Islam Adalah Jalan Yang Lurus

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Locked
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

nongol nya baru sih yah ...udeh panjang tuh ngbrolnya ...coba buka2 lagi page sebelumnya .....
maaf yah yg datang belakang duduknya dibelakang jangan pengen di depan .....entar mengajuka pertanyaan yg sudah dibahas jauh sebelunya gitu dech
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Feodor wrote
justru saya lebih senang gaya anda yg berpendapat murni dari hasil pemikiran sendiri dibanding salah satu rekan anda yg hanya menyodorkan pemikiran orang lain dan saya pun sangsi apa dia faham tulisan orang tersebut atau tidak.
saya lebih menghargai usaha seseorang memahami dari dirinya sendiri dan menganggap tulisan2 orang lain hanya sebatas referensi saja


Tidak mengerti?????? Ad Hominem! Saya menggunakan pemikiran pribadi yang juga disandarkan pada PILAR YANG BENAR dengan menggunakan referensi dari ajaran saya! Apakah itu salah? Andapun boleh ko menyandarkan pada quran buatan manusia sebagai referensinya! Berbicara seolah kita adalah ahli tafsir tanpa membuktikan dengan referensi cenderung membuat kita mencari kebenaran dari versi kita saja! Seperti anda, lihat dong bagaimana muslim lain berpandangan mengenai Allah yang Sumber Maha Jahat dan Baik, banyak dari mereka juga kurang setuju dengan pendapat anda ya si ahli tafsir :) :) :)

Terserah anda menilai saya tidak paham, saya juga melihat tidak ada itikad baik dari anda untuk memahami konsep yang paling mendasar dari Perbedaan Nilai Manusia dan Nilai / Moralitas Allah! Terus hanya tinggal menyimpulkan Allah Bebas Nilai????????? Konsep seperti apa itu? Allah hanya memiliki nilai tunggal POSITIF KEBENARAN, ABSOLUT TAK TERCELA! Tidak bisa menjelaskan jangan ngeles ke TIDAK ADA NILAI dong, terpojok sih terpojok namun jangan seperti itu!
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Konsekuensi logis dari Allah yang Otoriter sebagai basis Asal tanpa mengindahkan POTENSI BAIK menjadikan Allah muslin tidak memiliki INTI KONSISTENSI di dalamnya. Sudah saya katakan berkali2 juga. Mentransendenkan Maha Kuasa saja dengan tidak mengindahkan Ke-Mahaan Allah yang lain memberikan konsekuensi KETIDAK PASTIAN. Konsep Janji Keselamatan (Jalan Lurus) yang anda sampaikan menjadi TIDAK BERARTI APA2! Anda juga sudah menyampaikan konsep iman RASA TAKUT DAN CEMAS. Dari alam kata saja sudah terlihat bahwa KONSISTENSI KEYAKINAN menjadi sangat tereduksi dalam islam karena karena MAHA OTORITER IA JUGA BISA MERUBAH JANJINYA. Secara logis akibat yang ditimbulkan adalah suatu pandangan bahwa MUHAMMAD JUGA MASIH BELUM MENDAPATKAN JAMINAN UNTUK MASUK KE DALAM KERAJAAN SURGA!

Konsep Allah seperti apa itu! Please, jangan menjadi ahli tafsir yang kebablasan dong. Ingat anda bisa dituduh menjerusmuskan agama anda sendiri!
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

feodor fathon FF wrote:justru saya lebih senang gaya anda yg berpendapat murni dari hasil pemikiran sendiri dibanding salah satu rekan anda yg hanya menyodorkan pemikiran orang lain dan saya pun sangsi apa dia faham tulisan orang tersebut atau tidak.
saya lebih menghargai usaha seseorang memahami dari dirinya sendiri dan menganggap tulisan2 orang lain hanya sebatas referensi saja
nah dari sini saja seharusnya jelas lah semuanya bahwa kita ini milik Tuhan. apapun yg Tuhan lakukan pada milik Nya bukanlah sesuatu yg salah.
Betul tapi manusia membunuh itu salah.
Point ini bilang ada hal yg boleh dilakukan Allah tapi tidak bolh dilakukan manusia...tapi bukan berarti Tuhan tidak adil. Keadilan dan konsistensinya terletak pada HAK dan Bukan Hak.
ini bertentangan dng pernyataan anda di no. 1
Jelas tidak karena nomor satu BUKAN bicara tentang membunuh tapi tentang HAK. Nomor dua bicara tentang KEBENARAN. Tuhan tetap konsisten juga, kita gak boleh ingkar pada kebenaran dan Dia juga gak akan mengingkari sifatnya sendiri yg SUMBER KEBENARAN dan MAHA BENAR.
ini juga bertentangan karena pada dasarnya manusia memiliki institusi untuk menjatuhkan hukuman (pengadilan)
Menghakimi itu bukan soal2 duniawi yg saya maksud. Contohnya begini:
1. Ada orang yg dikenal sebagai orang yg kikir di kampungnya. Suatu ketika dia bangkrut atau jatuh sakit, maka orang sekampung akan menghakimi dengan mengatakan : sukurin tuh kena hukuman dari Tuhan tuh dia. Ini yang gak boleh.
2. Ada orang yang menurut nilai agama tertentu dianggap melecehkan nabinya, maka dengan mudah orang itu dihakimi sebagai pencemar agama, lantas 'diazab' dengan dianiaya atau bahkan dibunuh. Ini juga mengambil otoritas Tuhan namanya.
terlepas dari apa rencana Tuhan ...jelas bencana menunjukan Tuhan Maha Semau Gue ...bayi dan anak tak berdosa kok dihancurkan juga padahal yg punya dosa orang2 dewasa.
apakah TUHAN TIDAK ADIL DALAM PANDANGAN MANUSIA ????
Bayi mungkin belum melakukan perbuatan dosa, tapi bayi pasti punya kecenderungan berbuat dosa. Lagian Tuhan itu mengatasi ruang waktu, nah bisa aja kan Dia ambil nyawa si bayi karena Dia tahu klau diteruskan kehidupannya justru akan lebih menderita. banyak contoh lainnya.
Dari kata2 anda saya tidak yakin anda paham tentang makna hikmah dan tawakal.

no comment
harusnya anda sepakat bahwa Tuhan itu maha konsisten
saya tdk pernah membuat konsep .... neng geulis
Tapi anda sudah sedemikian banyak bikin pernyataan yang bersifat konseptual.
User avatar
Rezhander
Posts: 988
Joined: Thu Apr 20, 2006 7:10 pm
Location: Dimanmanhathatsen

Post by Rezhander »

Sekali lagi diingatkan untuk berdiskusi dengan kepala dingin. Seperti yg sudah diberitahukan di halaman sebelumnya, jangan langsung mengunci pikiran terhadap pendapat/argumen milik orang lain dan menganggap argumentasi seorang diri adalah yg paling benar.


Dimohon jangan menyerang pribadi lawan bicara, warning ini sudah disampaikan berkali-kali. Apabila masih berlanjut, topik akan dikunci untuk sementara, dan menunggu para netter untuk lanjut berdebat dengan hati yg tidak panas dan cenderung menyalahkan lawan bicara.


Cheers :P
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

FF wrote :
masih mending dibalas tipu....coba langsung di Azab kayak sodom gomorah ...
masih diberi kesempatan tuh buat mikir dan tunduk sama Allah yg tipu dayanya tak dapat dikalahkan

Kalau itu ente yakini, itulah titik tegas dan ekstrem. Diantara 2 titik tersebut alloh memainkan peran tipu-tipuan. Ya memang dahsyat tipuan alloh, saking dahsyatnya, parahnya muslim tidak merasakan tipuan tersebut. Hanya orang yang akalnya jalan akan merasakan bahwa tipu-tipuan adalah martabat yang rendah dalam praktek kehidupan. Jelas saling menipu adalah memuakkan. Tapi buat muslim menjadi kebanggaan karena allohnya sendiri sudah membuktikan sebagai tukang tipu yang handal. Atau akan kita contoh model praktek tipu2an ini? Kalau alloh sendiri mempraktekannya, tentunya ini adalah baik buat manusia. Toh muslim juga meyakini bahwa, berbohong demi agama adalah diridoi. Jelas dong diridoi siapa dulu gurunya tukang tipu? Alloh sih!

FF wrote :
kita semua mendapat janji
janji muslim dari Tuhan dan Tuhan sudah membuktikan yaitu dng melihat hsil ciptaanNya yg seimbang dan penuh kasih .... artinya JANJI Tuhan bahwa Kasih Sayang Nya mengalahkan murkaNya terbukti
janji dari Tuhan bagi anda ..adakah maka besar harapan Ia akan memenuhi janjiNya bahwa siapa beriman akan selamat dan siapa yg kafir penghuni neraka
??....

