; 166/239; 191/278; Qu.109; 22.51-52; 53.19-23).

Orang Mekah sendiri curiga bahwa Muhamad menderita penyakit jiaw atau kesurupan. Ia menyebutnya ‘’web of dreams’’, a ‘’fanciful poet’’, ‘’enchanted’’ (Q.21.5; 36.69 or 52.30). Tapi ia membela diri dgn menyebut contoh nabi2 Kitab Kristen yg disangkanya juga dianggap gila (Qu.51.52; 23.25; 26.26-27; 51.39). Jelas, tuduhan ini tidak ada dlm Kitab Kristen. Kecuali dlm Hos.9.7 yg Muhamad lupa kutip, mengingat pengetahuan Bible-nya sangat kurang.

DIAGNOSIS Dr. HERMAN SOMERS

Psikolog Vlaams ini memberikan kita diagnosis teknis pertama dlm bukunya dlm bahasa Belanda ‘’Een Andere Mohammed’’ (Mohammad yg lain), diterbitkan th 1993 oleh Hadewych, Antwerp. Dr. Koenraad Elst memberikan garis besarnya dlm situsnya.

Pertama, kesaksian mendetil dari kehidupan Muhamad membantunya menyusun diagnose.

Menurut Dr. Somers, Muhamad adalah kasus klasik paranoia, yg ciri2nya adalah delusi ttg dirinya, ditambah dgn halusinasi yg terus menerus. Ini bisa dlm bentuk mendengarkan suara2, atau hanya sekedar penipuan mental. Delusi ini selalu menempatkan penderita sbg pusat sebuah peristiwa: entah sbg target persekongkolan atau saksi peristiwa kosmik, spt missi ilahi atau melihat datangnya hari kiamat. Hari Kiamat kebetulan memang salah satu tema utama dlm Quran.

Delusi utama Muhamad adalah bahwa ia dipilih utk melakukan missi unik berdimensi kosmik. Delusi ini membentuk inti kepercayaan yg diikuti semua Muslim : ‘’Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhamad satu2nya rasulNya.’’ Kepercayaan yg tidak mengenal kompromi ini berbeda dari kepercayaan monotheisme lain karena percaya bahwa Quran memiliki asal usul Ilahi. Tunduk pada Islam berarti tidak mungkin meninggalkannya. Adalah menyedihkan utk menyadari bahwa satu milyar pengikutnya ini menundukkan kepala kpd delusi2 dan halusinasi paranoid.

Muhamad lebih cocok dibahas dunia psikiater ketimbang dunia religi.
Dasar2 neuropathologis halusinasinya sangat mengagumkan utk dipelajari. Megalomania-nya yg total ini merupakan fenomena kompensasi berlebihan atas masa kecilnya yg tidak bahagia. Hanya pandangan ini tidak dpt menjelaskan infrastruktur delusinya.

Symptomatology-nya yg eksplisit, deskripsinya sendiri atas sensasi fisik saat kesurupan, memudahkan para ahli menarik kesimpulan. Paranoia Mohammad dari dokumen2 Islam juga nampak jelas.
Last edited by ali5196 on Sat Jun 09, 2007 1:56 am, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 7572#77572

HERMAN SOMERS, 1992 :

Tekanan juga diterapkan secara pribadi. Psikologis terkenal Belgia, Herman Somers, menerbitkan buku, A Different Muhammad,yg mengandung analisa mendetil ttg kata2 dan kelakuan Muhamad dan menyimpulkan bahwa ;

Kenabiannya adalah kasus khas DELUSI PARANOID yg dibarengi dgn HALUSINASI sensorial.

Sebelumnya ia juga menulis studi2 bestseller ttg Jesus, nabi2 di Injil, para Jesuit dan Jehovah's Witnesses, yg dibahas panjang lebar di media. Tapi bukunya ttg Muhamad ini tidak mendapat sambutan sama sekali... seolah2 media dan para pakar dan para pengomentar yg benci agama (pembenci Kristen khususnya) seolah2 bisu atau semuanya sedang liburan saat itu.

Bahkan sang penerbit enggan mempublikasikan buku itu. AKhirnya buku itu diam2 ditarik dan thesisnya sama sekali tidak disentuh. Takut karena ancaman Islam, mungkin ... ah tidak mungkin ... Islam khan agama damai.

