[tr]Maral Malka dan Mahmoud Mansour (Foto:Reuters)[/tr]
YERUSALEM - Polisi Israel mengambil tindakan tegas bagi 200 demonstran sayap kanan Yahudi. Tindakan ini diambil karena ratusan demonstran tersebut berencana mengacaukan pernikahan perempuan Israel dan seorang pria Muslim.
Akibat tindakan ini kericuhan kecil sempat pecah, namun tidak sampai menelan korban jiwa dan luka. Polisi Israel juga dilaporkan menangkap empat orang demonstran yang diduga sebagai penggerak aksi.
Dilansir dari Reuters, Senin (19/8/2014), pernikahan yang dianggap kaum Yahudi sebagai acara kontroversial itu melibatkan dua orang pengacara Maral Malka asal Israel dan Mahmoud Mansour yang merupakan pria keturunan Arab.
Dalam demo ini, kelompok sayap kanan yang diketahui sebagai Lehava dikenal sebagai penentang utama perkawinan campur antara Yahudi dan Arab. Beberapa kali mereka melancarkan aksi serupa bagi warga Yahudi yang memilih etnis Arab sebagai pasangannya.
Untuk pernikahan Malka dan Mansour, kelompok Lehava menyatakan mereka punya alasan kuat menentang pernikahan tersebut. Mereka menegaskan Malka yang merupakan penduduk Yahudi telah berpindah keyakinan hanya untuk menikah dengan Mahmoud.
Hal tersebut dianggap Kelompok Lehava sebagai pelanggaran berat. Mereka bahkan tak segan menyebut Malka adalah seorang pengkhianat.
Walau mendapat kecaman, beberapa kelompok sayap kiri Yahudi malah menggelar unjuk rasa tandingan. Unjuk rasa ini bertujuan mendukung pernikahan Malka dan Mahmoud.
Dalam unjuk rasa tersebut, kelompok sayap kiri tersebut membawa bunga dan balon. Kelompok ini juga membawa slogan "cinta mengalahkan segalanya". (ger)
Seandainya si Arab gurun itu nyang murtad, fasti darahnya akan holol. BTW Di Isroil ternyata masih aman-aman saja fernikahan beda ugama, coba bayangin berita di Sudan seorang wanita divonis hukuman mati karena murtad menika dengan kafiers.
Mirror: Pernikahan Arab-Yahudi Picu Unjuk Rasa di Israel
Follow Twitter: @ZwaraKafir