Muslim memegang janji pada sumber yang bisa menipu? Waras dan normalnya orang akan percaya dengan janji pada yang dapat dipercaya, benar dan jujur. Sekali yang dipegang janjinya menipu (bahkan dahsyat), mestinya pantas untuk direnungkan, apakah janji dari sang penipu ini tidak palsu? Logika sederhana, kita menaruh tidak percaya pada seseorang yang pernah melakukan penipuan karena penipu tersebut kredibilitasnya rendah dan tidak dapat diandalkan. Itu pada manusia yang tipuannya jauh kalah dahsyat dibanding alloh. Kalau pada sang penipu kita percaya, betapa konyolnya pilihan ini. Apalagi si penipu ini, omonganya bisa berubah-rubah. Dalam kurun waktu 22 tahun (waktu yang sangat pendek sekali, kalau betul alloh itu kekal) omongannya sendiri mengalami bongkar pasang. Ini membuktikan bahwa dia tidak maha tahu, apa yang akan terjadi yang akan datang. Dia bukan creature alam semsta ini. Dia adalah imaginmasi liar dari seorang yang mengaku sebagai nabi.

FF wrote :
ini pun jelas anda gak baca penjelasannya saya .
sifat2 Tuhan sebelum membuat perjanjian adalah BEBAS MUTLAK baik positif maupun Negatif
dan Tuhan telah membuat PERJANJIAN dimana dalam perjanjian itu Tuhan menempatkan Diri Nya pada Kasih Sayang dan poin2 lain seperti Siapa beriman dan beramal baik akan masuk surga
siapa mengatakan Tuhan punya anak akan celaka
siapa yg gak ikut rasulNya akan binasa...lihat kaum2 terdahulu yg sudah binasa...sekarang mah ditunda saja Azab Tuhan


Kita masih menggali ke masalah sumber kesesatan, belum masuk pada tahap pilihan. Pertanyaannya sederhana, kalau alloh bisa menyesatkan, apakah dia perlu iblis/setan?

FF wrote :
karena mencipta JIN dan MANUSIA memiliki rasa dengki dan irihati, dendam juga diberi rasa sayang, cinta dsb..... AKAL dan HATI yg memilih .

Rasa iri dan dengki adalah akar dari sifat setan. Karena setanlah yang memberontak pertama, bukan manusia. Setanlah yang mempengaruhi dan menanamkan sifat ini pada manusia. Ini sangat bertentangan dengan statemen ente sebelumnya, bahwa alloh tidak mencipta jin dan manusia untuk jadi setan. Tapi dari statemen ente di atas,alloh memberikan sifat iri dan dengki ini pada setan. Secara jelas maupun samar hal ini sama saja, alloh menciptakan sifat setan pada diri manusia dan jin. Permasalahannya mulai dari sini, karena muslim mengimani bahwa segala kadar kebaikan dan keburukan dari alloh, maka makin jelas bahwa peran tabiat buruk dari alloh dan setan adalah sama.

FF wrote :
artinya Allah membiarkan setan2 menguasainya
Allah bisa saja melemahkan setan2 tersebut...nah artinya Allah berperan menyelamatkan kita
kenapa Allah membiarkan setan2 tsb???....karena manusia tersebut berpaling dari Tuhan

Tuhkan mulai membelokkan ke makna aktif dan pasif. Membiarkan adalah tindakan yang netral, pasif. Dari beberapa kutipan surah2 sebelumnya, dalam kenyataannya alloh mengilhami kefasikan, menghendaki kesesatan, mengirim dan memberikan setan kepada manusia untuk menjerumuskan. Pernyataan bahwa alloh dapat melemahkan setan bertentangan dengan pernyataan alloh sendiri “bahwa barang siapa dikehendaki kesesatannya niscaya akan disesatkan”. Itu adalah hal yang mudah bagi alloh, makanya dipakai kata niscaya. Jadi islam bukanlah jalan yang lurus semata tapi ada variasinya, bengkok dan sesat, wong yang disembah saja dapat sebagai sumber kesesatan. Sembahlah sembahan yang bener2 suci, tidak terkontaminasi keburukan, apalagi mengilhami kefasikan. Biarlah porsi sesat, fasik itu melekat hanya pada tabiat setan. Jangan diaduk-adukan antara tabiat setan dan sembahan. Masalahnya quran cq muhamad mangaduka-adukan keduanya. Makanya tidak aneh, ketika muslim menyebut sembahannya perilakukanyapun bak manusia kesetanan, beringas, garang dan haus darah. Setan sangat senang dengan perilaku demikian, biarlah ciptaannya ini saling baku hantam, membunuh dan membinasakan. Namun anehnya alloh lewat ayat2 nya juga menginspirasikan bahkan memerintahkan untuk melakukan pembunuhan, perampokan dan penjarahan kelamin wanita. Masya allah….

FF wrote :
disana seharusnya timbul takut ... ya gimana lagi itulah Tuhan yg berkuasa memilih siapa saja yg menjadi sesat ....
Allah memberi janji dan iblis pu memberi janji tapi Janji Tuhan teguh sebab ia Kuasa sedangkan janji Iblis angan2 kosong belaka....misal janji Iblis barang siapa yg nganggap dan nyembah anak allah maka akan masuk surga...nah itu angan2 saja

Ya memang alloh yang memilih siapa yang mejadi sesat…dan iblispun begitu. Kolaborasi yang bagus dan sempurna, kesesatan dan kebaikan saling membalut dan muslim terperangkap di dalamnya. Nih OOT, kalau benihnya dari alloh dan ibunya maryam masak mau disebut anak onta? Alloh memang nggak bertanggung jawab, mau menabur benih tapi nggak mau mengakui anaknya. Persis kayak gerombolan nabinya yang menjarahi kelamin wanita dan budak2nya kalau perlu benihnya ditabur diluar (azl). Samakah dengan proses pembentukan adam? Tidak. Adam dibentuk dari material tanah, sementara anaknya alloh tidak ada material pembentukanya langsung menjelma lewat maryam. Kata anak adalah pilihan kata yang dikenal secara lahiriah. Menurut saya sih lebih baik alloh beranak dari pada alloh penipu


FF wrote :
ITULAH TUHAN...emang kita bisa apa ?
bukankah menyiksa manusia abadi di neraka menunjukkan kejamnya Tuhan ???.............
dan segala kenikmatan dunia dan seisinya serta surga yag indah adalah betapa Maha Baiknya Tuhan ??

Kita bisa apa? Punyak otak, hati nurani tolong digunakan. Jangat membabi buta (udah babi buta lagi). Kitika alloh menyatakan dirinya mahasuci, itu adalah omongkasong. Tidak mungkin yang maha suci memiliki bibit penyesat, Maha suci adalah steril dari distorsi apapapun yang mengurangi kesuciannya. Hanya tuhan palsu yang bisa bersifat ganda, baik sebagai sumber kebaikan dan kefasikan. Nih OOT : Surga indah? Dongeng kali? Punya duit banyak juga bisa menikamati surga khayalannya muhamad.

FF wrote :
termasuk melarang membunuh dan menyiksa serta berbuat kerusakan ??
pernyataan anda di atas bertentangan dng realita bahwa Tuhan juga membunuh, menyiksa, mengazab dan membuat kerusakan
padahal nilai2 itu dilarang oleh Tuhan

Logika yang pendek hanya akan memberikan jawaban mentok itu dari tuhan. Banyak fenomena alam dan kehidupan yang bisa diurai dan dijelaskan dengan logika. Makanya punya otak digunakan semaksimal mungkin, kalau perlu Tanya dong, kenapa sih elu tuhan perlu adegan tipu menipu? Kenapa sih elu kok kasih kebebasan tapi main ancam-ancaman, malah nyuruh nggorok2 dan penggal2 ciptannnya sendiri? Katanya maha kuasa kok nggak turun tangan sendiri? Malah pakai tangan2 ciptaannya untuk memuaskan kemauan dia? Tuhan yang benar tidak akan menginspirasikan dan memberi spiritulitas mengadu domba sesama ciptannya. Manusia adalah agen untuk menyelamatkan manusia lain, bukan agen untuk membinasakan sesama. Namun sayang quran sudah terlanjur dutulis, segala cara dapat dilakukan untuk memuaskan nafsu allohnya yang haus untuk disembah.
namasamaran

Post by namasamaran »

feodor fathon FF wrote: masalahnya kalian belum pernah sekalipun membuktikan Quran buatan manusia ....sebutkan siapa namanya !!!!!
Masalahnya ente tidak mencermati sejarah terbentuknya Quran. Dari variabel historisnya aja Quran sudah cacat. Dari satu varibel saja, sudah muncul problema besar, apalagi kalo mau ditinjau dari dimensi dan variabel2 yg laen. (Gw gak nemuin sanggahan ente atas artikel2 di "Resource Center: Quran & Hadis").
----------

Salah satu dasar keyakinan Kristen terhadap keaslian semua teks Alkitab adalah kemampuannya tahan uji selama 2000 tahun terhadap semua lawannya. Sebaliknya, Al-Qur'an dipastikan akan hancur kalau diuji dengan kriteria yang sama. Ternyata Alkitab adalah Firman Allah yang diturunkan - pasti, diuji dan lulus. Sama nyata adalah fakta bahwa Al Qur'an hanya karangan seorang untuk suku bangsanya sendiri yang tidak mampu tahan uji kalau keasliannya dites (diuji).