Thanks to internet, thesisnya bisa dibaca di:
http://users.skynet.be/sky50779/mohammed.htm

Penyakit misterus Muhamad terungkap

Seorang biarawan, Theophanes, (752-817), menulis dlm Chronography-nya bahwa Muhamad menderita epilepsy. Sejak saat itu sejarawan mengulangi pendapat ini. Dan pada abad ke 19, penyakit ini disebut : hysteria atau hystero-epilepsy.

Gejala2nya adalah acromegaly dgn kelakuan psychopathological paranoid. Acromegaly diakibatkan oleh sebuah tumor kecil dlm hypophysis (?), dan biasanya dimulai pada usia 40 - 60 thn dgn apoplexy hypophysis. (?)

Menurut hadis, Muhamad menderita sebuah penyakit yg berkepanjangan, yg diobatinya dgn cara pendarahan. Ia berjalan spt cara orang yg baru turun dari bukit. Warnya kulitnya aneh, tidak putih, tidak terlalu coklat, agak kemerah2an. Alis matanya sangat lebat. Ia berkeringat deras, khususnya pada saat2 'menerima wahyu.' Ia mendengar bunyi lonceng dan suara2. Nafsu makannya besar namun ia tetap lapar. Belum lagi setelah hubungan seksualnya dgn 10 wanita muda, ia tetap quasi-sterile (quasi-mandul) : hanya satu anak setelah usia 40. Penyakit2 terakhirnya berbentuk sakit kepala parah, kehilangan kesadaran, sakit di punggung dan usus. Ia wafat pada usia 62 thn.

Pada usia 40 ia menunjukkan kecenderungan utk bunuh diri. Ia berbicara dgn pelan2. Yg paling khas adalah tangannya yg besar, hidung yg besar dan suara yg aneh.

Ini menunjukkan bahwa ia menderita acromegaly. Hipotesis ini secara mendetil bisa ditemukan dlm hadis.

... selebihnya istilah kedokteran ... gua serahkan pada yg lebih tahu.

---------------------------------
Acromegaly is caused by a small tumour of the hypophysis (?), beginning most of the time about the fortieth year and ending in the sixtieth year with an apoplexy of the hypophysis.

Acromegaly is caused by an adenoma of the pituitary, which causes an increase in growth hormone (somatotropine) and usually a deficiency or increase of other hormones such as gonadotropine. The disease begins in adult persons about the fourth decade of age. Most patients die about the age of 60 years. It is a long-lasting disease with slow progress, sometimes burning out. Most patients tolerate it reasonably well.

The melanophore hormones secreted by the pituitary cause a peculiar straw-yellow skin-colour. Excessive sweating is sometimes caused by hyperthyroidism. Sweating can be oily and have an unpleasant odour. Patients suffer from high blood pressure. Some hirsutism is observed (eyebrows). The growth of all extremities after adult age causes also the vertebrae to extend and the spine to curve. This extension can cause pain as the nerves suffer pressure. Especially typical is the enlargement of the fingers and the dough like feeling of the palms when shaking hands. Rarely a bleeding of the pituitary occurs and causes dead: this apoplexy of the pituitary causes headaches, nausea, vomiting, losses of consciousness. Psychologically patients suffer initially from depression, brooding and irritability, also an increase of appetite and a loss of libido.

Some patients are anxious and are lacking in self-confidence. When the adenoma exerts pressure on the third ventricle and the optic chiasma in the brain the patients may suffer from hallucinoses. Uniformly these patients are trustworthy. Their personality is characterised by conscientiousness, reliability and industriousness.

Confronting this picture of the symptomatology of acromegaly with the tradition about Muhammad one can only state the conformity. Moreover one understands some other traits of the personality of Muhammad. He washed himself often, till two or tree times successively. He indulged in men's scents, such as musk and ambergris; he used to burn camphor on odoriferous wood. This is understandable. He smelled the unpleasant odour of his sweat, and did not want it to be perceived by others.

The use of bleeding, as a treatment can be understood as a remedy against his high blood pressure.

