Quran 9:29
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
[638]. Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.
Ada dua sisi dari penerapan Jizyah Tax yang bisa kita analisa.
- Jika Allah dan Muhammad memandang orang-orang Yahudi dan Nasrani seorang orang2 najis dan sesat, maka dengan ayat 9:29 Allah dan Muhammad telah melacurkan diri mereka dengan jalan memberikan kebebasan beriman pada Tuhan lain (musyrik) dengan imbalan uang. Ini sama dengan para pelacur yang menjajakan badan mereka dengan imbalan uang walaupun mereka menganggap para pelanggan mereka najis dan menjijikan.
Beberapa ayat Al Quran berikut menunjukkan bahwa memang Allah dan Muhammad sangat membenci kaum Yahudi dan Nasrani yang mereka golongkan sebagai Kafir.
Quran 9:28
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis[634], maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam[635] sesudah tahun ini[636]. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin[637], maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[634]. Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor, karena menyekutukan Allah.
[635]. Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. Menurut pendapat sebagian mufassirin yang lain, ialah kaum musyrikin itu tidak boleh masuk daerah haram baik untuk keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain.
[636]. Maksudnya setelah tahun 9 hijrah.
[637]. Karena tidak membenarkan orang musyrikin mengerjakan haji dan umrah, karena pencaharian orang-orang muslim boleh jadi berkurang.
Quran 5:51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Quran 2:111
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". - Jika Allah dan Muhammad memandang orang-orang Yahudi dan Nasrani orang-orang baik2, maka dengan ayat 9:29 Allah dan Muhammad telah menzalimi orang2 Yahudi dan Nasrani dengan memalak mereka untuk membayar uang preman dengan alasan demi keamanan. Ini sama dengan para Preman Tanah Abang yang memalak para pedagang di sana dengan alasan menjaga keamanan mereka. Para Preman sangat berkepentingan menjaga "kelestarian" sumber pemalakan mereka, yaitu para pedangang dan barangsiapa yang menyakiti para pedagang itu, maka mereka harus berhadapan dengan para preman tsb.
Beberapa ayat Al Quran berikut menunjukkan bahwa memang Allah dan Muhammad kadang2 memberikan ruang bagi kaum Yahudi dan Nasrani (sebelum manisnya habis di isap).
Quran 2:62
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Quran 5:82
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
"The honour of Islam lies in insulting kufr and kafirs. One who respects the kafirs dishonours the Muslims... The real purpose of levying jiziya on them is to humiliate them to such an extent that they may not be able to dress well and to live in grandeur. They should constantly remain terrified and trembling. It is intended to hold them under contempt and to uphold the honour and might of Islam."
-- Sufi saint Ahmad Sirhindi (1564-1624), letter #163
Kaum Dhimmi yang membayar Jizyah Tax itu adalah sumber uang bagi kaum Muslim. Mereka sengaja dibiarkan tidak dibunuh atau dipaksa masuk Islam supaya mereka tetap bisa diperas dengan membayar uang preman. Coba lihat para preman, mana mau mereka membuat semua mangsanya menjadi preman juga seperti mereka. Kalo semua sudah jadi preman siapa yang bisa diperas lagi. Begitulah status dhimmi dilindungi untuk diperas seperti diriwayatkan dalam hadist2 berikut:
Sahih Bukhari. Vol 4, Book 53. One-fifth Of Booty To The Cause Of Allah (Khumus). Hadith 388.
Narrated By Juwairiya bin Qudama At-Tamimi : We said to 'Umar bin Al-Khattab, Jo Chief of the believers! Advise us." He said, "I advise you to fulfill Allah's Convention (made with the Dhimmis) as it is the convention of your Prophet and the source of the livelihood of your dependents (i.e. the taxes from the Dhimmis.) "
Sahih Bukhari. Vol 4, Book 53. One-fifth Of Booty To The Cause Of Allah (Khumus). Hadith 404.
.................................................
Narrated Said: Abu Huraira once said (to the people), "What will your state be when you can get no Dinar or Dirhan (i.e. taxes from the Dhimmis)?" on that someone asked him, "What makes you know that this state will take place, O Abu- Hu raira?" He said, "By Him in Whose Hands Abu Huraira's life is, I know it through the statement of the true and truly inspired one (i.e. the Prophet)." The people asked, "What does the Statement say?" He replied, "Allah and His Apostle's asylum granted to Dhimmis, (i.e. non-Muslims living in a Muslim territory) will be outraged, and so Allah will make the hearts of these Dhimmis so daring that they will refuse to pay the Jizya they will be supposed to pay."
Coba kita lihat Tafir Ibn Kathir mengenai hal ini:
Paying Jizyah is a Sign of Kufr and Disgrace
http://tafsir.com/default.asp?sid=9&tid=20986
Allah said,
(until they pay the Jizyah), if they do not choose to embrace Islam,
(with willing submission), in defeat and subservience,
(and feel themselves subdued.), disgraced, humiliated and belittled. Therefore, Muslims are not allowed to honor the people of Dhimmah or elevate them above Muslims, for they are miserable, disgraced and humiliated.
With Best Regards,
NoMind