Para Orientalis dan pujangga ilmiah keislaman seperti Ignaz Goldziher (m. 1921), mantan mahasiwa al-Azhar, Mesir, Theodor Noldeke (m. 1930), Friedrich Schwally (m. 1919), Edward Sell (m. 1932), Gotthelf Bergstresser (m.1933), Leone Caentani (m. 1935), Alphonse Mingana (m. 1937), Otto Pretzl (m. 1941), Arthur Jeffery (m. 1959), John Wansbrough (m. 2002) dan muridnya Prof Andrew Rippin, serta Christoph Luxenberg (nama samaran), dan masih banyak lagi yang lain, membawa pandangan hidup mereka (world view) ketika mengkaji Islam.
Mereka mengadopsi metodologi Bibel ketika mengkaji al-Quran. Pendeta Edward Sell, misalnya, menyeru sekaligus mendesak agar kajian terhadap historisitas al-Quran dilakukan. Menurutnya, kajian kritis-historis al-Quran tersebut perlu menggunakan metodologi analisa bibel (biblical criticism). Untuk merealisasikan gagasannya, ia menggunakan metodologi higher criticism dalam bukunya Historical Development of the Quran, yang diterbitkan pada tahun 1909 di Madras, India.
Senada dengan Pendeta Edward Sell, Pendeta Alphonse Mingana di awal-awal artikelnya menyatakan bahwa:
"Sudah tiba masanya untuk melakukan kritik teks terhadap al-Quran sebagaimana telah kita lakukan terhadap Bibel Yahudi yang berbahasa Ibrani-Aramaik dan kitab suci Kristen yang berbahasa Yunani."
Alphonse Mingana, Syriac Influence on the Style of the Kur'an, Manchester Bulletin 11: 1927.
Noldeke, Schwally, Bergstresser, dan Pretzl bekerja sama menulis buku Geschichte des Qorans (Sejarah al-Quran). Buku yang menggunakan metodologi Bibel ini, mereka tulis selama 68 tahun sejak edisi pertama dan selama 40 tahun sejak diusulkannya edisi kedua. Hasilnya, sampai saat ini, Geschichte des Qorans menjadi karya standar bagi para orientalis khususnya dalam sejarah kritis gubahan dan penyusunan al-Quran.
Seirama dengan yang lain, Arthur Jeffery mengatakan:
"Kita memerlukan tafsir kritis yang mencontoh karya yang telah dilakukan oleh orientalis modern sekaligus menggunakan metode-metode penelitian kritis modern untuk tafsir al-Quran."
(Arthur Jeffery, Progress in the Study of the Quran Text, The Moslem World 25: 1935).
Jeffery selanjutnya menumpukan hasratnya untuk membuat tafsir-kritis al-Quran. Salah satu caranya dengan membuat kamus al-Quran. Menurutnya, karya-karya tafsir selama ini tidak banyak memuat mengenai kosa kata teknis di dalam al-Quran. Menurutnya lagi, para mufasir dari kalangan Muslim, masih lebih banyak yang tertarik untuk menafsirkan masih dalam ruang lingkup hukum dan teologi dibanding untuk menemukan makna asal (original meaning) dari ayat-ayat al-Quran.
Merealisasikan impiannya, pada tahun 1925-1926, ia mengkaji dengan serius kosa-kata asing di dalam al-Quran. Hasilnya, ia menulis buku The Foreign Vocabulary of the Quran (Pengaruh Kosa-Kata Asing di dalam al-Quran), Baroda: Oriental Institute, 1938). Ia berharap kajian tersebut bisa dijadikan kamus al-Quran, sebagaimana kamus Milligan-Moulton, sebuah kamus untuk Perjanjian Baru (The New Testament).
Tidak berhenti dengan kajian filologis (philological study), Jeffery juga mengadopsi analisa teks (textual criticism) untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan teks al-Quran. Tujuannya untuk menetapkan akurasi teks al-Quran. Analisa teks melibatkan dua proses, yaitu revisi (recension) dan amandemen (emendation). Merevisi/recension adalah memilih, setelah memeriksa segala material yang tersedia dari bukti yang paling dapat dipercaya, yang menjadi dasar kepada sebuah teks. Amandemen adalah menghapuskan kesalahan-kesalahan yang ditemukan sekalipun di dalam manuskrip-manuskrip yang terbaik.
Jeffery telah mendapati, sejarah teks (textual history) al-Quran sangat problematis (bermasalah) karena secara hakiki, tidak ada satupun dari ortografi naskah al-Quran asli dulu yang masih ada pada hari ini (sejak ratusan tahun yang telah berlalu).
Tidak ada naskah al-Quran yang ada saat ini, yang tidak berubah.
Sekalipun perubahan naskah itu alasannya demi kebaikan, namun tetap saja, menurut Jeffery, wajah teks asli sudah berubah.
Manuskrip-manuskrip awal al-Quran, misalnya, tidak memiliki titik dan baris dan ditulis dengan khat Kufi yang sangat berbeda dengan tulisan yang saat ini digunakan.
Jadi, menurut Jeffery, modernisasi tulisan dan ortografi, yang melengkapi teks dengan tanda titik dan baris, sekalipun memiliki tujuan yang baik, namun telah merusak teks asli. Teks yang diterima (textus receptus) saat ini, bukan fax dari al-Quran yang pertama kali.
Namun, ia adalah teks yang merupakan hasil dari berbagai proses perubahan ketika periwayatannya berlangsung dari generasi ke generasi di dalam komunitas masyarakat. (Arthur Jeffery, The Quran as Scripture, New York: R. F. Moore: 1952).
Dalam pandangan Jeffery, tindakan masyarakat (the action of community) yang menyebabkan sebuah kitab itu dianggap suci. Fenomena ini, menurutnya, terjadi di dalam komunitas lintas agama. Komunitas Kristen (Christian community), misalnya, memilih 4 dari sekian banyak Gospel, mengumpulkan sebuah korpus yang terdiri dari 21 Surat (Epistles), dan menggabungkan dengan Perbuatan-Perbuatan (Acts) dan Apokalipse, yang semua itu membentuk Perjanjian Baru (New Testament).
Ini sama halnya, menurut Jeffery, dengan
o penduduk Kufah yang menganggap mushaf 'Abdullah ibn Mas'ud sebagai al-Quran edisi mereka (their recension of the Quran),
o penduduk Basra dengan mushaf Abu Musa,
o penduduk Damaskus dengan mushaf Miqdad ibn al-Aswad, dan
o penduduk Syiria dengan mushaf Ubay.
Bagaimanapun, mushaf-mushaf tersebut lagi-lagi paralel sekali dengan sikap masing-masing pusat-pusat gereja terdahulu yang masing-masing menetapkan sendiri beragam variasi teks di dalam Perjanjian Baru. Teks Perjanjian Baru memiliki berbagai versi seperti teks Alexandria (Alexandrian text), teks Netral (Neutral text), teks Barat (Western text), dan teks Kaisarea (Caesarean text). Masing-masing teks tersebut memiliki varian bacaan tersendiri.
Melanjutkan analisisnya, Jeffery berpendapat mushaf-mushaf tersebut merupakan bagian dari mushaf-mushaf tandingan (rival codices) terhadap mushaf Usmani. Ia kemudian berkolaborasi dengan Bergstresser, guru Joseph Schacht merancang untuk membuat al-Quran edisi kritis (a critical edition of the Quran).
Dua Ilmuwan Islam: Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid
Dalam perkembangannya, metodologi tersebut juga sudah diterapkan oleh sebagian pemikir Muslim. Mohammed Arkoun, misalnya, sangat menyayangkan jika sarjana Muslim tidak mau mengikuti jejak kaum Yahudi-Kristen. Dia menyatakan:
"Sayang sekali bahwa kritik-kritik filsafat tentang teks-teks suci -- yang telah digunakan kepada Bibel Ibrani dan Perjanjian Baru, sekalipun tanpa menghasilkan konsekuensi negatif untuk ide wahyu --terus ditolak oleh pendapat kesarjanaan Muslim."
Mohammed Arkoun, Rethinking Islam: Common Questions, Uncommon Answers. London: Saqi Books, 2002
Dia juga menegaskan bahwa studi al-Quran sangat ketinggalan dibanding dengan studi Bibel (Al-Kitab)("Quranic studies lag considerably behind Biblical studies to which they must be compared"). (Mohammed Arkoun, The Unthought in Contemporary Islamic Thought, London: Saqi Books, 2002).
Menurut Arkoun, metodologi John Wansbrough, memang sesuai dengan apa yang selama ini ingin dia kembangkan. Dalam pandangan Arkoun, intervensi ilmiah Wansborugh cocok dengan framework yang dia usulkan. Framework tersebut memberikan prioritas kepada metode-metode analisa sastra yang, seperti bacaan antropologis-historis, menggiring kepada pertanyaan-pertanyaan dan sebuah refleksi yang bagi kaum fundamentalis saat ini tidak terbayangkan. (Mohammed Arkoun, Contemporay Critical Practices and the Quran, di dalam Encyclopaedia of the Quran, Editor Jane Dammen McAuliffe, Leiden: Brill, 2001).
Padahal John Wansbrough, yang menerapkan analisa Bibel, yaitu form criticism dan redaction criticism kepada al-Quran, menyimpulkan bahwa teks al-Quran yang tetap ada baru ada setelah 200 tahun wafatnya Rasulullah (Muhammad). Menurut John Wansbrough lagi, riwayat-riwayat mengenai al-Quran versi Usman adalah sebuah fiksi yang muncul kemudian, direkayasa oleh komunitas Muslim supaya asal-muasal al-Quran dapat dilacak ke Hijaz (Issa J Boullata, Book Reviews: Qur'anic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation, The Muslim World 67: 1977).
Menurut Arkoun, kaum Muslimin menolak pendekatan kritis-historis al-Quran karena nuansa politis dan psikologis. Politis karena mekanisme demokratis masih belum berlaku, dan psikologis karena kegagalan pandangan muktazilah mengenai kemakhlukan al-Quran. Padahal, menurut Arkoun, mushaf Usmani tidak lain hanyalah hasil sosial dan budaya masyarakat yang kemudian dijadikan ''tak terpikirkan'' dan makin menjadi ''tak terpikirkan'' karena kekuatan dan pemaksaan penguasa resmi. Ia mengajukan istilah untuk menyebut mushaf Usmani sebagai ''mushaf resmi tertutup (closed official corpus)". (Mohammed Arkoun, Rethinking Islam Today di dalam Mapping Islamic Studies, Editor Azim Nanji).
Dalam pandangan Mohammed Arkoun, apa yang dilakukannya sama dengan apa yang diusahakan oleh Nasr Hamid Abu Zayd, seorang intelektual asal Mesir. Arkoun menyayangkan sikap para ulama Mesir yang menghakimi Nasr Hamid. Padahal metodologi Nasr Hamid memang sangat layak untuk diaplikasikan kepada al-Quran.
Nasr Hamid berpendapat bahwa al-Quran sebagai sebuah teks dapat dikaji dan ditafsirkan bukan hanya oleh kaum Muslim, tapi juga oleh Kristen maupun ateis.
Al-Quran adalah teks linguistik-historis-manusiawi. Ia adalah hasil budaya Arab.
Jika para sarjana muslim berani mengadopsi metodologi Bible terhadap al-Quran, maka hasilnya fatal sekali. Otentisitas (kesahihan) al-Quran sebagai kalam Allah akan tergugat.[/b]
atau klik disini: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1172