His polygamy and the incessant acquisition of new young women can be explained by his wish for a masculine child. His young sons were all dead. He adopted two sons. But a son of his own was for him an absolute must. As the pituitary influences fertility his acromegaly reduced considerably the spermatogenesis. Ten wives could only give birth to one only masculine child, which died early. Changing wives he tried desperately to engender that masculine child. He was not a sex-maniac.

His death was probably caused by a pituitary apoplexy. Psychologically he was considered as a trustworthy person (???). Initially depressed and devoid of self-confidence, he considered suicide. He suffered from hallucinoses and even hallucinations.

The complete report was published in Dutch.
Last edited by ali5196 on Sat Jun 09, 2007 3:32 am, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/Articles/sina41204.htm
Muhamad & Temporal Lobe Epilepsy (TLE)
oleh Ali Sina

Dampak Fisik Pengalaman Ecstasy Muhamad :

Muhamad menggambarkan pengalaman mistiknya sbb:

Wahyu selalu dibawa kpd saya oleh malaikat: kadang datang pada saya spt bunyi lonceng--dan ini merupakan pengalaman yg paling berat buat saya; namun kadang malaikat nampak pada saya dlm bentuk manusia dan berbicara pada saya.” [40]

“Mereka yg melihat nabi (saw) dlm keadaan ini mengatakan bahwa keadaannya akan berubah. Kadang ia terbaring tanpa bergerak seakan ia digencet beban sangat berat dan, bahkan pada hari paling dinginpun, butir2 keringat jatuh dari dahinya" [41] Pada saat lain ia menggerak2kan bibirnya.

Ibn Sa'd mengatakan, "pada saat datangnya wahyu, keresahan nampak pada nabi, dan raut wajahnya resah" [1]

"Ia jatuh ke tanah spt orang yg mabuk atau tertidur; dan pada hari paling dingin, dahinya basah dgn butir2 keringat besar. Wahyu datang secara tidak diperkirakan dan tanpa peringatan sebelumnya." [2]

"Lalu rasulullah kembali mengalaminya; dan otot2 antara leher dan bahunya bergetar sampai ia melihat Khadijah (isterinya) dan mengatakan, "Selimuti saya !" Mereka menyelimutinya, dan ketika rasa takutnya reda [3] [4] ...


Semua ini adalah gejala2 Temporal Lobe Epilepsy. Berikut daftar gejala2 & tanda Temporal Lobe Seizure dari health.allrefer.com :
Halusinasi atau ilusi spt mendengar suara2 padahal tidak ada yg berbicara, melihat pola2, cahaya atau obyek yg tidak ada.

Kontraksi otot ritmik
Kejang2 otot dan kontraksi yg sering menyebabkan rasa sakit yg menghasilkan otot keras dan menonjol

Sakit perut atau rasa tidak enak di perut

Serangan emosi tiba2 spt ketakutan

Denyut2 otot yg idak disengaja (Muscle twitching (fasciculation)) sbg hasil kontraksi otot spontan.

Gerakan mulut yg abnormal

Gerakan kepala yg abnormal

Keringat deras

Muka yg merah

Dentuman jantung yg cepat

Perubahan dlm penglihatan, cara berbicara, berpikir, kesadaran dan kepribadian

Kehilangan ingatan (amnesia) ttg peristiwa2 sebelum/sesudah kejang2nya (partial complex seizure)
Kesemua gejala diatas nampak dlm diri Muhamad pd saat ia menerima 'wahyu.'
Ia mendapat visi (halusinasi) melihat malaikat atau cahaya dan mendengar suara2.
Tubuhnya sering kejang2 dan ia mengalami sakit luar biasa dan rasa tidak enak di perut
Emosinya sering naik tiba2 karena cemas & ketakutan
Otot lehernya sering berdenyut2
Gerakan bibirnya tidak terkontrol
Ia berkeringat bahkan pada hari2 dingin
Mukanya merah spt habis berolah raga. His countenance was troubled.
Denyut jantugnya sering deras
Sering lupa (Ada catatan dimana Muhamad mengatakan telah disihir dan menyangka ia sedang nge-sex dgn istri2nya, padahal tidak. [5]

Interesan juga bahwa halusinasi Muhamad tidak hanya terbatas pada melihat Jibril tapi juga jin, bahkan saat ia sedang solat di mesjid.