Coba ente nalar dengan logika otak dan renungkan dengan hati nurani; bagaimana mungkin "FIRMAN ALLAH" bisa sampe hilang gara2 dimakan kambing??? (gw lupa hadisnya). Konyol dan teramat sangat menggelikan!!!

Hanya ada satu saja kemungkinannya, diantara dua kemungkinan;
1. Allah tidak Maha Kuasa krn dia tidak becus menjaga KALIMATNYA sendiri dari (bahkan) seekor kambing! :lol:
2. Quran bukan FIRMAN ALLAH.

Bila ente menolak kemungkinan 1, maka ente membenarkan kemungkinan 2. Atau sebaliknya, bila ente menolak kemungkinan 2, maka otomatis ente membenarkan kemungkinan 1.

Hanya itu pilihannya. Tidak mungkin kedua-duanya salah. Hanya ada satu kemungkinan yg benar.
Silakan pilih sendiri bung!
:lol:
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

Athan wrote:Konsekuensi logis dari Allah yang Otoriter sebagai basis Asal tanpa mengindahkan POTENSI BAIK menjadikan Allah muslin tidak memiliki INTI KONSISTENSI di dalamnya. Sudah saya katakan berkali2 juga. Mentransendenkan Maha Kuasa saja dengan tidak mengindahkan Ke-Mahaan Allah yang lain memberikan konsekuensi KETIDAK PASTIAN. Konsep Janji Keselamatan (Jalan Lurus) yang anda sampaikan menjadi TIDAK BERARTI APA2! Anda juga sudah menyampaikan konsep iman RASA TAKUT DAN CEMAS. Dari alam kata saja sudah terlihat bahwa KONSISTENSI KEYAKINAN menjadi sangat tereduksi dalam islam karena karena MAHA OTORITER IA JUGA BISA MERUBAH JANJINYA. Secara logis akibat yang ditimbulkan adalah suatu pandangan bahwa MUHAMMAD JUGA MASIH BELUM MENDAPATKAN JAMINAN UNTUK MASUK KE DALAM KERAJAAN SURGA!

Konsep Allah seperti apa itu! Please, jangan menjadi ahli tafsir yang kebablasan dong. Ingat anda bisa dituduh menjerusmuskan agama anda sendiri!
bukan seperti itu muaranya ......
konsep-konsep Ketuhanan yang ada dalam Islam menjadikan TUHAN ITU SBG FOKUS dan bahwa FOKUS ITU ADALAH TUHAN.
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

luv_nice wrote:Betul tapi manusia membunuh itu salah.
Point ini bilang ada hal yg boleh dilakukan Allah tapi tidak bolh dilakukan manusia...tapi bukan berarti Tuhan tidak adil. Keadilan dan konsistensinya terletak pada HAK dan Bukan Hak.
aduh kok muter2 kayak baling2 bambu nih .... anda keliatan mencari2 kata yg tepat ...percaya deh gak akan ketemu..semua nya bermuara pada kesimpulan bahwa nilai2 manusia tdk bisa diterapkan pada Tuhan
udeh deh ..jangan maksain gitu
Jelas tidak karena nomor satu BUKAN bicara tentang membunuh tapi tentang HAK. Nomor dua bicara tentang KEBENARAN. Tuhan tetap konsisten juga, kita gak boleh ingkar pada kebenaran dan Dia juga gak akan mengingkari sifatnya sendiri yg SUMBER KEBENARAN dan MAHA BENAR.
he he Kebenaran yang mengandung potensi Kebathilan yah .... muterr terus
Menghakimi itu bukan soal2 duniawi yg saya maksud. Contohnya begini:
1. Ada orang yg dikenal sebagai orang yg kikir di kampungnya. Suatu ketika dia bangkrut atau jatuh sakit, maka orang sekampung akan menghakimi dengan mengatakan : sukurin tuh kena hukuman dari Tuhan tuh dia. Ini yang gak boleh.
2. Ada orang yang menurut nilai agama tertentu dianggap melecehkan nabinya, maka dengan mudah orang itu dihakimi sebagai pencemar agama, lantas 'diazab' dengan dianiaya atau bahkan dibunuh. Ini juga mengambil otoritas Tuhan namanya.
ah puyeng nih pala ana
tapi bayi pasti punya kecenderungan berbuat dosa
NAH INI DIA ..... INI KUNCINYA .... jadi Tuhan mencipta manusia dng 2 kecenderungan bukan ..percis yg dikatakan Quran ...jadi sepakat nih ?
Tapi anda sudah sedemikian banyak bikin pernyataan yang bersifat konseptual.
itu dari Quran bu ...dari Kabar Tuhan
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

Mr_GEJROT wrote:FF wrote :
masih mending dibalas tipu....coba langsung di Azab kayak sodom gomorah ...
masih diberi kesempatan tuh buat mikir dan tunduk sama Allah yg tipu dayanya tak dapat dikalahkan

Kalau itu ente yakini, itulah titik tegas dan ekstrem. Diantara 2 titik tersebut alloh memainkan peran tipu-tipuan. Ya memang dahsyat tipuan alloh, saking dahsyatnya, parahnya muslim tidak merasakan tipuan tersebut. Hanya orang yang akalnya jalan akan merasakan bahwa tipu-tipuan adalah martabat yang rendah dalam praktek kehidupan. Jelas saling menipu adalah memuakkan. Tapi buat muslim menjadi kebanggaan karena allohnya sendiri sudah membuktikan sebagai tukang tipu yang handal. Atau akan kita contoh model praktek tipu2an ini? Kalau alloh sendiri mempraktekannya, tentunya ini adalah baik buat manusia. Toh muslim juga meyakini bahwa, berbohong demi agama adalah diridoi. Jelas dong diridoi siapa dulu gurunya tukang tipu? Alloh sih!
saya tidak pernah membicaran nilai penipuan bagi manusia .... ingat dan garis bawahi itu..... jadi atas ketidaknyambungan comment anda di atas saya tak perlu membuat pembelaan :lol:
FF wrote :
kita semua mendapat janji
janji muslim dari Tuhan dan Tuhan sudah membuktikan yaitu dng melihat hsil ciptaanNya yg seimbang dan penuh kasih .... artinya JANJI Tuhan bahwa Kasih Sayang Nya mengalahkan murkaNya terbukti
janji dari Tuhan bagi anda ..adakah maka besar harapan Ia akan memenuhi janjiNya bahwa siapa beriman akan selamat dan siapa yg kafir penghuni neraka
??....

Muslim memegang janji pada sumber yang bisa menipu? Waras dan normalnya orang akan percaya dengan janji pada yang dapat dipercaya, benar dan jujur. Sekali yang dipegang janjinya menipu (bahkan dahsyat), mestinya pantas untuk direnungkan, apakah janji dari sang penipu ini tidak palsu? Logika sederhana, kita menaruh tidak percaya pada seseorang yang pernah melakukan penipuan karena penipu tersebut kredibilitasnya rendah dan tidak dapat diandalkan. Itu pada manusia yang tipuannya jauh kalah dahsyat dibanding alloh. Kalau pada sang penipu kita percaya, betapa konyolnya pilihan ini. Apalagi si penipu ini, omonganya bisa berubah-rubah. Dalam kurun waktu 22 tahun (waktu yang sangat pendek sekali, kalau betul alloh itu kekal) omongannya sendiri mengalami bongkar pasang. Ini membuktikan bahwa dia tidak maha tahu, apa yang akan terjadi yang akan datang. Dia bukan creature alam semsta ini. Dia adalah imaginmasi liar dari seorang yang mengaku sebagai nabi.
belum ada sejarahnya orang2 beriman tertipu oleh Tuhan .... anda punya referensi untuk itu ?....justru yg kita dapatkan benarnya janji Tuhan bahwa siapa yg ingkar akan binasa ..tuh Sodom dan gemorah, kaum ad, kaum samud, dsb
FF wrote :
ini pun jelas anda gak baca penjelasannya saya .
sifat2 Tuhan sebelum membuat perjanjian adalah BEBAS MUTLAK baik positif maupun Negatif
dan Tuhan telah membuat PERJANJIAN dimana dalam perjanjian itu Tuhan menempatkan Diri Nya pada Kasih Sayang dan poin2 lain seperti Siapa beriman dan beramal baik akan masuk surga
siapa mengatakan Tuhan punya anak akan celaka
siapa yg gak ikut rasulNya akan binasa...lihat kaum2 terdahulu yg sudah binasa...sekarang mah ditunda saja Azab Tuhan

Kita masih menggali ke masalah sumber kesesatan, belum masuk pada tahap pilihan. Pertanyaannya sederhana, kalau alloh bisa menyesatkan, apakah dia perlu iblis/setan?
wah kacau nih pertanyaan ..... kayaknya perlu klarifikasi lanjut menyangkut dunia JIN, MALAIKAT dan IBLIS ...baca dulu di forum Quran dan Hadits ...bejibun noh
FF wrote :
karena mencipta JIN dan MANUSIA memiliki rasa dengki dan irihati, dendam juga diberi rasa sayang, cinta dsb..... AKAL dan HATI yg memilih .

Rasa iri dan dengki adalah akar dari sifat setan. Karena setanlah yang memberontak pertama, bukan manusia. Setanlah yang mempengaruhi dan menanamkan sifat ini pada manusia. Ini sangat bertentangan dengan statemen ente sebelumnya, bahwa alloh tidak mencipta jin dan manusia untuk jadi setan. Tapi dari statemen ente di atas,alloh memberikan sifat iri dan dengki ini pada setan. Secara jelas maupun samar hal ini sama saja, alloh menciptakan sifat setan pada diri manusia dan jin. Permasalahannya mulai dari sini, karena muslim mengimani bahwa segala kadar kebaikan dan keburukan dari alloh, maka makin jelas bahwa peran tabiat buruk dari alloh dan setan adalah sama.
parah ..!! gak sinkron dng konsep Islam akan pengertian JIN, IBLIS, MALAIKAT, MANUSIA, NAFSU, AKAL dan HATI ....hmmm apa perlu saya bikin topik khusus yah menyangkut hal ini ?????
FF wrote :
artinya Allah membiarkan setan2 menguasainya
Allah bisa saja melemahkan setan2 tersebut...nah artinya Allah berperan menyelamatkan kita
kenapa Allah membiarkan setan2 tsb???....karena manusia tersebut berpaling dari Tuhan

Tuhkan mulai membelokkan ke makna aktif dan pasif. Membiarkan adalah tindakan yang netral, pasif. Dari beberapa kutipan surah2 sebelumnya, dalam kenyataannya alloh mengilhami kefasikan, menghendaki kesesatan, mengirim dan memberikan setan kepada manusia untuk menjerumuskan. Pernyataan bahwa alloh dapat melemahkan setan bertentangan dengan pernyataan alloh sendiri “bahwa barang siapa dikehendaki kesesatannya niscaya akan disesatkan”. Itu adalah hal yang mudah bagi alloh, makanya dipakai kata niscaya. Jadi islam bukanlah jalan yang lurus semata tapi ada variasinya, bengkok dan sesat, wong yang disembah saja dapat sebagai sumber kesesatan. Sembahlah sembahan yang bener2 suci, tidak terkontaminasi keburukan, apalagi mengilhami kefasikan. Biarlah porsi sesat, fasik itu melekat hanya pada tabiat setan. Jangan diaduk-adukan antara tabiat setan dan sembahan. Masalahnya quran cq muhamad mangaduka-adukan keduanya. Makanya tidak aneh, ketika muslim menyebut sembahannya perilakukanyapun bak manusia kesetanan, beringas, garang dan haus darah. Setan sangat senang dengan perilaku demikian, biarlah ciptaannya ini saling baku hantam, membunuh dan membinasakan. Namun anehnya alloh lewat ayat2 nya juga menginspirasikan bahkan memerintahkan untuk melakukan pembunuhan, perampokan dan penjarahan kelamin wanita. Masya allah….
apan saya dari awal mengatakan bahwa ENERGY NEGATIF dan POSITIF mpada manusia dan setan adalah ENERGY POTENTIO ???..... anda kemana aja selama ini ?
FF wrote :
disana seharusnya timbul takut ... ya gimana lagi itulah Tuhan yg berkuasa memilih siapa saja yg menjadi sesat ....
Allah memberi janji dan iblis pu memberi janji tapi Janji Tuhan teguh sebab ia Kuasa sedangkan janji Iblis angan2 kosong belaka....misal janji Iblis barang siapa yg nganggap dan nyembah anak allah maka akan masuk surga...nah itu angan2 saja

Ya memang alloh yang memilih siapa yang mejadi sesat…dan iblispun begitu. Kolaborasi yang bagus dan sempurna, kesesatan dan kebaikan saling membalut dan muslim terperangkap di dalamnya. Nih OOT, kalau benihnya dari alloh dan ibunya maryam masak mau disebut anak onta? Alloh memang nggak bertanggung jawab, mau menabur benih tapi nggak mau mengakui anaknya. Persis kayak gerombolan nabinya yang menjarahi kelamin wanita dan budak2nya kalau perlu benihnya ditabur diluar (azl). Samakah dengan proses pembentukan adam? Tidak. Adam dibentuk dari material tanah, sementara anaknya alloh tidak ada material pembentukanya langsung menjelma lewat maryam. Kata anak adalah pilihan kata yang dikenal secara lahiriah. Menurut saya sih lebih baik alloh beranak dari pada alloh penipu
ooo ow .....