"Satan came in front of me and tried to interrupt my prayer, but Allah gave me an upper hand on him and I choked him. No doubt, I thought of tying him to one of the pillars of the mosque till you get up in the morning and see him. Then I remembered the statement of Prophet Solomon, 'My Lord ! Bestow on me a kingdom such as shall not belong to any other after me.' Then Allah made him (Satan) return with his head down (humiliated)." [6]

Kepercayaan Muhamad pada Setan sedemikian rupa sampai ia sendiri tidak imun dari bisikan2nya (setan). [7]

Salah satu peristiwa memalukan adalah ketika Setan menanamkan kata2 dlm mulutnya.

Tabari mengatakan: “Ketika rasulullah melihat bgm sukunya membelakanginya dan sedih melihat mereka menolak pesan yg dibawanya dari Tuhan, ia berharap bahwa sesuatu aka datang dari Tuhan yg akan menyatukannya dgn sukunya. Karena cintanya bagi sukunya dan keresahannya atas kemakmuran mereka, ia akan sangat bahagia jika beberapa kesulitan yg diakibatkan mereka terhdpnya bisa diluruskan, dan ia berdebat dlm dirinya dan sangat ingin mendapatkan sebuah hasil. Lalu Allah mengatakan:

"Demi bintang ... kawanmu tidak salah, ia juga tidak ditipu; ia juga tidak berbicara atas keinginannya sendiri..."

Apakah kau memikrikan al-Lat & al-Uzza & Manat, ketiga dan yg lain ?

Satan cast on his tongue, because of his inner debates and what he desired to bring to his people, the words:
"These are the high flying cranes; verily their intercession is accepted with approval.

The Quraysh left delighted by the mention of their gods. Amity was restored and the news of that reached the followers of Muhmmad who at his behest had migrated to Abyssina and some of them returned. Muhammad realizing the consequence of this is giving up on his monopoly on God and the contradiction that it entails, claimed those verses and his Allah consoled him saying, “Never did We send a messenger or a prophet before thee, but, when he framed a desire, Satan threw some (vanity) into his desire: but Allah will cancel anything (vain) that Satan throws in, and Allah will confirm (and establish) His Signs: for Allah is full of Knowledge and Wisdom”: 22:52 [8]


In the Quran there are several mentions of Jinns. Surah 72 narrates a conversation between Jinns where they comment about the Quran, call it “a wonderful Recital” and convert to Islam. Their role is described as prying into the secrets of heaven and eavesdropping to the conversation of the exalted assembly. Which since the apparition of Muhammad, they found it filled with stern guards and flaming fires. “We used, indeed, to sit there in (hidden) stations, to (steal) a hearing;" Quran quotes one Jinn saying to others, "but any who listen now will find a flaming fire watching him in ambush. And we understand not whether ill is intended to those on earth, or whether their Lord (really) intends to guide them to right conduct".

Nah, tidak sulit melihat bahwa Muhamad menderita Temporal Lobe Epilepsy. Tapi yg paling sakit adalah satu milyar orang yg percaya kpd orang sakit ini selama ribuah tahun !

--------------------------------------------------

[1] Katib al Waqidi p. 37. See also Bukhari 1: 1: 2
[2] Bukhari 7, 71, 660)
[3] Bukhari 6, 60, 478
[4] B. 9,78.111
[6] Bukhari 2, 22, 301
[7] 6.68, 6.116, 22.52
[8] Tabari volume 6, page 107

Further studies:
http://www.emedicine.com/NEURO/topic365.htm
Last edited by ali5196 on Sat Jun 09, 2007 4:15 am, edited 4 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

BUKU ALI SINA TERBARU
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=14106

Image

Buku ini menyampaikan dua masalah. Yang pertama adalah Muhammad menderita kelainan jiwa narsistik. Yang kedua adalah Muhammad menderita temporal lobe epilepsi (Adadeh: sebelum epilepsi terjadi, sang penderita mengalami perasaan gundah atau berkhayal mendengar suara, mencium bau atau mengecap rasa).

Ada kemungkinan Muhammad juga menderita sakit mental lainnya tapi kepribadian dan kelainan jiwanya menjelaskan keseluruhan fenomena yang dikenal sebagai Muhammad. Buku ini menunjukkan sejumlah besar bukti bahwa Muhammad memang sakit jiwa. Meskipun dia percaya akan tujuannya dan benar2 tulus akan kesaksiannya, tapi dia tidak mampu membedakan khayalan dan kenyataan. Orang2 saingannya dan yang kenal dekat dengannya memanggil Muhammad dengan julukan majnun (sinting, gila, kerasukan jin). Mereka akhirnya tunduk di bawah penindasannya dan suara mereka yang waras diberangus.

Penemuan2 baru tentang otak manusia akhirnya membela mereka. Tapi kita harus tetap ingat, walaupun menderita kelainan jiwa, seorang narsisis tetap sadar bahwa dia bohong dan dialah yang terlebih dahulu harus percaya akan kebohongannya sendiri.
Last edited by ali5196 on Mon Jun 18, 2007 12:53 am, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

MOHAMMAD THE NARCISSIST.
From Belief to Enlightenment by Ali Sina
http://www.indonesia.faithfreedom.org/o ... php?t=6478

Cuplikan dari artikel Ali Sina diatas.

Seorang narsisis adalah orang yg tidak menerima cukup cinta kasih pada masa kecilnya, yg tidak mampu mencintai namun sebaliknya sangat haus akan perhatian, respek dan pengakuan. Harga dirinya diukur dari cara orang lain memandangnya. Tanpa pengakuan ini, ia kehilangan semuanya. Ia menjadi manipulatif dan seorang pembohong memalukan.

Narsisis adalah pemimpi grandios. Mereka ingin menjajah dunia dan mendominasi siappaun. Megalomania-nya menjadi sumber narsisisme-nya. (…)Tujuan mereka selalu berhubungan dgn dominasi, kekuasaan dan respek. Narsisis sering mencari alibi utk menguasai korban2nya yg naif & tidak menduga apa2. Bagi Hitler sumbernya adalah partai dan ras, bagi Mussolini, rasisme atau kesatuan bangsa melawan orang lain. Bagi Muhamad adalah agamanya. Sebab2 ini hanyalah alat mencapai kekuasaan. Ketimbang mempromosi diri sendiri, para narsisis mempromosikan sebuah sebab, ideologi, atau agama sambil tentunya menawarkan diri mereka sendiri sbg satu2nya otoritas dan wakil dari ideologi tsb. (…) Muhamad tidak dapat meminta siapapun utk menurutinya. Tapi ia dgn mudah menuntut pengikutnya agar mematuhi Allah dan rasulNya. Tentu Allah hanyalah alter ego-nya Muhamad, karena pada akhrinya semua kepatuhan berujung pada keuntungan dirinya sendiri. (…)

Dr. Sam Vaknin, penulis "Malignant Self Love – Narcissism Revisited" explains: ‘’Setiap orang adalah seorang narsisis, dgn derajad yg berbeda2. Narsisisme adalah fenomena sehat yg bisa membantu 'survival' (keselamatan diri).' Bedanya antara narsisme sehat dan narsisisme tidak sehat (pathologis) adalah pada kadarnya.

Pathological narcissism dlm bentuk ekstrimnya adalah NPD (Narcissistic Pathological Disorder), yg ciri khasnya adalah tidak mampunya penderita merasakan apa yg dirasakan pihak lain (kurangnya 'empathy'). Sang narsisis menganggap dan memperlakukan orang lain sbg obyek utk di-eksploitasi. Ia menggunakan mereka utk mendapatkan 'suplai narsistik.'

Ia percaya bahwa ia memang berhak mendapatkan perlakukan khusus karena ia memiliki mimpi2 grandios ini ttg dirinya sendiri.

Sang narsisis TIDAK sadar diri. Emosi dan daya terimanya mengalami distorsi.'