FF wrote :
ITULAH TUHAN...emang kita bisa apa ?
bukankah menyiksa manusia abadi di neraka menunjukkan kejamnya Tuhan ???.............
dan segala kenikmatan dunia dan seisinya serta surga yag indah adalah betapa Maha Baiknya Tuhan ??

Kita bisa apa? Punyak otak, hati nurani tolong digunakan. Jangat membabi buta (udah babi buta lagi). Kitika alloh menyatakan dirinya mahasuci, itu adalah omongkasong. Tidak mungkin yang maha suci memiliki bibit penyesat, Maha suci adalah steril dari distorsi apapapun yang mengurangi kesuciannya. Hanya tuhan palsu yang bisa bersifat ganda, baik sebagai sumber kebaikan dan kefasikan. Nih OOT : Surga indah? Dongeng kali? Punya duit banyak juga bisa menikamati surga khayalannya muhamad.
tdk terbukti saya membabi buta ...toh dari tadi anda semua belon menjatuhkan nalar saya dan konsep Ketuhanan dalam Islam ...
anda perlu mengasah otak anda lebih tajam
FF wrote :
termasuk melarang membunuh dan menyiksa serta berbuat kerusakan ??
pernyataan anda di atas bertentangan dng realita bahwa Tuhan juga membunuh, menyiksa, mengazab dan membuat kerusakan
padahal nilai2 itu dilarang oleh Tuhan

Logika yang pendek hanya akan memberikan jawaban mentok itu dari tuhan. Banyak fenomena alam dan kehidupan yang bisa diurai dan dijelaskan dengan logika. Makanya punya otak digunakan semaksimal mungkin, kalau perlu Tanya dong, kenapa sih elu tuhan perlu adegan tipu menipu? Kenapa sih elu kok kasih kebebasan tapi main ancam-ancaman, malah nyuruh nggorok2 dan penggal2 ciptannnya sendiri? Katanya maha kuasa kok nggak turun tangan sendiri? Malah pakai tangan2 ciptaannya untuk memuaskan kemauan dia? Tuhan yang benar tidak akan menginspirasikan dan memberi spiritulitas mengadu domba sesama ciptannya. Manusia adalah agen untuk menyelamatkan manusia lain, bukan agen untuk membinasakan sesama. Namun sayang quran sudah terlanjur dutulis, segala cara dapat dilakukan untuk memuaskan nafsu allohnya yang haus untuk disembah.
ini muter2 doang ah ....
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Feodor wrote:
bukan seperti itu muaranya ......
konsep-konsep Ketuhanan yang ada dalam Islam menjadikan TUHAN ITU SBG FOKUS dan bahwa FOKUS ITU ADALAH TUHAN


Hal itu juga sama dengan keyakinan kami! Apakah ada tulisan atau statement yang menyatakan bahwa Allah bukan menjadi fokus atau istilah kami dikenal dengan istilah Allah sebagai POKOK ANGGUR?

Feodor wrote:
aduh kok muter2 kayak baling2 bambu nih .... anda keliatan mencari2 kata yg tepat ...percaya deh gak akan ketemu..semua nya bermuara pada kesimpulan bahwa nilai2 manusia tdk bisa diterapkan pada Tuhan
udeh deh ..jangan maksain gitu


Untuk nilai2 manusia dan allah tentu saja Ada yang berbeda dan Ada yang sama. Anda harus memahami dulu perbedaan dan persamaan yang ada. Jika tidak ya seperti ini :) pembicaraan akan mentok dan berputar saja. Islam sendiri mengenal ko Moral Theology dan Ethics (jika yang berpendidikan :) )Anda bahkan boleh mencari pemahaman Moral Theology dari sisi ajaran Islam, silahkan...karena yang kita bicarakan ini sifatnya LINTAS AGAMA!

Feodor Wrote:
saya tidak pernah membicaran nilai penipuan bagi manusia .... ingat dan garis bawahi itu..... jadi atas ketidaknyambungan comment anda di atas saya tak perlu membuat pembelaan


Hal yang ingin disampaikan bukan hanya nilai PENIPUAN yang dibenci ALLAH, namun SEBAGAI MAHA KONSISTEN allah islam sudah menghancurkan KeMaha Konsistenan yang dimilikinya! Ia melarang namun MELAKUKAN HAL yang Dilarang

Feodor wrote:
belum ada sejarahnya orang2 beriman tertipu oleh Tuhan .... anda punya referensi untuk itu ?....justru yg kita dapatkan benarnya janji Tuhan bahwa siapa yg ingkar akan binasa ..tuh Sodom dan gemorah, kaum ad, kaum samud, dsb


Allah datang untuk orang yang berdosa!, Orang yang baik dan melakukan apa yang Allah inginkan sudah mendapatkan upah di Kerajaan Surga nanti! Kalau begitu Allah islam hanya mau dengan orang baik saja? Justru Allah harus menyelamatkan orang yang jauh darinya. Allah islam memang persis seperti lagu BIMBO! Lagipula anda juga adalah bukti hidup, dimana anda percaya bahwa Yang disalib bukan Yesus melaikankan Yudas :) :) :) Tertipu anda :oops: Oh ya, atau anda mungkin bukan orang beriman :)

Feodor wrote:
itu dari Quran bu ...dari Kabar Tuhan


Saya akan lanjutkan pernyataan anda, "yang sudah anda intepretasikan sesuai keinginan anda" Silahkan diskusikan dengan muslim lain, maka anda akan menemukan hal yang berbeda dari pandangan anda, terutama Allah yang Maha Jahat dan Baik tersebut :) :) :) Lagipula memang membingungkan dalam islam? Siapa yang harus dipercayai :)
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Feodor wrote:
tdk terbukti saya membabi buta ...toh dari tadi anda semua belon menjatuhkan nalar saya dan konsep Ketuhanan dalam Islam ...
anda perlu mengasah otak anda lebih tajam

??????? Silahkan anda tanya netter yang lain. Kalau Self Proclaim saya juga bisa :) :) :) :)
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Self proclaim nya si Feodor mah sudah biasa..... !!!
sampai ditegur di FF International karena itu juga, mengaku sudah MEMATAHKAN argument :D : D :D
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

feodor fathon FF wrote:aduh kok muter2 kayak baling2 bambu nih .... anda keliatan mencari2 kata yg tepat ...percaya deh gak akan ketemu..semua nya bermuara pada kesimpulan bahwa nilai2 manusia tdk bisa diterapkan pada Tuhan
udeh deh ..jangan maksain gitu
Pendapt saya tetap sejak awal, gak ada yg muter2. Nilai manusia itu dari siapa sih? Atau mungkin FF ini merasa bisa menciptkn nilai sendiri..ya monggo saja. Yg jelas nilai2 manusia yg dr Allah psti akan diteldankan oleh Allah secara konsisten. Sementara nilai yg khusus untuk Allah gak bakal diperintahkan untuk diikuti.

he he Kebenaran yang mengandung potensi Kebathilan yah .... muterr terus
kebenaran yg dituntut oleh Allah yg mnakah yg mengandung potensi kebatilan? Saya makin heran dengan FF ini, mana da nilai kebenaran yg bathil.
ah puyeng nih pala ana
Berdoalah minta petunjuk
NAH INI DIA ..... INI KUNCINYA .... jadi Tuhan mencipta manusia dng 2 kecenderungan bukan ..percis yg dikatakan Quran ...jadi sepakat nih ?
Dari awal saya berprinsip bahwa yg ada itu kecenderungan, nantinya eksekusinya itu didasarkan atas pilihan2 yg dihadapi dan diputuskan menggunakan kehendak bebas. Lagipula kecenderungan itu bukan diciptakan oleh Allah (ini beda kita), kecenderungan ini diturunkan dari nenek moyang kita, itulh dosa turunan. Muslim sering salah paham ttg dosa turunan, dianggap anak menanggung dosa generasi pendahulunya.
itu dari Quran bu ...dari Kabar Tuhan
Kalau itu dr Quran makin jelas kenpa muslim masih gak punya jaminan apapun dr Allah, bahkan kasih Allah pun masih diharapkan. Padahal kasih Allah itu sudah dan akan selalu berlimpah. Manusia saja yg dengan kehendak bebasnya lebih suka menjauh dari kasih itu.
Lagu bimbo (aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat) jelas salah besar.
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

feodor fathon FF wrote:saya tidak pernah membicaran nilai penipuan bagi manusia .... ingat dan garis bawahi itu..... jadi atas ketidaknyambungan comment anda di atas saya tak perlu membuat pembelaan :lol:
Ya manusia punya hati nurani sebagai hakim tertinggi, bahwa menipu itu tabiat buruk. Bahkan berusaha untuk dihindari. Lha ini, kehandalan alloh menipu malah dibanggakan!
feodor fathon FF wrote:belum ada sejarahnya orang2 beriman tertipu oleh Tuhan .... anda punya referensi untuk itu ?....justru yg kita dapatkan benarnya janji Tuhan bahwa siapa yg ingkar akan binasa ..tuh Sodom dan gemorah, kaum ad, kaum samud, dsb
Belum ada sejarahnya? Satu saja dulu, baca tuh komennya Athan. Muslim tertipu oleh permainan akrobatik alloh. Katanya isa mau dilahirin, dimatiin dan terus diangkat? Faktanya? Penipuan. Mudahkan alloh melakukan tipuan, semudah membalik telapak tangan dan muslim langsung mangamini, terperangkap dalm selubung penipuan dan akhirnya nggak sadar diri. Maka meleklah…jangan membutakan diri. Bangun jangan hanyut dalam romantisme penipuan. Kalau ente nggak sadar2, gue cuma punya kesimpulan oh ternyata…semakin dalam quran dibaca muslim, muslim semakin merasa tidak tertipu oleh alloh. Ini ibarat ikan lele, semakin senang berenang-renang dalam air comberan yang kotor, bau an keruh, semakin lele tersebut tidak merasa kalau habitatnya kotor.
feodor fathon FF wrote:wah kacau nih pertanyaan ..... kayaknya perlu klarifikasi lanjut menyangkut dunia JIN, MALAIKAT dan IBLIS ...baca dulu di forum Quran dan Hadits ...bejibun noh
Pertanyaan simple kok dibilang kacau. Bukannya ente sudah meyakini bahwa alloh dapat berbuat apapun? Bahwa alloh adalah umber kebaikan dan keburukan? Kita mulai dengan starting poin lewat pertanyan basik dan simple dulu. Kalau alloh bisa menyesatkan, apakah dia perlu iblis/setan?
feodor fathon FF wrote:parah ..!! gak sinkron dng konsep Islam akan pengertian JIN, IBLIS, MALAIKAT, MANUSIA, NAFSU, AKAL dan HATI ....hmmm apa perlu saya bikin topik khusus yah menyangkut hal ini ?????

Nggak singkron? Hmm…Kita diskusi, banyak pendapat yang dapat dilihat dari banyak sudut pandang. Logika ente meloncat-loncat. Ok kita lanjut, nggak usah bikin topic baru, nanti juga overlapping dengan sendirinya. Seperti 2 topik lain (alloh menipu dan apakah setan berguna) yang agak bersinggungan dengan topic ini dan sudah dilock sama moderator (saran, mod jangan buru2 ngelock topic dong!) . Lanjut…Siapakah yang pertama kali memiliki sifat iri dengki? Jawabnya Setan. Makanya setan ngak mau tunduk sama perintah alloh untuk nyembah adam. Itu cerita dalam quran dalam dialog antara setan dan alloh. Apakah saat itu adam berdosa? Tidak. Makanya dikasih tempat yang baik, firdaus. Itulah hakekat manusia diciptakan dalam keadaan baik, sesuai keinginan penciptanya. Seandainya saat itu adam sudah berdosa, sungguh konyol alloh menyuruh sujud kepada manusia yang berdosa. Jadi memang iri dan dengki sumber utama adalah dari setan. Dialog setan dan alloh ini berlanjut dan makin menarik , karena setan tidak dibinasakan tapi malah mengancam akan menyesatkan manusia. Anehnya setan inii malah tawar menawar dengan alloh, minta ditangguhkan, dan Alloh pun menyetujuinya. Aneh nggak?
Coba kita telusuri lagi logika muslim ini. Muslim mengimani bahwa kadar kebaikan dan keburukan adalah bersumber dari alloh. Logika ini jelas nggak masuk di akal kalau ternyata keburukan dari alloh yang merasuk dalam setan dan manusia, ternyata dipahami sebagai bentuk penentangan atau melawan kehendak alloh. Artinya dari alloh untuk menentang alloh. Alloh ini memang mahkluk yang serba bisa. Bisa apa saja sesuai keinginan dan pikiran muhamad. Parahnya bahkan bisa menyesatkan.

feodor fathon FF wrote:apan saya dari awal mengatakan bahwa ENERGY NEGATIF dan POSITIF mpada manusia dan setan adalah ENERGY POTENTIO ???..... anda kemana aja selama ini ?
Dah…langsung tanggapi saja apa yang saya sampaikan. Lha iya walau energi potentio atau apapun istilahnya kek, tetap saja alloh berperan didalamnya.
feodor fathon FF wrote:ooo ow .....
Sure..keren….ternyata alloh handal menipu tapi nggak mau mengakui punyak anak….OOT

feodor fathon FF wrote:tdk terbukti saya membabi buta ...toh dari tadi anda semua belon menjatuhkan nalar saya dan konsep Ketuhanan dalam Islam ...
anda perlu mengasah otak anda lebih tajam
Tipikal muslim, suka menghibur diri. Kok jadi over confidence gini yah! alias GR gitu….sadarlah tidak perlu dijatuhkan dah jatuh sendiri.., karena konsepnya rancu dan penjelasannya tidak konsisten.
feodor fathon FF wrote:ini muter2 doang ah ....
Wah payah si FF ini mau di ajak lebih kritis malah nggak nangkep juga!
Tidak sadarkah kalau sembahanmu itu haus disembah dan dibela? Mengapa oh mengapa? Apakah esensinya akan berkurang kalau tidak disembah dan dibela? Tahukah kalau sifat gila untuk disembah dan dibela adalah sifat kerdil. Kalau alloh pengin membunuh kafir biar dia lakukan sendiri. Tidakkah dikau mau bertanya mengapa muslim mau diperalat oleh allohnya muhamad? Dari sini saja pemahamanmu tentang sifat maha dari alloh sangat2 nisbi. Azab dari alloh? Ente percaya? Coba kita menguji kejadian, apa yang dapat ente petik dari kejadian tsunami di kota serambi mekah? Bagian dari azabkah?
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

good job everyone, dengan begitu kita tidak perlu menuduh2 Moslem. para moslem sendiri yang menunjukan kekacauan pikiran mereka.

Fathan, sorang moslem kelas Quraish Shihab pasti akan menganggap anda melakukan Pertanggungjawaban iman Islam yang buruk. anda selalu makan kata2 anda sendiri dan melakukan banyak sekali fallacy.

aku mau gabung di Treads ini.
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Topik ini lama diem ya.. :)
Oya di atas Feodor bilang fokusnya adalah Allah. Tapi di topik lain dia sendiri bilang lebih baik mempertahankan nyawa walaupun harus mengingkari Allah di depan manusia. Lantas fokusnya kemana tuh hehehehe.
Upss, saya lupa, dalam islam ketidakkonsistenan diijinkan selama itu dilakukan demi Allah.
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Hehehe.....apakah ini menunjukkan FF sejalan dengan allah islam yang memang tidak konsisten? atau memang akibat dari ajaran ISLAM YANG TERNYATA TIDAK LURUS?
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Islam adalah petunjuk yang lurus?

Dalam Islam dikenal apa yang disebut hikmah ilahiah. Maka dalam mengerti hakekat kekonsistenan seperti yang dipermasalahkan di thread ini maka harus dikenal apa yang disebut hikmah atau makna itu. Ukuran/kadar-kadar dan MAKNA, sekali lagi MAKNA, tahukah anda kata MAKNA itu sendiri (coba lihat kamus bahasa indonesia). Kekonsistenan bukan dilihat dari perspektif manusia, dan inilah kesalahan pikir manusia-manusia sekarang termasuk kebanyakan orang Islam sendiri dan saya sendiri juga. Allah telah melihat semua kejadian di alam semesta termasuk apa yang terdapat lubuk-lubuk hati dan apa yg dipikirkan oleh manusia, dipikirkan oleh setan, dan yg dipikirkan oleh jin, yg dilakukan oleh seekor semut di dalam lubangnya, gugurnya selembar daun di tengah hutan amazon, menetesnya sebutir dan hanya sebutir air hujan di suatu tempat, menetesnya butiran stalaktit/stalakmit di sebuah gua es di kutub utara, bertiupnya angin di Amerika, di Indonesia, di Afrika pada satu waktu saja, meledaknya solar flares di matahari, bergeraknya sebutir batu meterorit di ruang angkasa, jatuhnya sebatang ranting dari pohonnya, jatuhnya sebuah bolpoin dari saku kita (IN OR JUST ONE TIME FOR ALL EVENTS IN THE THOUSANDS OF UNIVERSES, ALL IN ONE TIME). Tahukah anda bahwa jika kita memakan sesuatu dan lupa membaca basmalah maka setan-setan ikut memakan makanan itu secara gaib. Maka Allah membuat suatu hukum yang bersifat fleksibel di satu pihak (yg anda katakan terlihat inkonsistensi tadi) dan hukum yg fix di sisi lain karena tiap kejadian di alam semesta adalah bersinggungan satu sama lain dan tidak bersifat partikular atau bekerja secara sendiri-sendiri akan tetapi berkaitan, sehingga Allah/AlQuran mengatakan:

[3:191]. "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia".