Jelas itu tadi diagnose bagi Muhamad. Ia orang biadab tanpa perasaan manusiawi. Ketika ia memutskan bahwa kaum yahudi tidak lagi berguna baginya dan ia memerlukan harta mereka utk mendukung rencananya, ia tidak lagi berbasa basi pada mereka dan menghabiskan mereka semuanya. Ia membunuhi setiap Yahudi dan Kristen di Arabia . (…)

Muhamad adalah lelaki yg sakit secara emosional yg tidak mampu menguasai diri sendiri. Ia anak yatim yg sebelum usia delapan dioper 8 kali dari satu keluarga ke keluarga lain. Begitu ia mulai dekat dgn seorang keluarganya, mereka mati dan ia segera di-oper ke rumah tangga lain. Ini pasti menyengsarakan dirinya dan sangat merusak kesehatan emosionalnya. Sbg anak kecil, ia kekurangan kasih dan perasaan memiliki ('sense of belonging'), ia tumbuh dgn perasaan takut dan kurang PD. Ia meng-kompensasinya dgn menjadi seorang narsisis. (…)

Muhamad adalah lelaki yg memiliki luka2 emosional yg sangat dalam. Dr. Vaknin menulis bahwa seorang narsisis ‘’berbohong pada dirinya sendiri dan orang lain, menunjukkan ‘’untouchability’’, imunitas emosional dan
invincibility (tidak kelihatan). Bagi seorang narsisis ‘’semua adalah lebih besar dari hidup itu sendiri. Utk bertingkah sopanpun, ia harus berlebihan. Janji2nya sangat luar biasa dan kritik2nya dilontarkan dgn keras dan bertubi2, kemurahan hatinya sangat berlebihan.’’

Bukankah ini persis kelakuan sang nabi ? (…)

...

-------------------------------

Artikel ini merujuk ke situs2 berikut ini :

Dr. Sam Valkin: Malignant Self Love –Narcissism revisited:
Koenraad Elst: -Wahi: the Supernatural Basis of Islam.
Last edited by ali5196 on Sat Jun 09, 2007 2:29 am, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

A SINA : KHADIJAH & Muhamad
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1740

Para penderita codependent (Khadijah) tidak mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan dari teman-teman yg sehat secara emosional. Itulah mengapa Khadijah menolak lamaran lelaki2 yg sukses dan matang. Orang yg cocok bagi seorang codependent adalah seorang narsisis (seseorang yg cinta diri sendiri) yg sendirinya juga memiliki kebutuhan yg tidak terpenuhi.

Seorang codependent sering membingungkan rasa cinta dengan rasa kasihan, mereka bertendensi utk “mencintai” orang yg bisa mereka kasihani dan bisa mereka selamatkan.

Nama lain bagi codependency adalah "self effacing" atau “inverted narcissist/narsisis terbalik”. Inilah yg dikatakan Dr. Sam Vaknin, penulis Malignant Self Love (Cinta Diri yg Menghancurkan) ttg hubungan antara codependent dan narsisis:

“Sang inverted narcissist hanya mampu MERASA sesuatu saat ia berada dlm hubungan dgn narsisis lain. Sang inverted narcissist diprogram dari permulaan utk menjadi pasangan sempurna sang narcissist – guna saling mengipas Ego mereka, yg satu menjadi ekstensi kepribadian yg lain, hanya utk mendapatkan pujaan dan pengelu-eluan.”

[1]

Secara sosial dan dlm hal bisnis, sang inverted narcissist sering orang sukses tetapi hubungan mereka sering tidak sehat. Khadijah sudah menikah dua kali dan memiliki 3 anak. Tidak ada sesuatupun yg tercatat ttg para mantan suaminya. Ia hanya digambarkan sbg janda. Apakah kedua atau salah satu suaminya mati atau apakah kedua perkawinannya gagal ? Memang ini tidak lagi penting. Yg penting sekarang adalah hubungannya dgn Muhamad dan peran pentingnya dlm menjadikan Islam sbg agama.

(Dlm buku saya, saya memberikan lebih banyak bukti ttg keadaan mental codependency Khadijah.)

Memang pasangan Muhamad-Khadijah cocok sekali ! Muhamad seorang narsisis yg haus akan pujaan dan perhatian. Ia miskin, yatim piatu dan memiliki kebutuhan emosional tinggi. Ia memerlukan seseorang utk mengemong dan memenuhi kebutuhannya, seseorang yg bisa dimanfaatkan dan dikasarinya spt caranya anak2 memanfaatkan dan meneror orang tua. Kematangan emosional sang narsisis dibekukan saat masa kecilnya. Kebutuhan kanak2nya tidak pernah dipenuhi. Ia terus mencoba memuaskan kepentingan ke-kanak2annya. Semua bayi memang narsisis dan ini memang tahap penting dalam pertumbuhan mereka. Tetapi jika narsisisme ini tidak dipuaskan semasa kanak2, kematangan emosional mereka akan dibekukan pada tahap itu. Mereka mencari perhatian yg tidak mereka dapatkan pada masa kecil mereka dlm hubungan mereka saat dewasa nanti.

Ibn Sa'd mengutip Muhamad sbg mengatakan bahwa semua keluarga suku Quraish memiliki hubungan darah dgnnya dan oleh karena itu Allah dlm Quran 42:23 memerintahkan mereka utk mencintainya, walaupun mereka tidak suka pesan yg ia bawa. [Tabaqat Vol.1 hal.3] Tidak sulit utk mendengar jeritan histeris, akan cinta kasih dan perhatian, seorang lelaki yg disepelekan semasa kecilnya.

Muhamad adalah orang yg sangat memiliki kebutuhan emosional. Khadijah, dilain pihak, merupakan seorang inverted narcissist yg memerlukan obyek perhatian selain memenuhi fantasinya di ranjang. Seorang codependent tidak peduli jika ia dimanfaatkan orang lain, karena ia memang menginginkannya (Contoh bagus: lihatlah hubungan antara Pangeran Charles and Camilla Parker-Bowles).

Vaknin menjelaskan: “Sang inverted narcissist menggantungkan diri pada sang narcissist utama dan ini memang merupakan suplai narcissistik-nya. Jadi kedua tipe ini menjadi dua orang yg saling mendukung dan membentuk sebuah sistim simbiosis. Kenyataannya namun demikian adalah, baik sang narsisist maupun sang inverted narcissist sadar akan dinamika hubungan mereka dan apa yg menjadikan hubungan mereka sukses dan awet.” [2]

Bridget Murray dlm "Mixing oil and Water/Mencampur minyak dan air" mengatakan "Psikolog sering melihat pola khas dlm pasangan macam ini: keduanya memiliki ketidakberesan kepribadian (personality disorder). 'Mereka nampak memiliki “fatal attraction” dimana pola kepribadian mereka saling bertentangan tapi saling mengisi— dan jika mereka cerai, mereka akan tertarik pada pasangan yg mirip mantan pasangan mereka,' kata Kaslow."[3]
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

charles-mattel
Posts: 830
Joined: Fri Jun 15, 2007 12:13 pm

Post by charles-mattel »

yang jelas itu secara ilmu medis modern, mohamet kena skizofren paranoid...
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

AKAR PARANOIA/PHOBIA MUSLIM
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 997#197997

Lihat bgm pengikut Muhamad mewarisi paranoia-nya :

http://www.worldnetdaily.com/news/artic ... E_ID=56503

Image
Rusty Humphries mewawancarai Abu Saif, anggota HizbutTahrir, saat berdemo melawan Salman Rushdie mendapat gelar 'Sir' dari ratu Inggris

Abu Saif mengakui bahwa Yahudi dan Kristen akan SELALU BENCI (Muslim), karena Allah menyatakan demikian !

"Tidak ada sesuatupun yg bisa kami lakukan utk menjadi teman ?" tanya Humphries.

Abu Saif menjawab: "Ya ada ! Kita baru bisa berteman kalau kau jadi Muslim." :shock: :shock:
Last edited by ali5196 on Sat Jul 21, 2007 1:45 am, edited 1 time in total.
charles-mattel
Posts: 830
Joined: Fri Jun 15, 2007 12:13 pm

Post by charles-mattel »

benar2 paranoid sejati
ditambah delusi religi yang dahsyat
jadi deh skizofren paranoid kronis yang diderita oleh mohamet beserta seluruh pengikut dia
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SANGGAHAN : “Muhammad Mengidap Narsisis” by ALI SINA
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6972
User avatar
Acantha
Posts: 8
Joined: Fri Sep 21, 2007 8:51 pm
Location: Bekasi - Bandung - Makassar - Ambon - Toraja - Jakarta
Contact:

Post by Acantha »

Muhammad itu dalam sejarah nya gw baca sebenarnya sering MEDITASI loh...
MEDITASI terus di GUA deket rumahnya....
Istri pertamanya, Siti itu sebenarnya orang Kristen..
Muhamad pengen sekali dpt Kuasa-kuasa gitu, tapi ampe sekarang tidak mendapatkan Kuasa tersebut..
sekarang juga masih ada Tulang Muhammad di sana..
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Penyakit/sebab2 nabi mati: epilepsi & sifilis
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... highlight=

Lain2 : dislexia, acromegaly, schizophrenia, paranoia dsb
User avatar
Zebra Cross
Posts: 643
Joined: Sat Jul 21, 2007 10:05 am
Location: NETHER-LAND

Post by Zebra Cross »

Nabi jadi-jadian ya seperti ini, butuh pengakuan manusia, makanya harus ada syahadat, tidak PD kalau tidak diakui dan bawaannya mau membinasakan yang menolaknya. Nabi setan berbuat seperti setan. Bertobatlah saudaraku bani kedar.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Muhamad menderita MEGALOMANIA
http://www.prophetofdoom.net/Islamic_Qu ... ania.Islam

with thanks to Adadeh !
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=21018
Q 3:32
Katakanlah (wahai Muhammad): Taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Oleh itu jika kamu berpaling (menderhaka), maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir

Q 3:132 Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, supaya kamu diberi rahmat.

Q 4:13 Segala hukum yang tersebut adalah batas-batas (Syariat) Allah dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan dimasukkan oleh Allah ke dalam Syurga yang mengalir dari bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya dan itulah kejayaan yang amat besar.

Q 4:14 Dan sesiapa yang derhaka kepada Allah dan RasulNya dan melampaui batas-batas SyariatNya, akan dimasukkan oleh Allah ke dalam api Neraka, kekallah dia di dalamnya dan baginya azab seksa yang amat menghina.

Q 4:59 Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang yang berkuasa) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berbantah-bantah (berselisihan) dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengembalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) RasulNya jika kamu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu) dan lebih elok pula kesudahannya.

Q 4:69 Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka akan (ditempatkan di Syurga) bersama-sama orang-orang yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka ...

Q 4:80 Sesiapa yang taat kepada Rasulullah, maka sesungguhnya dia telah taat kepada Allah dan sesiapa yang berpaling ingkar ...

Q 4:92 Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasul Allah dan awaslah (janganlah sampai menyalahi perintah Allah dan RasulNya). ...

Q 8:1 Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertakwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman.

Q 8:20 Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berpaling daripadanya, sedang kamu mendengar (Al-Quran yang mewajibkan taatnya).

Q 8:46 Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berbantah-bantahan; ...

Q 9:71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan dan melarang daripada berbuat kejahatan dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

Q 24:47 Dan (di antara orang-orang yang tidak dikehendakiNya ke jalan yang lurus ialah) mereka yang berkata: Kami beriman kepada Allah dan kepada RasulNya serta kami taat; kemudian sepuak dari mereka berpaling (membelakangkan perintah Allah dan Rasul) sesudah pengakuan itu dan (kerana berpalingnya) tidaklah mereka itu menjadi orang-orang yang sebenarnya beriman.

Q 24:51 Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka berkata: Kami dengar dan kami taat: dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan.

Q 24:52 Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan.

Q 24:54 Katakanlah lagi (kepada mereka): Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah. Kemudian jika kamu berpaling ingkar maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Rasul Allah ...

Q 24:56 Dan dirikanlah kamu akan sembahyang serta berilah zakat dan taatlah kamu kepada Rasul Allah; supaya kamu beroleh rahmat.

Muhammad berkata:
"Rasul Allah hanyalah bertanggungjawab menyampaikan perintah-perintah Allah dengan penjelasan yang terang nyata."

Tapi Muslim harus taat padanya pula untuk bisa masuk surga. Katanya hanya penyampai pesan alias tukang pos, kok malah menjajarkan dan mempersekutukan diri dengan Tuhan (ciptaannya sendiri)? Tidak suka tritunggal Kristen? Tidak apa2, silakan coba dwitunggal Islam. :wink:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Post Reply