Yg sering dilupakan orang adalah pandangan yg terbatas pada satu atau beberapa titik pada satu waktu, karena memang demikianlah karakteristik dan keterbatasan manusia atau jin atau setan, dsb. Sementara Allah telah melihat semua kejadian dari A-Z, dari waktu ke-0 sampai waktu ke 100, Allah mampu melihat semua kejadian semisal gugurnya sehelai daun dari sebuah pohon di Jepang, berjalannya semut di Afrika dan semut di Eropa secara bersamaan, melihat seekor buaya yang memakan seekor rusa, peperangan di suatu tempat, kejahatan di tempat lain secara bersamaan saat itu juga (multi online, multi real time, multitasking, multipandangan in one shot and one seconds and a second).

Allah membuat hikmah-hikmah (rahasia-rahasia) dibalik materi dan setiap kejadian. Jika seorang anak kecil melihat bahwa bermain pada pukul 10 malam adalah suatu kelumrahan, maka seorang pria dewasa akan berpikir bahwa kalau bermain saat itu, maka ia akan ngantuk dan tidak bisa nonton sepakbola pada dinihari, belum lagi jam 4.00 harus mencuci beberapa lembar pakaian, lalu memasak nasi, dan menyiapkan diri untuk berangkat kerja. Kita bisa mengumpamakan bahwa anak kecil itulah yang disebut manusia.

Pernahkah anda berpikir mengapa alam semesta begitu luas? Tahukah anda jika elemen besi tidak dibentuk dibumi? Karena suatu elemen besi hanya bisa terbentuk/terpadatkan jika dibakar oleh energi yang lebih besar dari empat kali energi matahari.
Suatu kehidupan di bumi tidaklah pernah ada jika tidak ada material berat penyusunnya. Untuk membuat material berat yang berasal dari gas hidrogen, anda membutuhkan pembakaran termonuklir. Untuk membuat pembakaran termonuklir, anda membutuhkan waktu untuk memasak/memanaskan sebuah bintang selama beberapa juta tahun. Untuk mendapatkan/memperoleh waktu beberapa jutaan tahun tsb, alam semesta harus mempunyai ruangan sebesar beberapa tahun cahaya. Artinya agar bintang tersebut 'masak' secara sempurna dan menghasilkan/meledakkan elemen/material berat, maka dibutuhkan bintang-bintang kecil sebagai alat pemanasnya. Dan agar bintang-bintang tersebut tidak saling bertubrukan maka dibutuhkan ruangan yang cukup luas. Maka, mengapa alam semesta begitu luas dan terdiri dari jutaan/miliaran bintang? Because we are here!

Apakah anda pernah berpikir bahwa waktu sejam disisi Allah tapi kita merasakannya jutaan tahun? Apakah anda pernah berpikir bahwa 6 hari pembentukan alam semesta di sisi Allah maka kita mengalami 12-18,5 miliar tahun manusia? Apakah anda pernah berpikir bahwa manusia di bumi mengalami keterlambatan waktu dengan waktu disisi Allah karena perbedaan jarak dan volume?
Apakah anda pernah berpikir bahwa masa penciptaan telah usai disisi Allah, akan tetapi karena adanya keterlambatan (dilatasi) waktu, maka manusia merasakannya masih belum selesai (dalam proses penyelesaian)? Apakah anda mengetahui bahwa matahari membutuhkan waktu 8 menit agar sinarnya sampai dipermukaan bumi. Maka jika kita melihat matahari, matahari tsb adalah matahari 8 menit yang lalu dan bukan matahari yang sekarang, dan jika matahari mendadak hilang dari angkasa, maka kita akan mengetahuinya setelah 8 menit kemudian.

Apakah anda juga mengetahui bahwa bintang di langit yang kita lihat adalah benar-benar bintang itu sendiri atau bukannya penampakan bayangan dari sebuah bintang yang pernah beredar jutaan lalu dan sekarang sudah punah? Kecepatan pandangan manusia adalah secepat kecepatan sinar, yaitu 299.792,5 km/detik. Jika jarak antara mata kita dengan bintang tsb adalah 15 juta tahun cahaya, maka kita tentu membutuhkan waktu 15 juta tahun cahaya untuk dapat pergi kesana, dan logikanya jika kita tiba disana (di bintang tsb), maka ketika kita melihat balik ke bumi, maka bumi saat itu adalah bumi pada 15 juta tahun silam saat kita tinggalkan.

Jika anda mencari kebenaran di sisi Allah, jangan meminta agar Allah membuktikannya, tapi andalah yang harus membuktikannya. Coba anda belajar pada orang Jepang tentang ilmu membuat mobil dan orang Jepang akan memberikan buku serta rumus-rumusnya. Tugas anda adalah untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu yang anda terima dari Jepang, dan bukan menagih agar orang Jepang membangun industri mobil di Indonesia dengan ilmu-ilmu mereka itu, serta bukan pula dengan jalan hanya menghapalkan dengan melagukan ilmu-ilmu membuat mobil itu semata dengan harapan anda akan menjadi pintar dengan sendirinya sehingga tiba-tiba anda bisa menciptakan mobil tersebut dengan sim salabim!

Allah merelatifkan hukumNya disatu sisi agar sisi lain dapat berjalan secara fix, dan memfixkan suatu hukum agar sisi yang lain dapat berjalan secara relatif. Sementara kebanyakan manusia melihat bahwa sifat relatif hukum Allah adalah sebagai suatu kekurangan dan simbol ketidakkonsistenan dan sifat kesaklekan hukum Allah sebagai suatu kelemahan juga dan disebut sebagai kontradiksi. Manusia sangat jarang melihat dari sudut pandang yang berbeda dan diperluas dari berbagai sisi. Namun Allah adalah sebaik-baik pengatur segala kejadian.
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Untuk Moslem :
1. Yang menjadi masalah adlah ketika apa yg anda katakan rlatif itu lantas berbenturan langsung dengan yang absolut.
Contoh hukum yang relatif dan masuk akal misalnya : berhaji bila mampu. Itu OK deh.
Tapi kalau larangan membunuh, berbohong, mencuri, itu juga direlatifkan, maka akan sangat bertentangan dengan sifat dasar Tuhan yang Maha Baik.
Bila anda kemudian membantah bahwa selain Maha Baik Tuhan juga Maha Jahat, maka anda sudh mengklaim bahwa Tuhan itu relatif. Sesuatu dikatakan relatif itu pasti diukur dari suatu/sesuatu yg absolut.
Kalau Tuhan relatif maka pasti ada sesuatu yg absolut di luar Dia (nah, pada titik ini anda justru merendahkan Tuhan).
Rentetetan berikutnya adalah, Islam adalah jalan lurus tetapi bisa jadi (relatif) juga tidak lurus. Akhirnya anda hanya akan berharap-harap cemas.
2. Di awal postingan anda di atas, anda katakan Tuhan Maha Tahu di manapun suatu peristiwa terjadi, tapi kenapa anda tidk juga sebut Tuhan Maha Tahu kapanpun sesuatu terjadi (mengatasi ruang-waktu). Saya tahu kenapa anda tidak katakan itu, karena sekali anda katakan bahwa Tuhan Maha Tahu dalam hal waktu, maka jelas Dia tidak akan pernah MEMBATALKAN firmanNya.
3. Manusia membuktikan kebenran Tuhan?? Wah..wah...arogan sekali anda. Logika manusia sampai kapanpun tak akan pernah bisa menjangkau. Kebenran Tuhan hanya bisa dijangkau kalau Dia sendiri yg membukakan hikmat. Entah dibuka melalui ilmu pengetahuan atau dibukakan melalui keyakinan/iman.
Locked